GANGGUAN BERJALAN
Putri Juwita Dharmalia
1420221153
FK UPN Veteran Jakarta
BERJALAN
Berjalan/gait adalah suatu proses
kompleks yang dipengaruhi oleh sejumlah
mekanisme tubuh dan merupakan hasil
dari kerjasama dari berbagai jenis reflek
SIKLUS BERJALAN
15% : kaki bagian depan menyentuh lantai, disebut juga foot flat.
45% : lutut dan panggul menekuk untuk mempercepat kaki kedepan dalam
antisipasi fase mengayun (swing phase) disebut knee band.
60% : jari-jari terangkat dari lantai, akhir dari fase berdiri untuk mengawali fase
mengayun, disebut toe off.
kecepatan langkah
pekerjaan pasen
otot betis (calf), terutama gastrocnemius dan soleus, mempunyai aktivitas maksimal
selama push off untuk memindahkan pusat gravitasi kedepan
kuadriseps : mempunyai aktivitas maksimal sesaat setelah heel strike, bekerja sebagai
peredam kejut pada saat lutut menekuk
Hamstring : mempunyai aktivitas dengan dua puncak pada saat sebelum dan sesudah
heel strik Saat kaki belum menapak dengan kuat pada lantai, aktivitas kelompok ini
mengurangi ayunan kaki
Kelompok abduktor, gluteus medius dan minimus : terutama aktif selama fase heel strike
dan awal fase stance untuk menstabilisasi pelvic tilt
gluteus maksimus paling aktif selama fase heel strike dan bekerja sebagai peredam kejut
tandem
naik tangga
pasen juga diminta untuk berdiri segera dari duduk, berdiri tegak,
berjalandan berhenti tiba-tiba, dan berbalik dengan cepat atas
perintah (tes Fournier).
GAIT ATAKSIK
Gait pada ataksia sensoris
Gait pada
pada ataksia
ataksia serebral
serebral
Gait
gangguan
gangguan mekanisme
mekanisme koordinasi
koordinasi
serebelum dan
dan sistim
sistim
serebelum
penghubungnya
penghubungnya
Ataksia
Ataksia terjadi
terjadi baik
baik saat
saat mata
mata
tertutup maupun
maupun terbuka
terbuka
tertutup
Tidak
Tidak mampu
mampu berjalan
berjalan tandem
tandem atau
atau
mengikuti garis
garis lurus
lurus pada
pada lantai
lantai
mengikuti
Dapat
Dapat dijumpai
dijumpai tremor
tremor dan
dan gerakan
gerakan
bergoyang pada
pada seluruh
seluruh tubuh
tubuh
bergoyang
Pada
Pada percobaan
percobaan untuk
untuk berjalan
berjalan
mengikuti garis
garis lurus
lurus atau
atau tandem,
tandem,
mengikuti
membelok kearah
kearah sisi
sisi lesi
lesi
membelok
Pada
Pada saat
saat berjalan
berjalan mengelilingi
mengelilingi
kursi
pasen
pasen secara
secara konsisten
konsisten
kursi
jatuh kearah
kearah sisi
sisi lesi
lesi
jatuh
GAIT SPASTIK
Gait pada hemiplagi spastik
sering akibat penyakit
serebrovaskuler
hemiparese spastik
kontralateral terhadap lesi,
disertai dengan tonus dan
refleks
berjalan lengan pada sisi
yang terkena dalam keadaan
fleksi dan kaku dan tidak
mengayun secara normal
Tungkai dalam keadaan
ekstensi dan kaku sehingga
pasen menyeret kakinya dan
jari-jarinya menggores lantai
Gait pada
pada paraplegi
paraplegi spastik
spastik
Gait
parese
parese spastik
spastik pada
pada kedua
kedua
ekstremitas bawah,
bawah, bisa
bisa
ekstremitas
dijumpai posisi
posisi kaki
kaki
dijumpai
ekuinus,pemendekan tendon
tendon
ekuinus,pemendekan
achilles, spasme
spasme obturator,
obturator,
achilles,
aduktor
aduktor
Pasen
Pasen berjalan
berjalan dengan
dengan kedua
kedua
kaki kaku
kaku dan
dan diseret,
diseret, dengan
dengan
kaki
jari- jari
jari menggores
menggores lantai
lantai
jari Langkahnya
Langkahnya pendek
pendek dan
dan
lambat,kaki tampaknya
tampaknya
lambat,kaki
lengket ke
ke lantai
lantai
lengket
terdapat pada penyakit yang mengenai traktus piramidalis dan kolumna lateralis
(sklerosis posterolateral) anemia pernisiosa dan sklerosis multiple
Pada sklerosis multipel bisa berasal dari ataksia serebeler atau sensoris atau keduanya
GAIT PARKINSONISM
Kelainan gait yang ditandai dengan rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya gerakan yang
bersamaan
Berjalan lambat, kaku (rigid) dan diseret,pasen berjalan dengan langkah kecil-kecil
seperti dibuat-buat
Postur khas : tubuh menbungkuk, dengan kepala dan leher kedepan, lutut fleksi titik
berat badan bergeser kedepan kecendrungan jatuh kedepan waktu berjalan
(propulsi), dan juga meningkatnya kecepatan jalan (festination)
terdapat pada pasen dengan gangguan serebral atau spinal yang diduga sebagai akibat
perubahan arterioklerotik
gerakan yang lambat, langkah yang sangat pendek, diseret, seperti dibuat-buat dengan
langkah ireguler
bisa terdapat kelemahan menyeluruh pada ekstremitas bawah atau pada seluruh tubuh,
dan pasen mudah lelah
GAIT APRAKSIA
Didapatkan pada pasen dengan gangguan serebral yang luas terutama pada lobus
frontalis
Terdapat kesulitan untuk memulai gerakan pada saat bangkit, berdiri dan berjalan
Pasen tidak dapat melakukan gerakan kaki dan tungkai yang bertujan membuat
lingkaran atau melakukan tendangan pada bola khayalan