Anda di halaman 1dari 5

Journal of Food Technology and Agroindustry Volume 2 No 1 Februari 2020

P-ISSN: 2656-0623
E-ISSN: 2684-8252

PEMANFAATAN GARAM KROSOK SEBAGAI KREATIF BISNIS MASYARAKAT


PESISIR

UTILIZATION OF SALT KROSOK AS A CREATIVE OF COASTAL BUSINESS


COMMUNITIES

Rika Diananing Putri1*, R. Amilia Destryana2, Ribut Santosa3


1,2)
Prodi. Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Wiraraja
3)
Prodi. Agribisnis, Universitas Wiraraja
email: rikadepe@wiraraja.ac.id

Abstract
Salt is one of the results of evaporation of sea water into solid granules, which are used as a
supplementary spice that can give a savory taste. . Coastal communities still produce salt using
traditional methods and the results (salt) are sold in the form of krosok salt which is packaged using
sacks weighing 70kg / sack and sold for Rp. 1500 / kg. The purpose of this research is to optimize the
use of krosok salt into high-value products and provide benefits for the wearer. Crude salt is not only
used as a supplementary material in the kitchen, but with our technology, processing salt is useful in
the field of health and beauty. Descriptive research methods, and data collection through observation
(survey), interviews and literature studies. We can conclude that krosok salt can provide business
value and increase income for coastal communities.
Keywords: Creative bussiness, coastal communities, salt

ABSTRAK
Garam merupakan salah satu hasil dari penguapan air laut menjadi butiran padat, yang digunakan
sebagai bumbu pelengkap yang dapat memberikan rasa gurih. . Masyarakat pesisir memproduksi
garam masih menggunakan cara tradisional dan hasilnya (garam) dijual dalam bentuk garam krosok
yang dikemas menggunakan karung dengan berat 70kg/karung dan dijual Rp. 1500/kg. Tujuan
penelitian untuk mengoptimalkan penggunaan garam krosok menjadi produk yang bernilai jual tinggi
dan memberikan manfaat bagi pemakainya. Garam krosok bukan hanya dimanfaatkan sebagai bahan
pelengkap di dapur, tetapi dengan teknologi kita mengolah garam krosok menjadi bermanfaat dalam
bidang kesehatan dan kecantikan. Metode penelitian deskriptif, dan pengambilan data melalui metode
pengamatan (survey), wawancara dan studi literatur. Dapat kita simpulkan garam krosok dapat
memberikan nilai bisnis dan menambah pendapatan bagi masyarakat pesisir.
Kata Kunci: Garam, Kreatif Bisnis, Masyarakat Pesisir

PENDAHULUAN garam yang utama Natrium Clorida


Garam merupakan salah satu (NaCl) dan zat pengotor terdiri dari
kebutuhan pelengkap dari kebutuhan CaSO4, MgSO4, MgCl2 dan lain-lain.
pangan dan sumber elektrolit bagi tubuh Menurut (Rositawati, Taslim, &
manusia serta garam hasil dari penguapan Soetrisnanto, 2013) menyatakan
air laut menjadi butiran padat, yang pembuatan garam ada bermacam metode
digunakan sebagai bumbu pelengkap yang yaitu dengan penguapan, penambahan
dapat memberikan rasa gurih. Kandungan garam dan dari sumur air garam (braine).

15
Journal of Food Technology and Agroindustry Volume 2 No 1 Februari 2020
P-ISSN: 2656-0623
E-ISSN: 2684-8252

Sebagian besar masyarakat pesisir (Ilham Marasabessy1, Achmad Fahrudin,


membuat garam dengan bantuan sinar 2018). Tujuan penelitian ini untuk
matahari dengan metode penguapan. mengoptimalkan penggunaan garam
Garam terbagi berdasarkan krosok menjadi produk yang bernilai jual
pemanfaatannya yaitu garam konsumsi dan tinggi dan memberikan manfaat bagi
garam industri. Garam konsumsi adalah pemakainya serta mendukung wisata
yang digunakan sebagai bumbu pelengkap, bahari. Penggunaan garam laut yang salah
sedangkan garam industri adalah garam satunya adalah garam krosok dapat
yang digunakan untuk membantu pada meningkatkan nilai tambah melalui
proses industri seperti pada bidang pemanfaatan menjadi garam batch
pabrikasi, medis, dan bahkan untuk (Rositawati et al., 2013).
kecantikan. Garam sebagian besar dijual
dalam harga yang minim yaitu Rp. METODE PENELITIAN
1500/kg dalam bentuk garam krosok, dan Penelitian dilaksanakan di desa
pendapatan masyarakat khususnya pesisir Gersik Putih Kecamatan Gapura. Metode
hanya Rp. 200.000,- per bulan. Meskipun penelitian yaitu deskristif. Penelitian
garam termasuk kebutuhan pokok pangan deskriptif merupakan penelitian dengan
namun garam hanya dibutuhkan dalam cara mendeskripsikan hasil agar menjadi
jumlah sedikit. Oleh sebab itu pengeluaran informasi yang jelas(Jumiarni &
masyarakat untuk pembelian garam masih Komalasari, 2017).
dinilai rendah (BPS, 2016). Metode pengambilan data
Garam krosok merupakan kualitas dilakukan melalui pengamatan (survey),
tiga dengan kandungan Magnesium lebih wawancara dan studi literatur. data hasil
tinggi dibandingkan dengan garam dapur wawancara maupun kuesioner uji
dan masih belum ada tambahan iodium, kuesioner selanjutnya ditabulasi dan
dan masyarakat (petambak garam) menjual dideskripsikan menjadi informasi yang
garam krosok dengan harga yang minim. mudah untuk difahami.
Untuk permasalahan tersebut, maka dapat Pengambilan data berupa data
dilakukan penelitian terhadap pemanfaatan primer yaitu petambak garam dan
garam krosok yang dijadikan sebagai stakeholder dengan wawancara dan
bahan dasar pembuatan bidang kecantikan. kuesioner (uji kesukaan) terhadap produk,
Pemanfaatan garam krosok dapat serta untuk data sekunder diperoleh dari
meningkatkan nilai ekonomi masyarakat studi literatur yang diperoleh dari buku,
pesisir khususnya dan juga daerah jurnal, artikel dan data pendukung lainnya.
penghasil garam umumnya. Meningkatnya
nilai ekonomi pada produk garam maka Alat dan Bahan
meningkatkan juga pendapatan yang dapat Bahan dan alat yaitu Garam
mensejahterakan masyarakat pesisir. Hal krosok, Esensial oil, Pewarna makanan
tersebut menjadi salah satu upaya dalam cair, Minyak zaitun, Asam sitrat, Baking
memberdayakan masyarakat pesisir secara soda, Wadah yang memiliki penutup,
berkelanjutan melalui inovasi produk sendok kayu, tempat penyimpanan.
berbasis hasil pesisir yaitu garam krosok

16
Journal of Food Technology and Agroindustry Volume 2 No 1 Februari 2020
P-ISSN: 2656-0623
E-ISSN: 2684-8252

Prosedur pembuatan garam spa


sebagaimana pada gambar 1.

Garam, asam sitrat, baking


soda (campurkan)

Esensial oil (Lavender, + Minyak Zaitun, +esensial


papermint dan Kenanga) oil, +pewarna

Campurkan dan dijemur


(pewarna tidak lengket)

Garam Kecantikan (Boms


Salt)

UJI KESUKAAN
(Warna,
SIAP KEMASAN aroma,tekstur)

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Boms Salt


Produk tersebut diuji menggunakan krosok tersebut, maka dapat diberikan ide
uji hedonik (kesukaan) menggunakan uji kreatif bisnis bagi masyarakat pesisir
panelis sebanyak 25 orang untuk khususnya kaum perempuan untuk
menentukan produksi boms salt. Menurut mengolah menjadi produk yang bernilai
Waysima dkk dalam (Wahyuningtias, jual. Menurut (Suwarsono, 2013),
Putranto, & Kusdiana, 2014) pengujian kandungan air laut 76,43% ≤ NaCl ≤
organoleptik melalui penginderaan 89,90%, sedangkan sampel air laut untuk
manusia yang mengakibatkan reaksi parameter Na+ < 10 gr/kg dan Cl- < 19
sebagai alat ukur yaitu rasa, warna, aroma, gr/kg.
tekstur. (Pratiwi et al., 2017) Desa gersik putih kecamatan
menyimpulkan bahwa penggunaan gapura, mengolah garam krosok menjadi
esensial oil lebih banyak yang suka. garam untuk kecantikan karena diyakini,
bahwa garam dapat memberikan manfaat
HASIL DAN PEMBAHASAN bagi kecantikan. Pengolahan garam
Garam krosok memiliki kandungan menjadi campuran/ untuk merendam dan
Magnesium yang tinggi dibandingkan menghilangkan toksix. Garam diolah
garam yang dikonsumsi. Untuk menjadi garam boms (Boms Salt) yang
meningkatkan nilai tambah dari garam dapat memberi manfaat kesehatan tubuh,

17
Journal of Food Technology and Agroindustry Volume 2 No 1 Februari 2020
P-ISSN: 2656-0623
E-ISSN: 2684-8252

dapat mencerahkan kulit, melembutkan minyak_zaitun+esensial_oil(lavender), (5)


dan melebabkan, memberi aroma wangi garam+minyak_zaitun+esensial_oil(kenan
serta merevitalisasi tubuh pada masa ga). Skala yang dipakai pada produk boms
stress. Pembuatan boms salt : (1). salt ada 6 yaitu amat sangat suka, sangat
garam+minyak_zaitun, (2). suka, suka, agak suka, netral, tidak suka,
garam+minyak_zaitun +pewarna, dan (3) yang tersaji pada tabel 1.
garam+minyak_zaitun+esensial_oil(pappe
rmint), (4) garam+
Tabel 1. Skala hedonik dan numerik pada produk boms salt.
Skala Hedonik Skala Numerik
Amat sangat suka 6
Sangat suka 5
Suka 4
Agak suka 3
Netral 2
Tidak Suka 1

Dari panelis didapatkan hasil untuk produk


boms salt tersaji pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel. 2. Rata-rata skor uji hedonik/kesukaan pada boms salt
Rata-rata uji hedonik
Jenis Produk
Aroma Warna Tekstur
garam+minyak_zaitun 2,75 2,75 2,75
garam+minyak_zaitun +pewarna 2,75 3,5 3,25
garam+minyak_zaitun+esensial_oil(pappermint) 5,75 5,75 5,75
garam+ minyak_zaitun+esensial_oil(lavender) 3,25 3,25 5,25
garam+minyak_zaitun+esensial_oil(kenanga) 5,5 5,5 5,5
*data primer
Berdasarkan tabel 2, panelis lebih tabel 2 adalah nilai rata-rata tertinggi pada
menyukai penggunaan esensial oil formulasi penambahan minyak zaitun dan
(pappermint) baik dari aroma, warna dan esensial oil (pappermint) dengan nilai rata-
tekstur boms salt karena memberikan efek rata pada aroma, warna dan tekstur.
relaksasi pada tubuh. (Pratiwi et al., 2017)
menjelaskan pappermint dapat KESIMPULAN DAN SARAN
memberikan relakasasi dan meringankan Pemanfaatan garam krosok memberikan
stress. nilai ekonomi bagi masyarakat pesisir
Dari hasil uji kesukaan dapat kita yang ditunjukkan pada olahan produk
lanjutkan pada analisa usaha pda boms salt. Melalui uji kesukaan, produk
kelayakan usaha produk boms salt. Usaha dengan formulasi
kreatif bisnis pada produk olahan garam garam+minyak_zaitun+esensial_oil(pappe
(boms salt) menunjukkan bahwa produk rmint) karena dapat memberikan relaksasi
boms salt menguntungkan dari pendapatan dan menurunkan tingkat strees. Dan secara
dan RC Rasio. Hasil yang diperoleh dari keuntungan dan kelayakan usaha, produk

18
Journal of Food Technology and Agroindustry Volume 2 No 1 Februari 2020
P-ISSN: 2656-0623
E-ISSN: 2684-8252

ini sangat layak karena NPV bernilai Wilantari, P. D., Cornelia, N. K.,
positif dan pengembalian kurang dari satu Trisna, A., Putra, I. P. Y. A., &
tahun. Laksmiani, N. P. L. (2017). Uji
Hedonik Produk Foot Scrub
DAFTAR PUSTAKA Menggunakan Kulit Buah Naga
BPS. (2016). Pengeluaran untuk Konsumsi Merah dan Air Rebusan Daun
Penduduk Indonesia. Badan Pusat Pepaya, 6, 62–66.
Statistik Indonesia. Rositawati, A. L., Taslim, C. M., &
Ilham Marasabessy1, Achmad Fahrudin, Soetrisnanto, D. (2013).
Z. I. & S. B. A. (2018). Strategi DIVERSIFIKASI GARAM LAUT
Pengelolaan Berkelanjutan Pesisir MENJADI GARAM MANDI BATH
dan Laut Pulau Nusa Manu dan Pulau BOMBS, 2(4), 217–225.
Nusa Leun di Kabupaten Maluku Suwarsono, B. (2013). Laporan akhir
Tengah, 2(1), 1–22. penelitian unggulan perguruan tinggi.
Jumiarni, W. O., & Komalasari, O. (2017). Wahyuningtias, D., Putranto, T. S., &
Masyarakat Suku Muna Di Kusdiana, R. N. (2014). UJI
Permukiman Kota Wuna Inventory of KESUKAAN HASIL JADI KUE
Medicinal Plants As Utilized By BROWNIES DAN TEPUNG
Muna Tribe in. Traditional Medicine, GANDUM UTUH Landasan Teori,
22(April), 45–56. 57–65.
Pratiwi, D. M. N., Dewi, P. P. P.,

19

Anda mungkin juga menyukai