Anda di halaman 1dari 4

AMNIOTOMI

440/ 184
No. Dokumen -SOP/PKMPND/IV/2022

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit 30 April 2022
Halaman 1/2

Pemerintah
Kabupaten dr. Indah Adhiarini Sukma
NIP.198907132019032017
Pangandaran

Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya tekanan


1. Pengertian pada fleksus frankenhauser yang terletak pada pertemuan ligamentum
uterosacralis, dan akan merangsang terjadinya refleks mengejan
a. Mendorong terjadinya refleks mengejan
2. Tujuan b. Memperkecil bahaya infeksi
c. Mengurangi kemungkinan prolapsus fonikull atau bagian kecil
lainnya
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pangandaran nomor 440/ 184 -
SOP/PKMPND/IV/2022 tentang Amniotomi
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
4. Referensi 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
h. UU RI No 36 th 2009 ps 5 tentang pelayanan, monitoring, dan
evaluasi pelayanan kesehatan di Puskesmas
i. Permenkes 43 th 2019 tentang Puskesmas
j. Permenkes 1483 th 2010 tentang standart pelayanan kedokteran
5. Prosedur Alat:
a. Sarung tangan
b. Bengkok
c. Partus set
d. Perlak
e. APD
f. Air DTT

Langkah-langkah:
a. Pastikan ibu menyetujui prosedur yang akan dilakukan
b. Pakai APD
c. Cuci kedua tangan
d. Pastikan sarung tangan DTT atau steril
e. Dengarkan Denyut Jantung Janin dan catat partograf
f. Diantara kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam dengan hati-hati,
raba selaput ketuban untuk memastikan bahwa kepala telah
masuk dengan baik ( ke dalam panggung) dan tali pusat, bagian
terkecil, tidak bisa di palpasi, jika tali pusat atau bagian terkecil
dari bayi bisa di palpasi jangan pecahkan selaput ketuban
g. Dengan menggunakan tangan yang lain, tempatkan klem
setengah kocher atau setengah kelly disinfeksi tingkat tinggi atau
steril dengan lembut ke dalam vagina dan pandu klem dengan
jari-jari tangan yang digunakan untuk pemeriksaan hingga
mencapai selaput ketuban
h. Pegang ujung klem diantara ujung jari pemeriksaan, gerakkan jari
dan dengan lembut gosokkan klem pada selaput dan pecahkan
i. Biarkan air ketuban membasahi jari tangan yang digunakan untuk
pemeriksaan
j. Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem dan
menempatkan pada larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi.
Biarkan jari tangan pemeriksa tetap didalam vagina untuk
mengetahui penurunan kepala janin dan memastikan bahwa tali
pusat atau bagian kecil dari bayi tidak teraba.Setelah memastikan
penurunan kepala dan tidak ada tali pusat atau bagian terkecil
dari bayi, keluarkan tangan pemeriksaan secara lembut dari
dalam vagina
k. Evaluasi warna cairan ketuban, periksa apakah ada mekonium
atau darah
l. Celupkan tangan, buka sarung tangan dan biarkan terendam
dilarutan klorin 0,5% selama 10 menit
m. Cuci kedua tangan, keringkan dengan lap
n. Segera periksa ulang DJJ
o. Catat pada partograf waktu dilakukannya pemecahannya selaput
ketuban, warna air ketuban dan DJJ
Diagram
6. -
Alir

7. Unit Terkait PONED

8. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai