Anda di halaman 1dari 15

Makalah

FISIKA MODEREN
DIFRAKSI ELEKTRON

SYARIF ALAM AL-AIDID


YU LI AN I
HASNAWATI . S
J U M RAH
H AR I AN T I
DAR MA

(H0413040)
(H0413041)
(H0413006)
(H0413011)
(H0413066)
(H04130 )

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2015
KATA PENGANTAR
1

Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih pelimpah
Cinta. Yang Maha Penyayang yang tiada terbilang. Dengan rahmat Tuhan Yang
Maha Esa dan berkat anugrah-Nya yang dilimpahkan kepada kami, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini Mata Kuliah FISIKA MODERN
tepat sesuai waktu yang di rencanakan.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dewi Sartika AB,
S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampuh. penyusun juga mengucapkan terimaksih
kepada semua pihak yang senantiasa membantu menyelesaikan Makalah ini.
Apabila para pembaca menemukan kekeliruhan, mohon kesediaanya untuk
dapat memberikan pembetulan kepada penyusun. Untuk itu penyusun sangat
berterimakasih dan Insya Allah penyusun akan terima dengan tangan terbuka.
Meski dalam penyusunan Makalah ini penyusun berusaha dengan sebaikbaiknya, namun penyusun menyadari bahwa mkalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk dapat memenuhi harapan dari pembaca yang budiman. Oleh
sebab itu Penyusun selalu mengharapkan kritik berserta saran-saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas selanjutnya.
Akhirnya kami penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dalam mata kuliah Fisika Moderen
Wassalamualaikum wr wb.
Majene, 1 Desember 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul..........................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.

Hipotesis De Broglie...............................................................................3
Difraksi Elektron...................................................................................4
Eksperimen Difraksi Elektron Oleh Devisson Dan Germer............5
Hasil Eksperimen Difraksi Elektron..................................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................10
B. Saran ......................................................................................................10
Daftar Pustaka

BAB I
PENNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifat dualisme yang dimiliki cahaya yaitu cahaya sebagai gelombang
dan cahaya sebagai partikel. Kenyataan itu mengisyaratkan untuk meninjau
kembali penggolongan partikel dengan gelombang. Pada tahun 1924 Luis De
Broglie mengemukakan bahwa sifat dualisme yang dimiliki cahaya juga
dimiliki oleh partikel yang bermassa. Dimana metode yang digunakan oleh
Louis De Broglie tersebut adalah metode pemikiran atau studi kasus. Dengan
sikap yang berani mengungkapkan partikel adalah gelombang tanpa adanya
pembuktian secara eksperimen.
Pada tahun 1927 Davisson dan Germer di Bell Thelephone
Laboratories, Amerika Serikat melakukan suatu Eksperimen Difraksi Elektron.
Awalnya dilakukan bukan untuk membuktikan hipotesis De Broglie. dan
dalam percobaanya Davisson dan Germer secara bebas meyakinkan hipotesis
de Broglie dengan menunjukan berkas elektron terdifraksi bila berkas itu
dihamburkan oleh kisi atom yang teratur dari suatu Kristal. Sehingga hasil
eksperimen yang menampilkan sifat gelombang dari partikel membuktikan
bahwa hipotesis De Broglie adalah benar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apakah hiopotesis De broglie terhadap partikel?
2. Apakah yang dimaksud dengan difraksi elektron?
3. Bagaimana prinsip terjadinya difraksi elektron yang dieksperimenkan oleh
Davisson dan Germer?
4. Jelaskan bagaimana hasil eksperimen difraksi eleketron oleh Davisson dan
Germer!

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1. Dapat mengetahui isi hipotesis De Broglie terhadap partikel
1

2. Dapat mengetahui apa yang dimaksud difraksi elektron


3. Dapat mengetahui prinsip terjadinya difraksi elektron oleh eksperimen
Davisson dan Germer
4. Dapat menjelaskan bagaimana hasil eksperimen difraksi elektron oleh
Davisson dan Garmer

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hipotesis De Broglie
Dalam fisika kalasik, sebelum Efek Foto Listrik berhasil di rumuskan,
orang-orang berkeyakinan bahwa sekali sesuatu itu dikenali sebagai
gelombang maka selamanya ia tetap sebagai gelombang. Begitu juga
sebaliknya sekali dikenali sebagai partikel maka tetap selamanya sebagai
partikel. Tetapi kenyataanya berbeda setelah berhasil dirumuskannya dualisme
cahaya, yaitu cahaya sebagai gelombang dan cahaya sebagai partikel.
Kenyataan itu mengisyaratkan untuk meninjau kembali penggolongan partikel
dengan gelombang.
Pada tahun 1924 Luis De Broglie mengemukakan bahwa sifat
dualisme yang dimiliki cahaya juga dimiliki oleh partikel yang bermassa.
Dalam artian partikel yang bermassa juga memiliki sifat sebagai mana yang
ditunjukkan oleh foton yang dapat bersifat sebagai gelombang dan sebagai
partikel. Dualisme yang dikemukakan oleh De Broglie ini merupakan titik
pangkal dari perkembangan mekanika kuantum. Metode yang digunakan oleh
Louis De Broglie tersebut adalah metode pemikiran atau studi kasus. Dengan
sikap yang berani mengungkapkan partikel adalah gelombang tanpa adanya
pembuktian secara eksperimen.
De Broglie juga menyatakan bahwa pada setiap partikel yang
berenergi E dan bergerak dengan momentum P selalu terdapat gelombang
yang diasosiasikan dengannya yang disebut dengan gelombang De Broglie.
Secara matematis besarnya gelombang De Broglie yaitu:
Sebuah partikel yang berfrekuensi mempunya momentum
p=

hv
c

Jika dinyatakan dalam panjang gelombang () , maka:

Dengan c=f .

p=

h
p

Momentum suatu partikel yang bermassa m adalah

p=m . v

sehingga panjang gelombang De Broglie menjadi:


=

h
m.v

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa semakin besar


momentum partikel maka semkin pendek panjang gelomabangnya. Yang
berarti bahwa panjang gelombang partikel berbanding terbalik dengan
momentumnya.
B. Difraksi Elektron
Difraksi

elektron

adalah

percobaan

yang

menampilkan

sifat

gelombang dari partikel. Namun secara umum, Difraksi Elektron dapat


diartikan sebagai peristiwa penyebaran atau pembelokan cahaya pada saat
melintas melalui celah atau ujung penghalang. Difraksi merupakan
pembelokan cahaya disekitar suatu penghalang atau celah. Elektron dan
neutron memiliki panjang gelombang yang sebanding dengan dimensi atomik
sehingga radiasi sinar tersebut sangat cocok untuk menginvestigasi
(penyelidikan

dan

penelitian

tentang

suatu

masalah

dengan

cara

mengumpulkan data di lapangan) material kristalin. Teknik difraksi


mengeksploitasi (mengusahakan) radiasi yang terpantul dari berbagai sumber
seperti atom dan kelompok atom dalam kristal.
7

Elektron adalah partikel sub atom yang bermuatan negatif dan


umumnya ditulis sebagai

e . Elektron tidak memiliki komponen dasar

atau pun substruktur apa pun yang diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai
partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton.

C. Eksperimen Difraksi Elektron Oleh Davisson Dan Germer


Jika partikel berlaku sebagai gelombang, harus dapat ditunjukkan
bahwa partikel dapat menimbulkan pola-pola difraksi seperti halnya pola-pola
difraksi pada gelombang. Pada tahun 1927 Davisson dan Germer memilih
elektron sebagai partikel untuk menguji hipotesa De Broglie. Davisson dan
Germer menunjukan berkas elektron terdifraksi bila berkas itu dihamburkan
oleh kisi atom yang teratur dari suatu Kristal.
Davisson dan Germer mempelajari elektron yang terhambur oleh zat
padat dengan memakai peralatan seperti bedil elektron (penembak sinar atau
berkas), Kristal tunggal nikel, detektor elektron. Seluruh rangkaian percobaan
ditempatkan dalam ruang yang dapat divakumkan. Dimana skema eksperimen
tersebut tampak seperti gambar berikut.

Gambar 1. Peralatan Eksperimen Davisson dan Germer

Pada Gambar 1 tersebut terlihat bahwa elektron terlepas dari filament.


Namun logam nikel tersebut harus dipanaskan sebelumnya pada temperatur
tinggi agar logam tersebut tidak teroksidasi udara. Selain itu dengan adanya
pemanasan pada temperatur tinggi, menyebabkan kristal-kristal zat padat yang
tadinya masih dalam keadaan terpisah secara individu, bergabung membentuk
suatu bidang Bragg (bidang yang berisi atom-atom di dalam Kristal). Hal-hal
tersebut itulah yang dilakukan oleh Devisson dan Germer untuk memperkuat
hipotesis Broglie yang menyatakan partikel bisa berperilaku sebagai
gelombang.

11

Seluruh rangkaian percobaan ditempatkan dalam ruang yang dapat


divakumkan adapun langkah-langkahnya yaitu:
1. Suatu penembak elektron menghasilkan berkas elektron. Berkas tenaga
kinetik elektron dalam berkas diatur dengan mengatur besar potensial
bedil elektron.

Gambar 2. Skema peralatan ekpserimen Davisson dan Germer

2. Berkas elektron diarahkan pada sasaran atau target yang terbuat dari bahan
nikel. Elektron yang dihambur oleh sasaran ini kemudian dikumpulkan
oleh kolektor, yang juga sekaligus menjadi detektor arus elektron.
Kolektor dapat di ubah-ubah kedudukannya sehingga dapat diperoleh
pengamatan besar arus kolektor sebagai fungsi sudut hambur.

