Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN IVA

No. Dokumen : …..

SOP No. Revisi : 00


Tanggal terbit : 03 MARET 2016
Halaman : 1/2
UPT Kesmas dr. I GN Gede Putra
Payangan NIP.19801031 2009 03 1 003
1. Pengertian IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) adalah suatu metode deteksi dini terhadap lesi
prakanker dengan mengaplikasikan asam asetat 3-5% pada daerah sambungan
skuamo kolumnar servik.
2. Tujuan 1. Mencegah kanker servik.
2. Mengetahui hasil pemeriksaan IVA.
3. Mempunyai kemampuan untuk penanganan selanjutnya.
3. Kebijakan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim 2010.

4. Referensi Regulasi yang mengatur tentang kebijakan layanan primer (puskesmas) baik
permenkes, perbup, SK Kadiskes dll.
5. Alat dan 1. Bidan yang berpengalaman
bahan 2. Pasien
Alat :
1. Bed gyn
2. Lampu sorot / Senter
3. Sarung Tangan
4. Masker
5. Spekulum
6. Lidi Kapas
7. Kain Penutup
8. Tempat Sampah Medis dan Non Medis
Bahan :
1. Asam Asetat 3-5% / Cuka Dapur
2. Aquabidest
3. Kapas Air Hangat
4. Waskom Berisi Larutan Klorin 0,5%
5. Formulir Pemeriksaan IVA
6. Formulir Informed Consent
6. Langkah 1. Melakukan identifikasi dan anamnesa pasien
Dan a. Ucapkan salam
Prosedur b. Perkenalkan diri
c. Jelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan
d. Isi formulir pemeriksaan IVA dan buat informed consent yang
ditandatangani oleh pasien, suami dan petugas
2. Melaksanakan asuhan dan tindakan medis pelayanan IVA
a. Yakinkan adanya privasi selama tindakan
b. Pastikan Peralatan dan bahan yang diperlukan telah siap
c. Minta ibu untuk BAK / membersihkan kemaluan
d. Bantu ibu berbaring di bedgyn tutup badan ibu dengan kain nyalakan
lampu sorot / senter arahkan ke vagina cuci tangan dengan sabun di air
mengalir selama 10-15 detik dan keringkan dengan handuk bersih
e. Pakai sarung tangan steril / DTT
f. Lakukan vulva hygiene dengan kapas air hangat
g. Periksa kemaluan bagian luar kemudian periksa mulut uretra apakah ada
keputihan lakukan palpasi pada skene dan kelenjar bartholin
h. Pasang spekulum
i. Serviks dibersihkan untuk menghilangkan cairan keputihan
j. Oleskan asam asetat secara merata pada serviks
k. Setelah minimal 1 menit, serviks dan seluruh sambungan skuamo
kolumnar (SSK) diperiksa untuk melihat apakah terjadi perubahan
acetowhite
l. Bersihkan serviks dan vagina dari sisa asam asetat
m. Lepaskan spekulum rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
n. Celupkan kedua tangan pada larutan klorin 0,5 % lepaskan sarung tangan
dengan membalik sisi sarung tangan
o. Cuci tangan
3. Catat hasil test IVA pada formulir
7. Bagan Alur

Dokter Melakukan identifikasi dan


Bidan anamnesa pasien

Melaksanakan asuhan dan


tindakan medis pelayanan
IVA

Mencatat hasil test IVA


pada formulir
8. Unit terkait 1.Puskesmas Pembantu
2.Promkes

9.Hal-hal yang Kompetensi tenaga medis dan kewenangan klinisnya


perlu
diperhatikan
10. Rekam
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
KRIOTERAPI
No. Dokumen : SOP/ SKW II/
/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal terbit : 03 Maret 2016
Halaman :
UPT Kesmas dr. I GN Gede Putra S. Ked.
Payangan NIP.19801031 2009 03 1 003
1. Pengertian Membekukan servik yang terdapat lesi prakanker pada suhu yang amat dingin
dengan gas CO2/NO2 sehingga sel-sel pada area tersebut mati dan luruh dan
selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang sehat.
2. Tujuan Untuk membekukan dan menghancurkan lesi prakanker pada servik.

