Anda di halaman 1dari 2

AMNIOTOMI

No. Dokumen : 058/SOP/UKP/I/2018


No. Revisi : 001
SOP Tanggal Revisi : 22 Januari 2018
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Indrijati Achmad


KARANG PULE NIP. 19621205 199803 2 001

1. Pengertian Amniotomi adalah tindakan untuk membuka selaput amnion dengan jalan
membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat
gaya berat cairan dan adanya tekanan di dalam rongga amnion
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah tindakan amniotomi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karang Pule No. 81 Tahun 2017 Tentang standart dan
prosedur layanan klinis
4. Referensi Buku saku pelayanan kesehatan Ibu di fasilitas kesehatan dasar, world health
organization. 2013
5. Alat dan Bahan 1. Pelaksana :
a. Dokter
b. Bidan
2. Alat :
a. ½ kocher
b. Bengkok
3. Bahan :
a. Handscoon
b. Kapas savlon
c. Larutan klorin 0,5%
6. Prosedur 1. Dokter/Bidan meminta informent Consent
2. Dokter/Bidan mendekatkan alat
3. Dokter/Bidan memeriksa djj dan mencatat pada partograf
4. Dokter/Bidan mencuci tangan dan keringkan
5. Dokter/Bidan memakai sarung tangan
6. Dokter/Bidan melakukan periksa dalam dengan hati-hati di antara kontraksi.
Meraba dengan hati-hati selaput ketuban untuk memastikan apakah kepala
sudah masuk ke dalam panggul dan memeriksa tali pusat atau bagian –
bagian tubuh kecil janin tidak dipalpasi. Bila selaput ketuba tidakan teraba
diantara kontraksi, tunggu sampai ada kontraksi berikutntya sehingga selaput
ketuban terdorong ke depan sehingga mudah dipalpasi.
7. Tangan kiri Dokter/Bidan mengambil klem ½ kocher yang telah dipersiapkan
sedemikian rupa sehingga dalam mengambilnya mudah.
8. Dengan menggunakan tangan kiri tempatkan klem ½ kocher disinfeksi tingkat
tinggi atau steril dimasukkan ke dalam vagina menelusuri jari tangan kanan
yang berada di vagina sampai mencapai selaput ketuban.
1. Dokter/Bidan memegang unjung klem 1/2/ kocher diantara ujung jari
tangan kanan pemeriksa kemudian menggerakkan jari dengan lembut
dan memecahkan selaput ketuban dengan cara menggosokkan klem ½
kocher secara lembut pada selaput ketuban.
2. Kadang-kadang hal ini lebih mudah dikerjakan di antara kontraksi pada saat
selaput ketuban tidak tegang. Tujuannya adalah ketika selaput ketuban
dipecahkan air ketuban tidak nyemprot
3. Dokter/Bidan membiarkan air ketuban membasahi jari pemeriksa
4. Dokter/Bidan mengambil klem ½ kocher dengan menggunakan tangan kiri
dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
5. Jari tangan kanan Dokter/Bidan tetap berada di dalam vagina melakukan
pemeriksaan adakah tali pusat atau bagian kecil janin yang teraba dan
memeriksa penurunan kepala janin
6. Bila hasil pemeriksaan tidak di dapatkan adanya tali pusat atau bagian-
bagian tubuh janin yang kecil dan hasil pemeriksaan penurunan kepala
sudah di dapatkan, makan keluarkan tangan pemeriksa secara lembut dari
dalam vagina
7. Dokter/Bidan melakukan pemeriksaan warna cairan ketuban adakah
mekonium, darah, apakah jernih.
8. Dokter/Bidan melakukan langkah-langkah gawat darurat apabila terdapat
mekonium atau darah
9. Dokter/Bidan mencelupkan tangan yang masih menggunkan sarung tangan
ke dalam larutan klorin 0,5% dan lepaskan sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan biarkan teremdam selama 10 menit
10. Dokter/Bidan mencuci tangan
11. Dokter/Bidan memeriksa djj
12. Dokter/Bidan melakukan dekontaminasi pada partograf tentang warna
ketuban, kapan pecahnya ketuban, dan djj
7. Bagan Alir

Informed
Consent

universal

Tindakan amniotomi sesuai


dengan indikasi dan tata cara
yang benar oleh petugas yang
kompeten

Lakukan tindakan gawat


darurat bila dapat mekonium
atau darah

a) Cuci tangan
b) Periksa TTV Dokumentasi
c) DJJ

8. Hal-hal yang Pencegahan Infeksi


perlu
diperhatikan

9. Unit Terkait Ruang KIA

10. Dokumen 1. Informed Conset


Terkait 2. Catatan perkembangan pasien
3. Partograf
11. Rekaman No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Historis tanggal

2/2

Anda mungkin juga menyukai