Gambar 3. Elektron ditembakkan ke logam nikel

13

Fisika klasik meramalkan bahwa elektron yang terhanbur akan muncul


dalam berbagai arah dengan hanya sedikit kebergantungan dari intensitas
terhadap sudut hambur dan lebih sedikit lagi dari energi elektron primer.
Dengan memakai blok nikel sebagai target davisson dan Garmer
membuktikan ramalan itu.
D. Hasil Eksperimen Difraksi Eleketron Oleh Davisson dan Germer
Percobaan yang dilakukan oleh Devisson dan Germer pada tahun 1927
telah menemukan bahwa jika suatu sinar-X yang datang membentuk sudut

dengan salah satu bidangnya maka sinar tersebut dapat dipantulkan dari

bidang atas ataupun bidang bawah. Akan tetapi sinar yang dipntulkan dari
bidang bawah akan menempuh jarak lebih jauh dari pada sinar yang
dipantulkan dari bidang atas. Beda lintasan efektifnya adalah 2d sin

Kedua sinar akan saling menguatkan satu sama lain (interferensi konstruktif)
ketika beda lintasan tersebut sama dengan kelipatan bilangan bulat dari

15

Gambar 4. Proses difraksi pada bidang Bragg

Pada difraksi Bragg terdapat suatu persamaan

n=2 dsin .

Persamaan inilah yang akan dipakai untuk menghitung panjang gelombang


elektron.
Besarnya jarak antara bidang-bidang difraksi (d) bisa dicari atau
diukur melalui difraksi sinar-X yang besarnya adalah 0,091nm dan yang
diperoleh pada eksperimen agar sudut datang sama dengan sudut hambur
adalah 65. Oleh karena itu, maka dapat diukur panjang gelombang elektron
dengan persamaan berikut.
n=2 dsin
Dimana:
n = orde difraksi
= panjang gelombang radiasi
d = jarak antara bidang-bidang atom
= sudut diantara sinar yang masuk atau keluar dengan bidang atom
Jika,

17

n=1,

Maka persamaan tersebut menjadi:


=2 d sin
=2.0,091nm . sin65

=0,165 nm
Ini merupakan

nilai panjang gelombang yang diperoleh melalui

eksperimen.
Hipotesis Broglie meramalkan nilai panjang gelombang ()
partikel yang bergerak dengan persamaan:
=

h
mv

6,63 1034 J . S
=
=0,166 nm
4,0 1024 kg . m/s

Ternyata panjang gelombang oleh hipotesis De Broglie sama dengan


panjang gelombang hasil eksperimen. Oleh karena itu hipotesis De Broglie
yang menyatakan partikel dapat berperilaku sebagai gelombang adalah benar.

19

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
De Broglie menyatakan bahwa partikel-partikel seperti elektron,
proton dan netron mempunyai sifat dualisme, yakni gelombang dan partikel.
Ini adalah dasar dari asas saling melengkapi yang mengatakan bahwa
gambaran lengkap dari suatu kesatuan fisika seperti foton atau elektron tidak
dapat diungkapkan secara tersendiri dalam perilaku partikel saja atau
gelombang saja.
Fisika klasik telah meramalkan bahwa elektron yang terhambur akan
muncul dalam berbagai arah, dengan hanya sedikit kebergantungan dari
intensitas terhadap sudut hambur dan lebih sedikit lagi dari energi elektron
primer. Pada tahun 1927 Davisson dan Germer di Amerika Serikat dan dalam
percobaanya Davisson dan Germer secara bebas meyakinkan hipotesis de
Broglie dengan menunjukan berkas elektron terdifraksi bila berkas itu
dihamburkan oleh kisi atom yang teratur dari suatu Kristal.
Berdasarkan eksperimen panjang gelombang oleh hipotesis De Broglie
sama dengan panjang gelombang hasil eksperimen. Oleh karena itu hipotesis
De Broglie yang menyatakan partikel dapat berperilaku sebagai gelombang
adalah benar.
B. Saran
Dalam makalah ini terdapat beberapa penjelasan mengenai eksperimen
difraksi elektron, mulai dari hipotesa sampai hasil percobaannya. Namun,
makalah ini belum lengkap karna kurangnya referensi. Maka dari itu
diharapkan pembaca untuk mencari tambahan referensi dari berbagai sumber
yang jelas demi tercapinya penjelasan lengkap tentang eksperimen difraksi
elektron.

21

DAFTAR PUSTAKA

Jewett Serway. 2010. Fisika Untuk Sains Dan Teknik, Jakarta: Salemba
Teknika
Malago Jasruddin Daud. 2005. Pengantar Fisika Modern, Makassar:
Badan Penerbit Universitas Negeri.

http://blogfisikarinialjambi.blogspot.com/2012/12/ difraksiElektron -hitam.html

23

Anda mungkin juga menyukai