Anda di halaman 1dari 12

INTEGRASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (PKLH)

PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP


Hendi Rosyadi, Drs., MA *)
Amin, S.Pd., M.Si **)
ABSTRACT
Number of a growing population has caused not balanced between human
needs with natural resources that are available. As a result of natural resources are
exploited in order to memnuhi needs of human life. This is the cause of the
emergence of environmental issues. One effort to overcome environmental
problems, the born of education and the environment (PKLH).
Education population and the environment (PKLH) is a program that disign by
the government in the process of community awareness of the environment. PKLH
implemented starting from primary education to higher education. The approach
used to deliver PKLH lepada students is with the integrated approach in all subjects
taught in the subject, including IPS. PKLH level program for secondary school
subjects through the first integrated IPS should include basic knowledge and attitude
essential for the development of the personality of the students and the conception of
the environment.
Key Word/Kata Kunci :

The born of Education and the Environment (PKLH), awareness of the environment
PENDAHULUAN

ingkungan hidup merupakan sistem

organik) dan lingkungan abiotik (lingkungan

yang

dalam

anorganik). Lingkungan biotik ialah semua

Menurut

makhluk hidup yang ada disekitar makhluk

Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 pasal 1,

hidup, mulai dari makhluk hidup terkecil

lingkungan

sebagai

(mikroorganisme), sampai dengan tumbuhan

benda,

dan hewan, termasuk di dalamnya manusia.

makhluk hidup

Lingkungan abiotik ialah semua unsur yang

manusia

dan

terdapat di sekitar makhluk hidup yang

mempengaruhi

bukan organisme hidup, antara lain batuan,

tak

kehidupan

terpisahkan
manusia.

hidup

didefinisikan

kesatuan ruang dengan


daya,

keadaan

termasuk

di

perilakunya
kelangsungan

dan

dalamnya
yang

segala

perikehidupan

dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

tanah, mineral, air, dan udara.


Antara

manusia

lainnya. Berdasarkan definisi ini, lingkungan

terdapat

interaksi

hidup dapat dikelompokkan ke dalam dua

sirkuler,

artinya

bagian yaitu lingkungan biotik (lingkungan

lingkungan,

*) Hendi Rosyadi, Drs., MA. Dosen PS Geografi FKIP UNISMA Bekasi


**) Amin, S.Pd., M.Si, Dosen PS Geografi FKIP UNISMA Bekasi

dan

timbal
manusia

dan

lingkungan

balik

dinamis

mempengaruhi

sebaliknya

manusia

dipengaruhi

lingkungan

hidupnya.

Ia

lingkungan

hidup

di

negara

membentuk dan terbentuk oleh lingkungan.

berkembang

Perubahan dalam lingkungan hidup akan

memiliki

menyebabkan perubahan pula dalam tingkah

sumberdaya

laku

recoveri-nya. Di samping itu permasalahan

manusia

sebagai
baru

hasil

terhadap

kondisi

dari

tersebut.

Perubahan pada

adaptasi
lingkungan

tingkah

lainnya

seperti

sedang

masalah

dalam

alam

adalah

halnya

yang

Indonesia

pemanfaatan
melebihi

pemanfaatan

daya

lingkungan

laku

yang melebihi daya dukungnya. Pencemaran

manusia ini selanjutkan akan menyebabkan

lingkungan perairan, daratan dan atmosfer

perubahan pada lingkungan hidup.

merupakan persoalan yang ditemukan pada

Jumlah manusia dari waktu ke waktu

berbagai

lingkungan

yagn

merupakan

jumlah penyediaan sumberdaya alam dan

pembangunan yang dilaksanakan Indonesia.

lingkungan

Oleh

semakin

meningkat.

karena

itu,

dari

ini

terus bertambah. Pertambahan ini menuntut

yang

akumulasi

rendah

kegiatan

pemerintah

Indonesia

Akibatnya sumberdaya alam yang harus

berusaha keras untuk dapat memelihara

dieksploitasi juga bertambah. Sementara di

sekaligus meningkatkan fungsi lingkungan

sisi lain

suatu

bagi kehidupannya. Salah satu program

komoditas ini kualitasnya juga meningkat.

pemerintah untuk memelihara lingkungan

Padahal

adalah menerapkan program pendidikan

tuntutan

semakin

barang/komoditas,
dibutuhkan

manusia

tinggi

akan

kualitas

apda

sumberdaya

suatu

umumnya
alam

yang

lingkungan

hidup

di

seluruh

jenjang

pendidikan.

dimanfaatkan lebih beraneka ragam. Tidak


jarang untuk memproduksi komoditas yang
lebih baik, sumber alam yang dikorbankan

PENDIDKAN
KEPENDUDUKAN
LINGKUNGAN HIDUP

DAN

semakin banyak. Akibat dari kondisi ini maka

Pendidikan kependudukan dan lingkungan

lahirlah masalah lingkungan hidup.

hidup (PKLH) merupakan suatu program

Permasalahan lingkungan di dunia


sejak awal dekade sembilan puluh berkisar
pada empat masalah, yakni pemanasan
global, pemusnahan ozon, keanekaragaman
hayati dan masalah perairan internasional
(Fandeli, 2004).

Setiap negara memiliki

permasalahan lingkungan yang berbeda,


namun secara umum ada permasalahan

REGION Volume I. No. 3. September 2009

yang dicetuskan oleh pemerintah dalam


rangka

proses

penanaman

kesadaran

masyarakat terhadap lingkungan. Warnadi


dkk (1997) menyatakan bahwa Pendidikan
Kependudukan
(PKLH)

merupakan

pendidikan
peserta

dan

untuk

didik

agar

Lingkungan
suatu

membina
memiliki

Hidup
program

anak

atau

pengertian,

kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional

individu, kelompok, dan masyarakat sebagai

serta bertanggung jawab tentang pengaruh

suatu

timbal

dengan

Tujuan yang ingin dicapai tersebut meliputi

lingkungan hidup dalam berbagai aspek

aspek: (1) pengetahuan, (2) sikap, (3)

kehidupan manusia.

kepedulian.

balik

antara

penduduk

Konvensi UNESCO di Tbilisi 1997


dalam Sigit (2007), menyatakan bahwa

keseluruhan

(4)

terhadap

lingkungan.

keterampilan,

dan

(5)

partisipasi.
Sedangkan

Internasional

Working

pendidikan lingkungan merupakan suatu

Meeting On Environment Education Inschool

proses yang bertujuan untuk menciptakan

Curriculum,

suatu

mengenai

masyarakat

kepedulian

dunia

terhadap

yang

memiliki

rekomendasinya

pelaksanaan

pendidikan

dan

lingkungan hidup, menyatakan bahwa proses

masalah-masalah yang terkait di dalamnya

pembelajaran yang dilakukan hendaknya

serta

motivasi,

merupakan suatu proses mereorganisasi

komitmen, dan keterampilan untuk bekerja,

nilai dan memperjelas konsep-konsep untuk

baik secara perorangan maupun kolektif

membina

dalam mencari alternatif atau memberi solusi

diperlukan untuk memahami dan menghargai

terhadap permasalahan lingkungan hidup

antar hubungan manusia, kebudayaan, dan

yang ada sekarang dan untuk menghindari

lingkungan fisiknya. Pendidikan lingkungan

timbulnya

hidup harus juga diikuti dengan praktik

memiliki

lingkungan

dalam

pengetahuan,

masalah-masalah

lingkungan

hidup baru.
tujuan

umum pendidikan

lingkungan hidup menurut konferensi Tbilisi


adalah:

menjelaskan

dan

sikap

yang

pengambilan keputusan dan merumuskan

Adapun

1997

keterampilan

(1)

masalah

untuk

membantu

kepedulian

sendiri ciri-ciri

perilaku yang didasarkan

pada isu-isu tentang kualitas lingkungan.


Program pendidikan kependudukan

serta

dan lingkungan hidup di Indonesia telah

perhatian tentang saling keterkaitan antara

melalui sejarah yang cukup panjang yang

ekonomi, sosial, politik, dan ekologi di kota

dapat dikelompokan menjadi tiga periode

maupun di wilayah pedesaan; (2) untuk

(www.menlh.go.id/pendidikanlh/sejarah.php),

memberikan

yaitu sebagai berikut:

kesempatan

kepada

setiap

orang untuk mengembangkan pengetahuan,


nilai, sikap, komitmen, dan kemampuan yang
dibutuhkan

untuk

melindungi

dan

memperbaiki lingkungan, dan (3) untuk


menciptakan pola perilaku yang baru pada

REGION Volume I. No. 3. September 2009

1. Periode Persiapan dan Peletakan Dasar


(periode 1969 1983)
Periode ini, pengembangan pendidikan
lingkungan hidup dipelopori oleh IKIP
Jakarta dengan menyusun Garis-Garis
Besar Program Pengajaran (GBPP)
bidang
lingkungan
hidup
untuk

pendidikan dasar pada tahun 1975. Pada


tahun
1977/1978,
GBPP
tersebut
diujicobakan pada 15 SD di Jakarta.
Tahun 1979 perguruan tinggi negeri dan
swasta mulai membentuk Pusat Studi
Lingkungan (PSL). Bersamaan dengan
itu pula mulai dikembangkan pendidikan
AMDAL oleh semua PSL di bawah
koordinasi Menteri Negara Pengawasan
Pembangunan dan Lingkungan Hidup
(Menneg-PPLH).

Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan dengan Kantor Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
No.
0142/U/1996
dan
No
Kep:
89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan
dan
Pengembangan
Pendidikan
Lingkungan Hidup tanggal 2 Mei 1996.
Tahun
1996/1997
prakarsa
pengembangan pendidikan lingkungan
hidup juga dilakukan oleh berbagai LSM
hingga terbentuklah Jaringan Pendidikan
Lingkungan (JPL).

2. Periode Sosialisasi (periode 1983


1993)
Sejak tahun 1984, pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah mulai
dimasukkan
masalah-masalah
kependudukan dan lingkungan hidup ke
dalam hampir semua mata pelajaran
secara integratif. Pada masa tahun
1989/1990 hingga 1992/1993 berbagai
penataran dan pelatihan Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup
(PKLH) dilaksanakan bagi guru SD,
SMP, dan SMA di 27 Provinsi di
Indonesia. Pusat Studi Kependudukan
(PSK) dan Pusat Studi Lingkungan (PSL)
yang berkembang di perguruan tinggi
negeri maupun swasta terus bertambah
jumlah dan kegiatannya. Bahkan isu dan
permasalahan lingkungan hidup telah
diarahkan sebagai bagian dari Mata
Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang harus
diterima oleh semua mahasiswa pada
semua program studi atau disiplin ilmu.
Pembentukan
bagian
proyek
kependudukan dan lingkungan hidup
mulai didirikan sebagai salah satu unit
kegiatan
di
Direktorat
Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dikdasmen) Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.

Pemerintah

menindaklanjuti KTT Bumi di Rio de Janeiro


dengan menyusun Agenda 21 nasional yang
berpedoman pada Agenda 21 global yang
pelaksanaannya dilakukan Menteri Negara
Lingkungan Hidup (Menneg LH) dibantu
UNDP menyelesaikannya pada tahun 1997.
Agenda 21 nasional tersebut disusul Agenda
21 sektoral yang bertujuan menjadi arahan
perencanaan pembangunan pada tiap sektor
(Soemarwoto

2007).

Pendidikan

Dasar

Periode
ini
memorandum

dan
1993

adalah
ditetapkannya
bersama
antara

REGION Volume I. No. 3. September 2009

Direktorat
dan

Jenderal
Menengah

(Dikdasmen) Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan

mendorong

pemantapan

pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di


sekolah antara lain melalui penataran guru;
bulan bakti lingkungan; penyiapan buku
pedoman PKLH untuk guru SD, SMP, SMA,
dan SMK; program sekolah asri; dan lainlain.
Adapun

3. Periode
Pemantapan
Pengembangan
(periode
sekarang)

Indonesia

peraturan

yang

menjadi

pijakan diterapkannya PKLH, dalah sebagai


berikut:
1) UU No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2) UU No. 22 Tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah;
3) UU No. 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan
Keuangan
antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
4) UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional;
5) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
6) Keputusan Bersama Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup
dan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 1991 dan Nomor 38
Tahun 1991
tentang Peningkatan
Pemasyarakatan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Melalui Jalur Agama;
7) Piagam Kerja Sama Menteri Negara
Lingkungan
Hidup/Kepala
Badan
Pengendalian
Dampak
Lingkungan
dengan Menteri Dalam Negeri Nomor
05/MENLH/8/1998
dan
Nomor
119/1922/SJ tentang Kegiatan Akademik
dan Non Akademik di Bidang Lingkungan
Hidup;
8) Memorandum
Bersama
antara
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan dengan Kantor Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor
0142/U/1996
dan
Nomor
KEP:
89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan
dan
Pengembangan
Pendidikan
Lingkungan Hidup;
9) Memorandum Bersama antara Menteri
Pendidikan Nasional dengan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 05/VI/KB/2005
dan Kep Nomor 07/MenLH/06/2005
tentang Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan Lingkungan Hidup. Dalam
keputusan
bersama
ini,
sangat
ditekankan bahwa pendidikan lingkungan
hidup dilakukan secara integrasi dengan
mata ajaran yang telah ada.
10) Naskah Kerja Sama antara Pusat
Pengembangan
Penataran
Guru
Teknologi
Malang
sebagai
Pusat
Pengembangan Pendidikan Lingkungan
Hidup Nasional untuk Sekolah Menengah
Kejuruan dan Direktorat Pengembangan
Kelembagaan/Pengembangan Sumber
Daya Manusia Badan Pengendalian

REGION Volume I. No. 3. September 2009

Dampak
Lingkungan
Nomor
218/C19/TT/1996
dan
Nomor
B1648/I/06/96 tentang Pengembangan
Pendidikan Lingkungan Hidup pada
Sekolah Menengah Kejuruan.
PKLH

dilaksanakan

mulai

dari

pendidikan dasar sampai dengan pendidikan


tinggi.

Namun

demikian

hasil

yang

diperlihatkan dari pelaksanaan PKLH selama


ini kurang begitu menggembirakan, oleh
karena

itu

PKLH

di

semua

jenjang

pendidikan perlu dievaluasi. Soemarwoto


(2001:

180-183)

menyatakan

bahwa

pendidikan lingkungan hidup mulai dari


sekolah dasar sampai perguruan tinggi perlu
ditinjau kembali agar bahan pelajaran dapat
diinternalkan dan melahirkan masyarakat
yang

bersikap

dan

berkelakuan

ramah

terhadap lingkungan hidup. Menurut beliau


kelemahan selama ini adalah pelajaran
lingkungan idup terlalu berat pada ekologi
dan tidak memasukkan hal-hal praktis dari
kehidupan

sehari-hari.

kesadaran

akan

pentingnya lingkungan bagi manusia sejak


pendidikan dasar bahkan pendidikan pra
sekolah sampai dengan perguruan tinggi.
PENDIDIKAN IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata
pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial
yang didasarkan pada suatu realita bahwa
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa yang diturunkan di muka
bumi senantiasa berada pada dimensi ruang

dan waktu. Pada tataran ruang dan waktu

ilmu sosial itulah kemudian diambil sebagai

inilah manusia menjalani suatu kehidupan. Di

bahan ajar (mata pelajaran). Mata pelajaran

dalam

Pengetahuan

menjalani

suatu

kehidupan

itu

Sosial

di

jenjang

SMP

manusia akan terkait dengan berbagai aspke

mengambil bahan ajar dari cabang-cabang

kehidupan

artinya

ilmu sosial tersebut, khususnya sosiologi,

keberadaan manusia di dunia in tidak

geografi, ekonomi dan sejarah. Dengan

terlepas dari tiga hal yakni ruang, waktu dan

demikian

perjuangan.

Barth

Sosial di SMP merupakan perpaduan dari

mengemukakan,

Social

assigned

dan

the

kegiatan.

Ini

(1990:360)
Studies

mission

of

was

citizenship

education, that mission included the study of


personal/social

Pengetahuan

mata pelajaran dan materi sosiologi, geografi


dan sejarah.
Setiap

mata

pelajaran

memiliki

karakteristik yang membedakan dari mata

interdiciplinary integrated school curriculum

pelajaran yang lain. Demikian juga mata

that

pelajaran Pengetahuan Sosial untuk SMP.

emphasize

in

pelajaran

an

would

problems

mata

the

practice

of

decision making. Maksudnya adalah Ilmu

Beberapa

Pengetahuan

Pengetahuan Sosial antara lain :

pendidikan

Sosial

membawa

kewarganegaraan

misi

dimana

di

karakteristik

1. Pengetahuan

mata

sosial

pelajaran

merupakan

dalam misi itu dikandung belajar individu

perpaduan antara sosiologi, geografi,

atau masalah sosial dalam lintas disiplin

ekonomi dan sejarah.

terintegrasi kurikulum sekolah yang akan

2. Materi kajian pengetahuan sosial berasal

menekankan pengambilan keputusan yang

dari struktur keilmuan sosiologi, geografi,

praktis.

ekonomi

dan

struktur

keilmuan

Ilmu Pengetahuan Sosial (Puskur,

sejarah.

