Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEBIDANAN PADA ABORTUS

INCOMPLETUS
440/ 205
No. Dokumen -SOP/PKMPND/IV/2022

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit 30 April 2022
Halaman 1/3

Pemerintah
Kabupaten dr. Indah Adhiarini Sukma
NIP.198907132019032017
Pangandaran

Abortus Incompletus adalah perdarahan sedang hingga banyak


yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dimana
sebagian hasil konsepsi sudah keluar, serviks terbuka dan tinggi
1 fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Pengertian
. Asuhan Kebidanan pada abortus incompletes adalah asuhan
kebidanan yang
diberikan secara menyeluruh kepada ibu hamil dengan abortus
incompletus.
2 Sebagai acuan untuk mencegah terjadinya perdarahan berlebihan
Tujuan
. sehingga menghindari terjadinya syok

3 Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pangandaran nomor 440/ 205


Kebijakan -SOP/PKMPND/IV/2022 tentang Asuhan Kebidanan Pada Abortus
.
Incompletus
4 Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang
. Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
h. UU RI No 36 th 2009 ps 5 tentang pelayanan, monitoring, dan
evaluasi pelayanan kesehatan di Puskesmas
i. Permenkes 43 th 2019 tentang Puskesmas
j. Permenkes 1483 th 2010 tentang standart pelayanan kedokteran
a. Petugas memberikan informasi kepada ibu tentang tindakan
atau pemeriksaan yang akan dilakukan.
b. Petugas mencuci tangan secara efektif.
c . Petugas melakukan anamnesa atau pengkajian data subjektif
secara lengkap
d. Petugas melakukan pemeriksaan umum
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
f. Petugas melakukan pemeriksaan obstetrick meliputi
1) Inspeksi
• Muka : cloasma gravidarum
• Mammae : tegang, hiperpigmentasi areola, papilla
menonjol / datar / masuk.
• Abdomen : membesar sesuai umur kehamilan / tidak,
melintang / memanjang, linea nigra, linea alba, striae
livida, striae albicans.
• Genetalia : pengeluaran pervaginam , catat
karakteristiknya ( warna, bau)
2) Palpasi
• Leopold I – IV
5 • TFU
Prosedur 3) Pemeriksaan Dalam : vulva / uretra , porsio, pembukaan.
.
4) Perkusi : reflek patela
g. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan
meliputi pemeriksaan USG dan laboratorium.
h. Petugas melakukan identifikasi terhadap diagnosa yang benar
berdasarkan data - data yang telah dikumpulkan.
i. Petugas memberikan informasi kepada ibu dan keluarga
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan serta hasil
identifikasi diagnose abortus incompletus pada ibu.
j. Petugas merencanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan
abortus incompletus:
1) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa abortus
incompletes tidak dapat ditangani di Puskesmas, ibu harus
dirujuk ke RS PONEK atau RSIA sesuai pilihan keluarga.
2) Melakukan rujukan dengan penanganan perdarahan
( pasang infus RL dan O2 bila pasien sesak nafas).
k. Petugas melakukan evaluasi apakah ibu dan keluarga sudah
benar-benar mengetahui tentang apa yang telah disampaikan
oleh petugas.
l. Petugas melengkapi dokumentasi kebidanan dan pencatatan .

6
Diagram Alir
.
7
Unit Terkait PONED
.
8. Rekaman Historis Perubahan

No Tanggal mulai
Yang dirubah Isi Perubahan
. diberlakukan
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai