Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Tanaman budi

daya

manusia

didaerah-daerah

pertanian

membutuhkan air yang cukup untuk kelangsungan hidup dan untuk


perkembangannya, sehingga dapat dinikmati hasilnya seperti apa yang
diharapkan.
Secara alamiahtanaman menerima air melalui hujan dan dari dalam
tanah itu sendiri, akan tetapi kadangkala hal ini tidak mungkin terjadi,
terutama di daerah-daerah kering, oleh sebab itu manusia memiliki akal,
budi, harus dapat mengatasi tantangan alam tersebut dengan memberikan
pengaiaran kepada tanaman budi daya itu dengan membangun sistem irigasi.
Salahsatufaktor yang sangatberperandalammeningkatkanpertanianadalah air,
segalamacambentukkehidupan,
binatangdanterlebihlagimanusia,

baiktumbuh-tumbuhanmaupun
selainmemerlukanudarajugamemerlukan

air sebagaikebutuhanpokokhidupnya.
Sebagai wujud nyata akan hal tersebut, maka dibangun sejumlah
bangunan air yang salah satunya adalah pembangunanjaringan irigasi
sederhana,yang berlokasi di desa Oeekam, kecamatan Maiskolen,
kabupaten Timor Tengah Selatan dan merupakan tempat pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi penulis.
Pembangunan jaringan irigasi ini dibuat atau direncanakan sepanjang
213 m. Untuk mewujudkan perencanaan bangunan irigasi ini, harus
diperhatikan semua aspek yang berhubungan dengan pembangunan jaringan
irigasi atau bangunan-bangunan yang ada didalamnya,seperti pekerjan got
moring dan bangunan boks bagi. Oleh karena itu, pada laporan ini penulis
hanya mengamati secara khusus pada pekerjaan boks bagi.
Boks bagi merupakan sebuah bangunan berupa kolam atau kotak
berhubungan dengan aturan lubang proporsional menurut luas petak yang
akan dilayani dan berfungsi membagi air untuk dua saluran atau lebih,
diantaranya saluran tersier, sub tersier dan kuarter.
Pembangunan boks bagi pada daerah irigasi Tubuhue terdiri dari
2unit boks bagi, tetapi penulis hanya meninjau 1 unit pekerjaan boks bagi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1

yang sempat diamati mulai dari pekerjaan awal hingga selesai, sedangkan
pekerjaan boks bagi 1 unit lainnya penulis tidak sempat meninjau
pekerjaannya karena waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) yang
sangat singkat.
Melihat pentingnya peran bangunan boks bagi sebagai salah satu
bagian penting dalam pembangunanirigasi, membuat penulis tertarik untuk
menjadikan bangunan boks bagitersebut sebagai obyek utama dalam
tinjauan praktek kerja lapangan iniagar penulis bisa lebih memahami dan
mengerti tentang proses pelaksanaan bangunan boks bagi pada daerah irigasi
di lapangan. Selain itu, untuk mendapatkan bentuk boks bagi yang baik,
maka pembuatan atau pekerjaan pemasangannya harus sesuai dengan
perencanaan.Hal diatas perlu diimbangi dengan tersedianya tenaga-tenaga
yang terampil, profesional dan berkualitas, maka tenaga teknik sipil sangat
dibutuhkan guna menunjang poroses pembangunan agar pekerjaan suatu
bangunan berjalan dengan baik dan lancar.Keprofesionalan dalam kaitannya
dengan keterampilan tidak hanya melalui teori, melainkan harus ditunjang
juga dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada proyek-proyek pemerintah
maupun swasta, yang merupakan lanjutan dari sistematika proses Akademik
di Perguruan Tinggi, khususnya pada Universitas Politeknik Negeri Kupang.
1.2. Perumusan Masalah
Melihat latar belakang di atas maka dapat di rumuskan sebagai
berikut :
a. Bagaimana prosedur pelaksanaan pada pekerjaan galian tanah untuk
pekerjaan saluran Boks bagi pada Daerah Irigasi Maiskolen.
b. Bagaimana prosedur pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu untuk
saluran Boks bagi pada Daerah Irigasi Maiskolen.
c. Bagaimana prosedur pelaksanaan pekerjaan plesteran untuk saluran
Boks bagi pada Daerah Irigasi Maiskolen.
d. Bagaimana cara melakukan pengontrolan air di irigasi khususnya pada
daerah Boks bagi di daerah Maiskole.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah

mahasiswa

dapat memahami metode/ prosedur pelaksanaan pekerjaan bangunan


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2

boks bagi pada peningkatan jaringan irigasi di Daerah Irigasi


Tubuhue, kecamatan Amanuban Barat, kabupaten Timor Tengah
Selatan.
1.3.2. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini
adalah untuk mengetahui dan memahami proses penulisanlaporan
secara benar dan teratur.
1.4. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Ruang lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam pembangunan
boks bagi pada daerah irigasi Tubuhue, sesuai dengan judul PKL, maka
penulis hanya mengamati mulai dari pemasangan bowplank,penggalian
tanah, pembuatan profil, pemasangan batu kali, pengecoran lantai, dan
plesteranpada bangunan boks bagi.
1.5.

Metode Penulisan
Dalam penyelesaian penulisan laporan ini, penulis menggunakan

beberapa metode pengumpulan data yaitu antara lain :


a. Metode Survey
Pada metode ini, penulis secara langsung mengamati tahapantahapan dalam pekerjaan boks bagi mulai dari pemasangan bowplank,
pembuatan prifil, pemasangan batu kali, pengecoran lantai dan plesteran
pada bangunan boks bagi tersebut sesuai dengan perencanaan.
b. Metode Wawancara
Dalam metode ini, penulis mengadakan wawancara langsung atau
tanya jawab dengan para pengawas serta tukang di lokasi proyek
mengenai proses pekerjaan pemasangan pada bangunan boks bagi, mulai
dari awal pekerjaan hingga selesai.
c. Metode Kepustakaan
Pada metode ini, penulis mencari berbagai sumber referensi yang
berhubungan dengan penulisan laporan PKL baik referensi yang berasal
dari data proyek maupun yang berasal dari buku-buku referensi lainnya.
d. Metode Dokumentasi
Pada metode ini, penulis secara langsung melakukan pengambilan
gambar (melakukan pemotretan/foto) pada pelaksanaan praktek kerja
lapangan(PKL) mulai dari awal pekerjaan hingga selesai sehingga dapat

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


3

dipergunakan sebagai salah satu acuan dalam penulisan laporan Praktek


Kerja Lapangan ini.
1.6. Waktu Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis diberikan
waktu selama 32 hari terhitung mulai tanggal 01Septembr 2015 s/d
Tanggal 02 Oktober 2015.

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian Irigasi


Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian yang

jenisnya meliputi irigasi air permukaan,

irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses
kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak
sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses
utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang
mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat
kehadiran air.Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan
sumber kehidupan.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


4

Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air kepada
lahan-lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah
mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat
persediaan tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan
tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal.
Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara
aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air
tersedia yang dibutuhkan tanaman.
2.1.1. Tujuan Irigasi
Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengolah
lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang
sering kekurangan air, maka dari itu tujuan irigasi adalah :
1. Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi.
3. Meningkatkan intensitas tanam.
4. Meningkatkan

dan

memberdayakan

masyarakat

desa

dalam.pembangunan jaringan irigasi Pedesaan.


5. Menyediakan sarana dan prasarana sebagai lapangan kerja untuk
para petani dan transmigran.
6. Mempermudah pekerjaan pengolahan tanah.
7. Menekan pertumbuhan gulma, hama dan penyakit.
8. Mengatur suhu tanah dan iklim mikro.
9. Memperbaiki kesuburan tanah.
10. Menurunkan kadar garam dalam tanah.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


5

2.1.2. Fungsi Air Irigasi


1. Melarutkan zat makanan yang ada dalam tanah supaya zat
makanan mudah diserap oleh tanaman.
2. Menggunakan dalam pengolahan tanah membentuk struktur tanah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

untuk kemudahan dalam kehidupan tanaman.


Melindungi tanaman terhadap panas.
Membentuk jaringan tanaman.
Mempengaruhi kondisi kelengasan (soil moisture) dari tanah.
Memenuhi kebutuhan air tanaman.
Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan.
Menurunkan suhu tanah.
Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah.

2.1.3. Manfaat Irigasi


Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di Pedesaan.
Dengan irigasi, manusia dapat memenuhi kebutuhannya terhadap air,
sawah dapat dikerjakan tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk
peternakan, dan keperluan lain yang bermanfaat.
Berdasarkan

cara

pengaturan,

pengukuran

aliran

dan

kelengkapan fasilitas jaringan irigasi dapat dibedakan dalam 3


tingkatan yaitu :
1. Irigasi sederhana

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


6

Irigasi sederhana biasanya mendapatkan bantuan pemerintah


untuk pembangunan atau penyempurnaan, tetapi dikelola dan di
operasikan oleh aparat desa.
2. Irigasi semi teknis
Pengaliran air ke sawah dapat diatur, tetapi banyaknya aliran
tida dapat diukur.
3. Irigasi teknis
Jaringan air yang mendapatkan pasokan terpisah dengan
jaringan pembuang dan pemberian airnya dapat diukur, diatur dan
terkontrol oleh beberapa titik tertentu.

Karakteristikmasing-masing jenisjaringandiperlihatkanpada
Tabelberikut :
KlasifikasiJaringanIrigasi

Uraian

Semiteknis
Bangunan permanen

Bangunanpermanen
a

ngukurdanmengaturdebi

Baik

Sedang

t
mbuangtidak
Pembuangterpisah
uhnya

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


7

sepenuhnyaterpisah
n identitasbangunan tersier

ruhan

50-60%

40-50%

Takadabatasan

<2000hektar

Tabel 2.1. (1) klasifikasi jaringan irigasi


Sumber:standarperencanaanirigasikp01
2.2. Pengertian Bangunan Boks Bagi
Bangunan boks bagi adalah sebuah bangunan berupa kolam atau kotak
berhubung dengan aturan lubang proporsionan menurut luas petak yang
akan dilayani dan berfungsi membagi air untuk dua saluran atau lebih,
diantaranya : (saluran tersier, sub tersier dan kuarter). Bangunan boksbagi
terdiri dari pintu-pintu yang dengan teliti mengukur dan mengatur air yang
mengalir ke petak-petak sawah. Salah satu dari pintu-pintu bangunan bagi
berfungsi sebagai pintu pengatur muka air, sedangkan pintu-pintu sadap
lainnya mengukur debit.Pada cabang saluran dipasang pintu pengatur untuk
saluran terbesar dan dipasang alat-alat pengukur dan pengatur di bangunanbangunan sadap yang lebih kecil.
2.2.1. Tata Letak Bangunan Boks Bagi
1.Bentuk Menyamping
a. Kelemahan:kecepatan aliran datang dari arah lurus
menjadi lebih besar dari pada kecepatan aliran
yang datang dari arah menyamping, sehingga jika
diterapkan sistem proporsional kurang akurat.
b. Kelebihan: peletakan bangunan ini tidak
memerlukan tempat yang luas, karena dapat
langsung diletakkan pada saluran tersier/saluran
sekunder yang bersangkutan.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


8

Gambar 2.2. (1) tata letak bangunan boks bagi bentuk


menyamping
2. bentuk numbak
a. Kelebihan:kecepatan aliran datang dari setiap bangunan adalah
sama.
b. Kelemahan: memerlukan areal yang luas.

Gambar 2.2. (2) tata letak bangunan boks bagi bentuk


numbak.
2.2.2. Persyaratan
Sesuai dengan fungsinya maka bangunan boks bagi harus
memenuhi syarat yaitu :
1. Bentuk lubang dibuat sama besar.
2. Dasar lubang harus sama tinggi.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


9

Gambar 2.2. (3) contoh pintu air pada bangunan boks bagi

2.2.3. Pengaliran
Praktisnya dengan bentuk persyaratan di atas pengaliran air dari
boks bagi ke petak-petak sawah secara otomatis akan terbagi
menurut luas lubang.

Gambar 2.2. (4) contoh boks bagi dengan pintu


2.2.4. Pintu Bangunan Boks Bagi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
10

Untuk pemberian air yang tidak proporsional atau pemberian air


secara rotasi, boksbagi harus dilengkapi dengan pintu.Pintu dapat
berupa balok sekat atau pintu sorong. Pintu serongnya diberi kunci
agar tidak dioperasikan oleh orang yang tak berwenang.
Contoh perhitungan pintu pada bangunan boks bagi :
0,047 m3/det
0,6 Qsal. Tersier = 0,6 x 0,047 =
0,028
m3/det
Ukuran pintu pengambilan dibuat sama besar
0,20 m
0,03 m
=0,9 0,028

0,9x0,2x

19,6 x 0,03

bh
2gz

= 0,20
m

Keterangan:
Q = Debit Air (m3/dt)
b = lebar lubang (m)
z = Perbedaan antara tinggi muka air di hulu dan hilir (m)
h = Tinggi air (m).

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


11

Foto2.2. (1) Contoh bangunan boksbagi di daerah irigasi


Manganti Banjar Jawa Tengah.
Bangunan boksbagidi atas dibangun di saluran tersier
daerah irigasi Manganti Banjar Jabar, untuk membagi-bagi air
irigasi ke seluruh petak tersier dan kuarter.Bangunan dilengkapi
dengan pintu yang dimaksudkan untuk pemberian air secara
rotasi.Pintu-pintu untuk menutup seluruh lubang atau sebagian
bukaan lubang secara bergantian.

Foto 2.2. (2) Contoh pintu sorong besi pada boksbagi


Bangunan di atas adalah pintu sorong dari besi pada
hanjunan boksbagi.Pintu dilengkapi dengan lubang-lubang untuk
pengaturan besarnya debit.Fasilitas pintu pada bangunan ini
diperlukan untuk pengaturan rotasi air ke petak tertentu.Pintu juga
dilengkapi dengan alat pengunci.Foto atas adalah contoh boksbagi
dengan pintu-pintu pengatur debit.
2.2.5. Ketentuan Desain Bangunan Boks Bagi
Dalam desain bangunan boks bagi, perlu diperhatikan halhal sebagai berikut :
1. Pada bangunan boksbagi digunakan bangunan peninggi
elevasimuka air sehingga air dapat disadap menurut kebutuhan.
2. Bila elevasi muka air masih cukup tinggi untuk dapat disadap
seperlunya disebabkan adanya bangunan peninggi taraf muka
air di sebelah hilirnya, maka pada penyadapan ini tidak
diperlukan lagi bangunan peninggi elevasi muka air.
3. Bilasaluran percabanganmelalui gorong-gorong

karena

medan yang ada terbatas atau di bawah jalan maka dapat


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
12

dipakai gorong-gorong dengan bentuk persegi dengan pengaliran


terbuka atau dengan pipa bundar dan garis tengah sebesar 50, 60,
70 cm dan kehilangan tekanannya harus dihitung dengan
pengaliran di bawah tekanan.
4. Bila terdapat selisih muka air yang cukup besar ( 2 m) antara

cabang yang satu dengan cabang yang lainnya atau ke


saluran bagian yang lurus maka bangunan harus dilengkapi
dengan bangunan terjun.
5. Pada penyadapan ke cabang saluran tersier ataupun

pengambilan air ke cabang sekunder bangunan haruslah


dilengkapi dengan bangunan ukur, yang bisa dibuat dari tipe
Romijn ataupun tipe Crump de Gruyter dan sebagainya.
2.2.6. Langkah-Langkah Perencanaan Bangunan Boks
Bagi
Dalam pekerjaan desain hidraulik bangunan boks bagi, langkah
perencanaan yang perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Gambarkan sketsa tata letak (lay out) bangunanboks bagi. Sketsa
tersebut harus lengkap dengan arah percabangan saluran, muka
tanah asli dan sebagainya.
2. Tulislah debit masing-masing saluran dengan ukuran-ukurannya.
3. Tentukan dan pilihlah alat ukur masing-masing percabangan
saluran.
4. Bila saluran percabangan menggunakan gorong-gorong maka
buatlah gorong-gorong persegi dengan pengaliran di saluran
terbuka dengan ketentuan:
a. ambil ukuran lebar dan tinggi gorong-gorong sama dengan
ukuran lebar dan tinggi saluran
b. hitung kemiringan saluran gorong-gorong
c. hitung ketinggian elevasi muka air di akhir dan di awal
gorong-gorong
d. ambil jagaan gorong-gorong sebesar 30 cm.
5. Bila debit saluran percabangan yang hendak diukur debitnya
lebih besar dari pada 1 m 3/detik maka bangunan ukur dapat
dipilih dari tipe Crump de Gruyter. Selanjutnya dengan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
13

menggunakan ketentuan-ketentuan bangunan ukur tersebut hitung


berapa lebar saluran (b) yang dibutuhkan dan hitung kehilangan
tinggi tekanan air akibat bangunan ukur tersebut.
6. Hitung ketinggian dasar bangunan pada pintu masuk saluran.
7. Jika terdapat selisih muka air yang cukup besar antara
saluran percabangan maka bangunan boksbagi harus dilengkapi
dengan bangunan terjun. Untuk bangunan terjun ini peredam
energinya bisa didesain dengan tipe Vlughter.
8. Bila terdapat boks bagi di percabangan saluran tersier maka
hitung lebar pemasukan boks bagi dan ketinggian muka air
pada masing-masing percabangan saluran.
2.3. Manajemen proyek
2.3.1. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen dapat dilihat dari beberapa sudut pandang,
diantaranya:

Manajemen sebagai suatu ilmu penegtahuan (management as a


science), adalah bersifat interdisipliner yang mempergunakan

bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.


Manajemen sebagai suatu sistem (management

as

system)adalah kerangka kerja yang terdiri dari beberapa


komponen/bagian, secara keseluruhan yang saling berkaitan, dan
diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.
Manajemen sebagai suatu fungsi (management as a function),
adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan
dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain,
walaupun kegiatan-kegiatan tersebut saling berkaitan dalam

rangka untuk mencapai suatu tujuan.


Manajemen sebagai suatu proses (management as a process),
adalah serangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal
mungkin sumber-sumber yang tersedia.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


14

Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession),


adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara
lain profesi dibidang kedokteran, bidang teknik, bidang hukum

dan sebagainya.
Manajemen sebagai kumpulan orang (management as a
people/group of people), adalah suatu istilah yang dipakai dalam
arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam
organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok
pimpinan tengah, dan kelompok pimpinan bawah.
Dari beberapa sudut pandang di atas, maka manajemen dapat

diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh suatu hasil


melalui

kegiatan

sekelompok

orang

lain

yang

mempunyai

kemampuan atau keahlian dalam rangka pencapaian tujuan yang


telah ditetapkan dengan batas-batas tertentu.
2.3.2. Pengertian Manajemen Proyek
Pengertian manajemen proyek adalah sebagai berikut:

Ilmu manajemen proyek termasuk disiplin ilmu manajemen, yaitu


pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan. Dalam hal ini

kegiatan tersebut bersifat spesifik, yaitu berbentuk proyek.


Sebagai ilmu manajemen, profesi manajemen proyek berkaitan
erat dengan fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir, dan
mengendalikan berbagai kegiatan proyek yang sering kali sarat
dengan kandungan disiplin ilmu arsitektur, engineering, akutansi,

keuangan, dan lain-lain.


Konsep manajemen proyek merupakan buah pemikiran tentang
manajemen yang ditujukan untuk mengelola kegiatan yang

berbentuk proyek.
Perumusannya disusun

sedemikian

rupa

sehingga

dapat

menghadapi dan mengakomodir perilaku dan dinamika yang


melekat pada kegiatan proyek.
Taylor (1988) menjelaskan bahwa manajemen berasal dari
kata dasar to manage yang berasal dari bahasa latin manusdan
agareyang artinya tangan dan melaksanakan (melakukan).
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
15

Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian


manajemen :
1. Menurut H. Koontz, (1982) mengatakan bahwa menejemen
adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan
mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain
untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah di
tentukan.
2. Menurut George Terry (1987) mengemukakan bahwa proses yang
membeda-bedakan atas rencana pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian dengan memanfaatkan ilmu dan seni agar
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
3. Menurut Aroef (1987) mengemukakan bahwa manajemen adalah
sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Pada dasarnya
dalam manajemen terkandung pengertian pemanfaatan sumber
daya untuk mencapai tujuan yang merupakan unsur-unsur
manajemen yakni : manusia (man), bahan (materials), mesin
(machines), metode (methods), uang (money).Sedangkan yang di
maksud dengan

proyek adalah rangkaian kagiatan yang

mempunyai dimensi waktu, fisik dan biaya guna mewujudkan


gagasan serta mendapatkan tujuan tertentu.
Adapun pengertian proyek dari beberapa sumber :
1. Proyek adalah Rencana pekerjaan dengan sasaran khusus seperti
(Pengairan, Pembangkit Tenaga Listrik dan Lainnya) dan dengan
penyelesaian tugas dengan tepat.
(KamusBesarBahasaIndonesia)
(http://wahyukintoko.blogspot.com/2013/09/tugas-pengertianmanajemen-dan-proyek.html).
2. Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dalam
satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber
untuk mendapatkan laba yangdiharapkan.
(http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/pengertian-proyek-danjenis-jenis.html).

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


16

3. Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah


kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari
seorang pebisnis atau pemilik pekerjaan yang ingin mencapai
suatu tujuan tertentu.
(http://pratito-teuing.blogspot.com/2011/09/pengertianproyek.html).
Jadi yang dimaksudkan dengan manajemen proyek adalah
merencanakan

mengorganisir,

memimpin

dan

mengendalikan

sumber daya perusahan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang


telah ditentukan, ( Imam Soeharto, 1997 ).
Dalam pengertian Manajemen proyek, juga memiliki fungsi
Sebagai suatu proses,manajemen mengenal suatu urutan pelaksanaan
yang logis, yang menggambarkan bahwa ada tindakan-tinakan
manajemen semata-mata diarahkan pada pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan, oleh karena penetapan tujuan/sasaran merupakan
tindakan manajemen yang pertama, kemudian diikuti tindakan
perencanaan (planning), organisasi (organizing) dan koordinasi
(coordinating), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan dan
pengendalian (controlling) dengan pemanfaatan sumber daya yang
tersedia secara efisien dan efektif. Kelima tindakan ini pada dasarnya
merupakan fungsi-fungsi dari manajemen. Jika seluruh usaha
kegiatan diilustrasikan sebagai bentuk input, proses dan output, maka
:
1. Sumber daya yang tersedia merupakan input,
2. Fungsi-fungsi manajemen merupakan proses, dan
3. Tujuan merupakan output.
Perlu diingat fungsi-fungsi manajemen di dalam unsur
manajemen merupakan perangkat lunaknya (prosedur operasi),
manajer merupakan perangkat SDM (brainware) serta organisasi
berikut perangkat pendukungnya merupakan perangkat kerasnya.
Secara umum fungsi-fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Fungsi Perencanaan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


17

Fungsi

perencanaan

(planning),

berupa

tindakan

pengambilan keputusan yang mengandung data dan informasi,


maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada
masa mendatang. Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah:
1) Menetapkan tujuan dan sasaran proyek.
2) Menganalisis kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk
3)
4)
5)
6)
7)

seluruh proyek ataupun per bagian-bagian dari rencana.


Menetapkan penggunaan sumber daya.
Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek.
Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi.
Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.
Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Manfaat dari fungsi di atas adalah sebagai alat pengawas

maupun pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan,


serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang
diperlukan.
2. Fungsi Organisasi (organizing)
Fungsi organisasi adalah berupa tindakan-tindakan guna
mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai
pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain
dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungan
dalam rangka mendukung tercapainya tujuan. Untuk menjalankan
fungsi organisasi diperlukan pengetahuan tentang berbagai tipe
organisasi, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap penerapan
jenis organisasi yang sesuai dengan proyek yang akan
dilaksanakan. Tindakan berupa antara lain :
1) Menetapkan daftar penugasan.
2) Menyusun lingkup kegiatan.
3) Menyusun struktur kegiatan.
4) Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya.
3. Fungsi pelaksanaan (actuating)
Berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota
organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta agar seluruh anggota
organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama.
Tindakan tersebut antara lain:
1) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
18

2) Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab


3) Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi.
Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah
terciptakannya keseimbangan tugas, hak dan kewajiba masingmasing bagian dalam organisasi, dan mendorong tercapainya
efisiensi serta kebersamaan dalam bekerjasama untuk tujuan
bersama.
4. Fungsi pengendalian (controlling)
Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan dan
penganalisaan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti
dengan tidakan perbaikan yang harus diambil
terhadappenyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi).
Tindakan-tindakan tersebut meliputi:
1) Mengukur kaulitas hasil.
2) Membandingkan hasil terhadap standar kualitas.
3) Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.
4) Memberikan saran-saran perbaikan.
5) Menyusun laporan kegiatan.
Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil
kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas,
biaya maupun waktu.Fungsi pengendalian dilaksanakan oleh
semua tingkat dalam struktur organisasi, laporan-laporan kemajuan
pekerjaan, dan sebagainya yang menjadi bagian dari fungsi
pengendalian harus dipersiapkan secara tepat dan segera agar
menjadi bermanfaat. Laporan-laporan itu juga harus disimpan
sebagai referensi dimasa yang akan datang sehingga suatu sistem
pengarsipan secara tertib dan benar, yaitu format-format laporan
yang baik, ketepatan waktu membuat laporan perlu dilakukan
dengan baik.
2.3.3. Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Pelaksanaan Proyek
Keberhasilan suatu proyek tergantung pada hubungan
kerjasama para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan suatu
proyek.Secara umum para pihak yang terlibat dalam suatu proyek
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
19

adalah pemilik proyek, penyedia jasa konsultasi,penyedia pekerja


konstruksi.(PERPRES No 54 tahun 2010).
Pihak-pihak yang terkait dalampelaksanaan proyek
diantaranya :
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah suatu badan hukum atau perorangan
yang mempunyai gagasan atau ide untuk membangun sebuah
konstruksi. Pemilik proyek dapat berupa :
1) Perorangan.
2) Badan usaha swasta (PT, CV).
3) Pemerintah.
Khusus
untuk
proyek

Pelaksanaan

Pekerjaan

PeningkatanJaringan Irigasidi Daerah Irigasi Maiskolen, yang


bertindak sebagai pemilik proyek adalah Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Adapun tugas- tugas dari pemilik proyek antara lain :
1) Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek
2) Mengelurkan surat perintah kerja kepada kontraktor mengenai
pembangunan proyek sesuai dengan dokumen kontrak
3) Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan
suatu proyek
4) Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan
5) Menerima suatu pekerjaan apabila memenuhi persyaratan.
Dalam konteks hak dan kewajiban, pemilik proyek memiliki
hak dan kewajibansebagai berikut :
a. Hak Pemilik Proyek :
1) Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang
timbul dalam proyek.
2) Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal
yang tidak sesuai dengan rencana.
3) Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal
yang tidak memenuhi ketentuan dalam kontrak.
4) Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar.
b. Kewajiban :
1. Pengolahan dan pengawasan mencakup :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


20

a. Pengesahan sub kontraktor dan sub pemborong meliputi


kemampuan teknis, keuangan, dan administrasi yang
bersangkutan.
b. Menetapkan, menyediakan, dan mengkoordinir tenaga
ahli yang khusus.
c. Meminta keputusan arsitek perencana yang menyangkut
perubahan arsitektural yang perlu dilakukan.
d. Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang jelas
dalam rancangan dan perencanaan.

2. Pengawasan administrasi :
a. Menyelenggarakan surat-menyurat

yang

berkaitan

dengan pelaksanaan proyek.


b. Membuat laporan berkala yang mengenai kegiatan
pembangunan kepada pemberi tugas yang berwenang.
c. Mencata/t menghitung pekerjaan ataupunpengurangan
pekerjaan.
3. Pengawasan teknik
Menjalankan pelaksanaan yang kualitas, bahan,
peralatan,tenaga,hasil pekerjaan,waktu,serta cara-cara
pelaksanaan sesuai dengan perjanjian pemborong.
2. Penyedia Jasa Konsultasi.
Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang atau Badan usaha
yang membuat perencanaan secara lengkap, baik dalam
bidang arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, maupun tata
lingkungan, yang melekat erat dalam membentuk suatu
sistem

bangunan.Konsultan

perencana

dapat

berupa

perseorangan yang berbadan hukum atau badan usaha


berbadan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan
pembangunan (jasa konsultasi).
Dalam proyekPelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi/
PemiliharaanJaringan Irigasidi Daerah Irigasi Maiskolen,
yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


21

CV.Hermon yang berbentuk badan usaha yang berbadan


hukum.
Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah :
1) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari
gambar rencana, rencanakerja dan syarat-syarat, hitungan
struktur dan rencana anggaran biaya.
2) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik
proyek

dan

pihak

pekerjaan.
3) Membuatgambar

kontraktortentang

revisi

bila

pelaksanaan

terjadi

perubahan

perencanaan.
4) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalahorang atau badan usaha
yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk membantu dalam
pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai
dari awal hingga berakhirnya pekerjaantersebut.
Dalam proyekPelaksanaan Pekerjaan
PeningkatanJaringan Irigasidi Daerah IrigasiMaiskolen,
yang bertindaksebagai konsultan pengawas adalah CV.
Hermon yang berbentuk badan usaha berbadan hukum.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah:
1) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan selama waktu yang
telah ditetapkan.
2) Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
3) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di
lapangan agar dicapai hasilakhir sesuai kualitas dan
kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
4) Menerima atau menolak material yang didatangkan oleh
kontraktor.
5) Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari
peraturan yang berlaku.
6) Menyusun laporan kemajuan
mingguan, bulanan).

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


22

pekerjaan

(harian,

3. Penyedia Pekerja Konstruksi (Kontraktor Pelaksana)


Kontraktor pelaksana adalah orang atau badan usaha yang
berbadanhukum yang menerima pekerjaan, menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat
yang telah ditetapkan. Kontraktor dapat berupa perusahan atau
perorangan yang berbadan hukum yang bergerak dalam bidang
pelaksanaan pekerjaan. Yang bertindak menjadi kontraktor
pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan peningkatanjaringan
irigasi di daerah Irigasi Maiskolen adalahCV. Hermon, yang
berbentuk badan usaha berbadan hukum.
Hak dan kewajiban kontraktor adalah:
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana,
peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
2. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkaan oleh
konsultan sebagai wakil dari pemilik proyek.
3. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan, harian,
mingguan, dan bulanan.
4. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikan sesuai ketetapan yang berlaku.

2.3.4. Hubungan Kerja Dalam Organisasi Proyek


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
23

Skema organisasi proyek

Pemlik Proyek

Konsultan perencana/pengawas

Gambar 2.3. (1) Skema organisasi proyek


Sumber : Wulfram I. Ervianto,2002

Kontraktor

Keterangan :
= garis kontrak
= garis koordinasi
Hubungan kerja sama antara pihak dalam penyelenggaraan
pembangunan suatu konstruksi adalah:
1) Hubungan antara konsultan dengan pemilik proyek berdasarkan
kontrak, konsultan memberikan layanan konsultasi dimana
produk dihasilkan berupa gambar-gambar rencana dan peraturan
serta syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya
jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
2) Hubungan antara kontraktor dengan pemilik proyek dan ikatan
berdasarkan kontrak, kontraktor memberikan layanan jasa
profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan
pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana
dan peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan
pemilik proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
3) Hubungan antara konsultan dengan kontraktor dan ikatan
berdasarkan peraturan pelaksanaan, konsultan memberikan
gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, kemudian
kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
2.3.5. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah hubungan tugas, wewenang, dan
unit-unit kerja dari orang-orang dalam organisasi tersebut untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pada umumnya kontraktor mempunyai stuktur organisasi yang
akan menunang pekerjaanya. Adapun struktur organisasi dengan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
24

tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam pelaksanaan


pekerjaan

Peningkatan

Jaringan

Irigasi

Di

Daerah

Irigasi

Maiskolendapat dilihat pada gambar 2.3. (2) dibawah ini:


Gambar Struktur Organisasi Perusahaan CV. Hermon
DIREKTUR
Yoram Y. Kause

KEPALA PROYEK
Nofry Boymau,ST

Ignatius M. Kote,S.Pd
ADMINISTRASI
KEUANGAN

PELAKSANA
Gede
Sudarman,ST
LAPANGAN

Gambar 2.3. (2) Struktur Organisasi Perusahaan CV. Hermon


Sumber : Dana alokasi kusus
2.4. Proses Pelelangan
Pelelangan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaring pemberi
jasa konstruksi dengan tujuan untuk mendapatkan jasa konstruksi yang
terbaik dalam melakukan pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi.
Pelelangan dibagi atas 3 jenis antara lain :
1. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas yaitu pelelangan yang hanya diikuti oleh
rekanan tertentu, sekurang-kurangnya 5 rekanan yang tercantum
dalam Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) yang dipilih diantara DRM
sesuai kualifikasinya. Rencana kegiatan pelelangan diumumkan
melalui media massa.
2. Pelelangan Umum atau Terbuka
Pelelangan umum atau terbuka yaitu pelelangan yang dapat
diikuti oleh rekanan yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu
(DRM) sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup, atau klasifikasi
kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan diumumkan melalui
media massa.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
25

3. Pemilihan atau Penunjukan Langsung


Pemilihan atau penunjukan langsung yaitu kegiatan pengadaan
barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum maupun terbatas.
Dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 penawar
yang tercatat dalam DRM. Pembandingan ke-3 peserta dilakukan
melalui negosiasi baik dari segi teknis maupun harga.
Proses dan prosedur pelelangan dapat dijelaskan dengan urutan
sebagai berikut:
1. Prakwalifikasi
Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup
pekerjaan,maka

diperlukanprakwalifikasi

badan-badan/organisasi

seperti konsultan perencana, pengawas maupun pemborong.Yang


dimaksud dengan kemampuan dapat dijabar-kan seperti;modal kerja,
jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan fasilitas
kerja.Sedangkanruanglingkuppekerjaanmeliputibidang-bidang
keahlianpekerjaan yang dikuasai oleh badan-badan tersebut.
2. Pengumuman Pelelangan
Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah
proyek biasanya memakai iklan di media massa yang ditujukan
kepada publik seperti misalnya lewat surat kabar, majalah teknis
profesi dan sebagainya. Bila proyeknya bersifat internasional, maka
iklannya dibuat dalam bahasa inggris dan juga lewat bantuan
kedutaan asing yang ada. Tenggat waktu bagi peminat lelang yaitu;
antara hari pengumuman dan hari pendaftaran minimum 3 hari, antara
hari pendaftaran dan hari pengambilan dokumen lelang minimum 3
hari dan tidak melebihi 5 hari kerja, antara hari pengambilan dokumen
lelang dan rapat penjelasan minimum 3 hari kerja dan tidak melebihi
4 hari kerja, antara hari rapat penjelasan dan pemasukan dokumen
penawaran minimum 7 hari kerja.
3. Rapat penjelasan pekerjaan (aanwyzing)
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara parapeminat
pekerjaan/calon kontraktor dengan pihak pemilik.Dalam hal ini
pemilik diwakili oleh konsultan perencana.Biasanya untuk proyekLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
26

proyek

pemerintah

rapat

ini

diselenggarakan

oleh

panitia

pelelangan.Pembicaraan berkisar kepada 2 bidang yaitu bidang


administratif dan bidang teknis proyek.
Pada bidang administratif dijelaskan akan persyaratanpersyaratan yang tercantum dalam dokumen tender seandainya
terdapat hal hal yang masih meragukan misalnya tentang syarat-syarat
pelelangan, bentuk surat penawaran, referensi bank, NPWP dan lainlain.Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru
atau ukuran-ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis
dalam spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi yang
sulit dimengerti/dibaca serta kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan berita acara penjelasan
(aanwijzing) dan ditanda tangani oleh dua wakil daricalon peserta
pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat.Dokumen
berita acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat sebagai
dokumen tender tambahan (addendum).Jika pada rapat penjelasan
pekerjaan yang pertama ini dirasakan belum menyelesaikan semua
masalah pelelangan dengan tuntas, maka dapat diadakan pertemuan
yang kedua. Biasanya hal itudapatterjadisetelahdiadakan peninjauan
kelapanganolehcalon peserta.Peninjauan ke lapangan oleh calon
kontraktor sebelum mereka membuat penawarannya amat penting
artinya.Banyak hal-hal yang tidak dapat dilihat dengan jelas di
lapangan.
4. Pembukaan Tender
Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa
penawarannya dan dimasukkan ke dalam kotak pelelangan yang telah
disediakan dan dilakukan sebelum tender dibuka.Pada jam yang telah
ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran dinyatakan
ditutup, barumasing-masing amplop penawaran dibuka satu-persatu
dihadapan yang hadir.
Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborongan
ini diharuskan untuk memberikanjaminantender(Tender/Bid-Bond)
kepada pemilik.Pada dasarnya jaminan ini merupakan pernyata-an
bahwa mereka sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan ini dan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
27