2006: 5) adalah merupakan integrasi dari

dirumuskan

berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti:

Pengetahuan Sosial.

sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

3. Materi

Dari

itu

materi

kelima

kemudian

kajian

pengetahuan

untuk

sosial

juga

hukum dan budaya. Ilmu pengetahuan Sosial

menyangkut masalah sosial dan tema-

dirumuskan

tema

atas

dasar

realitas

dan

yang

dikembangkan

dengan

interdisipliner

dan

fenomena sosial yang mewujudkan suatu

pendekatan

pendekatan interdisipliner dari aspek dan

multidisipliner. Interdisipliner maksudnya

cabang-cabang

melibatkan

ilmu-ilmu

sosial

seperti

sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,


hukum dan budaya.

geografi

disiplin

dan

ilmu

sejarah.

ekonomi,

Multidisipliner

Dari cabang-cabang

REGION Volume I. No. 3. September 2009

artinya

materi

kajian

itu

mencakup

berbagai aspek.

adalah

untuk

membantu

siswa

belajar

tentang masyarakat dunia di mana mereka

4. Materi Pengetahuan Sosial menyangkut

hidup dan memperoleh jalan, untuk belajar

peristiwa dan perubahan masyarakat

menerima

masa lalu dengan prinsip sebab akibat

mengembangkan pengetahuan, sikap dan

dan kronologis, masalah-masalah sosial,

ketrampilan

dan

pencerahan manusia).

isu-isu

global

yang

terjadi

di

realita

untuk

sosial,

dan

membantu

untuk

mengasah

masyarakat, adaptasi dan pengelolaan


lingkungan,
untuk

serta

survive

upaya

perjuangan

(perjuangan

hidup),

termasuk pemenuhan kebutuhan untuk


mencapai

kesejahteraan

dalam

kehidupan serta sistem berbangsa dan


bernegara.

INTEGRASI
PKLH
DALAM
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS
Program Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan
melalui

jalur

pendekatan
2006: 7) adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah
sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki
sikap mental positif terhadap perbaikan
segala ketimpangan yang terjadi, dan trampil
setiap

sehari-hari

baik

masalah
yang

yang

terjadi

menimpa

dirinya

sendiri maupun yang menimpa masyarakat.


Pendapat yang senada disampaikan oleh
Jarolimek (1986: 4) menyatakan bahwa:The
major mission of social studies education is
to help children learn about the social world
in which they live and how it got that way; to
learn to cope with social realities; and to
develop the knowledge, attitudes, and skilsl,
needed

to help shape

humanity.

(PLKH)

pendidikan

khususnya

formal

dapat

ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu

Tujuan pembelajaran IPS (Puskur,

mengatasi

Hidup

(misi utama

an

enlightened

pendidikan

monolitik

dan

pendekatan

integratif, sebagai berikut.


a. Pendekatan monolitik
Pendekatan monolitik adalah pendekatan
yang didasarkan pada suatu pemikiran
bahwa setiap mata pelajaran merupakan
sebuah komponen yang berdiri sendiri
dalam kurikulum dan mempunyai tujuan
tertentu dalam satu kesatuan yang utuh.
Sistem

pendekatan

monolitik

dapat

ditempuh melalui dua cara, sebagai


berikut.
1. Membangun satu disiplin ilmu baru
yang diberi nama PKLH. Ilmu ini
nantinya

dalam

program

sekolah

dapat dijadikan suatu mata pelajaran


atau disiplin ilmu yang terpisah dari
ilmu-ilmu lain.

IPS

REGION Volume I. No. 3. September 2009

2. Membangun
merupakan

paket
mata

PKLH

yang

pelajaran

yang

berdiri sendiri.

Pendekatan

terpadu

dianggap

sebagai pendekatan yang paling pas untuk


pelaksanaan PKLH di sekolah. Hal ini selain

b. Pendekatan terpadu (integratif)

tidak

membebani

para

penambahan

memberikan jaminan bahwa pendidikan

pendidikan lingkungan merupakan tanggung

kependudukan dan lingkungan hidup

jawab semua bidang studi. Namun demikian

(PKLH)

substansinya

proses integrasi PKLH ke dalam materi

diintegrasikan ke dalam mata pelajaran

pelajaran lain bukanlah pekerjaan yang

dan kegiatan pendidikan kependudukan

gampang melainkan membutuhkan keahlian

dan lingkungan hidup (PKLH) diharapkan

guru.

dilaksanakan dalam pembelajaran yang

pemahaman terhadap materi pokok menurut

bersifat koheren, sehingga dalam proses

Warnadi., Sunarto, dan Muchlidawati (1997:

belajar

89-90) menyangkut hal-hal berikut ini.

dan

dan

kegiatan

apapun

dapat

diberikan makna terhadap pentingnya


menjaga

kelestarian

lingkungan

(Siskandar 2002:6).

studi

dengan

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK)

penting

bidang

siswa

PKLH

juga

Keterampilan yang diperlukan selain

a. Garis-Garis Besar Program Pengajaran


(GBPP) kurikulum yang berlaku dan
kaitannya dengan materi PKLH

Pendekatan terpadu adalah pendekatan

b. Penyusunan program tahunan sehingga

yang didasarkan pada suatu pemikiran

seluruh

bahwa program suatu mata pelajaran

dalam mata pelajaran yang terkait

harus terpadu dengan mata pelajaran

materi

c. Penyusunan

esensial

satuan

terintegrasi

pelajaran

yang

lain. Pendekatan terpadu dapat ditempuh

terpadu, yakni dengan mengintegrasikan

melalui dua cara berikut ini.

materi PKLH dalam pokok bahasan yang

1. Membangun suatu unit atau seri

relevan

pokok bahasan yang disiapkan untuk

d. Penyajian PKLH sebagai suatu sikap dan

dipadukan ke dalam mata pelajaran

perilaku yang diresapi oleh anak didik

tertentu

dan

2. Membangun suatu program inti yang


bertitik

tolak

dari

suatu

mata

bukan

sebagai

pengetahuan
e. Strategi belajar mengajar yang inovatif

pelajaran tertentu (Warnadi., Sunarto,

selaras

dan Muchlidawati 1997:86).

berlaku

REGION Volume I. No. 3. September 2009

semata-mata

dengan

kebijaksanaan

yang

f.

Melakukan

evaluasi

yang

bersifat

d. Interaksi

Kependudukan,

komprehensif dalam arti tercakup aspek

Hidup, dan Pembangunan

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1. interaksi

Lingkungan

kependudukan

dengan

lingkungan hidup
Program PKLH untuk tingkat sekolah
menengah pertama melalui mata pelajaran
IPS terpadu hendaknya mencakup dasardasar pengetahuan dan sikap yang esensial
bagi perkembangan kepribadian anak didik
yang

berwawasan

kependudukan

dan

lingkungan. Ruang lingkup materi PKLH

2. interaksi

kependudukan

dengan

pembangunan
3. interaksi lingkungan hidup dengan
pembangunan
e. Pengelolaan

Kependudukan

dan

lingkungan Hidup
1. kebijaksanaan

dan

peraturan

untuk bisang studi IPS terpadu secara garis

pengembangan Kependudukan dan

besar sebagai berikut: (lihat dikurikulum)

Lingkungan Hidup (KLH)

a. Pengantar

Pendidikan

Kependudukan

dan Lingkungan Hidup (PKLH)

2. pengelolaan kependudukan
3. pengelolaan

lingkungan

hidup

1. manusia dan kebutuhannya

(Warnadi., Sunarto, dan Muchlidawati

2. manusia sebagai bagian dari suatu

1997: 92-93).

sistem lingkungan hidup


3. pelestarian kemampuan lingkungan
hidup

PENUTUP
Antara manusia dan lingkungan terdapat

b. Kependudukan

interaksi timbal balik dinamis sirkuler, artinya

1. pola kependudukan dan sumber data


penduduk

manusia mempengaruhi lingkungan, dan


sebaliknya manusia dipengaruhi lingkungan

2. dinamika penduduk

hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh

3. ketenagakerjaan

lingkungan. Namur demikian akibat tidak

4. masalah kependudukan

seimbangnya antara jumlah manusia dari

c. Lingkungan Hidup
1. ekologi

sebagai

waktu ke waktu terus bertambah dengan


dasar

ilmu

lingkungan
2. lingkungan hidup alam
3. lingkungan hidup binaan

penyediaan jumlah sumberdaya alam yang


dibutuhkan,

maka

munculah

masalah

lingkungan hidup.
Salah

satu

program

untuk

4. lingkungan hidup sosial

mengurangi bahkan menghilangkan masalah

5. masalah lingkungan hidup

lingkungan yaitu Pendidikan kependudukan

REGION Volume I. No. 3. September 2009

dan lingkungan hidup (PKLH).

PKLH

pengetahuan dan sikap yang esensial bagi

merupakan suatu program yang dicetuskan

perkembangan kepribadian anak didik yang

oleh

berwawasan kependudukan dan lingkungan.

pemerintah

dalam

rangka

proses

penanaman kesadaran masyarakat terhadap


lingkungan.

Tujuan

umum

pendidikan

lingkungan hidup menurut konferensi Tbilisi


1997

adalah:

menjelaskan

(1)

untuk

masalah

membantu

kepedulian

serta

perhatian tentang saling keterkaitan antara

DAFTAR PUSTAKA
Barth, J.L (1990). Method of instruction in
social studies education. New York:
University Press of America.
Fandeli, Chafid. 2004. Analisis Mengenai

ekonomi, sosial, politik, dan ekologi di kota

Dampak Lingkungan;

maupun di wilayah pedesaan; (2) untuk

Dalam

memberikan

Yogyakarta.

kesempatan

kepada

setiap

orang untuk mengembangkan pengetahuan,

Jarolimek,

Prinsif

Pembangunan.

(1986).

Social

Liberty.

studies

nilai, sikap, komitmen, dan kemampuan yang

elementary

dibutuhkan

Macmillan Publishing Company.

untuk

melindungi

dan

memperbaiki lingkungan, dan (3) untuk

Puskur

(2006).

education.

Model

Dasar

New

in

York:

pengembangan

menciptakan pola perilaku yang baru pada

silabus mata pelajaran dan rencana

individu, kelompok, dan masyarakat sebagai

pelaksanaan pembelajaran IPS terpadu

suatu

Sekolah

keseluruhan

terhadap

lingkungan.

Menengah

Pertama

Tujuan yang ingin dicapai tersebut meliputi

(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs).

aspek: (1) pengetahuan, (2) sikap, (3)

Jakarta. Depdiknas.

kepedulian.

(4)

keterampilan,

dan

(5)

partisipasi.
PKLH

Sigit Pamukti. 2007. Kemampuan


dalam

Kependudukan dan Lingkungan Hidup

pendidikan dasar sampai dengan pendidikan

(PKLH) dengan Mata Pelajaran Sains

tinggi. Pendekatan yang dipergunakan untuk

dan Pengetahuan Sosial Di SD Negeri

menyampaikan PKLH lepada para siswa

Se-Kecamatan Semarang Selatan Kota

hdala dengan pendekatan terpadu pada

Semarang Tahun 2006/2007. Skripsi.

seluruh

Jurusan Geografi Fakulas Ilmu Sosial

pelajaran

mulai

Pendidikan

dari

mata

dilaksanakan

Mengintegrasikan

Guru

yang

diajarkan

termasuk pada pelajaran IPS. Program

Universitas Negeri Semarang

PKLH untuk tingkat sekolah menengah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

pertama melalui mata pelajaran IPS terpadu

23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan

hendaknya

Lingkungan Hidup

mencakup

dasar-dasar

REGION Volume I. No. 3. September 2009

10

Warnadi., Sunarto dan Muchlidawati. 1997.


Pedoman

Pelaksanan

Pendidikan

Kependudukan dan Lingkungan Hidup:


Untuk Guru SD. Cetakan pertama.
Jakarta: Depdikbud

REGION Volume I. No. 3. September 2009

11

REGION Volume I. No. 3. September 2009

12

Anda mungkin juga menyukai