INTRODUCTION
Berjalan/gait ada suatu proses kompleks yang dipengaruhi oleh sejumlah
mekanisme tubuh dan merupakan hasil dari kerjasama dari berbagai jenis
refleks.
Gait (Pola berjalan) adl cara seseorang berjalan yang dikarakterisasikan oleh
ritme, irama (cadence), langkah, jarak langkah dan kecepatan.
Locomotion (Pidah tempat) adl kemampuan untuk bergerak dari suatu tempat
ke tempat lain.
Balance (keseimbangan) adl kemampuan untuk mempertahankan tubuh
dalam keseimbangan dengan gravitasi secara statik (ketika stationary) dan
dinamik (ketika bergerak)
GAIT
single gait cycle sebagai suatu periode dimana salah satu kaki
mengenai landasan (ground), mengayun dan kaki tersebut
kembali mengenai landasan.
SIKLUS GAIT / POLA JALAN
Selama total siklus berjalan, fase berdiri meliputi 60% total siklus dan fase mengayun
40%.
Fase-fase dari siklus berjalan:
0 – 15% : fase heel strike
15 – 30% : fase mid stance
30 - 45% : fase push off
45 – 60% : fase acceleration of the swing leg
Pada akhir dari fase berdiri dari satu kaki dan permulaan fase berdiri kaki lainnya
terdapat suatu saat dimana tubuh ditopang oleh kedua tungkai. Fase double support
ini berlangsung selama11% dari siklus.
Panjang langkah (stide length) adalah jarak dari satu hell strike ke heel strike berikutnya
dari kaki yang sama, rata-rata 156 cm.
Step length adalah jarak antara heel strike kaki yang satu dengan kaki lainnya, rata-rata
separuh dari jarak stride length.
Lebar langkah (stride width) ditentukan dari jarak antara kedua garis tengah kedua
kaki, rata-rata kurang lebih 3,5 cm.
Sudut kaki (foot angle) adalah sudut yang terbentuk pada saat melangkah dimana
sumbu kaki memotong garis arah berjalan, rata-rata 6,7 – 6,8 °.
Lamanya satu siklus jalan adalah lebih dari 1 detik (1,03 lebih kurang 3,5).
Jumlah langkah (step) 117/menit, stride 60/menit. Dari angka-angka tersebut diatas bisa
terdapat berabagai variasi
Pada Proses Berjalan Diperlukan
Mekanisme refleks yug sederhana pada tingkat medula spinalis. Refleks-refleks postural
dan berdiri yang mempertahankan tubuh tetap tegak dengan meningkatkan tonus
otot-otot antigrafitasi, refleks-refleks leher dan labirin untuk mempertahankan tonus
yang diperlukan,
Refleks tegak (righting reflexes) untuk mempertahankan posisi kepala, anggota gerak
dan batang tubuh,
Integrasi fungsi-fungsi motorik dari koretks piramidal,
Mekanisme otomatis melalui basal ganglia untuk postur, tonus dan gerakan yang
berhubungan serta sinergisme,
Fungsi-fungsi kordinasi serebelum ,
Unsur-unsur sensorik terutama propioseptif untuk menginformasikan posisi individual dari
masing-masing bagian badan dan untuk memberikan orientasi ruang yang memadai.
Orientasi ruang ini juga diperoleh melalui fugsi visual, terutama bila fungsi sensorik
proprioseptif terganggu
PEMERIKSAAN PADA GANGGUAN BERJALAN
Perlu diperhatikan:
Simetri dan kehalusan gerakan
Panjang langkah (stride length) dan lebarnya
langkah
Kecepatan langkah
Bagian-bagian badan, kepala, bahu,lengan,
pinggang, panggul, lutut, tumit dan kaki
gerakan yang berhubungan dari mata,
kepala dan tubuh
Suara yang dihasilkan dari proses jalan
Pekerjaan pasien
PEMERIKSAAN POLA JALAN
Lebar jangkauan kaki seharusnya tidak lebih dari 2 atau 4 inchi dari tumit ke tumit. Pasien dengan
lebar jangkauan yang lebih besar dari 2-4 inchi biasanya terjadi jika mereka pusing atau gangguan
otak ( cerebellar problem ) atau penurunan sensasi pada alas kakinya
Pusat gavitasi tubuh ( center of gravity ) berada 2 inchi dari depan tulang sacrum yang kedua (S-2).
Pada pola jalan yang normal osilasi vertikal tidak lebih dari 2 inchi. Pengontrolan arah osilasi vertikal
menjaga pola jalan yang halus ( smooth pattern ) atau normal.
Lutut seharusnya fleksi pada semua stance phase kecuali pada heel strike untuk menjaga
pergeseran vertikal dari pusat gravitasi agar tidak berlebihan. Sebagai contoh pada fase toe - off
ketika ankle plantar fleksi 20 derajad menyebabkan terjadinya peningkatan pusat gravitasi tubuh
dan untuk menjaga agar tubuh tetap seimbang maka lutut harus fleksi kira-kira 40 derajad.
Pelvis dan trunk bergerak ke lateral kira-kira 1 inchi ke sisi berat tubuh saat berjalan ke pusat graitasi
yang keseluruhannya berada pada hip. Jika pasien mempunyai kelemahan pada gluteus medius
maka dia kurang mampu mempertahankan pergerakan ke lateral ini.
Rata-rata panjang langkah seseorang adalah 15 inchi. Karena adanya nyeri, usia yang bertambah
atau patologi pada ekstremitas bawah menyebabkan penurunan langkah saat berjalan.
Rata-rata orang dewasa berjalan dalam setiap menitnya adalah 90-120 langkah. Dan rata-rata
energi yang dikeluarkan adalah 100 kalori per mil-nya.
Selama swing phase pelvis berotasi 40 derajad.
Terdapat Beberapa Penyebab Umum Dari Gait Patologis: