Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul "Tokoh Islam
Jamaludin Al-afghani" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebarlebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun
kritik demi memperbaiki makalah ini.
Bengkulu,
April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul
Makalah.........................................................................................................
..i
Kata
Pengantar......................................................................................................
.......01
Daftar
Isi..................................................................................................................
.....02
Bab 1
Pendahuluan.................................................................................................
......03
1.1
Latar
Belakang......................................................................................03
1.2
Rumusan
Masalah.................................................................................03
Bab 2
Pembahasan..................................................................................................
......04
2.1
afghani.............................................................04
2.2
Afghani.................04
2.3
Islam...................................05
2
Bab 3
Penutup......................................................................................... ...............
......12
Daftar
Pustaka.........................................................................................................
......14
BAB l
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
dengan
gelar
Shadar
Al-Husaini.
Ia
tergolong
bangsawan
terhormat dan mempunyai hubungan nasab dengan Hussein Ibn Ali r.a.,
dari pihak Ali At-Tirmizi, seorang perawi hadits. Oleh karena itu, di depan
nama Jamaluddin al-Afghani diberi title Sayyid. Afghani melanjutkan
belajar ke India selama satu tahun. Di india Afghani menekuni sejumlah
ilmu pengetahuan melalui metode modern. Didorong keyakinannya, ia
melanglang
buana
ke
berbagai
negara.
Dari
India,
Jamaluddin
Dengan bersatu dan mengadakan kerja sama yang erat umat Islam akan
dapat kembali memperoleh kemajuan. Persatuan dan kerja sama
merupakan sendi yang amat penting dalam Islam.
Tugas utama yang diembannya ialah menghimpun kembali kekuatan Islam
yang tercecer, serta menyingkirkan kemusykilan dan kesulitan yang
dialami oleh kaum Muslim pada zamannya. Dia sendiri bekerja keras
untuk mengatasi berbagai kesulitan tersebut. Jika dia mengetahui bahwa
saudara Muslimnya ditimpa bencana, dengan secepat kilat dia berusaha
memahami kondisi mereka, serta berupaya memberikan bantuan dan
perbaikan..
2.3. Konstribusi Pemikiran dalam pembaruan Islam
A.
al-Qur an dan hadist Nabi, dan otak-otak sudah berhenti berfikir. Tentang
ini ia mengatakan: Diantara segala agama, hanya Islamlah yang
mengutuk pendirian percaya saja dengan tidak membanding
kebenarannya dan tidak menyukai seseorang yang mengikut faham orang
lain, dengan tidak mendapat kepastian kebenarannya jua, Islam itu
berkata, ia akan berkata dengan akal, kitab suci orang Muslim itu
menyatakan, bahwa keberuntungan itu, terletak dalam cara yang benar
bagi seorang yang menggunakan akalnya.
Sebagai seorang yang menggagungkan akal dan fikiran, al-Afghani
menyokong pendapat golongan yang membebaskan dirinya dari pada
pelajaran Takdir. Faham ini, dinamakan dunia modern dengan fatalisme,
percaya kepada takdir dengan menyampingkan kekuatan akal, untuk
menghindarkan tiap bahaya. Dalam persoanal ini, al-Afghani
menerangkan, bahwa yang dikatakan al-Qada wal-Qadar itu, adalah
seperti pengertian predestination dalam bahasa Inggeris, sebagai tujuan
permulaan. Ia mempunyai perbedaan yang besar sekali, sebagai yang di
artikan oleh Orientalis Barat, sebagai fatalisme, yang dalam bahasa Arab,
disebutkan al-Jabr al-Qada wal-Qadar, adalah suatu kepercayaan yang
menguatkan kekuatan fikiran, untuk mengambil putusan dari kaum
Muslimin. Dengan mempercayai al-Qada wal-Qadar itu, seseorang
tawakkal dan sabar untuk mencapai tujuannya. Berlainan sekali dengan
arti al-Jabr, penyerahan diri yang sesat, suatu bidah yang dimasukan
kedalam pelajaran Islam, oleh musuh-musuh Islam, untuk
melumpuhkannya dari dalam dan pula untuk suatu politik yang tertentu
B. Pemikiran dan Ajaran tentang politiknya
Jamaludin al-Din al-Afghaniadalah salah seorang tokoh penting penggerak
pembaruan dan kebangkitan Islam abad ke-19. Ia disenangi sekaligus
dimusuhi oleh Dunia Islam sendiri. Ia disenangi karena aktivitas dan
gagasan politiknya menjadi inprirasi bagi upaya pembebasan umat Islam
dari penjajahan bangsa-bangsa Barat. Sebaliknya, ia dimusuhi karena
menjadi batu sandungan bagi penguasa-penguasa Dunia Islam yang
otoriter, korup, dan despotis ketika itu. Jamalu al-Din al-Afghani dianggap
membahayakan kekuasaan mereka.
Jamalu al-Din al-Afghani, dinamakan oleh penulis-penulis, sebagai bapa
Pan-Islamisme, yang mengajarkan, agar semua umat Islam seluruh dunia
bersatu, dalam sebuah Khalifah, untuk membebaskan mereka dari
perbudakan bangsa asing. Dikatakannya, negara-negara Barat, telah
membenarkan penyerangan dan kekejaman-kekejaman yang dilakukan
oleh mereka, atas negara-negara Timur, olah kerana, yang akhir ini
berada dalam kelemahan. Bukan saja negeri-negeri Barat telah
mengadakan penyerangan dan penjajahan, akan tetapi, mereka juga telah
menggunakan segala usaha, untuk mencegah tumbuhnya kekuatan
negara-negara Timur kembali, walaupun mereka akan mengadakan
perang kerana itu. Segala bentuk kerja, untuk refrom, segala gejala yang
membawa kepada renaissance, dari setiap negeri Islam, ditumpas habis
dengan segenap kekuatan. Apakah yang tinggal lagi bagi rakyat Muslim,
sebagai manisia? Oleh karena hal yang dimikian itulah, perlu negeri Islam
bersatu, dalam suatu pertahanan bersama, untuk mencapai ini, harus
orang Islam mempunyai kepandaian teknik, dalam rangka kemajuan Barat
dan wajib belajar segala rahasia kekuatan orang Eropah.
Pendapat ini, selalu diulang-ulangnya dalam majallah al-Urwatel-Wustqa.
Dalam sebuah karangannya yangberkepala Persatuan Islam ia
menyatakan, bahwa umat Islam telah pernah bersatu merupakan
kesatuan umat di bawah pemerintahan yang gilang-gemilang. Pada waktu
itu,mereka mencapai kemajuan dalam ilmu dan pelajaran, mereka
terkemuka dalam filsafat dan ilmu-ilmu yang lain. Semua yang kita capai
pada saat itu, sekarang ini menjadi pusaka dan menjadi kebanggaan umat
Islam sampai sekarang. Kerana itu menjadi penyokong tercapainya
kesatuan itu. Mereka harus insaf dan harus harus mengerti, bahwa
mereka tidak diperbolehkan dalam keadaan bagaimanapun juga berdamai
dan bekerja sama dengan orang yang menjajah mereka, sehingga
tercapai kekuatan yang penuh, di mana mereka sendiri menentukan nasib
mereka.
10
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Jamalu al-Din al-Afghani, lahir di Afghanistan pada tahun 1839, dan
meniggal dunia di Istambul di tahun 1897. Banyak terjadi pembicaraan,
dalam menentukan negeri asal Jamalu al-Din al-Afghani. Beberapa penulis
sejarah, dari pelbagai negeri Islam, umpamanya Turki, Persia, India dan
Afghanistan, sampai sekarang, masih belum mendapat penyelesaian,
karena masing-masing menyatakan orang negerinya Menurut namanya,
Afghani, ia datang dari Afghanistan, dari daerah mana, ia banyak
menumpahkan pengaruhnya. Akan tetapi, kalau dipandang kepada
pengaruh ini saja, seluruh dunia Islam sekarang penuh dengan pengaruh
al-Afghani. Oleh karena itu, al-Afghani mengatakan bahwa seluruh dunia
Islam adalah negerinya, dan begitu pula, dunia Eropah tidaklah pula asing
baginya.
6
14
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bagusmakalah.com/2014/04/sejarah-pemikiran-jamaluddin-alafghani.html
16
http://nikmatulmaskuroh.blogspot.co.id/2013/12/gerakan-pembaharuanislam-oleh.html
http://ilhamkadirmenulis.blogspot.co.id/2013/03/jamaluddin-al-afgani-danide-pembaruan.html
http://newjoesafirablog.blogspot.co.id/2012/05/biografi-jamaludin-alafgani.html
http://fandybayolubis.blogspot.co.id/2014/11/makalah-pmdipembaharuan-pemiiran-sayid.html
17