Anda di halaman 1dari 2

Senjata

(untuk Dek Pendi alias Effendi Gazali di Republik


Mimpi)

Semenjak ranah politik tidak lagi berbau mesiu


rakyat memang tidak lagi perlu waspada pada desing
peluru
karena senjata tidak lagi leluasa membuat luka
ataupun menjemput nyawa

Tetapi janganlah lekas puas


hanya karena politik telah bebas senjata logam
Sebab, di tangan para pemburu harta dan kuasa ada
senjata yang lebih tajam
bunyinya tidak mendesing mebuat bulu kuduk merinding
juga tidak meledak membuat telinga kita pekak
bentuknya tidak runcing sehingga nyali bergeming
Tetapi senjata itu tetap tajam tatkala menghujam

Ranah politik memang sudah tidak lagi menumpahkan


darah
karena senjatanya kini tidak membuat luka atau
mencabut nyawa
tetapi ia membunuh nalar ajar
yang telah dibangun lewat program wajib belajar

Jangan cari senjata tajam itu di gudang peluru


Atau di kendaraan prajuritmu
Dia ada di genggamanmu
Yang pernah kau buka, kau lihat dan kau baca
Bentuknya adalah iklan setengah atau satu halaman
Kadang-kadang berisi angka-angka ekonomiterika dan
statiska
Kadang-kadang berisi potret orang cerdas berkacamata
Yang disertai kata-kata bergaya prosa
Itulah dia senjata di ranah politik kita

Senjata itu tidak menggores luka dan menumpahkan darah


Juga tidak langsung mencabut nyawa berbilang jumlah
Tetapi ia membuat kebodohan menjadi abadi
Kemiskinan massal menjadi tersembunyi
Politik hampa etika
di balik slogan gagah efisiensi dan demokrasi

Iklan setengah halaman atau satu halaman media massa


Dengan angka-angka ekonometrika dan statistika
Atau foto orang pintar berkaca mata
Itulah senjata para pemburu harta dan kuasa

Dampak senjata itu nyata


ketika harga BBM naik
rakyat kecil tercekik
ramalan pemilik senjata itu terbalik
menjanjikan angka kemiskinan akan turun menukik
ternyata malah melonjak naik

Dampak senjata itu masih terasa


ketika pilkada rampung
suara rakyat selesai ditelikung
sementara pemburu kuasa dan harta kembali berhitung
untuk membagi untung

Senjata itu adalah iklan dengan sedikit dusta


anak kandung perselingkuhan modal dan tahta
yang kini menular dalam spanduk-spanduk di ruang
terbuka
di bawah lindungan sistem demokrasi pura-pura
ditemani sistem ekonomi pasar yang tidak sempurna
yang melahirkan korban dalam jumlah berjuta
mereka yang tidak kelebihan harta dan tidak ikut
berkuasa

(Suatu pagi di jalan Kemangi, 24/08/07)

Anda mungkin juga menyukai