PENDAHULUAN
Produksi garam merupakan salah satu isu nasional yang menjadi perhatian
pemerintah saat ini. Garam merupakan komoditas strategis yang diperlukan untuk
berbagai hal baik yang digunakan untuk produksi pangan maupun produksi
industri non-pangan. Garam dibedakan menjadi dua, yaitu garam konsumsi dan
garam industri. Kebutuhan garam di Indonesia tiap tahun terus meningkat. Garam
menjadi salah satu komoditas strategis nasional yang kedudukannya tidak kalah
penting jika dibandingkan dengan kebutuhan pokok lainnya, mengingat peran dan
fungsi yang dimilikinya. Selain berfungsi sebagai bahan pangan, garam juga
berfungsi sebagai bahan baku bagi industri dalam negeri Sebagian besar produksi
garam dilakukan secara individual oleh petani garam sehingga produksi garam
mempunyai produktivitas yang rendah dan kualitas garam yang relatif rendah pula
produksi sendiri dan impor. Potensi garam dari laut yang besar tidak memberikan
kecukupan kebutuhan garam nasional. Dengan potensi dan daya dukung alam
kebutuhan garam sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa produksi garam dalam
1
2
Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi garam adalah faktor cuaca,
rendahnya produktivitas dan kualitas garam rakyat juga disebabkan oleh tidak
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak tahun 2011 lalu hingga
Luas lahan petani garam di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara sebesar
0,16 Ha dengan jumlah terakhir di Juni 2020 sebesar 420.981 Ton. Petani garam
petani garam saat ini sebanyak 16 orang dan terdiri dari 8 tempat pengolahan
Bangka Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara tidak berjalan dengan baik
dikarenakan usaha pengolahan garam tidak bisa dikembangkan karena faktor dari
3
kekurangan dana dari pemerintah. Hal ini dikarenakan penyaluran dana bantuan
sebagai syarat untuk menerima bantuan tersebut. Bantuan dana tersebut dibantu
tidak mengikuti aturan dalam proses pencairan dana, maka pemerintah tidak
mencairkan dana kepada petani usaha garam. Hal ini disebabkan karena apabila
petani garam tidak memiliki nama usaha dan tidak adanya kejelasan lahan atau
tempat usaha, maka pemerintah tidak memberikan dana kepada petani usaha
garam tersebut.
Aceh Utara”
Manfaat praktis yang diambil dalam penelitian adalah hasil penelitian ini
Adapun manfaat teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
2. Bagi peneliti
3. Bagi universitas
kesejahteraan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2014 di Kecamatan Kaliori dinilai cukup berhasil oleh petani garam rakyat,
namun cenderung rendah. Melihat hasil tersebut, maka diusulkan agar sebelum
6
7
supaya tujuan program yaitu peningkatan keberdayaan petani garam rakyat dapat
tercapai.
(PUGAR).
Kabupaten Cirebon Jawa Barat”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini
Cirebon, meskipun telah dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku, tetapi hanya
berdasarkan kebutuhan publik yaitu petambak di daerah ini, dan apek ketepatan
8
rakyat dari gagalnya produksi bila terjadi bencana, alih fungsi lahan, impor garam
dsb.
dalam proses program pemberdayaan usaha garam rakyat, dimana aspek yang
penilaian, bisa saja ini menjadi netral, positif, negatif atau bahkan gabungan dari
kegiatan yang dapat menyumbangkan pengertian besar nilainya dan dapat pula
evaluasi kebijakan publik akan terlihat apakah kebijakan publik ada hasilnya dan
9
dampak yang dihasilkan sudah sesuai dengan diharapkan atau belum, selanjutnya
dapat dijadikan dasar apakah suatu kebijakan layak diteruskan, direvisi atau
hasil yang telah dirancang dari suatu aktivitas atau program yang telah
umpan balik bagi aktivitas perencanaan baru yang akan dilakukan berkenaan
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui
keefektifan pembelajaran”
pengumpulan data untuk menemukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian
mana tujuan pendidikan sudah tercapai”. Sedangkan menurut Iriani dan Soeharto
(2015) dalam arti luas evaluasi adalah “suatu proses dalam merencanakan,
alternatif-alternatif keputusan”.
merupakan suatu proses mengukur suatu kegiatan dari awal proses hingga akhir,
10
evaluasi juga dapat diartikan sebagai faktor dalam pengambilan keputusan dalam
maupun hasil dari aktivitas yang dilakukan. Dengan demikian, akan dihasilkan
data tentang kinerja aktivitas yang memuat proses pelaksanaan hingga perubahan
1. Evaluasi pada tahap perencanaan. Kata evaluasi sering digunakan dalam tahap
yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk itu diperlukan berbgai teknik yang
dapat dipakai oleh perencana. Satu hal yang patut dipertimbangkan dalam
pioritas tidak selalu sama untuk setiap keadaan, melainkan berbeda menurut
2. Evaluasi pada tahap pelaksanaan. Pada tahap ini evaluasi pada tahap
Mentoring menganggap bahwa tujuan yang ingin dicapai sudah tepat dan
dan bahwa rencana tersebut sudah tepat untuk mencapai tujuan. Sedangkan
evaluasi melihat sejauh mana proyek masih tetap dapat mencapai tujuanya,
3. Evaluasi pada tahap paska pelaksanaan. Hampir sama dengan pengertian pada
tahap pelaksanaan, hanya perbedaan yang dinilai dan dianalisa bukan lagi
tehadap berbagai alternatif dan kemungkinan atas cara mencapai tujuan yang
direncanakan.
12
program secara umum adalah rencana atau rancangan kegiatan yang akan
waktu yang panjang. Program juga merupakn kegiatan yang membentuk satu
sistem yang saling terkait satu dengan yang lainya dengan melibatkan lebih dari
Menurut Siagian (2012) program merupakan cara tersendiri dan khusus yang
dirancang demi pencapaian suatu tujuan tertentu. Dengan adanya suatu program,
maka segala rancangan akan lebih teratur dan lebih mudah untuk dilaksanakan.
Oleh karena itu, maka program sebagai unsur utama yang harus ada bagi
tersebut.
kesimpulan dari beberapa harapan atau tujuan yang saling bergantung dan saling
mencakup seluruh kegiatan yang berada di bawah unit administrasi yang sama,
rancanagan. Desain berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata decine. Berbagai
defenisi tentang desain saling berbeda antara satu dengan yang lainnya misalnya,
berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya ide utama
melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka
(Soeharto, 2010)
memutus (break down) dari hubungan antara subjek dan objek. Proses ini
mementingkan pengakuan subjek akan kemampuan atau daya yang dimiliki objek.
Secara garis besar proses ini melihat pentingnya mengalirkan daya dari subjek ke
objek Hasil akhir dari pemberdayaan adalah beralihnya fungsi individu yang
semula objek menjadi subjek (yang baru), sehingga relasi sosial yang nantinya
hanya akan dicirikan dengan relasi sosial antar subyek dengan subyek lain.
