Anda di halaman 1dari 6

3).

Fungsi Laporan
1. Menyajikan hasil investigasi, telaah, atau riset yang bersifat permanen,
menyeluruh, dan logis kaitan-kaitannya.
2. Memberikan informasi yang diperlukan sebagai salah satu dasar bagi
pimpinan dalam pengambilan keputusan
Pertemuan ke-1

TUJUAN PENULISAN LAPORAN


(Hadiwidjoyo, 1993:17)
1. Memberikan keterangan
2. Mendeskripsikan suatu kegiatan
3. Menyajikan uraian tentang langkah atau tindakan yang akan dilakukan
4. Memaparkan hasil kerja koordinasi
Dilihat dari perspektif ini, maka penyusunan laporan menurut kepastian tentang
batasan pihak yang akan menggunakan laporan ini dan ketersediaan bahan atau
data yang akan dilaporkan, sehingga akan menjadi informasi sebagaimana yang
diperlukan oleh pengguna laporan itu.
Pertemuan ke-1

JENIS LAPORAN TEKNIK


(Hadiwidjoyo, 1993:17)
1. Borang/formulir: merekam laporan singkat secara lengkap terarah dan
bersistem dengan sifatnya yang tertutup
2. Surat dan memo: laporan singkat yang tertuju pada penerima yang sudah
pasti dan penyajiaannya seringkali mengikuti pola-pola tertentu
3. Artikel : laporan faktual tentang suatu masalah secara lengkap untuk dimuat
di surat kabar degan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna
meyakinkan, mendidik, menawarkan pemeahan suatu masalah atau
menghibur.
Pertemuan ke-1

4. Laporan resmi: laporan pertanggungjawaban, sebagai konsekuensi dari adanya


perjanjian yang terikat baik itu berupa kontrak kerja maupun hal-hal lain yang
sifatnya
mengikat antara pihak pertama dengan pihak kedua
Laporan panjang : Bahan yg dibahas sangat luas, oleh karena itu dpt
berbentuk sebuah buku yg mungkin saja terdiri
dari beberapa jilid.
Laporan pendek: Bahan yg dibahas dibatasi, lazimny disesuaikan dgn
substansi pokok, waktu, tenaga, dan biaya.
Pertemuan ke-1

4). BAGIAN-BAGIAN LAPORAN DAN KELENGKAPAN


SETIAP BAGIANNYA
A. Bagian yang selalu ada:
1. Judul adalah suatu label atau sebuah etiket pengenal
2. Pendahuluan
3. Tubuh utama
4. Penutup

B. Bagian yang tidak selalu ada:


Sari atau ringkasan
Kata pengantar

Tergantung pd ruang
lingkup yg dibahas

Daftar isi
Daftar acuan

Pertemuan ke-2

5).

persyaratan judul laporan:


Harus sesuai dgn topik atau isi laporan beserta jangkauannya
Sebaiknya dinyatakan dalam frase
Diusahakan sesingkat mungkin

Harus dinyatakan secara jelas atau tidak dinyatakn dalam


bentuk kata kiasan(Akhadiah; Maidar G. Arsyad, dan Sakura H.
Ridwan, 1992:10)
Memberikan petunjuk yg jelas mengenai pokok bahasan
seringkas mungkin
Menunjukkan sifat laporan apakah nasih berbentuk
konsep(Draft), sementara(interim),atau Akhir(final report)
(Susams, 1993 : 10)

6).

FORMAT PENULISAN LAPORAN

Kertas: ukuran kertas, A4, 21x29,7


Ketikan: font, Times New Roman, 12 atau Arial 11; style, regular; spasi
1,5/2; untuk judul berspasi 1
Paragraf: lurus atau menjorok yg dimulai pd ketukan ke-7
Warna tinta: hitam
Nomor halaman: Angka Arab diawali dr tubuh utama laporan (BAB I).
Diletakkan pd atas kanan, kecuali nomor halaman bagi bab baru yg
ditempatkan di tangah bawah. Penomoran yg sifatnya pengantar
digunakan angka Latin dari alfabet dgn huruf kecil ( I,ii,iii,iv,x,dst) dan
ditempatkan di tengah bawah.
Margin: kiri dan atas 4 cm; kanan dan bawah 3 cm
Kutipan: kutipan yang lebih dari 4 baris diketik berspasi 1 dan letaknya 4
ketukan dari margin kiri; kutipan yang kurang dari 4 baris pengetikannya
disamakan dengan pengetikan semula (tulisan penulis)
PENYUNTINGAN: untuk meningkatkan objektivitas laporan yang didukung
oleh tata tulis yg benar, oleh karena itu perlu melibatkan orang lain
( Hadiwidjoyo, 1993: 55-60). Penyuntingan diprioritaskan pd aspek bahasa
dab substansi.
Tata Cara: Cara yg sebaik-baiknya yg dpt digunakan,
sehingga dicapai
hasil yg memuaskan.
Tata langkah: tahapan sistematis yg harus ditempuh dari awal sampai akhir
Penguasaan Bahan: Otoritas keilmuan penyunting harus sesuai dgn
materi/substansi yg disuntingnya.
Penyuntingan Judul pada dasarnya judul diupayakan sependekpendeknya, tetapi jelas gagasan yg akan dikemukakannya. Hindari judul
yg terlalu panjang. Ada kaidah yg menyatakan adanya hubungan antara
panjang pendeknya laporan dan naskah pada umumnya dgn panjang
pendeknya judul (Hadiwidjoyo, 1993:37).
Tampilan sampul, Tabel, Gambar, dan Lampiran hendaknya yg terkait erat
dan membantu dalam mendeskripsikan substansi laporan.

8.

