Keputusan Investasi Jangka Panjang
Keputusan Investasi Jangka Panjang
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu prioritas pembangunan negara Indonesia pasca krisis moneter
tahun 1997 dan pasca reformasi adalah bidang ekonomi, tanpa mengesampingkan
bidang-bidang yang lain. Pemerintah berusaha menggerakkan semua sektor
(sektor rill dan finansial) untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa. Salah
satu usaha yang dilakukan adalah dengan membuat kebijakan-kebijakan
(kebijakan investasi, kebijakan insentif pajak dan lain-lain) untuk menarik minat
para pengusaha untuk mau menanamkan modalnya. Pemerintah mengharapkan
pengusaha tidak menginvestasikan modalnya disektor finansial tapi juga
diharapkan untuk berinvestasi disektor rill. Diharapkan dengan berkembangnya
sektor rill maka tingkat kemiskinan dan pengangguran yang saat ini sangat tinggi
akan berkurang.
Keputusan investasi bagi investor adalah hal yang sangat penting untuk
dipertimbangkan secara baik dan benar. Selain harus melihat prospek bidang
usaha yang sedang ditekuni, belum baiknya stabilitas politik dan keamanan juga
merupakan salah satu alasan para pengusaha dalam posisi wait and see. Selain itu
keputusan investasi terhadap aktiva tetap adalah investasi jangka panjang.
Mengingat banyaknya alternatif dalam menanamkan modal, maka pemilik usaha
sangat berhati-hati menanamkan modalnya dalam aktiva tetap.
Keputusan untuk melakukan investasi jangka panjang merupakan
keputusan yang sangat kritis bagi keberhasilan perusahaan, keputusan tersebut
tentunya akan berdampak baik maupun berdampak buruk diwaktu yang akan
datang dalam hubungannya likuiditas. Karena jika investasi sudah dilaksanakan,
tetapi kemudian terjadi kekeliruan perhitungan maka akan sulit untuk menarik
investasi yang sudah dikeluarkan tersebut. Perlu dilakukan analisis terhadap
kelayakan investasi.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil dalam makalah ini adalah :
panjang?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Biaya Modal
2.1.1
2.1.2
atas investasi proyek untuk mempertahankan nilai pasar sahamnya. Biaya modal
dapat juga dianggap sebagai tingkat pengembalian yang diinginkan oleh penyedia
dana untuk menarik dananya kedalam perusahaan. Jika risiko konstan maka
apabila pelaksanaan proyek dengan tingkat pengembalian diatas biaya modal akan
meningkatkan nilai perusahaan, dan apabila pelaksanaan proyek dengan tingkat
pengembalian dibawah biaya modal akan menurunkan nilai perusahaan.[1]
1. Asumsi-asumsi Dasar
Struktur dasar dari biaya modal dibuat dengan beberapa asumsi yang
berhubungan dengan risiko dan pajak :
a. Risiko bisnis, risiko dimana perusahaan tidak dapat menutup biaya operasional
perusahaan. Risiko ini diasumsikan tidak berubah.
b. Risiko keuangan, risiko dimana perusahaan tidak mampu untuk menutup
kewajiban keuangan seperti bunga, biaya pembayaran sewa guna usaha, dan
dividen saham preferen. Risiko ini diasumsikan tidak berubah.
c. Biaya setelah pajak merupakan biaya yang relevan, dengan perkataan lain
biaya modal diukur dengan dasar setelah pajak.
4
2. Konsep Dasar
Banyak perusahaan menggabungkan antara pembiayaan dengan hutang
maupun pembiayaan denga modal sendiri secara optimal. Penggabungan ini
disebut target struktur modal (target capital structure). Target struktur modal
(target capital structure) adalah penggabungan optimal yang diinginkan dari
pembiayaan dengan hutang dan modal sendiri yang diusahakan oleh perusahaan
untuk dicapai dan dipelihara.
3. Biaya dari Sumber Modal
Biaya modal dihitung untuk sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi
perusahaan sebab sumber tersebut menyediakan pembiayaan yang permanen.
Pembiayaan jangka panjang mendukung investasi dalam aktiva tetap, yang
diasumsikan dipilih dengan menggunakan teknik capital budgeting yang sesuai.
Budget merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang
telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun
waktu yang ditetapkan. Budget adalah sarana yang digunakan paling luas untuk
perencanaan dan pengendalian aktivitas di tiap-tiap bagian perusahaan. Budget
mengindikasi pengeluaran, penghasilan atau laba yang direncanakan dalam kurun
waktu tertentu dikemudian hari. Angka-angka yang direncanakan menjadi standar
untuk pencapaian prestasi kerja dimasa mendatang.
2.1.3
2.2
2.2.1
operasi perusahaan. Sedangkan anggaran atau budget adalah suatu rencana yang
menjelaskan arus kas keluar dan arus kas masuk yang di proyeksikan (diprediksi)
selama periode tertentu dimasa yang akan datang. Anggaran modal adalah suatu
tinjauan umum tentang pengeluaran pengeluaran terencana pada aktiva-aktiva
tetap. Penganggaran modal adalah keseluruhan proses menganalisis proyekproyek dan menentukan apakah proyek-proyek tersebut harus dimasukkan dalam
anggaran modal (capital budget).
Rate of Return / IRR, (4). Profitability Index / PI , (5). Modified IRR / MIRR
2.2.2
kenaikan aktiva lancar yang diakibatkan oleh proyek baru dikurangi dengan
kenaikan kewajiban lancar yang terjadi secara spontan. Evaluasi Proyek Capital
Budgeting.
1. Proyek Perluasan Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan
penjualan.
2. Analisa Arus Kas proyek perluasan
a. Ikhtisar
pengeluaran
investasi
proyek.
b. Analisis arus kas setelah produksi dimulai.
yang
diperlukan
untuk
c. Mengambil keputusan .
hubungannya dengan
resiko.
A ($000)
20.000
0
4.000
8.000
8.000
Dengan range cash flow proyek A dan B, resiko proyek A lebih kecil dari
proyek B, karena range hanya sebesar $2.000 atau $ 5.000-$ 3.000 dibanding
proyek B =$ 8.000 atau $ 8.000- 0 .
Dicari NPV dengan Dasar/normal atau paling memungkinkan .
NPVproyek A cash flow Pesimis.
NPV
NPV Normal
NPV Optimis proyek A
NPV Optimis proyek B
10
= $ 40.848
NPV masing-masing proyek pada Dasar-normal-atau memungkinkan
NPV masing-masing proyek pada Dasar-normal-atau memungkinkan
Kemungkinan
Cash flow
Pesimis
Normal
Optimis
NPV
proyek A
2.818
10.424
NPV
proyek B
(20.000)
10.424
18.030
40.848
Range
15.212
60.848
BAB III
PENUTUP
11
3.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan tentang keputusan invetasi jangka
panjang yang telah di bahas diatas adalah di ketahui bahwa pemerintah berusaha
menggerakkan semua sektor (sektor rill dan finansial) untuk menggerakkan roda
perekonomian bangsa. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan membuat
kebijakan-kebijakan (kebijakan investasi, kebijakan insentif pajak dan lain-lain)
untuk menarik minat para pengusaha untuk mau menanamkan modalnya.
Pemerintah mengharapkan pengusaha tidak menginvestasikan modalnya disektor
finansial tapi juga diharapkan untuk berinvestasi disektor rill.
Keputusan untuk melakukan investasi jangka panjang merupakan keputusan yang
sangat kritis bagi keberhasilan perusahaan, keputusan tersebut tentunya akan
berdampak baik maupun berdampak buruk diwaktu yang akan datang dalam
hubungannya likuiditas.
Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham
preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau
operasi perusahaan.
3.2
Saran
Diharapkan makalah ini bermanfaat dan berguna bagi setiap pembaca, dan
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan S. Sundjaja Inge Barlian. 2001. Manajemen Keuangan Dua. Jakarta: PT
Prenhallindo
12
13