BAB III Landasan Teori
BAB III Landasan Teori
LANDASAN TEORI
3.1
diterapkan, yaitu:
1. Back Filling Digging Method
Pada cara ini tanah penutup di buang ke tempat yang endapan bijihnya sudah
digali. Peralatan yang banyak digunakan adalah Power Shovel atau Dragline. Bila
yang digunakan hanya satu buah peralatan mekanis, power shovel atau dragline saja
16
disebut Single Stripping Shovel / Dragline dan bila menggunakan lebih dari satu buah
power shovel atau dragline disebut Tandem Stripping Shovel / Dragline.
Cara Back Filling Digging Method cocok untuk tanah penutup yang bersifat:
1). Tidak diselangi oleh berlapis-lapis endapan bijih ( hanya ada satu lapis )
2). Material atau batuannya lunak
3). Letaknya mendatar ( horizontal ) .
17
20 Max
4 Max
1
6Max
18
5. Cara Konvensional
Cara ini menggunakan kombinasi alat-alat pemindahan tanah mekanis (alat
gali, alat muat, dan alat angkut) seperti kombinasi antara bulldozer, wheel loader dan
dump truck. Bila material tanah penutup lunak bisa langsung dengan menggunakan
alat gali muat, sedangkan bila meterialnya keras mungkin menggunakan ripper atau
pemboran dan peledakan untuk pembongkaran tanah penutup, baru kemudian dimuat
dengan alat muat ke alat angkut, dan selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan
dengan alat angkut.
19
3.2
20
3.3
Material
Setiap macam tanah atau batuan pada dasarnya memiliki sifat-sifat fisik dan
kimia yang berbeda-beda. Pada dasarnya pemindahan tanah itu merupakan suatu
pekerjaan untuk meratakan tanah atau penggalian suatu lahan. Beberapa jenis tanah
dianggap mudah untuk dimuat, jenis tanah yang dapat langsung digusur dalam kondisi
aslinya. Tanah atau batuan yang keras akan lebih sukar dikoyak (ripped), digali (dug)
atau dikupas (stripped). Hal ini tentu akan menurunkan produksi alat mekanis yang
digunakan. Nilai kekerasan tanah atau batuan biasanya diukur dengan alat Ripper
Mater atau Seismic Test dan satuannya adalah meter per detik, yaitu sesuai dengan
satuan untuk kecepatan gelombang seismik pada batuan. Tanah yang banyak
mengandung humus harus dipisahkan, sehingga dikemudian hari dapat digunakan
untuk menutupi tempat penimbunan (reklamasi).
2.
merupakan alat yang digunakan dalam pengupasan, sehingga perlu pemilihan alat
untuk kegiatan pengupasan tepat dan cepat. Pemilihan alat mekanis dapat menentukan
cepat lambatnya kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup terselesaikan.
3. Effesiensi kerja
Hal ini sangat penting dalam hubungannya dengan produksi alat mekanis.
Karena dalam keadaan normal akan didapatkan effesiensi kerja yang maksimum. Dari
kondisi dan keadaan di lapangan dapat diketahui penilaian mengenai effesiensi kerja
sering mengalami kesulitan. Karena sekali ada perubahan maka kondisi dan keadaan
akan berubah, sehingga akan mempengaruhi kondisi effisiensi kerja.
21
4. Topografi
Faktor topografi juga penting dalam hubungan dengan produksi alat
Mekanis yang berhubungan erat dengan keadaan dan kondisi daerah setempat, misal
hubungannya dengan kemiringan daerah, dimana kemiringan yang besar akan
berpengaruh pada pola gerak alat. Kemiringan dan jarak harus diukur dengan teliti
karena hal itu akan mempengaruhi waktu penggalian, pemuatan, pengangkutan,
material (cycle time). Jadi dengan mengetahui keadaan topografi suatu daerah dapat
membantu dalam pemilihan alat yang tepat dalam kegiatan pengupasan tanah
penutup.
5.
Iklim
Indonesia merupakan daerah katulistiwa dengan 2 musim, yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Pada musim hujan, tanah menjadi berlumpur sehingga alat alat
tidak bekerja optimal, sebaliknya musim kemarau akan banyak debu yang
mengakibatkan pandangan operator menjadi terganggu.
6. Metode kerja peralatan mekanis
Metode kerja peralatan mekanis disesuaikan dengan keadaan topografi dan
kondisi daerah kerja sehingga produksi akan maksimal.
7. Operator
Operator adalah manusia yang menjalankan alat dimana sulit ditentukan
effisiensinya karena perubahan dari hari kehari dan tergantung oleh kondisi operator
itu sendiri, cuaca, alat, suasana kerja. Effisiensi pada operator alat mekanis
dipengaruhi beberapa hal, seperti kemalasan dan tingkat kesadaran. Secara umum
effisiensi dipengaruhi oleh faktor hambatan yang tidak bisa dihindari dan hambatan
yang bisa dihindari. Hambatan yang tidak bisa dihindari operator, seperti melumasi
22
kendaraan, mengganti bagian yang aus, ketidaksinkronan alat angkut dengan alat
muat, dan menunggu peledakan disuatu daerah yang akan dilakukan. Sedangkan
hambatan yang sering terjadi pada operator dan dapat dihindari:
a. Awal gilir adalah jam mulai kerja lebih lama dari jadwal yang ditentukan.
b. Waktu istirahat adalah berhenti bekerja yang lebih lama dari waktu
yang ditentukan.
c. Akhir gilir adalah waktu mulai berhenti kerja yang lebih cepat dari jadwal
yang telah ditentukan.
d. Berhenti bekerja adalah waktu berhenti bekerja untuk sementara. Waktu
karena kerusakan mesin dari alat alat mekanis.
3.4.
23
4. Sistem Penambangan
Sistem penambangan yang digunakan sangat berpengaruh kepada pemilihan
alat mekanis, karena alat yang digunakan pada tambang terbuka berbeda dengan alat
24
pada tambang bawah tanah. Contoh pada tambang bawah tanah digunakan peralatan
yang lebih kecil daripada tambang terbuka.
3.5
Operator
Jenis material
Efisiensi kerja
Swell factor
Didalam perhitungan secara teoritis yang diperhitungkan dalam perkiraan
Banyaknya trip =
= ( x ) trip
25
Faktor koreksi ( FK ) =
a.
Operator ( op )
b.
Material ( m )
c.
d.
Efisiensi kerja ( ek )
e.
Grade Faktor ( gf )
Banyaknya trip =
Faktor koreksi ( FK ) =
a.
Operator ( op )
b.
Material ( m )
c.
d.
Efisiensi kerja ( ek )
= ( x ) trip
26
e.
Grade Faktor ( gf )
Kapasitas bucket ( q ) ..
Faktor koreksi ( FK ) =
a.
b.
Efisiensi kerja
Kapasitas bak ( q ) ..
27
Faktor koreksi ( FK ) =
a. Faktor pengisian bucket
b. Efisiensi kerja
c. Tata laksana dan kondisi pekerjaan
28
Jarak tempuh
Lokasi tempat kerja ( dekat atau tidaknya terhadap permukaan air laut
Swell Factor
1. Waktu Tetap
Waktu tetap terdiri dari waktu mengisi, mengosongkan, membelok dan waktu
untuk mencapai kecepatan maksimum.
Berat kendaraan
Berat muatan
29
Dimana :
P = Produksi dump truck
E = Efisiensi kerka
I
= Swell Factor
Ct
= Waktu edar
3. Produktivitas Dozer
Produktivitas dozer sangat tergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan
jarak tempuh.
Kapasitas BladeUntuk mencarinya dapat digunakan rumus atau table.
Rumus :
V = WHL/2
denga nilai W = 1,5 1,67 (m) dan
Sudut = 30 330
a. Waktu Siklus
Pemgisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari
jarak tempuh. Pada saat kembali, blade dala keadaan kosong. Waktu angkut dan
kembali bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable.
Perhitungan waktu siklus ditentukan juga oleh suatu waktu yang konsisten (fixed
time- FT) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan
30
memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10 0,15 menit.
Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah :
CT = FT + HT + RT
b. Produktivitas
Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan
menggunakan rumus dan atau kurva :
Prod = Vl x 60/CT x efisiensi
4. Produksi Excavator
31
yang dapat digali, semakin besar kapasitas bucket excavator semakin besar pula
produksinya. Satuan untuk menyatakan kapasitas bucket excavator adalah m3.
c.
efisiensi
Efisiensi atau efisiensi
seberapa
efektif
d. Waktu edar
Untuk excavator, yang disebut satu kali edar adalah waktu dari mulai bucket
excavator menggali material, kemudian mengayun ketika bucketnya penuh, lalu
menumpahkan
material,
kemudian
mengayun
ketika
bucketnya
kosong.
32
Besarnya waktu edar dipengaruhi oleh sudut ayunan dan kemampuan dari
excavator
produksinya.
demikian
produksi
excavator
sangat
dipengaruhi
oleh kinerja
dumptruck, apabila kinerja dumptruck terhambat, maka produksi excavator juga ikut
vterhambat.Faktorfaktor yang memengaruhi kinerja dumptruck antara lain :
f. Rimpull dumptruck
Rimpull adalah suatu gaya tarik maksimum yang bisa disediakan oleh mesin.
Rimpull ini suatu istilah yang hanya diterapkan pada peralatan yang beroda
ban (rubber tired equipment).
Besar kecilnya
kecepatan atau Gear yang dipakai. Jika pada spesifikasi mesin, belum tersedia
daftar Rimpull, pada setiap Gear, maka bisa di hitung dengan rumus :
Rimpull (lb) = 375 HP efficiency
speed (mph)
Keterangan :
375
HP
= faktor konversi
= horse power
= 550 ft lb / detik
33
gulirnya.
Macamnya
tanah
atau
material
yang
memakai
crawler
track,
maka
keadaan
dan macam
track
RR =
....(3.4)
W
Keterangan :
RR
34