Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion: tolakan pasangan elektron
kelopak valensi) adalah suatu model kimia yang digunakan untuk menjelaskan bentuk-bentuk
molekul kimiawi berdasarkan gaya tolakan elektrostatik antar pasangan elektron. Premis
utama teori VSEPR adalah bahwa pasangan elektron valensi disekitar atom akan saling tolak
menolak, sehingga susunan pasangan elektron tersebut akan mengadopsi susunan yang
meminimalisasi gaya tolak menolak. . Teori VSEPR menekankan pada kekuatan tolak
menolak diantara pasangan - pasangan elektron pada atom pusat urutan kekuatannya adalah
sebagai berikut : Pasangan Elektron Ikatan (PEI) ; Pasangan Elektron Bebas (PEB), sehingga
kekuatan tolakan antara PEI vs PEI< PEI vsPEB < PEB vs PEB.Minimalisasi gaya tolakan
antar pasangan elektron ini akan menentukan geometri molekul. Jumlah pasangan elektron di
sekitar
atom
disebut
sebagai
bilangan
sterik.
Teori VSEPR biasanya akan dibandingkan dengan teori ikatan valensi yang mengalamatkan
bentuk molekul melalui orbital yang secara energetika dapat melakukan ikatan. Teori ikatan
valensi berkutat pada pembentukan ikatan sigma dan pi. Teori orbital molekul adalah model
lainnya yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana atom dan elektron tersusun menjadi
molekul dan ion poliatomik.
2. Sejarah
Teori VSEPR merupakan singkatan dari Valence Shell Electron Pair Repulsionyang
dapat digunakan untuk menentukan struktur geometri suatu molekul berdasarkan tolakan
pasangan elektron di sebuah atom terhadap atom lainnya. Dalam suatu molekul, atom diikat
oleh atom yang lainnya dengan menggunakan pasangan elektron yang berada dalam kulit
terluar atom pusat. Pasangan-pasangan elektron ini akan berusaha saling menjauhi sehingga
gaya tolak menolak pasangan elektron menjadi minimum. Hal ini menjadi dasar Teori
VSEPR yang dikemukakan oleh Sidgwick Powell dan Nylholm Gillespie. Teori VSEPR
disebut juga teori domain elektron atau teori tolakan pasangan elektron kulit terluar
atom. Teori VSEPR disebut juga teori GillespieNyholm seperti nama orang yang
mengembangkannya.Gagasan tentang korelasi antara geometri molekul dan jumlah elektron
valensi pertamakali disajikan dalam Kuliah Bakerian tahun 1940 oleh Nevil Sidgwick dan
Powell
Herbert
di
Universitas Oxford.Pada tahun
1957Ronald
Gillespie dan
Ronald Sydney Nyholm di University College London menyempurnakan konsep ini untuk
membangun sebuah teori yang lebih rinci mampu memilih antara berbagai alternatif
geometri. Teori ini di dasarkan pada energi tolakan dari elektron yang terdapat pada atom
dalam suatu molekul sehingga akan menyebabkan terbentuknya suatu geometri molekul
tertentu
3. Penjelasan teori VSEPR
Teori VSEPR utamanya melibatkan prediksi susunan pasangan elektron di sekitar satu
atau lebih atom pusat pada suatu molekul. Jumlah pasangan elektron pada kelopak valensi
atom pusat ditentukan dengan menggambarkan struktur Lewis molekul tersebut. Ketika
terdapat dua atau lebih struktur resonansi yang dapat mewakili suatu molekul, model VSEPR
dapat diterapkan pada semua struktur resonansi tersebut. Pada teori VSEPR, pasangan
elektron berganda pada ikatan berganda diperlakukan sebagai "satu pasang" elektron.
Pasangan elektron diasumsikan berada pada permukaan bola yang berpusat pada atom pusat.
Oleh karena pasangan elektron tersebut bermuatan negatif, kesemuaan pasangan elektron
akan menduduki posisi yang meminimalisasi gaya tolak menolak antar sesamanya dengan
memaksimalkan jarak antar pasangan elektron. Jumlah pasangan elektron oleh karenanya
akan menentukan keseluruhan geometri molekul. Sebagai contoh, ketika terdapat dua pasang
elektron di sekitar atom pusat, gaya tolak-menolak di antara keduanya akan menjadi minimal
ketika keduanya berada pada posisi saling berseberangan. Oleh karena itu, atom pusat
diprediksikan mengadopsi geometri linear. Jika terdapat tiga pasang elektron, maka gaya
tolak menolak diminimalkan dengan mengadopsi bentuk trigonal. Dengan cara yang sama,
untuk empat pasang elektron, susunan geometri yang optimal adalah tetrahedral.
Prediksi keseluruhan geometri ini disempurnakan lebih jauh dengan membedakan
pasangan elektron ikatan dan non-ikatan. Pasangan elektron ikatan terlibat dalam ikatan
sigma dengan atom bersebelahan, sehingga kedua elektron tersebut dikongsi oleh dua atom
yang berikatan, menyebabkan pasangan elektron tersebut berada lebih jauh dari atom pusat
daripada pasangan elektron non-ikatan (pasangan elektron menyendiri) yang akan berada
lebih dekat dengan atom pusat. Oleh karena itu, tolakan yang diakibatkan oleh pasangan
elektron menyendiri akan lebih besar daripada tolakan yang diakibatkan oleh pasangan
elektron yang berikatan. Dengan demikian, ketika geometri molekul memiliki dua set posisi
yang menerima gaya tolak-menolak dengan derajat yang berbeda, pasangan elektron
menyendiri akan cenderung menduduki posisi yang menerima gaya tolakan lebih kecil.
Dengan kata lain, gaya tolak menolak antara pasangan elektron menyendiri dengan pasangan
elektron menyendiri (lone pair - lone pair) akan lebih kuat daripada gaya tolak menolak
antara pasangan elektron menyendiri dengan pasangan elektron berikatan (lone pair - bonding
pair), yang juga sendiri lebih kuat daripada gaya tolak-menolak antara pasangan elektron
berikatan dengan pasangan elektron berikatan (bonding pair - bonding pair). Secara ringkas
dapat ditulis: lp-lp > lp-bp > bp-bp.Pembedaan ini sangat penting utamanya ketika dalam
suatu geometri molekul terdapat dua atau lebih posisi yang memungkinkan.
4. Teori domain electron
a)
Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan bentuk molekul bentuk molekul
berdasarkan tolak menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Teori ini merupakan
penyempurnaan dari teori VSEPR (valence shell electron pair repulsion). Domain elektron
berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron. Jumlah domain elektron
ditentukan sebagai berikut :
Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga) berarti 1
domain.
Setiap pasangan elektron bebas berarti 1 domain.
Prinsip-prinsip dasar teori domain elektron adalah sebagai berikut :
Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak menolak sehingga domain
elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga tolak menolak di
antaranya menjadi minimum.
Urutan kekuatan tolak menolak di antara domain elektron adalah sebagai berikut:
Tolakan antardomain elektron bebas > tolakan antardomain elektron bebas dengan domain
elektron ikatan > tolakan antardomain elektron ikatan. Perbedaan daya tolak ini terjadi
karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom saja, sehingga bergerak lebih
leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada pasangan elektron ikatan. Akibat dari
perbedaan daya tolak tersebut adalah mengecilnya sudut ikatan karena desakan dari
pasangan elektron bebas.
Susunan
ruang(geometri)
Linear
120
Tetrahedron
109,5
Bipiramida trigonal
Oktahedron
Ekuatorial=120
Aksial=90
90
180
(http://rinioktavia19942.files.wordpress.com/2011/05/vsepr1.png)
b) Merumuskan Tipe MolekulJumlah domain (pasangan elektron) dalam suatu molekul, dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Atom pusat dinyatakan dengan lambing A,
Domain elektron ikatan dinyatakan dengan X, dan
Domain elektron bebas dinyatakan dengan E
Tipe molekul dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Tentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV)
Tentukan jumlah domain elektron ikatan (X)
Tentukan jumlah domain elektron bebas (E)
Cara penetapan tipe molekul tersebut hanya berlaku untuk senyawa biner berikatan
tunggal. Untuk senyawa biner yang berikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat
(misalnya dengan oksigen), maka jumlah elektron yang digunakan untuk membentuk
pasangan terikat menjadi 2 kali jumlah ikatan. Selanjutnya, langkah-langkah untuk
meramalkan geometri adalah sebagai berikut :
Menentukan tipe molekul
Menggambar susunan ruang domain-domain elektron di sekitar atom pusat yang memberi
tolakan minimum.
Menetapkan pasangan terikat dengan menuliskan lambing atom yang bersangkutan.
Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pasangan elektron bebas.
Molekul polar dan nonpolar
.Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi 2 syarat nerikut :
Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum, ikatan antaratom yang berbeda dapat
dianggap polar.
Bentuk molekul tidak simetris, sehingga pusat muatan positif tidak berimpit dengan pusat
muatan negatif.
5. Metode AXE
Metode perhitungan elektron AXE umumnya digunakan ketika kita menerapkan
teoriVSEPR. A mewakili atom pusat. X mewakili jumlah ikatan sigma antara atom pusat
dengan atom luar. Ikatan ganda kovalen dihitung sebagai satu X. E mewakili jumlah
pasangan elektron menyendiri yang ada disekitar atom pusat. Jumlah X dan E, disebut
sebagai bilangan sterik juga diasosiasikan dengan jumlah orbital hibridisasi yang digunakan
dalam teori ikatan valensi.Berdasarkan jumlah bilangan sterik dan distribusi X serta E, teori
VSEPR akan memberikan prediksi sebagai berikut:
a.
b.
c.
7.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Dalam suatu molekul elektron-elektron tersebut saling tolak-menolak karena memiliki muatan
yang sama. Untuk mengurangi gaya tolak tersebut atom-atom yang berikatan membentuk struktur
ruang tertentu hingga tercapai gaya tolak yang minimum. Akibat yang ditimbulkan dari tolakan yang
yang terjadi yaitu mengecilnya sudut ikatan dalam molekul. Urutan gaya tolak dimulai dari gaya tolak
yang terbesar yaitu sebagai berikut.
Gaya tolak antar sesama elektron bebas (PEB vs PEB)
Gaya tolak antara pasangan elektron bebas dengan elektron ikatan (PEB vs PEI)
Gaya tolak antar pasangan elektron ikatan (PEI vs PEI).
Langkah-langkah meramal bentuk molekul
Langkah-langkah yang digunakan untuk meramal struktur molekul tidak berbeda jauh dengan
langkah-langkah yang digunakan untuk menggambar struktur Lewis suatu molekul atau ion
poliatomik. Langkah-langkah yang digunakan untuk meramal bentuk molekul sebagai berikut.
Menentukan atom pusat.
Tuliskan jumlah elektron valensi dari atom pusat.
Menentukan jumlah elektron valensi dari masing-masing substituen jika berupa atom.
Satu elektron dari substituen dipasangkan dengan satu elektron dari atom pusat sehingga membentuk
pasangan elektron (pasangan elektron ikatan, PEI). Perlu diperhatikan bahwa, bahwa jumlah elektron
atom pusat tidak selalu memenuhi kaidah oktet. Jika masih terdapat substituen dan masih terdapat
elektron pada atom pusat, maka semuanya harus dipasangkan
Jika semua susbtituen telah dipasangkan dengan elektron atom pusat dan masih terdapat elektron
yang tidak berpasangan, maka elektron tersebut tetap ditulis pada atom pusat sebagai elektron bebas
atau pasangan elektron bebas (PEB).
Jika berupa ion poliatomik, maka setelah semua substituen dipasangkan kurangi elektron jika ion
bermuatan positif dan tambahkan elektron jika ion bermuatan positif.
Menentukan bentuk molekul serta memperkirakan besarnya sudut-sudut ikatan disekitar atom pusat
dengan memperhatikan tolakan-tolakan yang terjadi agar diperoleh bentuk dengan tolakan yang
minimum.
Contoh berilium klorida, BeCl2
Be sebagai atom pusat memiliki 2 elektron valensi dan Cl sebagai substituen memiliki 7 elektron
valensi. Setelah satu elektron valensi dipasangkan dengan satu elektron dari satu atom Be, masih
terdapat satu elektron bebas pada atom Be. Oleh sebab itu, 1 elektron tersebut dipasangkan dengan
satu elektron dari atom Cl. Setelah semua dipasangkan tidak ada lagi elektron bebas pada atom Be.
Agar tolakan minimum maka kedua atom Cl letaknya berlawanan membentuk sudut 180, seperti
pada Gambar.
ContohBoronTrifluoridaBF3
Boron sebagai atom pusat memiliki 3 elektron valensi sehingga setelah berikatan dengan 3 atom F
maka tidak ada lagi elektron bebas disekitarnya.Agar tolakan pasangan elektron ikatan minimal maka
setiap ikatan menata diri mengarah pada pojok-pojok segitiga sama sisi. Bentuk molekul seperti ini
disebut trigonalplanar dengan sudut ikatan sebesar 120.
a)
Geometri linier
Geometri linier adalah bangun ruang molekul yang atom-atom penyusun molekulnya
berada dalam suatu garis lurus. Contoh geometri linier misalnya pada berilium Florida
(BeF2). Berilium (Be) mempunyai nomor atom 4. Konfigurasi Be = [He] 2s 2 jadi elektron
terluarnya = 2. Dua elektron ini digunakan Be untuk berikatan dengan F, sehingga Be
menjadi atom pusat yang memiliki dua pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur
lewis BeF2 adalah sebagai berikut;
Kedua pasangan elektron ikatan tersebut akan menempati posisi yang berlawanan
untuk meminimalkan tolakan. Sudut F-Be-F yang terbentuk sebesar 180 0atau membentuk
garis lurus. Geometri molekulnya adalah linier seperti tampak pada gambar 2.1.
Gambar 2.4. geometri untuk PCl5, SF4, ClF3 dan I3e.) Geometri oktahedral
Geometri oktahedral merupakan suatu bangun ruang yang mempunyai delapan muka
segitiga, dibentuk dari dua buah limas dengan alas segiempat yang dipersekutukan. Contoh
molekul dengan geometri oktahedral adalah belerang heksaflorida (SF 6). Dalam molekul ini,
terdapat enam pasang elektron kulit terluar pada atom pusat belerang (S). Tolakan antar
pasangan elektron akan minimal jika keenam pasang elektron itu berada pada sudut-sudut
oktahedral. Geometri oktahedral memiliki enam puncak dan delapan muka berupa segitiga
equilateral yang identik. Semua sudut F-S-Fnya sama yaitu sebesar 90 0. Perubahan geometri
akibat adanya pasangan elektron bebas dapat dilihat pada gambar 2.5.
Keterangan :
A = Atom pusat
X = atom yang terikat pada atom pusat
m = jumlah pasangan elektron yang terikat (PEI)
E = pasangan elektron bebas yang berpengaruh pada bentuk molekul karena akan mendorong
pasangan elektron ikatan untuk lebih saling mendekat satu sama lain sehingga membentuk
suatu struktur tidak sesuai dengan bentuk molekul dasar.
n = jumlah pasangan elektron bebas (PEB). n = (EV X)/2 jika ikatannya tunggal dan n =(EV
2X)/2 jika ikatannya rangkap.
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
Pengecualian
Terdapat berbagai kelompok senyawa yang geometrinya tidak dapat diprediksi secara
tepatoleh teori VSEPR.
Senyawa logam transisi
Banyak senyawa logam transisi yang geometrinya tidak dapat dijelaskan menggunakan
teori VSEPR. Strukturbeberapa senyawa ini, meliputi logam hidrida dan kompleks alkil
seperti heksametiltungsten dapat diprediksidengan tepat menggunakan teori VALBOND,
yang didasarkan pada orbital hibrid sd dan model ikatan tigapusat empat-elektron. Teori
medan kristal merupakan teori sering dapat memprediksi geometri komplekskoordinasi.
Senyawa halida golongan 2
Struktur senyawa halida triatomik dengan logam golongan 2 tidaklah linear pada fase
gas seperti yang diprediksioleh teori VSEPR, melainkan berbentuk tekuk (sudut X-MX:CaF2, 145; SrF2, 120; BaF2, 108; SrCl2,130; BaCl2, 115; BaBr2, 115; BaI2, 105).
Gillespie mengajukan bahwa ini disebabkan oleh interaksi ligandengan elektron pada inti
atom logam yang menyebabkan polarisasi atom, sehingga kelopak dalam atomtidaklah
simetris berbentuk bola dan memengaruhi geometri molekul.
ferdi firda
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (19
)
Desember(8)
o
November(11)
Makalah alkali
MSDS AgNo3
o
Berbahasa
Indonesia
Makalah belerang
Makalah Ikatan
Logam
Teori VSEPR
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion: "tolakan pasangan kulit elektron valensi") adalah suatu
model kimia yang digunakan untuk menjelaskan bentuk-bentukmolekul kimiawi berdasarkan gaya tolakan
elektrostatik antar pasangan elektron.[1] Teori ini juga dinamakan teori Gillespie-Nyholm, dinamai atas dua orang
pengembang teori ini. Akronim "VSEPR" diucapkan sebagai "vesper" untuk kemudahan pengucapan.
Premis utama teori VSEPR adalah bahwa pasangan elektron valensi disekitar atom akan saling tolak menolak,
sehingga susunan pasangan elektron tersebut akan mengadopsi susunan yang meminimalisasi gaya tolak
menolak. Minimalisasi gaya tolakan antar pasangan elektron ini akan menentukan geometri molekul. Jumlah
pasangan elektron di sekitar atom disebut sebagai bilangan sterik.
Teori VSEPR biasanya akan dibandingkan dengan teori ikatan valensi yang mengalamatkan bentuk molekul
melalui orbital yang secara energetika dapat melakukan ikatan. Teori ikatan valensi berkutat pada pembentukan
ikatan sigma dan pi. Teori orbital molekul adalah model lainnya yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana
atom dan elektron tersusun menjadi molekul dan ion poliatomik.
Teori VSEPR telah lama dikritik oleh karena teori ini tidak memiliki perumusan yang kuantitatif, sehingga teori ini
hanya dapat digunakan untuk memprediksi bentuk molekul secara "kasar", walaupun cukup akurat.
Daftar isi
1Sejarah
2Penjelasan
3Metode AXE
4Pengecualian
5Lihat pula
6Referensi
7Pranala luar
Berdasarkan jumlah bilangan sterik dan distribusi X serta E, teori VSEPR akan memberikan prediksi sebagai
berikut:
Bil.
steri
k
Geometri dasar
0 pasangan
menyendiri
1 pasangan
menyendiri
2 pasangan
menyendiri
3 pasangan
menyendiri
2
Linear
datar trigonal
tekuk
tetrahedral
piramida trigonal
bipiramida trigonal
jungkat jungkit
tekuk
bentuk T
Linear
Oktahedral
piramida persegi
datar persegi
bipiramida pentagonal
piramida pentagonal
datar pentagonal
Jenis molekul
Bentuk
Susunan elektron
Geometri
Contoh
AX1En
Diatomik
HF, O2
AX2E0
Linear
AX2E1
Tekuk
NO2, SO2, O3
AX2E2
Tekuk
H2O, OF2
AX2E3
Linear
XeF2, I3
AX3E0
Datar trigonal
AX3E1
Piramida trigonal
NH3, PCl3
AX3E2
Bentuk T
ClF3, BrF3
AX4E0
Tetrahedral
AX4E1
Jungkat-jungkit
SF4
AX4E2
Datar persegi
XeF4
AX5E0
Bipiramida trigonal
PCl5
AX5E1
Piramida persegi
ClF5, BrF5
AX5E2
Datar pentagonal
XeF5
AX6E0
Oktahedral
SF6
AX6E1
Piramida pentagonal
AX7E0
Bipiramida pentagonal
IF7
Susunan elektron meliputi pasangan menyendiri yang ditunjukkan oleh bola kuning
Geometri yang terpantau (tidak termasuk pasangan menyendiri)
Ketika atom substituen (X) tidak sama, geometri di atas masih cukup baik untuk digunakan, namun sudut ikatan
akan berbeda sedikit. Sebagai contohnya, ikatan ganda karbon pada alkena seperti etilena C2H4 adalah AX3E0,
namun sudut ikatan tidaklah persis 120. Hal yang sama juga dapat terlihat pada SOCl2 yang termasuk AX3E1,
namun karena substituen X tidaklah sama, sudut XAX tidak akan sama.
Geometri molekul
Pemodelan molekul
1.
2.
3.
4.
5.
^ DOI:10.1016/S0022-1139(99)00194-3
6.
7.
8.
9.
10. ^ Core Distortions and Geometries of the Difluorides and Dihydrides of Ca, Sr,
and Ba Bytheway I, Gillespie R.J, Tang T.H., Bader R.F. Inorganic Chemistry,
34,9, 2407-2414, 1995DOI:10.1021/ic00113a023
11. ^ A spectroscopic determination of the bond length of the LiOLi molecule:
Strong ionic bonding, D. Bellert, W. H. Breckenridge, J. Chem. Phys. 114, 2871
(2001); doi:10.1063/1.1349424
12. ^ Wells A.F. (1984) Structural Inorganic Chemistry 5th edition Oxford Science
Publications ISBN 0-19-855370-6
13. ^ Catherine E. Housecroft, Alan G. Sharpe (2005), Inorganic Chemistry,
Pearson Education, ISBN 0-13-039913-2
Kategori:
Teori kimia
Geometri molekul
Stereokimia
Kimia kuantum
Halaman
Menu navigasi
Pembicaraan
Kontribusi
Masuk log
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Cari
Lanjut
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Dalam proyek lain
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Catal
etina
Deutsch
English
Espaol
Suomi
Franais
Italiano
Nederlands
Pembicaraan
Norsk bokml
Polski
Portugus
Sicilianu
Svenska
Trke
Ting Vit
Sunting interwiki
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Cookie statement
Tampilan seluler