bilamana

mereka

mengundurkan

diri,

maka

jaminan

tender

tersebutakan masuk ke kantong Pemilik. Besarnya jaminan berkisar


1% - 3% dari biaya total pekerjaan fisik proyek.
5. Proses Evaluasi Tender
Pada proyek-proyek yang besar, kadang-kadang terdapatdata
penawaranyang

meragukandanumumnyacalon

kontraktordimintaiketerangansecaratertulis

(clarification

letters).Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu beberapa hari


atau lebih. Sistem evaluasi bisa bermacam-macam caranya dan
umumnya cara yang banyak dipakai yaitu dengan cara sistem
bobot/sistem skoring.
6. Penetapan dan Penunjukan Pemenang
Untuk proyek-proyek pemerintah,berdasarkan hasil evaluasi
diatas, maka Panitia pelelangan menetapkancalon-calon pemenang
yang diusulkan kepada instansi yang berwenang,yang kemudian
menetapkan pemenangnya.Dari hasil keputusan pemenang tadi,panitia
pelelangan mengumumkan hasilnya.Bilatidakada sanggahan atau
penolakan atau apabila semua sanggahan telah dijawab maka tugas
panitia pelelangan telah selesai.
Calon pesertayang telah diputuskan untuk memenangkan
tender

ini

oleh

panitia

evaluasi

kemudiandiberitahu

secaratertulis,dansifat pemberitahuannya dapat terdiri dari 2 hal yaitu:


1. Dengan memakai SPK (Surat Perintah Kerja).
2. Dengan memakai Surat Pemberitahuan (LetterofAward) yang
isinya menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


28

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Wakstu Pelaksanaan prakek kerja lapangan (PKL)
3.1.1. Lokasi Penelitian
Lokasi
kegiatan
pelaksanaan
pekerjaanRehabilitas/
Pemeliharaan jaringan Irigasi di Daerah Maisklolen Kabupaten
Timur Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur
DAERAH IRIGASI
MAISKOLEN12401

417,84BT
10051,63LS

Gambar : 3.1. Peta Lokasi Kegiatan Penelitian Desa OeEkam


Sumber Google Earth.
Batas-batas Daerah Irigasi Maiskolen adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Timur
: berbatasan dengan
Desa Oepliki.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
29

2. Sebelah Barat

: berbatasan dengan

Desa Mio.
3. Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Teas.
4. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Polo.

3.1.2. Waktu Pelaksanaan


Lokasi pelaksanaan

pekerjaan

rehabilitasi/

pemiliharaan

jaringan irigasiMaiskolen, Desa Oe Ekam, Kecamatan Maiskolen,


Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Waktu pelaksanaan pekerjaan jaringan irigasiadalah 90 Hari
kalender,yakni mulai tanggal 04Agustus 2015 sampai 01November
2015.
Waktu pelaksanaan PKL mulai tanggal 1 september 2015
sampai pada tanggal 2 oktober 2015.
3.2. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam Pelaksanaan PKL untuk penyusunan
laporan adalah :
1. Pembekalan Praktek Kerja Lapangan (PKL)Sebelum melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) diadakan pembekalan bagi mahasiswa
sebagai persiapan awal.
2. Mencari lokasi proyek atau tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)Mahasiswa mencari informasi, lokasi kegiatan proyek yang akan
dijadikan lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL).
3. Mengajukan judul dan tempat pelaksaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Setelah menemukan lokasi proyek langka berikutnya adalah mahasiswa
mengajukan judul dan lokasi proyek ke bagian akademik , sesuai dengan
prosedur yang ada pada Politeknik Negeri Kupang.
4. Memberikan surat pengantar ke perusahaan atau pemilik proyek.
Mahasiswa memberikan surat pengatar dari bagian akademik atau
kampus kepada perusahaan atau pemilik proyek.
5. Melaksanakan praktek kerja lapanganSetelah mendapat persetujuan PKL
(Praktek Kerja Lapangan) dapat dilaksanakan.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


30

6. Mengumpulkan data yang diperlukanMengumpulkan data-data yang


diperlukan untuk penulisan laporan selama melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL).
7. Mencari materi atau buku refrensi

mengenai proyek yang ditinjau.

Mencari buku refrensi, atau informasi yang diperlukan untuk kebutuhan


penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
8. Menulis Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)Menulis laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan sistematika penulisan laporan yang
berlaku pada Politeknik Negeri Kupang.
9. Konsultasi dengan dosen pembimbingMelakukan konsultasi dengan
dosen pembimbing selama melakukan penulisan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
10. Pengumpulan laporan Praktek Kerja LapanganSetelah selesai menulis
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL), laporan dapat dikumpul ke
jurusan Teknik Teknik Sipil.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang di pakai dalampenulisan Laporan
Parktek Kerja Lapangan (PKL)ini adalah sebagai berikut :
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data.
1. Observasi
Pengumpulan data secara observasi langsung atau pengamatan
langsung dalam hal ini Maiskolen secara langsung mengamati kegiatan
Rehabilitasi/ Pemiliharaan Jaringan Irigasi Maiskolen yang diamati
sebagai sumber data primer.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara penulis dengan
pelaksana di lapangan.
3. Studi Kepustakaan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
31

Maksud dari Metode ini adalah untuk mendapatkan data tentang


kondisi fisik daerah Praktek Kerja Lapangan secara umum, peta lokasi
dan lainnya.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


32

Anda mungkin juga menyukai