KELOMPOK 4
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sayuran, terutama yang berdaun hijau merupakan salah satu bahan pangan
yang baik karena mengandung vitamin dan mineral, antara lain vitamin C,
provitamin A, zat besi, dan kalsium. Sayuran yang paling banyak di Indonesia
adalah kangkung, bayam, katuk, daun melinjo, dan petsai (Oomen dkk).
Sayuran dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan dan suhu yang
berbeda, sehingga beragam jenisnya.
Ada beberapa jenis sayuran yang dapat dimanfaatkan misalnya yang
berbentuk buah seperti tomat, terung, dan labu; biji seperti kecipir, kelapa, dan
kentang; umbi seperti wortel, bawang, dan bit; tunas (asparagus), bunga
(kubis), dan daun seperti petsai, kangkung, bayam, dan lain-lain (Anonim,
2011).
Salah satu sifat sayuran adalah cepat layu dan busuk akibat kurang
cermatnya penanganan lepas panen. Untuk memperpanjang masa simpannya
dapat dilakukan dengan berbagai pengolahan, misalya acar, sauerkraut,
sayuran asin, kerupuk, dan lain-lain.
Sauerkraut (kol asam) adalah makanan Jerman dari kubis yang diiris halus
dan difermentasi oleh berbagai bakteri asam laktat, seperti Leuconostoc,
Lactobacillus dan Pediococcus. Sauerkraut dapat bertahan lama dan memiliki
rasa yang cukup asam, hal ini terjadi disebabkan oleh bakteri asam laktat yang
terbentuk saat gula di dalam sayuran berfermentasi. Kubis yang dicampur
dengan garam dan cairan yang bersifat asam sebenarnya sudah ada sejak
zaman prasejarah namun kemungkinan dideskripsikan pertama kali oleh Gaius
Plinius Secundus di abad pertama Masehi. Cara pembuatan sauerkraut seperti
sekarang diperkirakan berkembang sekitar tahun 1550 hingga 1750. Pada
tahun 1776, Kapten James Cook diberi penghargaan Medali Copley setelah
membuktikan Sauerkraut berkhasiat sebagai makanan pencegah skorbut di
kalangan pelaut Inggris ketika melakukan pelayaran jauh.
1.2 Tujuan
\
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Bahan dan Alat
3.1.1 Bahan :
Bahan Utama
-Kol/kubis ______(Gram)
3.1.1 Alat :
- Pisau (1)
- Baskom (1)
- Talenan (1)
- Neraca (1)
- Toples (1)
- Coblek (1)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Potongan kol tadi ditambahkan Kol menjadi layu setelah diremas remas
garam lalu remas –remas
hingga kol layu.
Setelah 2 hari.
Setelah 10 hari
4.2 Pembahasan
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Sebagian garam di
Sisa garam Bawang putih,
tambahkan
ditambahkan kembali jintan dan lada
kedalam kol lalu
ke kol. Kemudian hitam dihaluskan.
kol di remas
didiamkan 15 menit
remas sampai kol
lagi sampai air kol
layu. Diamkan
keluar
selama 15 menit
Difermentasi selama 2
Dimasukan kol hari dilakukan
kedalam toples lalu di pengamatan. Dan
tambahkan bumbu fermentasi dilanjutkan
yang sudah dihaluskan sampai 10 hari
tadi