1. Pengertian ANC
Menurut Depkes RI (2010) pelayanan antenatal merupakan pelayanan
kesehatan
oleh
tenaga
kesehatan
terlatih
untuk
ibu
selama
masa
pemeriksaan
kehamilan
untuk
adalah mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan
memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan
kehamilan, dan deteksi serta antisipasi dini kelaianan janin.
3. Manfaat ANC
Manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini adalah untuk memperoleh
gambaran dasar mengenai perubahan fisiologi yang terjadi selama kehamilan
dan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat
diperhitungkan dan diperiksakan langkah-langkah dalam perttolongan
persalinannya (Manuaba, 2009).
4. Sasaran Antenatal Care
Sasaran pelayanan antenatal care adalah ibu hamil, suami dan keluarganya.
5. Standar pelayanan ANC
Dalam melakukan pemeriksaan
antenatal,
tenaga
kesehatan
harus
saat nifas, dsb. Mengenal tanda-tanda bahaya ini penting agar ibu
hamil segera mencari pertolongan ke tenaga kesehtan kesehatan.
e. Asupan gizi seimbang
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan
yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting
untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu.
Misalnya ibu hamil disarankan minum tablet tambah darah secara rutin
untuk mencegah anemia pada kehamilannya.
f. Gejala penyakit menular dan tidak menular.
Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala penyakit menular
(misalnya penyakit IMS,Tuberkulosis) dan penyakit tidak menular
(misalnya hipertensi) karena dapat mempengaruhi pada kesehatan ibu
dan janinnya.
g. Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di daerah
tertentu (risiko tinggi).
Konseling HIV menjadi salah satu komponen standar dari pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil diberikan penjelasan tentang risiko
penularan HIV dari ibu ke janinnya, dan kesempatan untuk
menetapkan sendiri keputusannya untuk menjalani tes HIV atau tidak.
Apabila ibu hamil tersebut HIV positif maka dicegah agar tidak terjadi
penularan HIV dari ibu ke janin, namun sebaliknya apabila ibu hamil
tersebut HIV negative maka diberikan bimbingan untuk tetap HIV
negatif selama kehamilannya, menyusui dan seterusnya.
h. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya
segera setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh
yang penting untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai
bayi berusia 6 bulan.
i. KB paska persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah
persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu punya waktu
merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.
j. Imunisasi
Pusing
Sakit kepala
Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah merupakan
tanda bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.
Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari
liang rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda
bahaya pada kehamilan.
Batuk lama
Batuk lama Lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut. Dapat
dicurigai ibu menderita TBC.
Berdebar-debar
Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu masalah
pada kehamilan yang harus diwaspadai.
Cepat lelah
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbul rasa
lelah, mengantuk yang berlebihan dan pusing, yang biasanya terjadi
pada sore hari. Kemungkinan ibu menderta kurang darah.
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu
-
hamil.
Gerakan janin
Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan ke
empat. Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini,
gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu
pasangannya.
Informasi
ini
penting
untuk
langkahlangkah
10. Menanyakan
kesiapan
menghadapi
persalinan
dan
menyikapi
ibu melahirkan.
Transportasi apa yang akan digunakan jika suatu saat harus dirujuk?
Alat transportasi bisa berasal dari masyarakat sesuai dengan
kesepakatan bersama yang dapat dipergunakan untuk mengantar calon
ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk tempat rujukan. Alat
transportasi tersebut dapat berupa mobil, ojek, becak, sepeda, tandu,
perahu, dsb.
Apakah sudah disiapkan biaya untuk persalinan?
Suami diharapkan dapat menyiapkan dana untuk persalinan ibu kelak.
Biaya persalinan ini dapat pula berupa tabulin (tabungan ibu bersalin)
atau dasolin (dana sosial ibu bersalin) yang dapat dipergunakan untuk
membantu
pembiayaan
mulai
antenatal,
persalinan
dan
kegawatdaruratan.
Informasi anamnesa bisa diperoleh dari ibu sendiri, suami, keluarga, kader
ataupun sumber informasi lainnya yang dapat dipercaya. Setiap ibu hamil,
pada kunjungan pertama perlu diinformasikan bahwa pelayanan antenatal
selama kehamilan minimal 4 kali dan minimal 1 kali kunjungan diantar suami.
b. Pemeriksaan
Pemeriksaan dalam pelayanan antenatal terpadu, meliputi berbagai jenis
pemeriksaan termasuk menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis
yang
diberikan
serta
rencana
tindak-lanjutnya
harus
komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat
dan sebagainya)
b. Trisemester kedua, dilakukan sebelum minggu ke 28. Tujuannya :
- Sama seperti pada trisemester 1
- Kewaspadaan khusus mengenai preeklamsia (gejala preeklamsia,
pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui
poliura)
c. Trisemester tiga, dilakukan antara minggu 28-36. Bertujuan untuk :
- Sama seperti trisemester sebelumnya
- Palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
d. Trisemester tiga, dilakukan setelah minggu ke 36. Hal ini bertujuan untuk :
- Sama seperti trisemester sebelumnya
- Deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran di rumah sakit.
10. Output
Output yang diharapkan dari pelaksanaan ANC ini antara lain :
- Meningkatkan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
- Menurunkan angka keguguran
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. 2010. Kementertian Kesehatan RI.
Purnama, Wanda Jaya. 2015. Analisis Pelaksanaan Program Antenatal Care di
Puskesmas
Ciputat
Timur.
Jakarta:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28930/1/Wanda%20Jaya
%20Purnama-fkik.pdf
Suratno, Imam. 2013. Studi Gambaran Keberhasilan Antenatal Care Pasca Kemitraan
Bidan dan Dukun di Puskesmas Galesong Kabupaten Takalar. Makassar:
http://repository.unhas.ac.id:4001/digilib/files/disk1/165/--imamsuratn-8244-1-13imam-o.pdf