Anda di halaman 1dari 3

KRIOTERAPI

No. Dokumen : 445.4/......./PKMBB/2018

No. Revisi : 01
SOP
Tgl Terbit : 10 Januari 2018

Halaman :1/4

UPT. PUSKESMAS Drg, Endang Kurniawan


BENDA BARU NIP 196003011981022001

1. Pengertian Krioterapi adalah tindakan mencakup pembekuan serviks, baik menggunakan


karbon dioksida terkompresi maupun gas nitroksida sebagai bahan pendingin.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan tindakan krioterapi

SK Kepala Puskesmas No. 445.4/041/UKP Benda Baru Tentang Pelayanan


3. Kebijakan
Klinis
4. Referensi Buku acuan pencegahan kanker payudara dan kanker leher rahim tahun 2010
Permenkes 75 tahun 2014 tentang puskesmas
5. Alat dan bahan 1. Buku rekam medis
2. Form informed consent
3. ATK
4. Format IVA
5. Alat Krioterapi
6. Prosedur 1. Isi Format Catatan Medis Diteksi Dini Kanker Leher Rahim
2. Mengisi Persetujuan Medis
3. Krioterapi
a. Memasang dan menyesuaikan spekulum agar seluruh serviks dapat
terlihat.
b. Memasang cocor bebek spekulum dalam posisi terbuka sehingga tetap
berada di tempat dan serviks dapat dilihat. Jika menggunakan sarung
tangan lapis dua, celupkan tangan tersebut ke dalam larutan klorin 0,5%
lalu melepas sarung tangan dengan membalikan sisi dalam keluar.
 Jika sarung tangan akan dibuang,buang ke dalam kantung plastic.
 Jika sarung tangan akan dipakai ulang,dekontaminasi dengan
merendam sarung tangan dalam larutan 0,5% selam 10 menit.
c. Memindahkan lampu/senter sehingga serviks dapat terlihat dengan
jelas.
d. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk menghilangkan cairan,
darah, atau mukosa dari serviks. Membuang swab kapas yang telah
dipakai ke dalam kantung plastic.
e. Mengidentifikasi cervital os, SSK serta lokasi dan ukuran lesi. (bila
perlu, atau mengoleskan asam asetat dengan swab bersih sehingga lesi
dapat terlihat.buang swab yang telah dipakai.)
KRIOTERAPI

No. Dokumen : 445.4/......./PKMBB/2018

No. Revisi : 01
SOP
Tgl Terbit : 10 Januari 2018

Halaman :1/4

UPT. PUSKESMAS Drg, Endang Kurniawan


BENDA BARU NIP 196003011981022001

f. Arahkan probe ke atas. Tekan tombol freeza selama 1 detik lalu tekan
tombol defrost selama 1 detik.
g. Kencangkan cryotip yang berpelindung pada ujung probe.
h. Menempelkan cryotip pada serviks dengan memastikan ujungnya
diletakan sama rata pada os. Memastikan cryotip tidak menyentuh
dinding vagina.
i. Mengatur timer untuk 3 menit. Menekan tombol freeze. Menekan
serviks saat gas mulai mengalir ke cryoprobe. Perhatikan saat bola es
terbentuk.
j. Menggunakan teknik “freeza-clear-freeze,” dan membekukan serviks
selama 3 menit.
k. Menunggu sampai kriotip terlepas dari serviks. Mengeluarkan krioprob
dari vagina dan meletakannya di wadah peralatan yang bersih.
l. Menunggu sampai 5 menit lalu mengurangi prosedur (langkah 8,9 dan
10) sampai bola es lebih 4mm dari tepi kriotip.
m. Memeriksa serviks dengan teliti untuk memastikan adanya bola es putih
yang keras dan benar-benar beku.
n. Menutup katup tabung utama.
o. Memeriksa apakah serviks berdarah. Jika berdarah, tekan daerah yang
berdarah dengan swab kapas bersih. Buang swab ke dalam kantung
plastic.
p. Mencabut speculum dan meletakkannya dalam larutan 0,5% selama 10
menit untuk dekontaminasi.

4. LANGKAH/TUGAS PASCA-KRIOTERAPI
a. Bersihkan lampu/senter dengan larutan klorin 0,5% atau dengan
alcohol.
b. Merendam sarung tangan dalam keadaan dipakai ke dalam larutan
klorin 0,5%. Melepas sarung tangan dengan membalikan sisi dalam
keluar.
 Jika sarung tangan akan dibuang, buang ke dalam kantung plastic.
 Jika sarung tangan akan dipakai ulang, dekontaminasi dengan
merendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
KRIOTERAPI

No. Dokumen : 445.4/......./PKMBB/2018

No. Revisi : 01
SOP
Tgl Terbit : 10 Januari 2018

Halaman :1/4

UPT. PUSKESMAS Drg, Endang Kurniawan


BENDA BARU NIP 196003011981022001

c. Mencuci kedua tangan dengan air dan sabun sampai bener-bener


bersih lalu dikeringkan dengan kain kering dan bersih atau dianginkan.
d. Memastikan agar ibu tidak mengalami kram berlebih sebelum ibu
duduk, turun dari meja dan berpakaian.
e. Member nasihat mengenai asuhan pasca-pengobatan, tanda-tanda
peringatan dan tindak lanjut.
f. Mencatat hasil pengobatan dan jadwal tindak lanjut pada catatan medis
ibu.
g. Mengamati ibu minimal selama 15 menit. Menanyakan keadaannya
sebelum membolehkan ibu pulang.
8. Unit Terkait 1. Ruang KIA
2. Ruang Bersalin
9. Dokumen Terkait 1. Buku rekam medis
2. Informed consent
3. Format IVA
10.Rekaman Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Perubahan Diberlakukan
1. Prosedur SOP Langkah-langkah
krioterapi

Anda mungkin juga menyukai