Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu 6 Januari 2021, pukul 09.00 WITA- selesai,di
rumah masing-masing praktikan. Tema praktikum dietetika penyakit infeksi dan
defisiensi kali ini, yaitu mengenai menu makanan pada pasien kasus luka bakar.
B. Studi kasus
Luka bakar :
1. Gambaran Umum Luka bakar merupakan kerusakan jaringan permukaan tubuh
disebabkan oleh panas yang tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem
metabolisme. Dalamnya luka bakar secara bermakna menentukan penyembuhannya.
Luka bakar derajat 1 hanya mengenai bagian lapisan kulit luar (epidermis), kulit
berwarna kemerah-merahan dan efek sistemik jarang terjadi. Luka bakar derajat II
mengenai epidermis dan sebagian jaringan kulit (dermis), terbentuk bula, edema dan
nyeri hebat. Bila bula pecah tampak daerah merah yang mengandung banyak eksudat.
Luka bakar derajat III mengenai seluruh lapisan kulit, kadang-kadang mencapai
jaringan di bawahnya. Tampak lesi pucat kecoklatan dengan permukaan lebih rendah
daripada bagian yang tak terbakar, dan tak ada rasa nyeri.
2. Tujuan a. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan terapi diet Luka Bakar sesuai
dengan kondisi pasien b. Mahasiswa mampu menyiapkan menu sehari sesuai rencana
intervensi
3. Studi Kasus
Nama : Tn. Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Diagnosis Medis : Combustio derajat II (30%)
Tekanan darah : 150/80 mmHg
LiLA : 24 cm
TB : 170 cm
Hasil pemeriksaan Laboratorium:
Parameter Hasil Lab Nilai Rujukan
Hemoglobin 15,7 g/dl 13-16 g/dl
Leukosit 18720/ml 5000-10000/ml
Trombosit 237000/ml 150000-400000/ml
Na 124 mmol/ltr 137-147 mmol/ltr

C. Bahan dan alat


Tabel 1. bahan dan alat bubur saring
Bahan gram Alat
Beras 100 Panci
air 300 Spatula
Saringan
Mangkok
baskom

Tabel 2. bahan dan alat ayam bacem


Bahan gram Alat
Minyak goreng 10 Wajan
Santan sachet 20 Spatula
ayam 30 lesung
Gula merah 10 Pisau
Kecap manis 10 Piring
Bawang putih 5 Wajan
Bawang merah 5 Spatula
Kemiri 5
Asam jawa 8
Lengkuas 8
Garam 6
Gula 20
Air 15
Sereh 15
Daun salam 5

Tabel 3. bahan dan alat tempe bumbu tomat


Bahan gram Alat
Tempe 20 wajan
Tomat 70 spatula
Bawang putih 5 piring
Bawang merah 5 lesung
Cabe rawit 4 wajan
Minyak goreng 10 spatula

Tabel 4. bahan dan alat sup sayur


Bahan gram Alat
Sawi hijau 20 Panci
Wortel 15 Kompor
Labu Siam 15 Spatula
Air 200 Baki
Daun sup 5 Talenan
daun bawang 7 Piring

Tabel 5. bahan dan alat jus mangga


Bahan gram Alat
Mangga 100 Timbangan
Gula 400 Mangkuk kecil
piring kecil 2
Gelas kaca
Blender
Sendok

D. Prosedur kerja
Prosedur 1. Bubur saring
 Cuci bersih beras di dalam baskom, kemudian tiriskan kedalam panci yang berisi air .
 Nyalakan kompor, tunggu hingga rendaman beras menjadi bubur (jangan lupa
mengaduk bubur saat proses memasak, agar bubur tidak gosong).
 Tiriskan bubur yang telah matang , kemudian siapkan mangkok dan juga saringan.
 Saring bubur hingga halus.
 Bubur siap disajikan.
Data primer ,2021

Gambar 1. Proses Penyajian Makanan/Plating

Prosedur 2. Ayam bacem


 Masukkan ,bawang merah, bawang putih, kemiri, dan juga lengkuas ke dalam lesung,
kemudian haluskan.
 Tuangkan minyak goreng kedalam wajan.. nyalakan kompor, tumis bumbu halus
hingga harum,
 Tambahkan air secukupnya, didihkan
 Tambahkan 1 santan sachet, larutan asam jawa, gula merah, ayam, 2 batang serai dan
juga daun salam.
 Jika sudah stengah matang, masukkan bumbu penyedap seperti garam, gula, kecap
dan jintan.
 Tunggu hingga matang.
 Kemudian tiriskan kedalam piring saji.
 Ayam bacem siap disajikan.