bersangkutan. Masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mental,
terdidik dan kuat serta inovatif, tentu memiliki keberdayaan tinggi. Keberdayaan
kemajuan. Keberdayaan masyarakat ini menjadi sumber dari apa yang dalam
2013)
dalam bingkai usaha memperkuat apa yang lazim disebut community self-reliance
yang dimiliki, dan secara aktif untuk memperjuangkan aspirasi dan tuntutan
memanfaatkan kekuatan yang telah ada menjadi berdaya dan dapat dimanfaatkan
ukntuk aktifitas yang berarti. Pemberdayaan pada jenis ini berkaitan dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan manusia itu sendiri, dimana
Garam merupakan salah satu komoditas pesisir yang potensial dalam sektor
dengan garis pantainya sepanjang 95.191 kilometer dan memiliki iklim tropis,
keberhasilan. Hal tersebut ditunjukkan adanya impor garam yang dilakukan oleh
yang mengacu pada landasan hukum dalam pelaksanaan program sebagai berikut :
Menurut Jumriati (2019) petani garam rakyat adalah produsen garam yang
skala kecil bukan industri dan hanya berproduksi musim kemarau saja. Pengelola
pabrik berharap agar petani garam mau meningkatkan kualitas garamnya sehingga
sama dengan kualitas garam impor, sementara petani garam tidak mampu
memenuhi kualitas karena tidak menambah harga jual secara signifikan yang
artinya harga garam yang berlaku di tingkat petani garam tidak memberi insentif
garam rakyat dan pelaku usaha garam rakyat lainnya dalam mendukung
sesuai dengan mekanisme yang ditentukan. Kegiatan PUGAR pada tahun 2011
Rakyat (KUGAR) yang terdiri dari 16.399 petani garam rakyat yang tersebar di
241 desa pesisir pada 90 kecamatan. Program PUGAR merupakan salah satu
PUGAR 2012 mendapat perhatian dari Unit Kerja Presiden Bidang Pemantauan,
mandiri; ketiga, menentukan skala prioritas masalah; keempat, mencari solusi atas
berikut:
penyuluhannya.
pilihan-pilihannya.
hierarkhis agar informasi tentang situasi terkini dapat dijalin secara multiarah baik
spirit pemberdayaan.
miskin.
1. Prinsip Kesetaraan
2. Partisipasi
dan dievaluasi oleh masyarakat. Namun, untuk sampai pada tingkat tersebut perlu
masyarakat daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang
miskin sebagai objek yang tidak berkemampuan (the have not), melainkan sebagai
subjek yang memiliki kemampuan sedikit (the have little). Mereka memiliki
Semua itu harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan.
Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil harus dipandang sebagai penunjang,
Prinsip “mulailah dari apa yang mereka punya”, menjadi panduan untuk
4. Berkelanjutan
Tapi secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan
pekerja sosial dan masyarakat harus bekerja sama sebagai partner. Menurut
kesempatan.
2. Masyarakat harus melihat diri mereka sendiri sebagai agen penting yang
4. Solusi-solusi, yang berasal dari situasi kasus, harus beragam dan menghargai
masalah tersebut.
mengendalikan seseorang.
dari tujuan sebuah pemberdayaan yang menunjukkan pada keadaan atau hasil
yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan social yaitu: masyarakat miskin yang
23
memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun social
masyarakat.
masyarakat. Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa berbagai tindakan untuk
kelompok sasaran untuk mencapai tujuan namun harus diakui juga bahwa ada
berasal dari kepribadian individu dalam komunitas dan bisa juga berasal dari
kreatif dinyatakan sebagai partisipasi yang mengacu pada sebuah proses aktif
keuntungan.
No. 5 Tahun 1993 yang kemudian dikenal sebagai program IDT. Semua usaha
28
diarahkan pada kemakmuran. Makmur dalam arti materi yaitu dapat tercukupi
masyarakat.
yang dimiliki sehingga kondisi akan berubah dari yang tidak berdaya menjadi
berdaya dengan perwujudan tindakan yang nyata untuk meningkatkan harkat dan
martabat dari sisi ekonomi dan melepaskan diri dari kemiskinan dan
keterbelakangan.
Aceh Utara, dimana permasalahan yang terjadi saat ini diketahui bahwa usaha
Kabupaten Aceh Utara tidak memiliki kelompok usaha dan nama usaha petani
garam yang jelas, kemudian belum pernah mengajukan proposal bantuan dana
sehingga pemerintah sulit mencairkan dana untuk petani garam yang ada di
Garam Rakyat (PUGAR) melalui tahap-tahap dari evaluasi itu sendiri, seperti
yang disebutkan oleh Siagian (2012) bahwa tahap-tahap evaluasi terdiri dari tahap
penilaian atas perencanaa, penilaian atas pelaksanaan dan penilaian atas aktivitas.
Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) bisa berjalan dengan baik dan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Evaluasi Program Pemberdayaan Petani Garam
di Gampong Bangka Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara
Permasalahan Sasaran
Permasalahan yang terjadi saat ini bagi petani Masyarakat Gampong Bangka
garam yang ada di Gampong Kecamatan Kecamatan Dewantara Kabupaten
Dewantara Kabupaten Aceh Utara bahwa usaha Aceh Utara
petani garam di wilayah pesisir pantai
Kabupaten Aceh Utara tidak berjalan dengan
baik, hal ini dikarenakan masyarakat Gampong
Bangka Kecamatan Dewantara Kabupaten Informan
Aceh Utara tidak memiliki kelompok usaha dan 1. Kepala Disperindagkop Kab. Aceh
nama usaha petani garam yang jelas, kemudian Utara
belum pernah mengajukan proposal bantuan 2. Petugas Disperindagkop Kab.
dana untuk pengembangan usaha Aceh Utara
pemberdayaan usaha garam rakyat (PUGAR), 3. Geuchik Gampong Bangka Kab.
sehingga pemerintah sulit mencairkan dana Aceh Utara
untuk petani garam yang ada di Gamnpong 4. Petani Usaha Garam Gampong
Bangka Kabupaten Aceh Utara. Bangka Kab. Aceh Utara
5. Masyarakat Gampong Bangka
Kab. Aceh Utara
Tahap-Tahap Pemberdayaan
Masyarakat
dan yang menjadi objek penelitian yaitu “Evaluasi Program Pemberdayaan Usaha
Utara”. Alasan penulis mengadakan penelitian ini dengan berbagai alasan yang
berjalan dengan baik yang diakibatkan karena terbatasnya dana yang diberikan
sebagai interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu. Penelitian ini
diselidiki dengan menuliskan keadaan subjek dan obyek penelitian pada saat
31
32
melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan
kualitatif yang bersifat deskriptif tidak hanya terbatas sampai pada pengumpulan
dan penyusunan data, tetapi sangat komplek dan luas yang meliputi analisis dan
Tabel 3.1
Daftar Informan
Teknik Penentuan
No Nama Informan Informasi
Purposive Snowball
1. Kepala Disperindagkop Kabupaten Aceh
Utara √
2. Petugas Disperindagkop Kabupaten Aceh
Utara √
Petani Usaha Garam Gampong Bangka
3. Kec. Dewantara Kab. Aceh Utara √
4. Geuchik Gampong Bangka Kec. √
Dewantara Kab. Aceh Utara
5. Masyarakat Gampong Bangka Kec. √
Dewantara Kab. Aceh Utara
33
Sumber data primer adalah merupakan sumber utama yang diperoleh melalui
mendengar dan bertanya) yang dilakukan secara sadar, terarah, dan bertujuan
Sumber data sekunder adalah sumber data tambahan yang diperoleh peneliti
diinginkan.
34
1. Observasi yang dilakukan secara nonpartisipan yaitu peneloiti tidak terlibat dan
yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, mengamati sendiri ketempat orang
Analisa data merupakan teknik yang sangat penting dalam suatu penelitian
data yang dianalisis secara kualitatif, serta kutipan dari hasil wawancara
memecahkan masalah yang timbul dari penelitian sejak awal sampai selesainya
data, adalah :
menerus selama proses penelitian berlangsung. Pada tahapan ini setelah data
kesimpulan sementara.
disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis
lainnya untuk mendapatkan sebuah konsep yang jelas dalam membuat sebuah
pembahasan.
peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang
data-data yang telah disebutkan diatas. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan/Tahun 2021
Tahap Uraian Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
I Persiapan Penelitian
Pengumpulan Data Sekunder
II Pembuatan Proposal
Seminar Proposal
Penelitian Lapangan
III Pengolahan Data
Menganalisa Data
Penulisan Laporan
IV Sidang
Penggandaan
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2021