I.
IDENTITAS WBS
Nama (inisial)
Tempat & tanggal lahir
Jenis kelamin
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Alamat
:Tn. I
: Cirebon, 24 September 1990
: laki-laki
: Jawa
: Islam
: Tidak tamat SD
: Pengamen, Asongan, Topeng Monyet
: Sudah menikah
: Perumpung, Jatinegara Jakarta
II.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari :
Autoanamnesis : Tanggal 21November2015, Jam 14.00 WIB
A. KELUHAN UTAMA :
Warga binaan sosial (WBS) dibawa ke panti sosialoleh petugas pada saat sedang
berjalan di jalan raya.
menganggunya, suara yang didengar seperti suara orang tertawa dan meledeknya.
Selain suara WBS juga mengaku sering kali melihat hal-hal aneh yang orang lain tidak
bisa lihat. Seperti setan berkepala botak dengan muka yang seram, serta berambut
panjang. Hal tersebut dilihat WBS bisa kapan saja, namun lebih sering pada malam
hari. Terakhir WBS melihat hal tersebut semalam.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEDERHANA :
1. Gangguan psikiatrik :
Tidak ada catatan gangguan psikiatri yang jelas
2. Riwayat gangguan medik :
WBS pernah di tusuk di perut ketika WBS kecil.
WBS mengaku pernah kecelakaan tertabrak sepeda motor di jalanan 3 bulan lalu.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif :
WBS pernah menggunakan ganja saat masih kecil merokok dan mengkonsumsi
alkohol juga sejak kecil(berapa lama penyalahgunaannya tidak diketahui).
4. Riwayat gangguan sebelumnya :
GEJALA
November
GRS NORMAL
2015
E. RIWAYAT KELUARGA
WBS adalah anak ke 7 dari 10 bersaudara.
Pohon keluarga
Keterangan:
perempuan
laki-laki
WBS
sudah meninggal
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG :
WBS adalah anak kedelapan dari sepuluh bersaudara. WBSmengaku sudah menikah
pada saat berumur 22 tahun dan memiliki seorang putra berusia 7 tahun. Sebelum
masuk panti WBS tinggal bersama abangnya dan meninggalkan anak serta istri. WBS
mengaku istrinya sering marah kepadanya karena dituduh tidak memberi nafkah
kepada mereka. Sebelum di Panti Sosial WBS tinggal bersama abangnya di daerah
Prumpung, Jatinegara.
III.
STATUS MENTAL
WBS berada di Panti Bina Sosial sejak 3 minggu yang lalu, ia di tempatkan di
barak 2 khusus laki-laki. Ia jarang bergaul dan lebih sering menyendiri.
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang laki-laki, terlihat lebih tua dari umurnya, memakai baju kemeja dan celana
bahan panjang tampak kotor. WBS tampak tidak terurus dengan kulit tampak
kusam, kuku panjang, rambut yang tidak terurus disertai dengan badan yang
berbau tidak sedap. WBS juga tidak menggunakan alas kaki seperti sandal atau
sepatu.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium / neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran Psikiatrik
: Tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sebelum wawancara :
WBS terlihat diam dan menyendiri dan tampak melamum.WBSterlihat
tidakmenunjukan emosi namun tidak menolak untuk diwawancarai.
Selama wawancara :
Tatapan WBS terlihat kosong namun menjawab bila di tanya.
Sesudah wawancara :
WBS bersalaman dengan pewawancara dan kembali ke barak 2.
4. Sikap terhadap pemeriksa :
Kooperatif dan pasif, mau menjawab pertanyaan walaupun kadang lebih sering
tidak nyambung.
5. Pembicaraan :
A. Cara berbicara :Bicara pasif, sopan, volume suara kecil, intonasi datar, volume
bicara kurang keras, dan artikulasi kurang jelas.
B. Gangguan berbicara : tidak ada gangguan.
4
yang di makannya
Segera
8. Visuospatial
: Buruk, WBS tidak bisa mengambar jam.
9. Bakat kreatif
:Cukup. Ketika keluar WBS ingin bekerja.
10. Kemampuan menolong diri sendiri
: Cukup, WBSmampu
melakukan
aktivitasnya sehari-hari.
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktifitas
segera menjawab.
Kontinuitas
:WBS menjawab tidak terarah dan tidak relevan.
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran :WBS ingin pulang ke rumah dan kembali
bekerja
Waham
Obsesi
Fobia
Gagasan rujukan
Gagasan pengaruh
:Tidak ada
:Tidak ada
:Tidak ada
:Tidak ada
:Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik (WBS mampu mengendalikan diri dan bersikap sopan selama wawancara)
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : Baik, walaupun WBS disuruh mencopet namun WBS
mengatakan tidak boleh melakukan itu.
b. Uji daya nilai : Baik, WBS mengatakan akan memberikan makanan jika bertemu
dengan orang yang sedang lapar.
c. Daya realibitas : Buruk, WBS tidak mengatakan alasan yang jelas WBS dibawa ke
panti.
