Anda di halaman 1dari 30

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Irigasi


Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang
pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah
tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian
di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya
dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air
sebagai media (objek). Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan
tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat
berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat kalau
dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air kepada
lahan-lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah
mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat
persediaan tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman,
sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal.
Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara
aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air
tersedia yang dibutuhkan tanaman.
2.1.1. Tujuan Irigasi
Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengolah
lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang sering
kekurangan air, maka dari itu tujuan irigasi adalah :
1. Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3

3. Meningkatkan intensitas tanam.


4. Meningkatkan

dan

memberdayakan

masyarakat

desa

dalam.

pembangunan jaringan irigasi Pedesaan.


5. Menyediakan sarana dan prasarana sebagai lapangan kerja untuk para
petani dan transmigran.
6. Mempermudah pekerjaan pengolahan tanah.
7. Menekan pertumbuhan gulma, hama dan penyakit.
8. Mengatur suhu tanah dan iklim mikro.
9. Memperbaiki kesuburan tanah.
10. Menurunkan kadar garam dalam tanah.

2.1.2. Fungsi Air Irigasi


1. Melarutkan zat makanan yang ada dalam tanah supaya zat makanan
mudah diserap oleh tanaman.
2. Menggunakan dalam pengolahan tanah membentuk struktur tanah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

untuk kemudahan dalam kehidupan tanaman.


Melindungi tanaman terhadap panas.
Membentuk jaringan tanaman.
Mempengaruhi kondisi kelengasan (soil moisture) dari tanah.
Memenuhi kebutuhan air tanaman.
Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan.
Menurunkan suhu tanah.
Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


4

2.1.3. Manfaat Irigasi


Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di Pedesaan.
Dengan irigasi, manusia dapat memenuhi kebutuhannya terhadap air,
sawah dapat dikerjakan tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk
peternakan, dan keperluan lain yang bermanfaat.
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran dan kelengkapan
fasilitas jaringan irigasi dapat dibedakan dalam 3 tingkatan yaitu :
1. Irigasi sederhana
Irigasi sederhana biasanya mendapatkan bantuan pemerintah
untuk pembangunan atau penyempurnaan, tetapi dikelola dan di
operasikan oleh aparat desa.
2. Irigasi semi teknis
Pengaliran air ke sawah dapat diatur, tetapi banyaknya aliran tida
dapat diukur.
3. Irigasi teknis
Jaringan air yang mendapatkan pasokan terpisah dengan jaringan
pembuang dan pemberian airnya dapat diukur, diatur dan terkontrol
oleh beberapa titik tertentu.

Karakteristik masing-masing jenis jaringan diperlihatkan pada


Tabel berikut :
Klasifikasi Jaringan Irigasi

Uraian
eknis

Bangunan permanen

Semi teknis
Bangunan permanen atau
s
e

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


5

mengukurdan mengatur Baik

Sedang

debit

pernberi

dan Pembuang tidak

Pembuang terpisah
uhnya

uruhan

sepenuhnya terpisah
n identitas bangunan tersier

50-60%

40-50%

Tak ada batasan

< 2000 hektar

Tabel 2.1. (1) klasifikasi jaringan irigasi


Sumber : standar perencanaan irigasi kp 01
2.2. Pengertian Bangunan Boks Bagi
Bangunan boks bagi adalah sebuah bangunan berupa kolam atau kotak
berhubung dengan aturan lubang proporsionan menurut luas petak yang akan
dilayani dan berfungsi membagi air untuk dua saluran atau lebih, diantaranya :
(saluran tersier, sub tersier dan kuarter). Bangunan boks bagi terdiri dari pintupintu yang dengan teliti mengukur dan mengatur air yang mengalir ke petakpetak sawah. Salah satu dari pintu-pintu bangunan bagi berfungsi sebagai pintu
pengatur muka air, sedangkan pintu-pintu sadap lainnya mengukur debit. Pada
cabang saluran dipasang pintu pengatur untuk saluran terbesar dan dipasang
alat-alat pengukur dan pengatur di bangunan-bangunan sadap yang lebih kecil.
2.2.1. Tata Letak Bangunan Boks Bagi
1. Bentuk Menyamping
a. Kelemahan : kecepatan aliran datang dari arah lurus
menjadi lebih besar dari pada

kecepatan aliran

yang datang dari arah menyamping, sehingga jika


diterapkan sistem proporsional kurang akurat.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
6

b. Kelebihan

: peletakan bangunan ini tidak

memerlukan tempat yang luas, karena dapat langsung


diletakkan pada saluran tersier/saluran sekunder yang
bersangkutan.

Gambar 2.2. (1) tata letak bangunan boks bagi bentuk


menyamping
2. bentuk numbak
a. Kelebihan : kecepatan aliran datang dari setiap bangunan adalah
sama.
b. Kelemahan : memerlukan areal yang luas.

Gambar 2.2. (2) tata letak bangunan boks bagi bentuk numbak.
2.2.2. Persyaratan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
7

Sesuai dengan fungsinya maka bangunan boks bagi harus


memenuhi syarat yaitu :
1. Bentuk lubang dibuat sama besar.
2. Dasar lubang harus sama tinggi.

Gambar 2.2. (3) contoh pintu air pada bangunan boks bagi

2.2.3. Pengaliran
Praktisnya dengan bentuk persyaratan di atas pengaliran air dari
boks bagi ke petak-petak sawah secara otomatis akan terbagi menurut
luas lubang.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


8

Gambar 2.2. (4) contoh boks bagi dengan pintu


2.2.4. Pintu Bangunan Boks Bagi
Untuk pemberian air yang tidak proporsional atau pemberian air
secara rotasi, boks bagi harus dilengkapi dengan pintu. Pintu dapat
berupa balok sekat atau pintu sorong. Pintu serongnya diberi kunci agar
tidak dioperasikan oleh orang yang tak berwenang.

Contoh perhitungan pintu pada bangunan boks bagi :


0,047 m3/det
0,6

Qsal

Tersier = 0,6 x 0,047 =


0,028
m3/det

Ukuran pintu

pengambilan dibuat sama besar


0,20 m
0,03 m
0,9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
bh
2gz

0,028
0,9x0,2x

19,6 x 0,03
= 0,20 m

Keterangan:
Q = Debit Air (m3/dt)
b = lebar lubang (m)
z = Perbedaan antara tinggi muka air di hulu dan hilir (m)
h = Tinggi air (m).

Foto 2.2. (1) Contoh bangunan boks bagi di daerah irigasi Manganti
Banjar Jawa Tengah.
Bangunan boks bagi di atas dibangun di saluran tersier daerah
irigasi Manganti Banjar Jabar, untuk membagi-bagi air irigasi ke
seluruh petak tersier dan kuarter. Bangunan dilengkapi dengan pintu
yang dimaksudkan untuk pemberian air secara rotasi. Pintu-pintu
untuk menutup seluruh lubang atau sebagian bukaan lubang secara
bergantian.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


10

Foto 2.2. (2) Contoh pintu sorong besi pada boks bagi
Bangunan di atas adalah pintu sorong dari besi pada hanjunan
boks bagi. Pintu dilengkapi dengan lubang-lubang untuk pengaturan
besarnya debit. Fasilitas pintu pada bangunan ini diperlukan untuk
pengaturan rotasi air ke petak tertentu. Pintu juga dilengkapi dengan
alat pengunci. Foto atas adalah contoh boks bagi dengan pintu-pintu
pengatur debit.
2.2.5. Ketentuan Desain Bangunan Boks Bagi
Dalam desain bangunan boks bagi, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pada bangunan boks bagi digunakan bangunan peninggi elevasi
muka air sehingga air dapat disadap menurut kebutuhan.
2. Bila elevasi muka air masih cukup tinggi untuk dapat disadap
seperlunya disebabkan adanya bangunan peninggi taraf muka air di
sebelah hilirnya, maka pada penyadapan ini tidak diperlukan lagi
bangunan peninggi elevasi muka air.
3. Bila saluran percabangan melalui gorong-gorong karena medan
yang ada terbatas atau di bawah jalan maka dapat dipakai goronggorong dengan bentuk persegi dengan pengaliran terbuka atau
dengan pipa bundar dan garis tengah sebesar 50, 60, 70 cm dan
kehilangan tekanannya harus dihitung dengan pengaliran di bawah
tekanan.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


11

4. Bila terdapat selisih muka air yang cukup besar ( 2 m) antara cabang

yang satu dengan cabang yang lainnya atau ke saluran bagian


yang lurus maka bangunan harus dilengkapi dengan bangunan terjun.
penyadapan ke cabang saluran tersier ataupun

5. Pada

pengambilan air ke cabang sekunder bangunan haruslah dilengkapi


dengan bangunan ukur, yang bisa dibuat dari tipe Romijn ataupun
tipe Crump de Gruyter dan sebagainya.
2.2.6. Langkah-Langkah Perencanaan Bangunan Boks
Bagi
Dalam pekerjaan desain hidraulik bangunan boks bagi, langkah
perencanaan yang perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Gambarkan sketsa tata letak (lay out) bangunan boks bagi. Sketsa
tersebut harus lengkap dengan arah percabangan saluran, muka
tanah asli dan sebagainya.
2. Tulislah debit masing-masing saluran dengan ukuran-ukurannya.
3. Tentukan dan pilihlah alat ukur masing-masing percabangan
saluran.
4. Bila saluran percabangan menggunakan gorong-gorong maka buatlah
gorong-gorong persegi dengan pengaliran di saluran terbuka dengan
ketentuan :
a. ambil ukuran lebar dan tinggi gorong-gorong sama dengan ukuran
lebar dan tinggi saluran
b. hitung kemiringan saluran gorong-gorong
c. hitung ketinggian elevasi muka air di akhir dan di awal
gorong-gorong
d. ambil jagaan gorong-gorong sebesar 30 cm.
5. Bila debit saluran percabangan yang hendak diukur debitnya lebih
besar dari pada 1 m 3/detik maka bangunan ukur dapat dipilih dari
tipe Crump de Gruyter. Selanjutnya dengan menggunakan ketentuanketentuan bangunan ukur tersebut hitung berapa lebar saluran (b)
yang dibutuhkan dan hitung kehilangan tinggi tekanan air akibat
bangunan ukur tersebut.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
12

6. Hitung ketinggian dasar bangunan pada pintu masuk saluran.


7. Jika terdapat selisih muka air yang cukup besar antara saluran
percabangan maka bangunan boks bagi harus dilengkapi dengan
bangunan terjun. Untuk bangunan terjun ini peredam energinya bisa
didesain dengan tipe Vlughter.
8. Bila terdapat boks bagi di percabangan saluran tersier maka hitung
lebar pemasukan boks bagi dan ketinggian muka air pada masingmasing percabangan saluran.

2.3. Manajemen proyek


2.3.1. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen dapat dilihat dari beberapa sudut pandang,
diantaranya :
1. Manajemen sebagai suatu ilmu penegtahuan (management as a
science), adalah bersifat interdisipliner yang mempergunakan
bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.
2. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system) adalah
kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/ bagian, secara
keseluruhan yang saling berkaitan, dan diorganisir sedemikian rupa
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Manajemen sebagai suatu fungsi (management as a function),
adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat
dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun
kegiatan-kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk
mencapai suatu tujuan.
4. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process), adalah
serangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
13

tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber


yang tersedia.
5. Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession),
adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara
lain profesi dibidang kedokteran, bidang teknik, bidang hukum dan
sebagainya.
6. Manajemen

sebagai

kumpulan

orang

(management

as

people/group of people), adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti


kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam
organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan
tengah, dan kelompok pimpinan bawah.
Dari beberapa sudut pandang di atas, maka manajemen dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh suatu hasil melalui
kegiatan sekelompok orang lain yang mempunyai kemampuan atau
keahlian dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan
batas-batas tertentu.
2.3.2. Pengertian Manajemen Proyek
Pengertian manajemen proyek adalah sebagai berikut :
1. Ilmu manajemen proyek termasuk disiplin ilmu manajemen, yaitu
pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan. Dalam hal ini kegiatan
tersebut bersifat spesifik, yaitu berbentuk proyek.
2. Sebagai ilmu manajemen, profesi manajemen proyek berkaitan erat
dengan fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir, dan
mengendalikan berbagai kegiatan proyek yang sering kali sarat
dengan kandungan disiplin ilmu arsitektur, engineering, akutansi,
keuangan, dan lain-lain.
3. Konsep manajemen proyek merupakan buah pemikiran tentang
manajemen yang ditujukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk
proyek.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


14

4. Perumusannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghadapi


dan mengakomodir perilaku dan dinamika yang melekat pada
kegiatan proyek.
Taylor (1988) menjelaskan bahwa manajemen berasal dari kata
dasar to manage yang berasal dari bahasa latin manus dan agare
yang artinya tangan dan melaksanakan (melakukan). Adapun
beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian manajemen :
1. Menurut H. Koontz, (1982) mengatakan bahwa menejemen adalah
proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan
kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai
sasaran organisasi (perusahaan) yang telah di tentukan.
2. Menurut George Terry (1987) mengemukakan bahwa proses yang
membeda-bedakan atas rencana pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian dengan memanfaatkan ilmu dan seni agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
3. Menurut Aroef (1987) mengemukakan bahwa manajemen adalah
sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Pada dasarnya dalam
manajemen terkandung pengertian pemanfaatan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang merupakan unsur-unsur manajemen yakni :
manusia (man), bahan (materials), mesin (machines), metode
(methods), uang (money). Sedangkan yang di maksud dengan
proyek adalah rangkaian kagiatan yang mempunyai dimensi waktu,
fisik dan biaya guna mewujudkan gagasan serta mendapatkan tujuan
tertentu.
Adapun pengertian proyek dari beberapa sumber :
1. Proyek adalah Rencana pekerjaan dengan sasaran khusus seperti
(Pengairan, Pembangkit Tenaga Listrik dan Lainnya) dan dengan
penyelesaian tugas dengan tepat.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


15

(KamusBesarBahasaIndonesia)
(http://wahyukintoko.blogspot.com/2013/09/tugas-pengertianmanajemen-dan-proyek.html).
2. Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dalam
satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk
mendapatkan laba yang diharapkan.
(http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/pengertian-proyek-danjenis-jenis.html).

3. Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan


pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang
pebisnis atau pemilik pekerjaan yang ingin mencapai suatu tujuan
tertentu.
(http://pratito-teuing.blogspot.com/2011/09/pengertianproyek.html).
Jadi yang dimaksudkan dengan manajemen proyek adalah
merencanakan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber
daya perusahan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan, ( Imam Soeharto, 1997 ).
Dalam pengertian Manajemen proyek, juga memiliki fungsi
Sebagai suatu proses,manajemen mengenal suatu urutan pelaksanaan
yang logis, yang menggambarkan bahwa ada tindakan-tinakan
manajemen semata-mata diarahkan pada pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan, oleh karena penetapan tujuan/sasaran merupakan tindakan
manajemen yang pertama, kemudian diikuti tindakan perencanaan
(planning), organisasi (organizing) dan koordinasi (coordinating),
pelaksanaan

(actuating),

dan

pengawasan

dan

pengendalian

(controlling) dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara


efisien dan efektif. Kelima tindakan ini pada dasarnya merupakan
fungsi-fungsi dari manajemen. Jika seluruh usaha kegiatan diilustrasikan
sebagai bentuk input, proses dan output, maka :
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
16

1. Sumber daya yang tersedia merupakan input,


2. Fungsi-fungsi manajemen merupakan proses, dan
3. Tujuan merupakan output.
Perlu diingat fungsi-fungsi manajemen di dalam unsur manajemen
merupakan perangkat lunaknya (prosedur operasi), manajer merupakan
perangkat SDM (brainware) serta organisasi berikut perangkat
pendukungnya merupakan perangkat kerasnya. Secara umum fungsifungsi manajemen dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan (planning), berupa tindakan pengambilan
keputusan yang mengandung data dan informasi, maupun fakta
kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang.
Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah :
1) Menetapkan tujuan dan sasaran proyek.
2) Menganalisis kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk
3)
4)
5)
6)
7)

seluruh proyek ataupun per bagian-bagian dari rencana.


Menetapkan penggunaan sumber daya.
Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek.
Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi.
Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.
Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Manfaat dari fungsi di atas adalah sebagai alat pengawas maupun

pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana


untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.
2. Fungsi Organisasi (organizing)
Fungsi organisasi adalah berupa tindakan-tindakan guna
mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai
pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain dengan
tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan. Untuk menjalankan fungsi organisasi
diperlukan pengetahuan tentang berbagai tipe organisasi, sehingga
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
17

dapat dilakukan analisis terhadap penerapan jenis organisasi yang


sesuai dengan proyek yang akan dilaksanakan. Tindakan berupa
antara lain :
1)
2)
3)
4)

Menetapkan daftar penugasan.


Menyusun lingkup kegiatan.
Menyusun struktur kegiatan.
Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya.

3. Fungsi pelaksanaan (actuating)


Berupa tindakan untuk

menyelaraskan

seluruh

anggota

organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta agar seluruh anggota


organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama.
Tindakan tersebut antara lain :
1) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
2) Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab
3) Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi.
Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptakannya
keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian
dalam organisasi, dan mendorong tercapainya efisiensi serta
kebersamaan dalam bekerjasama untuk tujuan bersama.
4. Fungsi pengendalian (controlling)
Berupa tindakan pengukuran

kualitas

penampilan

dan

penganalisaan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan


tidakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang
terjadi (diluar batas toleransi). Tinakan-tindakan tersebut meliputi :
1) Mengukur kaulitas hasil.
2) Membandingkan hasil terhadap standar kualitas.
3) Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.
4) Memberikan saran-saran perbaikan.
5) Menyusun laporan kegiatan.
Manfaat

dari

fungsi

pengendalian

adalah

memperkecil

kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
18

maupun waktu. Fungsi pengendalian dilaksanakan oleh semua tingkat


dalam struktur organisasi, laporan-laporan kemajuan pekerjaan, dan
sebagainya yang menjadi bagian dari fungsi pengendalian harus
dipersiapkan secara tepat dan segera agar menjadi bermanfaat.
Laporan-laporan itu juga harus disimpan sebagai referensi dimasa
yang akan datang sehingga suatu sistem pengarsipan secara tertib dan
benar, yaitu format-format laporan yang baik, ketepatan waktu
membuat laporan perlu dilakukan dengan baik.
2.3.3. Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Pelaksanaan Proyek
Keberhasilan suatu proyek tergantung pada hubungan kerjasama
para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek. Secara
umum para pihak yang terlibat dalam suatu proyek adalah pemilik
proyek, penyedia jasa konsultasi, penyedia pekerja konstruksi.
(PERPRES No 54 tahun 2010).
Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek diantaranya :
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah suatu badan hukum atau perorangan yang
mempunyai gagasan atau ide untuk membangun sebuah konstruksi.
Pemilik proyek dapat berupa :
1) Perorangan.
2) Badan usaha swasta (PT, CV).
3) Pemerintah.
Khusus untuk proyek Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan
Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Maiskolen, yang bertindak sebagai
pemilik proyek adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Timor
Tengah Selatan (TTS).
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
19

Adapun tugas- tugas dari pemilik proyek antara lain :


1) Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek
2) Mengelurkan surat perintah kerja kepada kontraktor mengenai
pembangunan proyek sesuai dengan dokumen kontrak
3) Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan suatu
proyek
4) Menyetujui atau menolak perubahan suatu pekerjaan
5) Menerima suatu pekerjaan apabila memenuhi persyaratan.
Dalam konteks hak dan kewajiban, pemilik proyek memiliki hak
dan kewajiban sebagai berikut :
a. Hak Pemilik Proyek :
1) Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang
timbul dalam proyek.
2) Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal
yang tidak sesuai dengan rencana.
3) Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang
tidak memenuhi ketentuan dalam kontrak.
4) Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar.

b. Kewajiban :
1. Pengolahan dan pengawasan mencakup :
a. Pengesahan sub kontraktor dan sub pemborong meliputi
kemampuan teknis, keuangan, dan administrasi yang
bersangkutan.
b. Menetapkan, menyediakan, dan mengkoordinir tenaga ahli
yang khusus.
c. Meminta keputusan arsitek perencana yang menyangkut
perubahan arsitektural yang perlu dilakukan.
d. Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang jelas
dalam rancangan dan perencanaan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
20

2. Pengawasan administrasi :
a. Menyelenggarakan surat-menyurat yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek.
b. Membuat laporan berkala

yang

mengenai

kegiatan

pembangunan kepada pemberi tugas yang berwenang.


c. Mencata/t menghitung pekerjaan ataupun pengurangan
pekerjaan.
3. Pengawasan teknik
Menjalankan pelaksanaan
kualitas,bahan,peralatan,tenaga,hasil pekerjaan,waktu,serta
cara-cara pelaksanaan sesuai dengan perjanjian pemborong.
2. Penyedia Jasa Konsultasi.
Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang atau Badan usaha
yang membuat perencanaan secara lengkap, baik dalam bidang
arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, maupun tata lingkungan,
yang melekat erat dalam membentuk suatu sistem bangunan.
Konsultan

perencana

dapat

berupa

perseorangan

yang

berbadan hukum atau badan usaha berbadan hukum yang


bergerak dalam bidang perencanaan pembangunan (jasa
konsultasi).
Dalam proyek Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi/
Pemiliharaan Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Maiskolen,
yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah CV.
Hermon yang berbentuk badan usaha yang berbadan hukum.
Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah :
1) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari
gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan
struktur dan rencana anggaran biaya.
2) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik
proyek dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
3) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
4) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
21

Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang atau badan usaha yang
ditunjuk oleh pemilik proyek untuk membantu dalam
pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari
awal hingga berakhirnya pekerjaan tersebut.
Dalam proyek Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan
Jaringan Irigasi di Daerah IrigasiMaiskolen, yang bertindak
sebagai

konsultan pengawas adalah CV. Hermon yang

berbentuk badan usaha berbadan hukum.

Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah :


1) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan selama waktu yang telah
ditetapkan.
2) Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
3) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di
lapangan agar dicapai hasil akhir sesuai kualitas dan
kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
4) Menerima atau menolak material yang didatangkan oleh
kontraktor.
5) Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari
peraturan yang berlaku.
6) Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan,
bulanan).
3. Penyedia Pekerja Konstruksi (Kontraktor Pelaksana)
Kontraktor pelaksana adalah orang atau badan usaha yang
berbadan hukum yang menerima pekerjaan, menyelenggarakan
pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang
telah ditetapkan. Kontraktor dapat berupa perusahan atau
perorangan yang berbadan hukum yang bergerak dalam bidang
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
22

pelaksanaan pekerjaan. Yang bertindak menjadi kontraktor pelaksana


dalam pelaksanaan pekerjaan peningkatan jaringan irigasi di daerah
Irigasi Maiskolen adalah CV. Hermon, yang berbentuk badan usaha
berbadan hukum.

Hak dan kewajiban kontraktor adalah :


1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan
dan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
2. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkaan oleh
konsultan sebagai wakil dari pemilik proyek.
3. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan, harian,
mingguan, dan bulanan.
4. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikan sesuai ketetapan yang berlaku.
2.3.4. Hubungan Kerja Dalam Organisasi Proyek
Skema organisasi proyek

Pemlik Proyek

Konsultan perencana/pengawas

Gambar 2.3. (1) Skema organisasi proyek


Sumber : Wulfram I. Ervianto,2002

Kontraktor

Keterangan :
= garis kontrak
= garis koordinasi
Hubungan kerja sama antara pihak dalam penyelenggaraan
pembangunan suatu konstruksi adalah :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


23

1) Hubungan antara konsultan dengan pemilik proyek berdasarkan


kontrak, konsultan memberikan layanan konsultasi dimana produk
dihasilkan berupa gambar-gambar rencana dan peraturan serta syaratsyarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa atas
konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
2) Hubungan antara kontraktor dengan pemilik proyek dan ikatan
berdasarkan

kontrak,

kontraktor

memberikan

layanan

jasa

profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan


pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik
proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
3) Hubungan antara konsultan dengan kontraktor

dan

ikatan

berdasarkan peraturan pelaksanaan, konsultan memberikan gambar


rencana dan peraturan serta syarat-syarat, kemudian kontraktor harus
merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
2.3.5. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah hubungan tugas, wewenang, dan unitunit kerja dari orang-orang dalam organisasi tersebut untuk mencapai
tujuan organisasi.
Pada umumnya kontraktor mempunyai stuktur organisasi yang
akan menunang pekerjaanya. Adapun struktur organisasi dengan tugas
dan tanggung jawabnya masing-masing dalam pelaksanaan pekerjaan
Peningkatan Jaringan Irigasi Di Daerah Irigasi Maiskolen dapat dilihat
pada gambar 2.3. (2) dibawah ini :

Gambar Struktur Organisasi Perusahaan CV. Hermon


DIREKTUR
Yoram Y. Kause

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


ADMINISTRASI

PELAKSANA

24

KEPALA PROYEK
Nofry Boymau, ST

Ignatius M. Kote, S.Pd

Gede Sudarman, ST

Gambar 2.3. (2) Struktur Organisasi Perusahaan CV. Hermon


Sumber : Dana alokasi kusus
2.4. Proses Pelelangan
Pelelangan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaring pemberi jasa
konstruksi dengan tujuan untuk mendapatkan jasa konstruksi yang terbaik
dalam melakukan pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi.
Pelelangan dibagi atas 3 jenis antara lain :
1. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas yaitu pelelangan yang hanya diikuti oleh
rekanan tertentu, sekurang-kurangnya 5 rekanan yang tercantum dalam
Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) yang dipilih diantara DRM sesuai
kualifikasinya. Rencana kegiatan pelelangan diumumkan melalui media
massa.
2. Pelelangan Umum atau Terbuka
Pelelangan umum atau terbuka yaitu pelelangan yang dapat diikuti
oleh rekanan yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM)
sesuai

dengan

bidang

usaha,

ruang

lingkup,

atau

klasifikasi

kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan diumumkan melalui media


massa.
3. Pemilihan atau Penunjukan Langsung
Pemilihan atau penunjukan langsung yaitu kegiatan pengadaan
barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum maupun terbatas.
Dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 penawar yang

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


25

tercatat dalam DRM. Pembandingan ke-3 peserta dilakukan melalui


negosiasi baik dari segi teknis maupun harga.
Proses dan prosedur pelelangan dapat dijelaskan dengan urutan
sebagai berikut :
1. Prakwalifikasi
Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan,
maka

diperlukan

prakwalifikasi

badan-badan/

organisasi

seperti

konsultan perencana, pengawas maupun pemborong. Yang dimaksud


dengan kemampuan dapat dijabar-kan seperti ; modal kerja, jumlah
tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan fasilitas kerja.
Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian
pekerjaan yang dikuasai oleh badan-badan tersebut.
2. Pengumuman Pelelangan
Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah proyek
biasanya memakai iklan di media massa yang ditujukan kepada publik
seperti misalnya lewat

surat kabar, majalah teknis profesi dan

sebagainya. Bila proyeknya bersifat internasional, maka iklannya dibuat


dalam bahasa inggris dan juga lewat bantuan kedutaan asing yang ada.
Tenggat waktu bagi peminat lelang yaitu ; antara hari pengumuman dan
hari pendaftaran minimum 3 hari, antara hari pendaftaran dan hari
pengambilan dokumen lelang minimum 3 hari dan tidak melebihi 5 hari
kerja, antara hari pengambilan dokumen lelang dan rapat penjelasan
minimum 3 hari kerja dan tidak melebihi 4 hari kerja, antara hari rapat
penjelasan dan pemasukan dokumen penawaran minimum 7 hari kerja.
3. Rapat penjelasan pekerjaan (aanwyzing)
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat
pekerjaan/calon kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik
diwakili oleh konsultan perencana. Biasanya untuk proyek-proyek
pemerintah

rapat

ini

diselenggarakan

oleh

panitia

pelelangan.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


26

Pembicaraan berkisar kepada 2 bidang yaitu bidang administratif dan


bidang teknis proyek.
Pada bidang administratif dijelaskan akan persyaratan-persyaratan
yang tercantum dalam dokumen tender seandainya terdapat hal hal yang
masih meragukan misalnya tentang syarat-syarat pelelangan, bentuk surat
penawaran, referensi bank, NPWP dan lain-lain. Pada bidang teknis
proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau ukuran-ukuran gambar
yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam spesifikasi teknis
pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi yang sulit dimengerti/dibaca
serta kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan berita acara penjelasan
(aanwijzing) dan ditanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta
pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat. Dokumen
berita acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat sebagai
dokumen tender tambahan (addendum). Jika pada rapat penjelasan
pekerjaan yang pertama ini dirasakan belum menyelesaikan semua
masalah pelelangan dengan tuntas, maka dapat diadakan pertemuan yang
kedua. Biasanya hal itu dapat terjadi setelah diadakan peninjauan ke
lapangan oleh calon peserta. Peninjauan ke lapangan oleh calon
kontraktor sebelum mereka membuat penawarannya amat penting
artinya. Banyak hal-hal yang tidak dapat dilihat dengan jelas di lapangan.

4. Pembukaan Tender
Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa
penawarannya dan dimasukkan ke dalam kotak pelelangan yang telah
disediakan dan dilakukan sebelum tender dibuka. Pada jam yang telah
ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran dinyatakan ditutup,
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
27

baru masing-masing amplop penawaran dibuka satu-persatu dihadapan


yang hadir.
Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborongan ini
diharuskan untuk memberikan jaminan tender (Tender/Bid-Bond) kepada
pemilik. Pada dasarnya jaminan ini merupakan pernyata-an bahwa
mereka sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan ini dan bilamana
mereka mengundurkan diri, maka jaminan tender tersebut akan masuk ke
kantong Pemilik. Besarnya jaminan berkisar 1% - 3% dari biaya total
pekerjaan fisik proyek.
5. Proses Evaluasi Tender
Pada proyek-proyek yang besar, kadang-kadang terdapat data
penawaran yang meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai
keterangan secara tertulis (clarification letters). Jangka waktu evaluasi
bisa memakan waktu beberapa hari atau lebih. Sistem evaluasi bisa
bermacam-macam caranya dan umumnya cara yang banyak dipakai yaitu
dengan cara sistem bobot/sistem skoring.

6. Penetapan dan Penunjukan Pemenang


Untuk proyek-proyek pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi
diatas, maka Panitia pelelangan menetapkan calon-calon pemenang yang
diusulkan kepada instansi yang berwenang, yang kemudian menetapkan
pemenangnya. Dari hasil keputusan pemenang tadi, panitia pelelangan
mengumumkan hasilnya. Bila tidak ada sanggahan atau penolakan atau
apabila semua sanggahan telah dijawab maka tugas panitia pelelangan
telah selesai.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
28

Calon peserta yang telah diputuskan untuk memenangkan tender


ini oleh panitia evaluasi kemudian diberitahu secara tertulis, dan sifat
pemberitahuannya dapat terdiri dari 2 hal yaitu :
1. Dengan memakai SPK (Surat Perintah Kerja).
2. Dengan memakai Surat Pemberitahuan (Letter of Award) yang isinya
menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Wakstu Pelaksanaan
3.1.1. Lokasi Penelitian
Lokasi kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi/Pemiliharaan
Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Maiskolen Kabupaten Timor Tengah
Selatan.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


29

Gambar : 3.1. Peta Lokasi Kegiatan Penelitian Desa Oe Ekam


Sumber Google Earth.
Batas-batas Daerah Irigasi Maiskolen adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Hane kecamatan Batu Putih.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Haumenbaki kecamatan
Amanuban Barat.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Lurah Cendana kecamatan
Kota Soe.
4. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Benlutu kecamatan Molo
Selatan.
3.1.2. Waktu Pelaksanaan
Lokasi pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi/ pemiliharaan jaringan
irigasi Maiskolen, Desa Oe Ekam, Kecamatan Maiskolen, Kabupaten
Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Waktu pelaksanaan pekerjaan jaringan irigasi adalah 90 Hari
kalender, yakni mulai tanggal 04 Agustus 2015 sampai 01 November
2015.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
30

Waktu pelaksanaan PKL mulai tanggal 1 september 2015 sampai


pada tanggal 2 oktober 2015.
3.2. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam Pelaksanaan PKL untuk penyusunan
laporan adalah :
1. Pembekalan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sebelum melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) diadakan pembekalan bagi mahasiswa sebagai
persiapan awal.
2. Mencari lokasi proyek atau tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Mahasiswa mencari informasi, lokasi kegiatan proyek yang akan
dijadikan lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL).
3. Mengajukan judul dan tempat pelaksaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Setelah menemukan lokasi proyek langka berikutnya adalah mahasiswa
mengajukan judul dan lokasi proyek ke bagian akademik , sesuai dengan
prosedur yang ada pada Politeknik Negeri Kupang.
4. Memberikan surat pengantar ke perusahaan atau pemilik proyek. Mahasiswa
memberikan surat pengatar dari bagian akademik atau kampus kepada
perusahaan atau pemilik proyek.
5. Melaksanakan praktek kerja lapangan Setelah mendapat persetujuan PKL
(Praktek Kerja Lapangan) dapat dilaksanakan.
6. Mengumpulkan data yang diperlukan Mengumpulkan data-data yang
diperlukan untuk penulisan laporan selama melaksanakan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL).
7. Mencari materi atau buku refrensi mengenai proyek yang ditinjau. Mencari
buku refrensi, atau informasi yang diperlukan untuk kebutuhan penulisan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
8. Menulis Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Menulis laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan sistematika penulisan laporan yang
berlaku pada Politeknik Negeri Kupang.
9. Konsultasi dengan dosen pembimbing Melakukan konsultasi dengan dosen
pembimbing selama melakukan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
31

10. Pengumpulan laporan Praktek Kerja Lapangan Setelah selesai menulis


laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL), laporan dapat dikumpul ke jurusan
Teknik Teknik Sipil.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang di pakai dalam penulisan Laporan Parktek
Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut :
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan
untuk mengumpulkan data.

1. Observasi
Pengumpulan data secara observasi langsung atau pengamatan langsung
dalam hal ini Maiskolen secara langsung mengamati kegiatan Rehabilitasi/
Pemiliharaan Jaringan Irigasi Maiskolen yang diamati sebagai sumber data
primer.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara penulis dengan
pelaksana di lapangan.
3. Studi Kepustakaan
Maksud dari Metode ini adalah untuk mendapatkan data tentang kondisi
fisik daerah Praktek Kerja Lapangan secara umum, peta lokasi dan lainnya.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


32

Anda mungkin juga menyukai