Bab Iii
Bab Iii
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. H
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Usia
Tanggal Lahir
: 12 Juni 1970
Pekerjaan
: Swasta
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Alamat
No RM
: 087828-2015
ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 06 Oktober 2015, pukul 10.20
WIB di Poliklinik THT RSUD Ambarawa.
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan merasa ada suara angun di dalam telinga kanan dan
berdengung sejak 5 hari yang lalu.
Keluhan Tambahan
Pendengaran sedikit berkurang
Leher bagian belakang merasa sakit dan tegang
Pasien tidak demam, tidak ada batuk dan pilek sebelumnya.
16
Riwayat tonsilitis
: disangkal (-)
Riwayat Hipertensi
: disangkal (-)
Riwayat Asma
: disangkal (-)
Riwayat ISPA
: disangkal (-)
Riwayat Operasi
: disangkal (-)
Riwayat Alergi
: disangkal (-)
Riwayat DM
Riwayat Hipertensi
Riwayat Asma
Riwayat Alergi
: disangkal (-)
: disangkal (-)
: disangkal (-)
: disangkal (-)
Riwayat Pengobatan
Sebelumnya pasien sudah pernah berobat ke dokter dan belum minum obat
untuk mengurangi gejalanya tersebut namun belum ada perbaikan.
Riwayat Sosial Ekonomi
Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.
17
PEMERIKSAAN FISIK
1
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik, tampak sakit ringan.
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/90 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 37o C
Pernapasan
: 20 x/menit
Berat Badan
: 70 kg
Kepala
Bentuk
: Normocephal
Mata
Hidung
Mulut
Thorax
Paru
Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris
Palpasi
: Vokal fremitus +/+ simetris
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler Breath Sound +/+, rhonki -/-, wheezing -/Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi
: Iktus cordis teraba
Perkusi : Batas Atas Jantung : ICS II Linea Parasternal Sin
Batas Jantung Kanan: ICS II-III Linea Parasternal Dextra
18
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas
: Datar
: Bising usus (+) normal
: Hepar dan lien tidak teraba membesar
: Timpani
: Akral hangat, oedem (-), sianosis (-)
STATUS LOKALIS
TELINGA
Inspeksi
Pre aurikula
Dextra
Fistula (-), Hiperemis (-),
Sinistra
Fistula (-), Hiperemis
Massa (-)
Bentuk (normal dan simetris),
simetris), Hiperemis(-),
massa (-)
Fistula (-), Hiperemis
Canalis
(normal)
Hiperemis (-), sekret (-),
retroaurikula (normal)
Hiperemis(-), sekret (-)
Auditus
Externus
Discharge
(-)
massa (-)
(-)
Dextra
Sinistra
(-),massa (-),
Aurikula
Retro Aurikula
Palpasi/Perkus
i
Pre aurikula
Retro Aurikula
(-)
19
Mastoid
Aurikula
(-)
Nyeri tarik (-)
Membran
Dextra
Sinistra
Timpani
Hiperemis (-)
Keruh
Hiperemis (-)
Putih mengkilat (+)
(+)
Cone of light (+) pukul 5
(+)
Cone of light (+)
Warna
Refleks cahaya
pukul 7
Retraksi
(+)
(-)
Perforasi
(-)
(-)
Serumen
(-)
(-)
Inspeksi
Palpasi
HIDUNG
Hidung
Paranasal
Vestibulum
tekan
(-),
Cavum nasi
Cukup lapang
Cukup lapang
(-)
(-)
Discharge
Mukosa
Konka inferior
Tumor/massa
Septum
(+),
Warna
muda
merah muda
hiperemis (-),
hiperemis (-),
permukaan licin(+)
permukaan licin(+)
(-)
Deviasi septum (-)
(-)
Deviasi septum (-)
20
TENGGOROK
Faring
Ukuran Tonsil
T2-T2
Detritus
Kripta
RESUME
Seorang laki-laki berumur 43 tahun datang ke Poliklinik THT RSUD
Ambarawa pada tanggal 06 Oktober 2015 dengan keluhan telinga kanan seperti
ada suara angin sejak 5 hari yang lalu sebelumnya pasien tidak mempunyai
keluhan tersebut. Pendengaran dirasakan sedikit berkurang pada telinga bagian
kanan. Tidak ada keluhan untuk telinga sebelah kirinya. Pasien mengaku keluhan
tersebut terjadi setelah pasien menempuh perjalanan jauh. Pasien sudah pernah
minum obat untuk mengurangi gejalanya tersebut namun belum ada perbaikan.
Pasien juga merasa pusing sejak 5 hari yang lalu dan rasa tidak enak atau seperti
tegang pada leher bagian belakang.
Pada pemeriksaan telinga dengan menggunakan otoskop dan head lamp
ditemukan membran timpani intak tapi tampak keruh serta tampak retraksi di
membran timpani telingah.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA
Otitis Media Akut Satdium Oklusi Auricula Dextra
PENATALAKSAAN
NON FARMAKOLOGI
Jangan mengorek telinga dulu dengan cottonbut agar tidak terjadi radang
FARMAKOLOGI
Cefadroxil caps 500 mg no X (diberikan 3 kali sehari 1 tablet)
21
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia Ad Bonam
Quo ad fungtionam
: Dubia Ad Bonam
Quo ad sanationam
: Dubia Ad Bonam
22