3. Kebijakan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim 2010.

4. Referensi Regulasi yang mengatur tentang kebijakan layanan primer (puskesmas) baik
permenkes, perbup, SK Kadiskes dll.
5. Alat dan 1. Tenaga kesehatan yang sudah terlatih
bahan 2. Pasien IVA (+)
Alat :
1. Bed Gyn
2. Lampu sorot
3. Sarung Tangan
4. Masker
5. Spekulum
6. Lidi Kapas
7. Unit krioterapi
8. Timer dengan detik
9. Kain Penutup
10. Tempat Sampah Medis dan Non Medis
Bahan :
1. Larutan Asam Asetat 3-5%
2. Kapas Air Hangat
3. Gas CO2/NO2
4. Formulir Pemeriksaan IVA
5. Formulir Inform Consent
6. Waskom Berisi Larutan Klorin 0,5%
6. Langkah 1. Melakukan identifikasi dan anamnesa pasien
Dan a. Ucapkan salam.
Prosedur b. Perkenalkan diri.
c. Jelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan.
d. Yakinkan adanya privasi selama tindakan.
e. Pastikan peralatan dan bahan yang diperlukan telah siap.
f. Siapkan alat-alat krioterapi dan gas dihidupkan pada tekanan minimal 40-70
kg/cm2.
g. Pastikan ibu sudah BAK dan membersihkan kemaluan.
h. Bantu ibu berbaring di bedgyn tutup badan ibu dengan kain nyalakan lampu
sorot / senter arahkan ke vagina.
i. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir selama 10-15 detik dan keringkan
dengan handuk bersih.
2. Melaksanakan asuhan dan tindakan medis krioterapi
a. Pakai sarung tangan steril / DTT.
b. Lakukan vulva hygiene dengan kapas air hangat.
c. Pasang spekulum.
d. Serviks dibersihkan untuk menghilangkan cairan keputihan, mukosa dari
serviks, identifikasi ostium uteri, SSK, dan lokasi dan besarnya lesi. Jika perlu
oleskan asam asetat sehingga lesi dapat terlihat.
e. Tes alat krio dengan mengarahkan probe ke langit-langit. Tekan tombol freeze
(beku) selama 1 detik kemudian tekan tombol defrost selama 1 detik untuk
mengeluarkan gas dari tabung besi tipis.
f. Kencangkan kriotip dengan lapisan pelindung (sleeve) ke ujung probe.
Kencangkan dengan tangan saja jangan menggunakan alat apapun untuk
mengencangkan kriotip ke probe.
g. Tempelkan kriotip pada serviks pastikan nipple (ujung kriotip) berada di
tengah dan di tempatkan secara merata. Pastikan agar dinding lateral vagina
tidak bersentuhan dengan kriotip.
h. Pegang kriogun tegak lurus pada permukaan serviks. Tekan tombol freeze
untuk mulai proses pembekuan. Pasang timer selama 3 menit.
i. Pegang alat krio tegak lurus pada permukaan serviks. Pastikan untuk memberi
tekanan pada serviks saat gas mulai mengalir ke krioprob. Tekan tombol
freeze untuk mulai proses pembekuan. Gunakan teknik ”freeze-clear-freeze”.
Setelah 15 detik, tekan tombol defrost tidak lebih dari 1 detik. Segera tekan
tombol freeze lagi. Tekan tombol defrost tiap 15 detik selama 3 menit proses
pembekuan.
j. Setelah 3 menit pembekuan, kriotip akan menempel pada servik karena
gumpalan es yang terjadi. Jangan menarik kriotip. Tunggu sampai mencair
(defrost) dan alat tersebut terlepas dari serviks dengan sendirinya.
k. Letakkan alat krio pada tempatnya (ditempat penggantungnya) atau baki
instrumen yang sudah di DTT.
l. Tunggu 5 menit kemudian ulangi prosedur pembekuan dengan menggunakan
teknik freeze-clear-freeze. Mungkin waktu pembekuan perlu ditambah sampai
5 menit jika bola es tidak melewati 4 mm di luar batas lateral probe.
m. Periksa serviks apakah sudah terbentuk bola es yang putih, keras, dan beku.
n. Setelah tindakan tutup katup tabung utama.
o. Periksa serviks apakah terjadi perdarahan. Jika terdapat pendarahan, tekan
area perdarahan dengan kapas lidi bersih.
p. Lepaskan spekulum rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
untuk dekontaminasi.
3. Melaksanakan asuhan pasca krioterapi
a. Bersihkan lampu / senter dengan kain yang dibasahi larutan klorin 0,5 %
atau dengan alkohol.
b. Celupkan kedua tangan pada larutan klorin 0,5 % lepaskan sarung tangan
dengan membalik sisi sarung tangan.
c. Cuci tangan
d. Pastikan ibu tidak mengalami kram atau flashing sebelum dia duduk, turun
dari meja pemeriksaan,dan berpakaian. Jika mengalmi kram selama lebih
dari 5-10 menit,berikan analgesic oral (acetaminophen atau ibuprofen).
e. Berikan anjuran mengenai asuhan paska pengobatan, tanda-tanda peringatan
dan buat jadwal tindak lanjut.
f. Catat hasil pengobatan dan jadwal kunjungan berikutnya di catatan pasien.
g. Amati ibu minimal selama 15 menit. Tanyakan apa yang dirasakannya
sebelum mengijinkan pulang.

7. Bagan Alir
Dokter
Melakukan identifikasi dan anamnesa
Bidan
pasien

Melaksanakan asuhan dan tindakan medis


krioterapi

Melaksanakan asuhan pasca krioterapi

Mencatat hasil pengobatan dan


jadwal kunjungan berikutnya di
catatan pasien

8. Unit terkait 1.Puskesmas Pembantu


2.Promkes
9.Hal-hal yang Kompetensi tenaga medis dan kewenangan klinisnya
perlu
diperhatikan
10. Rekam
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai