Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI-VIROLOGI

Laporan Pratikum tentang Pengasaman (Acar)

Dosen Pengampu : Lusi Putri Dwita, M.Si.,Apt.

Nama anggota :

1. Ahmad Zuhdi Firmasnyah ( 1904015217 )


2. Atiqah An Naafi A.P ( 1904015152 )
3. Jundi Rabbani ( 1904015138 )
4. Niken Novia E. ( 1804015181 )

Kelas : G1

Kelompok :4

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

2020
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengasaman
Pengasaman adalah suatu proses pengolahan yang dilakukan dengan cara diberiasam
dengan tujuan untuk mengawetan melalui penurunan derajat pH(mengasamkan) produk
makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk.
Pengasaman makanan dapat dilakukan dengan jalan penambahan asam secara langsung 
misalnya: asam propionate,asam sitrat,asam asetat, asam benzoat dll atau penambahan
makanan yang bersifat asam seperti tomat. Contoh produk yang dihasilkan melalui
pengasamanacar/khimchi.Ada beberapa keuntungan dari proses pengasaman, diantaranya:
1. Terbentuknya tekstur dan cita rasa khas dan disukai.
2. Terbunuhnya mikroorganisme sehingga meningkatkan keamanan dankeawetan
makanan.
3. Menyebabkan inaktifnya enzim-enzim perusak sehingga mutu produk lebih stabil
selama penyimpanan, dan lain-lain.
Mikroba yang dapat merusak makanan tidak dapat hidup karena adanyaasam cuka yang
menyebabkan konsentrasi menjadi tinggi, akibatnya terjadidifusi osmosis sehingga mikroba
akan mati karena mikroba tidak tahan pada pH rendah
2. Acar
Di dalam ensiklopedia bebas Wikipedia dijelaskan bahwa acar (pickle) adalah cara
mengawetkan makanan dengan menggunakan cuka dan/atau brine. Biasanya yang dibuat
adalah timun, tapi juga cabai, bawang, tomat, dan sebagainya. Acar disajikan sebagai
hidangan sampingan, dimakan bersama dengan hidangan utama. Berbagai daerah di dunia
memiliki jenis acar tersendiri. (http://id.wikipedia.org/wiki/Acar).
       Selama bertahun-tahun, acar dibuat sendiri di rumah (home made) dan dijual secara lokal
– bahkan seringkali disertai dengan warisan budaya dan cerita rakyat yang melegenda. Di
Indonesia sendiri, acar mungkin hanya menjadi sajian menu pelengkap makanan, seperti
misalnya sate, gule, nasi goreng, cap jay, mie pangsit, dan lain-lainnya, sehingga nyaris tak
terevidensi, seolah-olah terpinggirkan.
3. Mentimun
Mentimun, timun, atau ketimun (merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang
dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan
sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya.
Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki
kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan
buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta banyak
dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi (Wikipedia BahasaI ndonesia,
ensiklopedia bebas).Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih
kekuningan.Semakin buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai
putih.Bentuk buah memanjang sepert itorpedo.
Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai
jingga terang. Buah di panen ketika masih setengah masak dan biji belum terlalu masak
fisiologi.Buah yang masak biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.
4. Wortel
Wortel adalah tumbuhan bienal (siklus hidup 12 -24 bulan) yang menyimpan karbohidrat
dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun ke dua . batang bunga
tumbuh setinggi sekitar 1 m.dengan bunga berwarna putih dan rasa yang manis langu.
5. Nanas
Buah ini merupakan buah iklim tropis yang tumbuh tidak mengenal musim. Gizi yang
bisa didapatkan dari nanas antara lain, vitamin C, vitamin B6 dan vitamin B1, serta folat.
Selain gizi tersebut bermanfaat, ada unsur lain dari nanas yang berperan baik untuk sistem
pencernaan manusia. 
6. Asam Cuka
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalahs senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus
empiris C2H4O2 Rumus ini sering kali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau
CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial ) adalah cairan higroskopis tak
berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam
karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan
sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H + dan CH3COO-.
Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat
digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat,selulosaasetat,dan polivinil
asetat,maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat
digunakan sebagai pengatur keasaman.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

