PLANNED BEHAVIOUR
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN NIAT KELOMPOK PEKERJA BERISIKO HIV/AIDS
UNTUK MELAKUKAN VCT DI LOKALISASI SUNAN KUNING,
SEMARANG
Ketua Kelompok:
25010114120065
25010114120025
25010114120034
Anis Faizah
25010114120036
Arifiana Khoirunnisa
25010114120037
25010114120038
25010114120043
Novita Haloho
25010114120045
25010114120062
25010114120068
Anggota:
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
KELAS A-2014
BAB I
TEORI REASONED-ACTION (TRA) DAN
PLANNED BEHAVIOUR (TPB)
1.1 Sejarah Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior
Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein
dan Ajzen pada tahun 1967. Pada tahun 1988, hal lain ditambahkan pada model
reaction action yang sudah ada sebelumnya dan kemudian dinamakan Theory of
Planned Behavior, untuk mengatasi kekurangan yang ditemukan Ajzen dan
Fishbein pada penelitian mereka menggunakan Theory of Reasoned Action.
Theory of Reasoned Action dirumuskan pada tahun 1967 dalam rangka studi
hubungan antara perilaku dan sikap (Fishbein dan Ajzen 1975; Werner 2004).
Perbedaan utama TRA dan TPB terletak pada tambahan penentu intensi berperilaku
yang ketiga, yaitu perceived behavioral control (PBC).
TRA dan TPB memiliki beberapa keterbatasan dalam memprediksi perilaku, (Werner,
2004).
Keterbatasan pertama adalah bahwa faktor keinginan tidak terbatas pada sikap,
norma subyektif, dan persepsi pengendalian perilaku, (Ajzen 1991).
BAB II
APLIKASI TEORI
2.1 Voluntary Conseling and Testing
Voluntary Conseling and Testing (VCT) adalah salah satu bentuk upaya
pemerintah dalam menanggulangi angka kasus HIV/AIDS yang meningkat. VCT
merupakan strategi efektif pencegahan dan perawatan HIV (Depkes RI, 2006).
VCT terutama ditujukan bagi kelompok risiko tinggi HIV/AIDS dan keluarganya,
meskipun demikian layanan ini juga dapat dilakukan masyarakat umum yang ingin
mengetahui status HIV melalui tes.
Contoh aplikasi dari TRA dalam analisa beberapa faktor yang berhubungan
dengan niat kelompok beresiko (Pekerja Seksual atau PSK) daerah Sunan Kuning
Semarang untuk berkunjung ke klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT).
diperoleh
dari
hasil
kunjungan
VCT.
Kemudian
ia
juga
akan
Behaviour Belief
Normative Belief
Subjective Norms
Behavioural Intention
Behaviour
Menurut Ajzen (1991), Theory of Planned Behaviour ini adalah teori yang
digunakan untuk menjelaskan perilaku apapun yang membutuhkan rencana. Teori
Kebiasaan Terencana atau Theory of Planned Behaviour adalah adalah
perkembangan dari Theory of Reaction and Action (TRA).
Aplikasi dari TPB ini salah satunya adalah analisa beberapa faktor yang
berhubungan dengan niat kelompok beresiko (Pekerja Seksual atau PSK) daerah
Sunan Kuning Semarang untuk berkunjung ke klinik Voluntary Counseling and
Testing (VCT).
Dengan ditambah faktor Percieved Behavioral Control, sikap para Pekerja Seksual
terhadap diadakannya VCT adalah mereka percaya bahwa dengan melakukan
kunjugaan ke klinik VCT mereka akan mendapatkan informasi lebih mengenai
risiko atas pekerjaannya dan akhirnya mendapatkan manfaat dan pengetahuan
baru.
BAB III
KUESIONER
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT KELOMPOK
PEKERJA BERISIKO HIV/AIDS UNTUK MELAKUKAN VCT DI LOKALISASI
SUNAN KUNING, SEMARANG
Nama Responden
Hari/Tanggal
Pada bulan
dilahirkan?
Pertanyaan
dan tahun berapa
Status perkawinan
Kategori
anda
Bulan:
Tahun:
Belum Menikah
[ ]
Menikah
[ ]
Pendidikan terakhir
Cerai
]
Tidak sekolah
]
Tamat SD
]
Tamat SMP
[ ]
[
[
[
Pertanyaan
Apakah anda mengetahui tentang HIV/AIDS?
Ya
Kategori
[ ]
Tidak
2
Ya
[
[
Tidak
3
Ya
]
]
[
[
]
]
Tidak
Pernah
Tidak pernah
Bulan:
Tahun:
Klinik VCT
RS
Puskesmas
[
[
]
]
Tempat lain
Tidak tahu
Kategori
NO
Pertanyaan
Tidak
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
TERIMAKASIH