Data primer ,2021


Gambar 2. Proses Penyajian Makanan/Plating

Prosedur 3. Tempe bumbu tomat


 potong tempe kecil-kecil, lalu nyalakan kompor , masukkan minyak goreng. Tunggu
hingga panas.
 kemudian goreng tempe hingga warnanya kuning keemasan.
 masukkan bawang putih, bawang merah, cabe rawit, dan potongan tomat ke dalam
lesung ,kemudian haluskan.
 Nyalakan kompor, panaskan minyak goreng, kemudian masukkan bumbu yang telah
di haluskan.
 Tumis hingga wangi, kemudian masukkan tempe yang sebelumnya sudah digoreng,
 Tumis hingga bumbunya tercampur merata.
 Tiriskan kedalam piring saji.
 Tempe bumbu tomat siap disajikan.

Data primer ,2021

Gambar 3. Proses Penyajian Makanan/Plating

Prosedur 4. Sup sayur


 Potong-potong sawi hijau sepanjang kira-kira 1 cm
 Kemudian potong wortel serta labu siam dengan potongan slice agak tebal
 didihkan air dalam panci
 Iris bawang merah dan bawang putih serta daun sup dan daun bawang yang akan
menjadi garnis nantinya
 Setelah air dalam panci mendidih, masukan irisan bawang merah dan bawang putih
 Kemudian masukan potongan wortel, setelah itu masukan potongan labu siam.
 Terakhir, masukan sawi hijau.
 kemudian diaduk, tunggu sampai matang dan beri sedikit garam.
 Setelah itu, sup sayur di sajikan dalam piring saji dan diberi garnis daun sup dan
irisan daun bawang.
Data primer ,2021

Gambar 4. Proses Penyajian Makanan/Plating

Prosedur 5. Jus mangga


 Masukan potongan mangga ke dalam blender,
 Kemudian masukan gula pasir dan air masak
 Selanjutnya, pasang tutup blender, mangga diblender.
 Tunggu beberapa saat, setelah buah mangga telah halus, blender dimatikan
 Terakhir, pindahkan jus mangga kedalam gelas kaca, lalu sajikan.

Data primer ,2021

Gambar 5. Proses Penyajian Makanan/Plating


BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. bubur saring
Bubur saring merupakan bubur yang yang dimasak dengan tekstur lembek
kemudian disaring hingga teksturnya halus, bubur saring biasanya dikonsumsi oleh
orang yang mempunyai gangguan pencernaan, atau biasanya diberikan kepada
seseorang yang tidak bisa makan melalui oral ,hanya bisa melalui pemberian secara
parenteral saja.bubur saring bisa dikombinasi dengan berbagai olahan sayuran seperti
wortel,kentang,brokoli dll.( Saparinto & Hidayati, 2010)
Biasanya dalam dietetika gizi bubur yang masak harus sesuai dengan kebutuhan
energy pasien, karena jika berlebihan akan membuat pasien magalami obesitas atau
kelebihan energy, bubur saring tidak hanya disajikan dirumah sakit saja biasanya
disajikan di rumah jika ada keluarga yang sakit.( Saparinto & Hidayati, 2010)
4.5 jus mangga
Dalam pembuatan jus mangga, mangga yang di gunakan telah di pisahkan dari
bijinya dan dipotong-potong terlebih dahulu. Komponen daging buah mangga yang
paling banyak adalah air dan karbohidrat serta serat. Selain itu juga mengandung
protein, lemak, macam-macam asam, vitamin, mineral, dan zat yang mudah menguap
sehingga menciptakan aroma harum khas buah mangga (Pracaya, 2011).

Penambahan gula dan air yang tidak tepat akan mempengaruhi rasa atau sifat
organoleptik pada jus mangga. Pada praktikum pembuatan jus mangga, gula yang di
tambahkan sudah tepat, dikarenakan mangga yang digunakan agak masam sehingga
dengan penambahan gula ini, menambah rasa manis dari jus mangga dan mungkin
sesuai selera pasien (Yessie K L, danTheresje TL, 2018)
DAFTAR PUSTAKA
Saparinto & Hidayati, 2010. Pengolahan Memasak Modern. Yogyakarta: CV. Nur Cahaya

Pracaya. 2011. Bertanam Mangga. Jakarta: Penebar Swadaya.

Yessie K Lengkey, Theresje TL Lanawaang. 2018. Uji Organoleptik Penambahan Berbagai


Takaran Formula Gula pada Jus Mangga (Mangifera indica. L.). Jurnal Creativity Informasi
Teknologi Hasil Pertanian dan Bisnis 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai