Puji syukur Allah Swt masih memberikan nikmat dan karunia hingga
kami masih dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengelolaan
Keuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makalah ini hadir
untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
Sampul
Makalah.........................................................................................................
..I
Kata
Pengantar......................................................................................................
.......01
Daftar
Isi..................................................................................................................
.....02
Bab I
Pendahuluan.................................................................................................
......03
A. Latar
Belakang......................................................................................03
B. Rumusan
Masalah................................................................................03
Bab II
Pembahasan..................................................................................................
.....04
A. Pengelolaan Keuangan Negara Kesatuan Republik
Indonesia..............04
1. Ketentuan konstitusional tentang keuangan
NKRI...................04
2. Mekanisme pengelolaan keuangan
NKRI.................................06
3. Peran Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral.............................09
Bab III
Penutup.........................................................................................................
.....13
2
Daftar
Pustaka.........................................................................................................
......14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah secara bertahap telah melaksanakan perubahan yang
mendasar mengenai pengelolaan keuangan negara; hal ini ditandai
dengan disahkannya tiga undangundang di bidang keuangan negara
(Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara).
Dan pada Pasal 18A ayat (2) UUD RI 1945 mengamanatkan agar
hubungan keuangan, pelayanan umum, serta pemanfaatan sumber daya
alam dan sumber daya lainnya antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan UU.
3
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menjadi acuan bagi
pemerintah untuk mengatur dan menyelenggarakan program keuangan
agar bisa dilaksanakan tepat sasaran yakni menyentuh kebutuhan rakyat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ketentuan Konstitusional tentang Keuangan Negara
Kesatuan Republik Indonesia?
2. Bagaimana mekanisme pengelolaan keuangan Negara Kesatuan
Republik Indonesia?
3. Apa peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Negara Republik
Indonesia?
4. Apa peran Badan Pemeriksa Keuangan menurut Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
4
untuk memenuhinya. Untuk mewujudkan hal tersebut, negara
memerlukan pembiayaan. Istilah pembiayaan ini sangat erat kaitannya
dengan keuangan negara.
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2003, keuangan negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Keuangan negara merupakan komponen yang amat penting dalam
penyelenggaraan negara. Proses pembangunan tidak akan berjalan
dengan lancar, apabila keuangan negara tidak stabil atau terganggu. Oleh
karena kedudukannya yang amat penting ini, keuangan negara diatur
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab
VII.
5. Pasal 23A Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang
6. Pasal 23B Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-
undang
5
8. Pasal 23D Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan,
kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya
diatur dengan undang-undang
6
g) Sumbangan, Hadiah, dan Hibah
h) Penyelenggaraan Undian Berhadiah
7
sudah direncanakan. Sumber keuangan negara tidak selamanya
memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang
amat bijak dalam menggunakan keuangan negara. Dengan kata lain,
pengelolaan keuangan negara harus benar-benar efektif dan efisien
sehingga program pembangunan dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana.
Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas kegiatan
pengelolaan keuangan negara? Berdasarkan ketentuan Undang- Undang
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
terutama Pasal 6 Ayat (1) disebutkan bahwa Presiden selaku Kepala
Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara
sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Ketentuan pasal tersebut
menunjukkan bahwa Presiden Republik Indonesia bertanggung jawab atas
kegiatan pengelolaan keuangan negara yang dilakukan untuk mencapai
tujuan negara.
Apakah Presiden menjalankan sendiri kekuasaan pengelolaan lain
yang nilainya tidak kalah besar seperti pajak, retribusi, keuntungan
keuangan negara? Tentu saja tidak. Dalam Pasal 6 Ayat (2) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara diuraikan bahwa Kekuasaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1):
8
pelaksanaannya, tidak akan terjadi pemusatan kekuasaan pengelolaan
keuangaan negara hanya di tangan Presiden.
Pengelolaan keuangan negara akan berjalan efektif dan efisien
apabila terdapat perencanaan yang baik. Oleh karena itu, Presiden
Republik Indonesia selaku kepala pemerintahan akan menyusun
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) setiap
tahun. RAPBN tersebut kemudian diajukan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) untuk dibahas bersama dengan memperhatikan pendapat
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mata anggaran yang berkaitan
dengan daerah. RAPBN yang telah disetujui oleh DPR kemudian menjadi
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dijadikan patokan oleh
pemerintah dalam menjalankan berbagai program pembangunan dalam
jangka waktu satu tahun.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Presiden dalam
menjalankan kekuasaan mengelola keuangan negara tidak bertindak
sendirian. Akan tetapi, Presiden harus melibatkan lembaga lain yaitu DPR,
DPD, Kementerian Negara dan Pemerintah Daerah.
Info Kewarganegaraan
Keuangan Negara meliputi:
a. hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan
mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;
b. kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan
umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaan Negara;
d. Pengeluaran Negara;
e. Penerimaan Daerah;
f. Pengeluaran Daerah;
g. kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh
pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-
hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan daerah;
h. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam
rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
i. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan
fasilitas yang diberikan pemerintah
9
Tujuan pengelolaan keuangan negara secara umum adalah agar
daya tahan dan daya saing perekonomian nasional semakin dapat
ditingkatkan dengan baik dalam kegiatan ekonomi yang semakin bersifat
global, sehingga kualitas kehidupan masyarakat dapat meningkat sesuai
dengan yang diharapkan. Adapun yang menjadi arti penting/alasan
mengapa keuangan negara harus dikelola dengan baik, adalah karena
keuangan negara dapat digunakan untuk:
1) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi;
2) menjaga stabilitas ekonomi;
3) merealokasi sumber daya ekonomi; dan
4) meredistribusi pendapatan
1) Pengelolaan moneter
Hal ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan di bidang
moneter. Kebijakan moneter adalah kebijaksanaan yang
dilakukan oleh pemerintah agar ada keseimbangan yang dinamis
antara jumlah uang yang beredar dengan barang dan jasa yang
tersedia di masyarakat.
2) Pengelolaan fiskal
Pengelolaan fiskal meliputi fungsi-fungsi pengelolaan kebijakan
fiskal dan kerangka ekonomi makro, penganggaran, administrasi
perpajakan, administrasi kepabean, perbendaharaan, dan
pengawasan keuangan. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang
dilakukan pemerintah berkaitan dengan penerimaan
(pendapatan) dan pengeluaran (belanja) pemerintah.
3) Pengelolaan Kekayaan negara
Khusus untuk proses pengadaan barang kekayaan negara, yang
termasuk pengeluaran Negara telah diatur secara khusus dalam
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah. Di
samping itu terdapat pula kekayaan negara yang dipisahkan
(pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan yang seluruh
modalnya/sahamnya dimiliki oleh negara). Perusahaan semacam
ini biasa disebut Badan Usaha Milik Negara dan Lembaga-
lembaga Keuangan Negara (BUMN/BUMD).
11
Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya secara
lebih efektif dan efisien. Meskipun Bank Indonesia berkedudukan sebagai
lembaga negara independen, dalam melaksanakan tugasnya, Bank
Indonesia mempunyai hubungan kerja dan koordinasi yang baik dengan
Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan, Pemerintah dan
pihak lainnya.
Dalam hubungannya dengan Presiden dan Dewan Perwakilan
Rakyat, Bank Indonesia setiap awal tahun anggaran menyampaikan
informasi tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter dan
rencana kebijakan moneter yang akan datang. Khusus kepada Dewan
Perwakilan Rakyat, disampaikan pelaksanaan tugas dan wewenang setiap
triwulan (tiga bulan) dan sewaktu-waktu bila diminta oleh Dewan
Perwakilan Rakyat. Selain itu, Bank Indonesia menyampaikan rencana dan
realiasasi anggaran tahunan kepada Pemerintah dan Dewan Perwakilan
Rakyat. Dalam hubungannya dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Bank
Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada Badan
Pemeriksa Keuangan.
Menyadari pentingnya dukungan dari berbagai pihak bagi
keberhasilan tugasnya, Bank Indonesia senantiasa bekerja sama dan
berkoordinasi dengan berbagai lembaga negara dan unsur masyarakat
lainnya. Beberapa kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman,
keputusan bersama, serta perjanjianperjanjian yang ditujukan untuk
menciptakan sinergi dan kejelasan pembagian tugas antarlembaga serta
mendorong penegakan hukum yang lebih efektif.
12
Sebelum dilakukan perubahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, ketentuan mengenai BPK terintegrasi
dalam ketentuan tentang keuangan negara yaitu Pasal 23 Ayat (5).
13
g. menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar
BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;
h. membina jabatan fungsional Pemeriksa;
i. memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan;
dan
j. memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian
intern Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
14
Anggaran merupakan rencana operasi keuangan yang mencakup
estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang
diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
15
http://fatmasusanti-civiceducation.blogspot.com/2015/10/pengelolaan-
keuangan-negara-dan.html
16