I. Alat dan Bahan


 Alat
- Pisau - Kompor
- Talenan - Gas
- Baskom - Serbet
- Panci - Kertas Ph
- Jar kaca - Lampin
- Sendok

 Bahan
- Timun 1 bh
- Wortel 1 bh
- Nanas ½ bh
- Bawang merah 15 siung
- Cabe rawit 2 bh
- Cabe keriting 1 bh
- Cuka 1 sdm
- Gula pasir 1 ½ sdm
- Garam ½ sdt
- Air mendidih 500 ml
II. Prosedur Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Pilih mentimun, wortel, dan nanas yang segar dan cuci bersih
3) Kupas wortel, timun (buang bijinya), nanas, dan bawang merah, lalu cuci bersih
4) Setelah itu, potong kecil memanjang seperti balok, bawang dipotong menjadi 2 bagian,
dan cabe diiris
5) Lakukan sterilisasi jar kaca dengan merebus dengan air mendidih selama 15 menit
6) Kemudian buat larutan asam dengan mencampur gula pasir, garam, cuka, dan air panas
perbandingan yaitu gula 5%, garam 2 %, asam cuka 3 % dihitung dari volume air panas
7) Kemudian masukkan semua bahan kedalam larutan yang telah dibuat, aduk, dan diamkan
± 2 jam supaya meresap rasa manis asin asamnya, lalu cek ph
8) Kemudian masukkan ke dalam jar yang sudah disterilkan, kemudian tutup rapat dan
simpan di dalam kulkas selama 3 hari dan cek ph kembali
III. Diagram Alir
1) Pembuatan Larutan Cuka

Siapkan bahan- bahan Campurkan semua Siapkan air panas


seperti cuka, garam, bahan tersebut sebanyak 500 ml,
gula pasir, bawang menjadi satu sesuai masukan semua bahan
merah, cabe rawit dan dengan takaran yang telah dicampur
cabe keriting yang telah selama 5 menit
dibersihkan

Angkat lalu
diamkan beberapa
menit, larutan cuka
siap digunakan
2) Pensterilan Toples (Jar)

Cuci toples hingga bersih Didihkan air Masukan toples yang


dengan menggunakan air secukupnya telah dicuci bersih
yang mengalir perkirakan hingga kedalam air mendidih,
toples tercelup lalu iarkan selama 15
secara keseluruhan menit, lalu angkat.
3) Pembuatan Acar
Siapkan semua bahan Pilih mentimun,
Kupas kulit
dan alat yang nanas, dan wortel
mentimun, nanas,
dibuhkan yang segar lalu dicuci
wortel, dan bawang
hingga bersih
merah

Potong buah
mentimun, nanas, dan Cuci lagi mentimun, Bersihkan dan buang
wortel berbentuk kotak nanas, wortel, dan bagian tengah
persegi panjang dan bawang merah yang mentimun hingga
kecil-kecil dan potong sudah dibersihkan bersih
bawang merah menjadi hingga bersih
2 bagian sempurna
Ambil cuka sebanyak 1
sdm, garam ½ sdt, gula
pasir 1 ½ sdm, bawang Masukan semua
Panaskan air hingga
merah, cabe rawit 2 bh, bahan pembuatan
mendidih
dan cabe keriting 1 bh larutan asam
kedalam 500 ml air
mendidih

Masukan kedalam
Tutup toples hingga Masukan air cuka
toples yang telah
tertutup rata lalu tersebut kedalam
disterilkan
simpan selama 3 hari mentimun, nanas, dan
(dipanaskan kedalam
di dalam kulkas. wortel aduk hingga
air yang telah
tercampur rata
mendidih selama 15
menit)

Anda mungkin juga menyukai