Anda di halaman 1dari 2

Monitoring Garam Beryodium

No. Dokumen : 445/ /UKM


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :02/01/2019
Halaman : 1-2

H.MULYADI,
PUSKESMAS S.Kep
BUMI MAKMUR NIP.197701011996
031005

1.Pengertian Monitoring garam beryodium adalah kegiatan yang


dilakukan secara berkala minimal setiap tahun sekali melalui
pemeriksaan garam (NaCl) baik jenis maupun mutu yang
dikonsumsi oleh rumah tangga.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam memperoleh gambaran tentang
cakupan konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat
di masyarakat.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bumi Makmur No.445/ /SK/
/PKM-BM/2019 tentang Monitoring Garam Beryodium
4.Referensi Kemenkes RI pedoman pelayanan gizi di puskesmas 2015
5.Prosedur 1. Alat :
a. ATK
b. Iodium test
2. Bahan :
a. Garam dapur
6.Langkah-langkah 1. Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan
menentukan sasaran di setiap desa (sekolah dasar/ desa
dengan sample)
2. Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan
menyiapkan alat (iodium test) dan form pencatatan dan
pelaporan.
3. Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan
menentukan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
monitoring garam
4. Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan
menginformasikan jadwal pelaksanaan monitoring
garam pada setiap instansi (sekolah dasar)
5. Melaksanakan kegiatan monitoring garam di setiap
sekolah dasar sesuai jadwal
6. Mencatat dan mengevaluasi hasil monitoring garam
yang telah dilaksanakan sesuai kriteria:
7. Bila garam berubah warna menjadi ungu tua (seperti
tertera pada etiket botol), maka garam tersebut
mengandung cukup yodium (>30 ppm)
8. Bila berwarna ungu muda atau keputih- putihan berarti
garam tersebut mengandung yodium kurang dari 30
ppm.
9. Bila warna tidak berubah, garam tersebut tidak
mengandung yodium.
7. Bagan Alir -
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Petugas Gizi
2. Masyarakat
3. Anak sekolah
10.
Dokumen Terkait
11.
Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai