Terapi obat untuk dislipidemia telah ditinjau secara mendalam oleh Durrington
dan Illingworth (1998)
1. Statin
Statin merupakan senyawa yang paling efektif dan paling baik
toleransinya untuk mengobati dislipidemia. Obat ini merupakan inhibitor
kompetitif 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG-CoA) reduktase, yang
mengkatalisis tahap awal pembatas-laju pada biosintesis kolesterol. Statin
yang lebih kuat (misalnya atorvastatin dan simvastatin) dalam dosis yang
lebih tinggi juga dapat menurunkan kadar trigliserida yang disebabkan
oleh naiknya kadar VLDL. Beberapa statin juga ditujukan untuk
meningkatkan kadar HDL-C, walaupun signifikansi klinis efek ini terhadap
HDL-C masih harud dibuktikan.
Lima uji klinis besar yang terkendali-baik telah mendokumentasi khasiat
dan keamanan simvastatin, pravastatin, dan lovastatin untuk mengurangi
insisden CHD fatal dan nonfatal, stroke dan mortalitas total .
Rumus struktur statin pertama (mevastatin) dan enam statin yang saat ini
disertai reaksinya (konversi HMG-CoA menjadi mevalonat) yang dikatalis
oleh HMG-CoA reduktase, yakni enzim yang dihambat secara kompetitif
oleh obat ini. Fluvastatin, atorvastatin, dan serivastatin merupakan
senyawa sintesis total yang mengandung rantai samping asam heptanoat
yang membentuk analog struktur senyawa antara HMG CoA. Karena
strukturnya mirip dengan HMG-CoA, statin merupakan inhibitor kompetitif
yang reversible terhadap substrat alami enzim yaitu HMG CoA. Lovastatin
dan simvastatin merupakan prodrug lakton yang diubah di hati menjadi
bentuk asam hidroksi yang aktif, karena kedua obat tersebut merupakan
senyawa lakton, lovastatin dan simvastatin kurang larut dalam air
diabndingkan statin lain.
Statin memberikan efek utamanya penurunan kadar LDL melalui gugus
mirip-asam mevalonat yang menghambat HMG-CoA reduktase secara
kompetitif melalui penghambatan produk. Statin mempengaruhi kadar
kolesterol di dalam hati, yang menyebabkan peningkata ekspresi gen
reseptor LDL. Sebagai respons terhadap berkurangnya kandungan
kolesterol bebas dalam hepatosit, SREBP yang terikat pada membran
dipecah oleh suatu protease dan dipindahkan ke nukleus. Faktor
transkripsi kemudian diikat oleh unsur gen reseptor LDL yang responsif
terhadap sterol, meningkatkan transkripsi dan akhirnya meningkatkan
sintesis reseptor LDL. Degradasi reseptor LDL juga berkurang. Jumlah
reseptor LDL yang maikn banyak pada permukaan hepatosit
menyebabkan makin banyaknya LDL yang hilang dari darah, sehingga
kadar LDL-C menurun.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa statin juga dapat
menurunkan kadar LDL dengan cara meningkatkan penghilangan
prekursor LDL (VLDL dan IDL) dan dengan menurunkan produksi VLDL di
hati. Karena VLDL remnan dan IDL yang diinduksi statin , akan
meningkatkan bersihan prekursor LDL. Penurunan produksi VLDL di hati
berkurangnya sekresi oleh hati. Pada sebagian besar pasien hanya terjadi
penurunan ringan LDL. Pada yang lain, khususnya penderita
hiperlipidemia kombinasi, LDL sering meningkat sewaktu trigliserida
menurun. Lolesterol HDL meningkat sedang. Sebagian dari peningkatan
ini adalah konsekuensi dari berkurangnya trigliserida dalam plasma,
disertai penurunan dalam pertukaran trigliserida ke dalam HHDL,
menggantikan ester kolesteril.
Pemakaian terapeutik. Dosis lazim gemfibrozila adalah 600 mg peroral
sekali atau dua kali sehari. Dosis fenofibrat (sebagai tricor) adala satu
sampai tiga tablet 48 mg (atau satu tablet 145 mg) per hari. Penyerapan
gemfibrozil meningkat jika obat diminum sewaktu makan.
5. Inhibitor penyerapan sterol di usus
Ezetimib adalah anggota pertama dari segolongan obat yang
menghambat penyerapan fitosterol dan kolesterol oleh usus. Efek klinis
utamanya adala penurunan kadar LDL. Dalam sebuah percobaan, pasien
yang mendapat ezetimib dalam kombinasi dengan simvastatin
memperlihatkan peningkatan marginal, tetapi tidak signifikan secara
statistik dalam ketebalan intima-media.
Mekanisme kerja. Ezetimib adalah suatu inhibitor selektif penyerapan
koleterol dan fitosterol oleh usus. Sasaran obat ini tampaknya adalah
suatu protein pengangkut, NPC1L1. Obat ini efektif meskipun tidak
terdapat kolesterol dalam makanan karena mengahmbat reabsorpsi
kolesterol yang dieskresikan di empedu.
Pemakaian terapeutik dan dosis. Efek ezetimib pada penyerapan kolsterol
bersifat kosntan dalam kisaran dosis 5-20 mg/hari. Karena itu, digunakan
dosis harian tunggal sebesar 10 mg.
Daftar pustaka
Gilman, & G. 2008. Dasar Farmakologi Terapi Volume I Edisi 10. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran
Katzung. B. G, Masters. S. B, & Trevor. A. J. Farmakologi Dasar & Klinik
Volume 2 Edisi 12. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran.