TINJAUAN KHUSUS
RUMAH SAKIT TNI-AL Dr. MINTOHARDJO
A.
Sejarah
Rumah sakit TNI AL Dr. Mintohardjo sebelumnya perawatan sementara
yang merupakan poliklinik dinas kesehatan Komando Daerah Maritim
Djakarta (KDMD). Pada tahun 1957 dibangun rumah sakit dengan nama
Rumah Sakit Angkatan Laut Djakarta (RSALD) dan diresmikan pada tanggal
1 Agustus 1957.
Dengan beberapa kali pergantian pimpinan TNI AL dan pimpinan
RSALD serta sejalan dengan perkembangan negara Indonesia, cikal bakal ini
menjelma pada tanggal 15 Mei 1974 menjadi RSAL Dr. Mintohardjo yang
mempunyai UGD, poliklinik-poliklinik: umum, spesialis dan sub spesialis
serta Kesehatan Udara Bertekanan Tinggi yang satu-satunya di Jakarta.
Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintohardjo merupakan unit pelaksana teknis
DISKESAL (Dinas Kesehatan Angkatan Laut) yang bertugas melaksanakan
dukungan dan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AL dan keluarganya.
Rumah sakit ini dilengkapi juga dengan bagian uji kesehatan (medical
check up) yang ditunjang unit rawat inap dan unit-unit penunjang lainnya.
Untuk menjamin mutu pelayanan, telah terakreditasi sejak tahun 1998.
Kesehatan merupakan modal atau kekayaan yang paling penting dan berharga.
29
Kesehatan dan fasilitasnya begitu penting bagi setiap insan sehingga perlu
ditingkatkan.
Rumkital Dr. Mintohardjo merupakan rumah sakit rujukan wilayah
Indonesia bagian barat khususnya untuk anggota TNI beserta keluarga.
Sebagai RSU tipe B, Rumkital Dr. Mintohardjo bertanggung jawab kepada
Dinas Kesehatan Angkatan Laut (DISKESAL) dan negara. Tugas utamanya
adalah melakukan pelayanan kesehatan baik anggota TNI beserta keluarga
maupun masyarakat umum serta dimanfaatkan guna kepentingan pendidikan
calon dokter, calon apoteker, calon sarjana kesehatan masyarakat, calon
asisten apoteker, calon perawat, calon ahli gizi, calon radiolog, dan lain-lain.
B.
30
Pengertiannya :
Melayani dengan Niat Mulia : Kita melayani pasien karena kehandak
Tuhan Yang Maha Esa.
Melayani dengan Hati Ikhlas : Diharapkan kita dapat melayani dengan
perasaan hati yang ikhlas dan tanpa pamrih memperhatikan keluhan pasien
dan dapat membantu apa yang dibutuhkan pasien.
Melayani dengan Senyum : Diharapkan kita dapat menyapa pasien dengan
penuh keramahan, kekeluargaan tanpa membedakan latar belakang pasien.
Jangan melihat siapa yang datang tapi sambutlah kedatangannya.
C.
31
Emergensi 24 jam
b.
Disaster
c.
Observasi
d.
Bedah minor
e.
f.
Lain-lain
32
2. Administrasi Medis
Data diri dan status kesehatan dicatat di bagian ini secara
komputerisasi dan akan memudahkan dalam mendapatkan informasi
kesehatan yang dibutuhkan.
3. Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Jalan RSAL Dr. Mintohardjo mempunyai 2 gedung
berlantai 3. Berbagai poliklinik spesialis dan sub spesialis, siap
memberikan pelayanan.
Gedung unit rawat jalan A lantai I dan II menampung poliklinik :
a.
Poliklinik Bedah.
b.
c.
d.
e.
Poliklinik Anak.
f.
g.
Poliklinik Akupunktur.
h.
i.
Poliklinik Jantung.
Gedung unit rawat jalan B lantai I dan II menampung poliklinik :
33
34
35
membantu
mempercepat
proses
penyembuhan
berbagai
penyakit,
Bedah umum
b.
c.
Penyakit dalam
d.
e.
f.
Kesehatan anak
g.
h.
Alergi
36
i.
Syaraf
j.
Jiwa
k.
Mata
l.
Paru
m.
Jantung
n.
THT
o.
Akupuntur
9. Fisioterapi
Unit rehabilitasi medis atau fisioterapi dengan alat yang cukup
memadai dan ruangan latihan yang luas.
10. Penunjang Klinis
Untuk mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan diagnosa yang
tepat. Untuk itu diperlukan bagian penunjang klinis guna membantu
menegakkan diagnosa.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
37
E.
pemahaman
tentang
konsep
dasar
pengendalian
infeksi
nosokomial.
b.
dan
pelatihan,
kebijakan
penggunaan
antibiotika
yang
rasional,
38
dan
menyiapkan
petunjuk-petunjuk
39
dalam
rangka
40
pengumpulan
dan
pengolahan
data
41
kegiatan
dukungan
kesehatan
berupa
42
1) Apotek Dinas
Apotik dinas rawat jalan ini melayani pasien dinas TNI AL. beserta
keluarganya dan TNI non AL. beserta keluarganya.
2) Apotek Yanmasum
Untuk melayani pasien umum, biaya obat ditanggung sepenuhnya
oleh pasien.
3) Apotek Askes
43
kegiatan
penerimaan,
penyimpanan
dan
44
melaksanakan
kewajibannya
bertanggung
jawab
Melaksanakan
kepedulian
farmasi
yaitu
penyediaan
45
46
proses
penggunaan
obat
pasien.
Informasi
47
G.
48
Membuat
3.
4.
5.
6.
Mengkoordinir MESO.
Sedangkan fungsi dari KFT Rumkital Mintohardjo adalah badan yang
49
H.
Perencanaan
Perencanaan pengadaan obat dan material kesehatan di
Rumkital Dr. Mintohardjo dibuat berdasarkan pada pola konsumsi dan
epidemiologi (pola penyakit) bersifat kualitatif, sedangkan anggaran
bersifat kuantitatif. Perencanaan material kesehatan dilakukan setiap
tiga bulan (triwulan) ke depan, yang disusun dua minggu sebelum tiga
bulan (triwulan) berikutnya. Apabila sebelum tiga bulan (triwulan)
sudah habis maka digunakan dana restitusi untuk pembelian dalam
jumlah kecil. Gudang harus melaporkan stok material kesehatan yang
ada sebelum mencapai jumlah minimal untuk mengatasi terjadinya
kekosongan atau kekurangan barang sehingga bisa dikoordinasikan
dengan Penanggung Jawab Keuangan (PJK) untuk melakukan
pengadaan.
Alokasi dana yang diperoleh dapat berasal dari:
1)
50
b.
Pengadaan
Di Rumkital Dr. Mintohardjo sistem pengadaan menggunakan 3
sistem yaitu :
1) Pembelian
Dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu :
a) Pelelangan umum
b) Pemilihan langsung
c) Penunjukkan langsung
51
khusus
psikotropika.
Untuk
pemesanan
narkotika
Penerimaan
Sistem penerimaan barang di RSAL DR. Mintohardjo dilakukan
oleh tim penerima barang yang terdiri dari personil depfar, personil PAM
dan user dengan memeriksa jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa dan tanggal
produksi serta kesesuaian spesifikasi barang sesuai dengan surat pesanan
3.
52
tertentu
dengan
syarat
penyimpanannya
seperti
53
5)
6)
7)
8)
penyimpanan
barang
di
gudang
farmasi
dilakukan
54
b.
55
56
c.
57
Penghapusan
Penghapusan dilakukan jika ada barang yang rusak/ kadaluarsa,
penghapusan hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
negara. Penghapusan sediaan farmasi di rumah sakit perlu dibuat tim
penghapusan dan berita acara penghapusan. Semua kekayaan negara
yang telah dihapuskan harus segera dicatat dari daftar kekayaan rumah
sakit dan harus dilaporkan.
6.
Pencatatan
Pencatatan yang dilakukan untuk pengelolahan barang dicatat dalam:
a. Kartu persediaan barang, yaitu kartu yang disimpan di gudang dekat
barang yang bersangkutan.
b. Kartu besar, yaitu kartu yang disimpan di ruang administrasi gudang
untuk mempermudah pengecekan barang.
c. Buku persediaan, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat
pemasukan dan pengeluaran barang.
d. Buku induk penerimaan barang, yaitu buku untuk mencatat
penerimaan barang berdasarkan surat perintah kerja.
e. Semua data yang mencangkup penerimaan dan pengeluaran barang
juga dimasukkan ke sistem komputer sehingga mempermudah
pengecekan barang persediaan dan pembuat laporan.
