Anda di halaman 1dari 2

Laporan Skill Lab Konservasi Gigi

Oleh : Indah Putri Arifiana Dewi/141610101057


Pasien adalah seorang mahasiswi usia 20 tahun datang ke bagian konservasi
RSGM Unej . Pasien bernama Mima Evalin dan tinggal di cluster tidar asri c3
Jember. Pemeriksaan awal yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa adalah
pemeriksaan subyektif. Pemeriksaan subyektif ini dilakukan untuk mendapatkan
infromasi yang berkaitan dengan data pribadi, riwayat medis, dan riwayat dental serta
keluhan utama.
Pertanyaan yang diajukan pertama kali adalah keluhan yang dialami pasien
seperti rasa sakit atau tidak nyaman, kemudian bertanya mengenai letak lokasi, asal
nyeri dan keparahan nyeri yang dialami. Kemudian pertanyaan selanjutnya mengenai
spontanitas dan durasi nyeri, serta stimulus yang merangsang atau meredakan nyeri.
Dari hasil pemeriksaan subyektif didapatkan keluhan utama pasien datang ke RSGM
mengeluhkan rasa tidak nyaman karena adanya gigi berlubang sebelah atas kiri
bagian belakang. Dari hasil anamnesa gigi berlubang sebelah kiri atas bagian
belakang sejak 4 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan sakit pada gigi sebelah kiri
atas bagian belakang jika ada makanan masuk pada gigi berlubang tersebut. Pasien
merasakan sakit yang tajam,berlangsung lama dan hanya sakit pada daerah tersebut
(terlokalisir). Pasien tidak pernah memeriksakan giginya tersebut ke dokter gigi.
Pasien pernah melakukan pencabutan pada gigi belakang atas sebelah kanan 4 tahun
lalu di dokter gigi. Keadaan umum dan riwayat sistemik penderita ditulis dengan cara
menggali informasi berupa gejala yang pernah dialami penderita. Dari hasil anamnesa
diketahui bahwa pasien memiliki penyakit asma, maag serta alergi pada daging
kambing, belalang dan lebah.
Setelah dilakukan pemeriksaan subyektif, selanjutnya dilakukan pemeriksaan
obyektif. Pemeriksaan obyektif yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan
ekstraoral, Hasil pemeriksaan wajah pasien dalam keadaan normal yaitu simetris serta
kelenjar limfe yang tidak teraba dan tidak sakit. Jadi pada pemeriksaan ekstraoral
tidak ditemukan kelainan. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan intraoral. Pada
pemeriksaan ini, dilakukan pemeriksaan pada jaringan lunak yang terdiri dari mukosa
serta ginggiva dan jaringan keras yaitu gigi yang terlihat pada rongga mulut. Hasil
pemeriksaan pada jaringan lunak : Daerah gingiva disekitar interdental gigi 15
berwarna kemerahan. Pada pemeriksaan ini menunjukkan adanya suatu permulaan
radang yang ditandai oleh pertambahan aliran darah . sedangkan warna mukosa
pasien normal. Hasil pemeriksaan pada jaringan keras : pasien memiliki OHI-S yang
baik, serta terdapat karies media pada gigi 15, erosi pada gigi 27 dan karies
superficial pada gigi 26. Pada gigi 15 dan 27 dilakukan tes termal yaitu tes dingin
dengan menggunakan chlor etyl dan tes panas menggunakan gutta percha yang
dipanaskan pada Bunsen. Hasil pemeriksaan yang didapatkan pada tes dingin yaitu
tidak terjadi rasa nyilu (-) pada gigi 15 dan terasa nyilu (+) pada gigi 27.Sedangkan

pada tes panas didapatkan hasil (+) menunjukkan adanya respon gigi terhadap
rangsangan sehingga gigi terasa nyilu. Hasil tersebut menandakan gigi masih vital.
Tes ini dilakukan pada gigi 15. Pada hasil pemeriksaan yang didapatkan (-) yang
menunjukkan tidak ada respon terhadap rangsangan panas.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan radiografi.
Pembuatan foto rontgen ini berdasarkan kebutuhan dan hasil pemeriksaan objektif
sebelumnya. Hasil pemeriksaan radiografi pada gigi 15 pada bagian oklusal gigi
ditemukan gambaran radiolusen yang mencapai dentin, pada gigi 27 juga ditemukan
gambaran radiolusen yang mencapai dentin pada bagian oklusal sedangkan pada gigi
26 bagian distal gigi terdapat gambaran radiolusen hanya pada permukaan distal saja.
Diagnosa dapat diperoleh dengan cara menganalisa hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan dimulai dari pemeriksaan subyektif, pemeriksaan obyektif, tes
vitalitas dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis yang didapatkan dari hasil
pemeriksaan yaitu pada gigi 15,26 ,27 dan 36 pulpitis reversible
Rencana perawatan bertujuan untuk mengembalikan fungsi oral, estetik,
kesehatan dan kenyamanan pada penderita dengan cara merestorasi giginya dan
mencegah karies ulang. Rencana perawatan pada gigi 15 dan gigi 27 yaitu restorasi
kelas I Glass Ionomer, gigi 26 restorasi kelas V Glass Ionomer.

Anda mungkin juga menyukai