php/cakrawala
Volume X Nomor X Juni 2019
Abstrak:
Garam merupakan salah satu produk yang memiliki peran penting dalam mendukung
kemajuan perekonomian. Kebutuhan garam pada beberapa tahun terakhir mengalami
peningkatan yang tinggi. Namun, peningkatan pertumbuhan kebutuhan garam ternyata tidak
Received : xxxxx diimbangi dengan produksi garam yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebutuhan garam dan upaya peningkatan kualitas
Accepted : xxxxx garam di Kabupaten Sampang, Probolinggo, Gresik, dan Tuban. Berdasarkan hasil analisis
Publish : xxxxx sistem dinamis, ketersediaan garam bahan baku di Kabupaten Sampang, Gresik, Probolinggo,
dan Tuban diproyeksi mengalami pertumbuhan. Pada segi ketersediaan garam industri aneka
pangan (SNI 8207-2016), garam industri soda konstik (SNI 0303-2012), dan industri farmasi
menunjukkan bahwa total kebutuhan ketiga garam tersebut dipasok dari impor. Disisi lain,
kebutuhan garam konsumsi selama periode simulasi di Kabupaten Sampang, Gresik,
Probolinggo, dan Tuban diproyeksi mengalami pertumbuhan. Kawasan produksi di
Kabupaten Sampang, Gresik, Probolinggo, dan Tuban memiliki Indeks Kesesuaian Garam
(IKG) dengan kisaran 82% sampai 85%. Berdasarkan kondisi tersebut, strategi
pengembangan yang tepat diterapkan di Kabupaten Sampang, Gresik, Probolinggo, dan
Tuban adalah dengan pengoptimalan teknologi produksi rumah kristalisasi dengan harapan
dapat memperbaiki kualitas garam rakyat
Abstract:
Salt is one product that has an important role in supporting economic progress. The need for
salt in the last few years has experienced a high increase. However, the increased growth in
salt demand has not been matched by adequate salt production to meet market needs. This
study aims to examine the salt needs and efforts to improve the quality of salt in the Regency of
Sampang, Probolinggo, Gresik, and Tuban. Based on the results of dynamic system analysis,
the availability of raw material salts in the Regency of Sampang, Gresik, Probolinggo, and
Tuban is projected to experience growth. In terms of the availability of various food industry
salt (SNI 8207-2016), the salt of the constricted soda industry (SNI 0303-2012), and the
pharmaceutical industry shows that the total needs of the three salts are supplied from
imports. On the other hand, the need for consumption salt during the simulation period in the
Regency of Sampang, Gresik, Probolinggo, and Tuban is projected to experience growth.
Production areas in Sampang, Gresik, Probolinggo, and Tuban Regencies have a Salt
Conformity Index (IKG) ranging from 82% to 85%. Based on these conditions, the right
development strategy implemented in the Regency of Sampang, Gresik, Probolinggo, and
Tuban is by optimizing the production technology of crystallization houses in the hope of
improving the quality of salt.
How to Cite:
Susanto, H., Rokhati, N., and Santoto, G.W. (2014). Development of Traditional Salt Production Process
for Improving Product Quantity and Quality in Jepara District, Central Java, Indonesia.
Procedia Environmental Sciences 23 : 175 – 178
digunakan. 2
1: 30000 1
penelitian keempat, proses 2: 25000
1
2
penentuan strategi 2
1
pengembangan kawasan 1:
2:
0
15000
1.00 3.20 5.40 7.60 9.80 12.00
1: 20000 1
2: 25000
stage), dan (3) Tahap 2
strategi pengembangan 1:
2:
0
15000
1.00 3.20 5.40 7.60 9.80 12.00
stage). (d)
Gambar 3. (a) Proyeksi Penyediaan dan Kebutuhan
Garam di Kabupaten Sampang, (b) Proyeksi
Hasil dan Pembahasan Penyediaan dan Kebutuhan Garam di Kabupaten
A. Supply dan Demand Garam Gresik, (c) Proyeksi Penyediaan dan Kebutuhan
Garam di Kabupaten Probolinggo, (d) Proyeksi
Konsumsi dan Garam Industri Penyediaan dan Kebutuhan Garam di Kabupaten
Berikut adalah hasil analisis Tuban.
penyediaan dan kebutuhan garam bahan
baku di Kabupaten Sampang, Gresik, Berdasarkan hasil analisis pada
Probolinggo, dan Tuban yang dapat submodel garam bahan baku, produksi
dilihat pada gambar 3. garam pada kondisi aktual berfluktuasi
selama periode simulasi. Beberapa
faktor yang mempengaruhi ketersediaan
garam bahan baku adalah luas lahan
tambak garam, produktivitas tambak
garam, dan jumlah hari panen garam.
Produksi garam bahan baku di
Kabupaten Sampang, Gresik,
(a) Probolinggo, dan Tuban diproyeksi
1:
2:
1: KEBUTUHA N GRM KONS
35000
30000
2: PENYEDIAA N GRM KONS
mengalami pertumbuhan sebesar 8,16%
(gambar 2.a), 6,98% (gambar 2.b),
1
2
4,09% (gambar 2.c), dan 8,18%
1: 25000 2
2: 15000
2
1
(gambar 2.d). Disisi lain, hasil analisis
2
1
menunjukkan bahwa kebutuhan garam
1
1:
2:
15000
0
konsumsi di Kabupaten Sampang,
0.00 3.00 6.00 9.00 12.00
Page 1 Y ears 08:16
Proyeksi Penyediaan dan Kebutuhan Garam di Kabupaten Gresik
25 Sep 2019
Gresik, Probolinggo, dan Tuban
(b) diproyeksi mengalami pertumbuhan per
tahun sebesar 0,03% (gambar 2.a),
9 | Guntur, A. Kurniawan, Riski A.L. dkk, Kajian Kebutuhan Garam Industri