58
Pelaporan
Pelaporan yang dilakukan di Rumah Sakit TNI AL.
Mintohardjo adalah:
a. Laporan mutasi barang bulanan, triwulan dan tahunan yang berisi
tanggal, nama barang, jumlah stok awal, jumlah masuk, jumlah
stok keluar, dan jumlah stok akhir. Laporan ini dikelompokkan
berdasarkan jenis barang dan bentuk sediaan.
b. Laporan barang rusak atau kadaluarsa setiap bulan.
c. Laporan pemakaian narkotik dan psikotropika setiap bulan ke
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Suku Dinas DKI
dengan tembusan kepada Badan POM DKI Jakarta.
d. Laporan keuangan dan kekayaan rumah sakit ke DISKESAL.
I.
59
Setiap resep yang akan dilayani oleh apotek dilakukan pengkajian atau
skrining resep yang meliputi skrining administrasi, skrining farmasetis,
skrining farmakokinetik.
2. Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan terapi obat dilakukan oleh apoteker pada pasien rawat inap
yang ada di RSAL Dr. Mintohardjo melalui data rekam medik pasien yang
bertujuan untuk memastikan terapi obat secara tepat, aman, berkhasiat dan
ekonomis bagi pasien.
3. Wawancara Sejarah Pemakaian Obat
Wawancara sejarah pemakaian obat dilakukan oleh apoteker kepada pasien
di ruang rawat inap yang ditunjuk oleh dokter, pasien yang bermasalah
dengan obat, pasien dengan obat yang indeks terapi sempit, pasien dengan
multi penyakit, pasien geriatrik dan pediatrik.
4. Monitoring Efek Samping Obat
MESO ini dilakukan oleh siapa saja yang mengetahui dn menemukan ada
efek samping obat yang merugikan, maka petugas tersebut mengisi
formulir MESO yang kemudian dilaporkan ke Komite Farmasi dan Terapi
rumah sakit.
5. Konseling Obat
Pelaksanaan konseling obat pada pasien di RSAL Dr. Mintohardjo belum
terlaksana secara maksimal meskipun ruang konseling sudah tersedia
secara khusus akan tetapi pemberian informasi obat masih terjadi di ruang
penyerahan obat saat menyerahkan obat ke pasien di apotek.
6. Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat di RSAL Dr. Mintohardjo dilakukan oleh
apoteker pada pasien, dokter, perawat dan atau tenaga kesehatan lainnya
ketika membutuhkan informasi tentang obat.
7. PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit)
60
Golongan A
1.
2.
3.
2. Golongan B
Syringe bekas, jarum, catridge, pecahan gelas dan benda-benda tajam
lainnya.
3.
Golongan C
Limbah dari ruangan laboratorium dan post martum kecuali yang termasuk
dalam golongan A.
4.
Golongan D
Limbah bahan kimia dan bahan-bahan farmasi tertentu.
5.
Golongan E
Pelapis bed-pan disposible, urinoir, incontinence-pad dantamagbas.
61
b.
Aero-Reactor
Pengolahan tahap awal yang dilakukan sebelum limbah cair masuk
kedalam proses pengolahan utama.
c.
62
Sedimentasi
Mengendapkan bakteri-bakteri pendegradasi limbah (lumpur aktif)
e.
Khlorinasi
Limbah cair yang sudah melalui proses pengolahan dan sudah layak
dibuang ke lingkungan/badan air akan melalui proses desinfektan
dengan menggunakan khlorin untuk membunuh bakteri-bakteri
tersisa.
f.
K.
Unit Sterilisasi
Unit sterilisasi melayani kebutuhan akan instrument/bahan steril yang
digunakan untuk berbagai tindakan medis, penunjang medis, asuhan
keperawatan dan lain-lain serta bertanggung jawab atas pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian. Pelayanan unit sterilisasi RSAL Dr.
Mintohardjo meliputi kepentingan internal, berupa pemenuhan kebutuhan alat
instrument steril, bahan steril guna menunjang kelancaran operasional rumah
sakit antara lain: kamar operasi, UGD, ICU, rawat inap, poliklinik, penunjang
63
medis dan ruang bayi. Barang/bahan yang disterilkan antara lain : set ganti
verban (kain kassa, gunting, klam, pinset), kain linen, baju operasi, alat-alat
operasi. Proses sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi kering, pada suhu
150 C selama 2 jam. Sedangkan sterilisasi ruangan dengan menggunakan
sinar UV.
64