Jenis, Syarat dan Unsur Tulisan Ilmiah

1. Paper adalah tulisan ilmiah yang panjang isinya kurang-lebih 5


halaman biasanya disusun untuk memenuhi permintaan dosen pengajar
mata kuliah tertentu. Makalah ialah tulisan ilmiah yang disusun untuk
dibahas pada pertemuan ilmiah berupa seminar atau simposium. Makalah
biasanya berisi hasil penelitian atau kajian ilmu tertentu atau berupa
penemuan baru sebagai tanda bahwa disiplin ilmu yang bersangkutan
berkembang.
2. Modul adalah uraian mata kuliah tertentu yang
didasarkan pada
keperluan pertemuan dalam perkuliahan. Seperti diketahui untuk suatu
semester perkuiahan dibagi atau 18 kali
pertemuan. Modul
dengan sendirinya dibagi atas
18 bagian. Setiap bagian terurai atas
(1) tujuan
khusus yang akan dicapai, (2) uraian secara rinci
pokok
bahasan yang dimaksud, (3) bahan
pengajaran, (4) bahan evaluasi,
dan (5) tugas- tugas.
3. Diktat ialah tulisan ilmiah yang lebih panjang dari modul yang
disusun untuk digunakan dalam
perkuliahan. Diktat sudah terurai
menurut bab), diketik secara rapi, distensil, digandakan sebanyak
keperluan.
4. Skripsi ialah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi
persyaratan mengakhiristudi bagi program S-1 guna mencapai gelar
sarjana.
5. Tesis ialah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan
menempuh ujian S-2 atau magister.
6. Disertasi ialah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat
akademis doktor (S-3).

Suatu tulisan ilmiah dibentuk oleh beberapa


unsur. Unsur pembentuk dimaksud ialah:
(I) kata,
(2) kalimat,
(3) paragraf,
(4) keutuhan,
(5) koherensi, dan
(6) diksi (Langan. 1985. Dalam Pateda. 1993). Unsur (I) (3)
berhubungan dengan struktur, sedangkan unsur (4) (6)
berhubungan dengan unsur yang membentuk tulisan secara
menyeluruh.
KALIMAT
Ada sebelas faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun
kalimat
1. kalimat harus jelas, tidak perlu panjang kalau memang ide hanya
cukup diungkapkan dengan kalimat pendek

2. usahakan kalimat yang dihasilkan jangan sampai


membingungkan pembaca, ambigu, atau meragukan pembaca
untuk menafsirkannya.
3. pilihlah kata yang tepat untuk acuannya.
4. pilih kata yang sesuai dengan situasi dan latar belakang orang
yang dihadapi.
5. hidarilah penggunaan kata-kata yang berlebih-lebihan
6. hidarilah kalimat yang rancu, kalimat rancu adalah pengabungan
dua kalimat yang benar, tetapi menghasilkan kalimat yang salah.
7. kalimat yang kita hasilkan harus masuk akal
8. pilihlah bentuk kata yang tepat untuk mendukung konsep atau
ide yang akan dikemukakan.
9. hindari pengaruh bahasa daerah
10. dalam mengucapkan kalimat harus diperhatikan benar-benar
lafal yang betul.
11. perhatikan benar-benar ejaan BI
Halaman 33-36
Jenis paragraf dibedakan menjadi:
(1) paragraf pembuka digunakan sebagai pengantar untuk
menyampaikan ide atau pikiran-pikiran pokok. Misalnya judul tulisan,
"Hubungan Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Organisasi Kelompok
Studi".
(2) paragraf isi adalah beberapa pendapat dalam rangkaian kalimat
yang menjelaskan ide, gagasan, konsep, atau pokok-pokok pikiram kita.
Kini kita akan menyusun paragraf penjelas. Paragraf isi berisikan teori dan
kenyataan yang berhubungan dengan belajar, cara belajar, dan prestasi
belajar. Perlu diingat, paragraf penjelas jangan sampai tisak berhubungan
dengan paragraf pembuka. Dengan kata lain antara paragraf pembuka
dan paragraf isi harus ada hubungan.
(3) paragraf penutup berfungsi mengakhiri paparan ide, gagasan atau
pokok pemikiran. Paragraf ini biasanya
berisi simpulan tentang ide,
kosep, gagasan yang telah dikemukakan pada paragraf pembuka dan
paragraf isi.

9).

Unsur-unsur Paragraf:

(1) kesatuan yakni paduan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain
yang saling menopang penjelasan ide, gagasan atau pokok pikiran penulis
yang diketengahkan pada paragraf itu.
(2) suport itu boleh menggunakan metode deduktif; boleh metode induktif,
atau boleh metode paralelisme.
(3) Koherensi maksudnya kalimat yang membagun paragraf harus
berkaitan, semua kalimat mendukung ide, gagasan atau pkok pikiran yang
ingin diketengahkan dalam paragraf tersebut.
4) Kalimat efektif yaitu kalimat yang isinya padat yang
dirumuskan dengan kata yang tepat yang mengandung makna tunggal

dan bersifat komunikatif. Jelas, kalimat yang efektif tidak perlu kalimat
yang panjang.

10). Beberapa syarat yang harus dipenuhi


agar tulisan itu disebut ilmiah adalah:
(1) komunikatif, uraian seharusnya dipahami pembaca
(2) bernalar, Maksudnya tulisan itu harus sistematis, isi pikiran yang
dikemukakan berurutan secara
bersistem, berhubungan satu dengan
yang lain,
dan mengikuti metode penulisan yang tepat
(3) logis, Maksudnya, apa yang kita paparkan masuk
akal, benar,
baik secara empiris maupun secara
logika
(4) ekonomis, Maksudnya, kata dan kalimat yang
digunakan harus
dipilih sedemikian rupa sehingga padat dan berisi.

Anda mungkin juga menyukai