PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Makalah ini menekankan pada pemodelan reservoir homogen, fluida berupa
black oil model dengan jenis light oil and gas dan batuan berupa consolidated
sandstone sehingga asumsinya tidak ada masalah kepasiran selama proses
produksi fluida ke permukaan.
Dalam upaya peningkatan pengurasan cadangan yang dinilai masih cukup
besar tersebut perlu dilakukan studi penerapan metode pengurasan lebih lanjut,
dalam hal ini metoda optimasi penggunaan ESP sebagai pertimbangan layak atau
tidaknya usaha ini dilakukan .
I.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dalam makalah ini dilakukan
studi dan analisa tentang optimasi produksi untuk tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami cara pengerjaan simulator petrel dan eclipse.
2. Mengetahui peramalan dari reservoir dengan mengetahui sifat fisik fluida dan
batuan secara homogen.
3. Memproduksikan reservoir secara natural flowing sampai batas waktu tertentu
dan kemudian diganti dengan penggunaan artificial lift yang sesuai.
I.3
Batasan Masalah
Dalam makalah ini hanya membahas hasil dan analisa dari model yan di
buat dengan menggunakan petrel berdasarkan diskusi kelompok III. Dengan sifat
fisisk batuan dan sifat fisik fluida yang homogen.
I.4
Metodologi Penelitian
Penelitian diawali dengan membangun model sistem sumur yang terpadu
menggunakan batasan-
I.5
Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan memahami makalah ini, maka penulis mencoba
Bab II
Bab III
Bab IV
Pada bagian ini dilakukan simulasi pada sebuah model dan akan
dipapaprkan hasil yang diperoleh.
Bab V
BAB II
aplikasi dengan kemampuan lebih besar untuk alur kerja eksplorasi. Petrel
perangkat lunak sekarang menangani skala besar survei seismik 2D dan regional
garis skala. Fraktur pemodelan dan dual porositas kemampuan mendukung
karbonat dan alur kerja gas konvensional. Real-time update yang tersedia melalui
WITSML , industri data standar mekanisme pengiriman. Petrel 2007,1 perangkat
lunak dibangun di Samudera kerangka yang memungkinkan 3 pihak, universitas,
perusahaan minyak dan bagian lain dari Schlumberger untuk kode langsung ke
Petrel.
sepenuhnya 64bit dan untuk berjalan di Microsoft Window Vista 64 bit OS. Hal
ini membawa manfaat kinerja besar untuk pengguna terutama mereka yang
bekerja di eksplorasi atau dengan volume seismik besar dan model geologi.
Perangkat tambahan lainnya termasuk tipe baru Inversi Seismik Inversi disebut
genetik berdasarkan pendekatan non-linier multi-trace. Geostatistik multipoint,
penyelesaian pemodelan, generasi kesalahan poligon otomatis dan baru
seismogram sintetik paket yang disebut Seismik-Yah-Tie
BAB III
Pada keadaan normal yang terjadi direservoir, selalu ada lebih dari 1 fasa
fluida yang mengalir bersama-sama didalam reservoir, reservoir seperti ini disebut
dengan reservoir multifasa. Fluida reservoir yang mengalir bias dua fasa (minyakair,minyak-gas atau gas-air) atau tiga fasa (minyak-air-gas).
3.2. Data Geofisik
Dalam simulasi berbagai macam karakteristik reservoir perlu diketahui
untuk dapat membentuk model yang realistic agar memberikan hasil yang akurat.
Data-data ini bisa didapatkan dari berbagai sumber. Beberapa data yang
dibutuhkan dapat diambil dari data geofisik dan geologi, misalnya untuk data
ukuran reservoir dan batasnya dapat diperoleh dari data seismic, litologi batuan
dapat diperoleh dari studi geologi.
3.3. Engineering Data
Disamping data geologi dan geofisik, beberapa engineering data juga
dibutuhkan untuk melekukan simulasi reservoir, data-data tersebut antara lain data
properties batuan (dari pengukuran diLab melalui core, well logging, atau well
test), properties Fluida (didapat dari pengukuran sample fluida atau korelasi) dan
lain-lain.
BAB IV
PEMODELAN WELL BEE PADA PETREL SIMULATOR
Pemodelan ini merupakan gabungan dari reservoir dan model sumur yang
terlihat di permukaan. Pada makalah ini reservoir dimodelkan dengan
menggunakan Simulator PETREL dan ECLIPSE.
4.1
fisik batuan reservoir homogen, terdapat aquifer yang terletak di bawah reservoir
dan sumur produksi sebanyak 1 sumur (TP well). Reservoir dianggap multi fasa
sebagai black oil (light oil) and gas. Dengan data sebagai berikut :
Table 4.1 data input petrel
PARAMETER
Luaa Area,acre
tekanan awal,
psi
kedalaman, ft
depth to top
depth to
bottom
datum, ft
ketebalan,ft
Porositas
oil gravity , API
gas gravty , API
gas oil contact
water oil
contact
x direction grid
y direction grid
NILAI
2000
2300
3500
4000
5500
40
00
2000
0,28
39
0,87
5500
4000
4000
4000
Gamb
ar 4.1 Print Screen Halaman Projet Setting
b. Pada setting new project ambil tab unit and coordinates, dan memilih
satuan field untuk satuan yang digunakan di dalam pemodaln tersebut.
10
Setelah itu simple grid akan kelihatan pada layar pekerjaan. Kemudian
plih show/ hid axis untuk memunculkan angka-angka yang ada pada
grid pada jendela atas. Seperti yang terlihat pada gambar 4.7.
11
12
i.
14
j.
Langkah berikutnya ialh menginput harga sifat fisk batuan dalam hal ini
porositas, denagn langkah pertama mengambil properties modelling
pada layar kemudian pilih menu geometrical modelling seperti yang
terlihat pada gambar 4.16. Dalam hal ini kelompok penulis
menginputkan harga porositas 0.35 dengan standart deviasi 0.25
seperti terlihat pada gambar 4.17. Dan akan terlihat pada gambar 4.18
bentuk susunan porositas, untuk memperjelasnya klikshow/hide axis
grid disamping laman seperti terlihat pada gambar 4.19.
15
16
17
18
19
berikutnya
setelah
diketahui
permeabilitas
XY
dan
20
membuat
persamaan
permeabilityXY
porosity*1000,
22
dan min lalu oke, pada gambar 4.30. Sehingga warna penyebaran akan
mucul seperti gambar 4.31 dan 4.32.
memperlihatkan
perbandingannnya
maka
klik
porositas
23
24
pressure 1350 psi dengan datum -3000 ft, Gas Oil Contact (GOC)
-3000 ft dan Water Contact -3500 ft, seperti yang terlihat pada gambar
4.33.
Gambar 4.32 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make fluid model)
Gambar 4.33 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make fluid model)
25
Gambar 4.34 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make fluid model)
Gambar 4.35 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make fluid model)
s. Langkah selanjutnya ialah membuat funsgi dari sifat batuan, dengan cara
klik simulation kemudian klik make rock phsycal function dan akan
muncul tampilan, lalu pada use defaults pilih sand, seperti yang terlihat
pada gambar 4.36 dan pada select function pilih rock compaction
function kemudian klik ok. Dan akan muncul tampilan, pada porosity
ambil dari pengerjaan sebelumnya dan transferkan pada kolom porosity
26
lalu klik ok. seperti yang terlihat pada gambar 4.37. Pada Jendela new
Function window akan muncul graphic-graphic yang ada akibat
pembacaan nilai yang telah di input tadi, seperti yang digambarkan oleh
gambar 4.38.
Gambar 4.36 Print Screen Tahapan Membuat Grid (Rock Physical Function)
Gambar 4.37 Print Screen Tahapan Membuat Grid (Rock Physical Function)
27
Gambar 4.38 Print Screen Tahapan Membuat Grid (Rock Physical Function)
28
29
Gambar 4.43 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make casing and perforation)
30
Gambar 4.44 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make casing and perforation)
Gambar 4.45 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make casing and perforation)
31
waktu (YY MM DD), pada masing-masing perintah buat well status dan
well rate production control dan reporting frequency.
Gambar 4.46 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make casing and perforation)
Gambar 4.47 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make development strategy)
32
Gambar 4.48 Print Screen Tahapan Membuat Grid (make development strategy)
Gambar 4.49 Print Screen Tahapan Membuat Grid (define simulation case)
33
Gambar 4.50 Print Screen Tahapan Membuat Grid (define simulation case)
Gambar 4.51 Print Screen Tahapan Membuat Grid (define simulation case)
w. Langkah selanjutnya ialah bersiapa untuk meng-Run model tersebut, dari
define simulation case pilih advanced lalu klik export seperti pada
gambar 4.52 dan akan muncul tampilan seperti yang terlihat pada gambar
4.53. Kemudian akan muncul tampilan seperti yang terlihat lalu pilih
summary kemudian cari pada pilihan WLPR(well produksi) kemudian
tekan tombol insert, setelah itu klik ok. Kemudian langkah terakhir ialah
run model tersebut, seperti yang terlihat pada gambar 4.54 (proses run).
Setelah di RUN kita dapat melihat CONSTAN PROPDUCTION RATE
34
pada results, kemudian graphic hasil dari RUN pada new function
windows seperti yang terlihat pada gambar 4.55 gambar 4.56.
Gambar 4.52 Print Screen Tahapan Membuat Grid (define simulation case)
Gambar 4.53 Print Screen Tahapan Membuat Grid (define simulation case)
35
Gambar 4.55 Print Screen Tahapan Membuat Grid (After Run ECLIPSE)
36
37
38
39
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1. Sumur pada model reservoir diproduksikan secara natural dan
kemudian dioperasikan dan dapat digunakan untuk memperkirakan
waktu operasi dari sebuah reservoir pada laju produksi tertentu.
2. Pada model ini sumur yang dibuat merupakan sumur minyak (black
oil). dalam hal ini kelompok penulis menamai sumur tersebut TP,
dengan simbol black oil dengan posisi kepala sumur pada garis x =
690.76 dan posisi kepala sumur pada garis y=709.80 dengan TOP MD
2950 ft dan Bottom MD 3500 ft,.
3. memperkirakan OOIP dari sumur yang dibuat berkisar 47179910 STB
sedangkan untuk OGIP dari sumur diperoleh berkisar 17543753 MSCF.
4. Model terpadu dapat digunakan untuk menyusun jadwal operasional
dari sebuah sumur.
5.2
41
DAFTAR PUSTAKA
1. Brown, Kermit, E.: The Technology of Artificial Lift Methods Volume 2B dan
4. USA
2. ECLIPSE Reservoir Simulation, Schlumberger 2005
3. Field Planning Tool (FPT). Schlumberger 2002.
4. Guo, Boyun.; Lyons, W. C.;Ghalambor, A.: Petroleum Production
Engineering. Elsevier Science. 2007.
42