1. PENDAHULUAN
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama di kenal di Indonesia,
yodium merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan. Fisik dan
perkembangan mental.
Masalah gaki merupakan masalah yang serius, mengingat dampaknya
secara langsung atau tidak lengsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan
kualitas sumber daya manusia yang mencakup 3 aspek yaitu, aspek
perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan ekonomi.
Kerangka acuan ini di susun untuk membantu petugas dalam
menjalankan kegiatan pemantauan garam beryodium.
2. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu daripembangunan
nasional yang antara lain mempunyai tujuan untuk mewujudkan bangsa yang
maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin.
Salah satu cirri bangsa bangsa yang maju adalah bangsa yang
mempunyai derajat kesehatan yang tinggi ,serta mempunyai sikap kejiwaan yang
menopang dan mendorong kreativitas untuk mencapai sasaran Rpjmn 2010-
2014 dibidang kesehatan, kementrian kesehatan telah menerapkan renstra
kementrian 2010-2014, yang memuat indikator keluaran yang harus dicapai,
salah satu dari 8 indikator keluaran dibidang perbaikan gizi yang harus di capai
pada tahun 2014 yaitu 90% rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
dengan kandungan yodium cukup, oleh karna itu program yodiumcukup indicator
untuk memantau masalah gaki saat ini adalah eksresi iodium dalam urin ( EIU )
sebagai refleksi usapan iodium, cukup RT mengkonsumsi beryodium dan 10
indikator manajemen. Sedangkan hasil pemantauan garam beryodium di wilaya
kerja puskesmas Bontoramba tahun 2017,sebesar 75%.
3. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan umum
- Tersedianya informasi secara terus-menerus setiap tahun tentang konsumsi
garam beryodium rumah tangga di tingakat kabupaten maupun kota.
TUJUAN KHUSUS