H. TILIKAN :
Tilikan 1 karena WBS tidak merasa sakit
I. RELIABILITAS :
Tidak dapat dipercaya secara keseluruhan karena jawaban WBS tidak konsisten ketika
di tanyakan ulang pertanyaan yang sebelumnya. Jawaban yang di berikan WBS juga
kadang tidak sesuai pertanyaan.
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
6
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum
:Tampak baik
2. Kesadaran
: kompos mentis
3. Tensi
: 110/80 mmHg
4. Nadi
: 80x/menit
5. Suhu badan
: 36,5C
6. Frekuensi pernafasan
: 20x/menit
7. Bentuk tubuh
: tidak dilakukan pemeriksaan
8. Sistem kardiovaskuler
: S1,S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
9. Sistem respiratorius
: suara nafas vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
10. Sistem gastro-intestinal
: bising usus (+) normal
11. Sistem musculo-sceletal
: deformitas (-), simetris, eutropi
12. Sistem urogenital
: tidak dilakukan pemeriksaan
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII)
: dalam batas normal
2. Gejala rangsang meningeal : negatif
3. Mata
: Sklera ikterik -/-, Konjungtiva anemis -/4. Pupil
: isokhor kiri dan kanan
5. Ofthalmoscopy
: tidak dilakukan
6. Motorik
: normal
7. Sensibilitas
: baik
8. Sistim saraf vegetatif
: tidak dilakukan
9. Fungsi luhur
:10. Gangguan khusus
:Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status internus dan neurologik tidak ditemui
kelainan.
V.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diperlukan pemeriksaan foto kranial. Darah rutin ( eritrosit, leukosit, Hb, LED).
VI.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi
nafas 20 kali/menit, frekuensi nadi 80 kali/menit. Suasana perasaan hipotim, stabilisasi
stabil, kedalaman dalam, skala differensiasi sempit, dan tidak terdapat dramatisasi.
Pada proses pikir didapatkan miskin ide, kontinuitas tidak relevan. Daya nilai sosial,
nilai dan realitas baik serta tilikan derajat 1.
3.
4. Diagnosis banding:
dan
Disertai perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna,
bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak
berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara sosial.
Skizofrenia Hebefrenik (F 20.1)
o Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia
o Diagnosis untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau
dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25 tahun).
o Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan senang
menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk menentukan
diagnosis.
o Untuk diagnostik yang meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan 2
atau 3 bulan lamanya bahwa gambaran yang khas berikut ini emang
benar bertahan:
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat
diramalkan, serta manersm; ada kecendrungan untuk selalu
menyendiri (solitary), dan perilaku menunjukan hampa
-
EVALUASI MULTIAKSIAL
DD:
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
IX.
PROGNOSIS
1. Faktor yang mempengaruhi prognosis :
Faktor yang mempengaruhi prognosis baik:
-
: dubia ad bonam
: dubia ad malam
: dubia admalam
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik: tidak ditemukan kelainan fisik
Psikologi/psikiatrik: halusinasi auditorik dan visual, inkoheren.
Sosial/keluarga: pekerjaan sebagai pengamen yang dimana dirasa kurang untuk
memenuhi kehidupan sehari-hari, bercerai dengan istrinya.
XI.
RENCANA TERAPI
Psikofarmaka
10
Memotivasi agar pasien berobat teratur dan meminum obat secara teratur
Memberi nasehat pada pasien untuk lebih melihat masalah yang ia miliki
menjalankanfungsinyadenganbaikdanbersosialisasikembali
ke
masyarakat, mengenali dan memotivasi potensi dan kemampuan yang ada pada
diri WBS, dan kemampuan mengatasi masalah.
XII.
DISKUSI
WBS termasuk dalam menderita gangguan jiwa, atas dasar adanya gangguan
pada pikiran, perasaan dan perilaku yang menimbulkan penderitaan (distress) dan
menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari (hendaya). Gangguan jiwa
ini termasuk gangguan mental non-organik (GMNO) karena tidak terdapat adanya
gangguan kesadaran neurologik, tidak ada gangguan fungsi intelektual.
Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, WBS tidak pernah mengalami
trauma kepala, penyakit infeksi yang berat yang dapat menimbulkan disfungsi.
WBS termasuk dalam kriteria diagnosis Skizofrenia hebefrenik karena WBS
memiliki gejala halusinasi auditorik dan visual serta inkoheren, utuk keadaan
halusinasinya sudah dirasakan WBS sudah sejak lama ( untuk waktunya WBS
tidak dapat memastikan). WBS di Panti Sosial Bina Insan Bangun kedoya ini
sudah selama 2 minggu. Selama disini juga WBS lebih sering terlihat sendiri dan
jarang berinteraksi dengan WBS yang lain. Prognosis dari penyakit WBS ini
mengarah ke dubia ad malam, dengan indicator ada gejala psikotik disertai dengan
penurunan fungsi kognitif, usia yang masih muda dan dukungan dari keluarga
yang dirasa tidak ada.
11