Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM TINGKAT

RUMAH TANGGA
No.Dok : GIZI/KA-02/2018
No. Revisi : 01
KA Tanggal Terbit :02 JANUARI 2018
Halaman :1-2

I. PENDAHULUAN
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan {isik dan perkembangan mental.
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya
manusia yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek
perkembangan sosial dan aspek perkembangan ekonomi.
Untuk meningkatkan konsumsi garam beryodium tersebut perlu disusun Pedomam
Pemantauan Garam Beryodium di Rumah Tangga sebagai acuan para pengelola program di
pusat maupun daerah. Pedoman ini ini digunakan untuk menilai lge’berhasilan program,
perencanaan dan menetapkan kebijakan dalam rangka penanggulangan GAKY melalui
konsumsi garam beryodium dengan kadungan yodium cukup.
II. LATAR BELAKANG
Masalah gizi di salah satunya adalah masih adanya penderita gondok Dengan
berbagai kegiatan yang dilakukan salah sauinya dengan sosialisasi Kadarzi dan
Pemantauan garam beryodium di tingkat rumah tangga.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendapatkan data cakupan pemakaian garam beryodium tingkat rumah tangga dan
sosialisasi manfaat yodium
2. Tujuan Khusus
1. Memasyarakatkan garam beryodium
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ciri garam beryodium
IV. TATA NILAI PROGRAM
SABAR Dalam melayani masyarakat wilayah Puskesmas Nalumsari dan
menggerakkan masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium
IKHLAS Dalam memberikan pelayanan pada masyarakat tanpa rasa pamrih
TANGGUNG Dalam melakukan kegiatan pemantauan garam beryodium harus
JAWAB didasari dengan tanggung jawab, baik, kepada masyarakat
V. TATA HUBUNGAN KERJA/PEMBAGIAN PERAN LINTAS PROGRAM/LINTAS SEKTOR
Pihak Terkait Uraian tugas
Kepala Puskesmas Pemberian kebijakan tentang pemantauan garam beryodium
Bidan Desa  Melakukan pemeriksaan garam beryodium di posyandu
balita setiap Februari dan Agustus
 Sosialisasi tentang manfaat garam yodium

PKK  Membina dan memotivasi masyarakat untuk menggunakan


garam beryodium
 Menganjurkan warung-warung agar menjual garam yang
beryodium
Kader  Membantu memeriksa garam beryodium di posyandu
 Memotivasi ibu balita agar menggunakan garam
beryodium

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pengambilan sampel garam beryodium ditingkat rumah tangga.
Rincian kegiatan
1. Petugas mengharapkan agar semua ibu balita membawa 1 sendok teh
garam yang digunakan di rumah
2. Petugas membuat rencana kegiatan dengan berkoordinasi bides
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan
VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Petugas/ bides datang ke lokasi sesuai jadwal kegiatan posyandu
2. Petugas/bides menyampaikan maksud dan tujuan
3. Petugas / bides melakukan pemeriksaan garam yang dibawa ibu balita.
a. Siapkan cawan kaca
b. Ambil 1 sendok the garam yang dibawa ibu balita
c. Tetesi garam tersebut dengan iodine test sebanyak 3-5 tetes
d. Diamkan sekitar 1 menit dan lihat perubahan yang terjadi
e. Bila berubah warna menjadi biru artinya garam tersebut beryodium dan apabila
tidak ada perubahan warna maka artinya tidak mengandung yodium.
4. Petugas mencatat hasil pemeriksaan garam beryodium Alat dan bahan
a. Iodium test
b. Garam dapur
c. Cawan
d. Form hasil pemeriksaan
VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Pemantauan
Garam Beryodium  1X  1X
Tingkat Rumah
Tangga

IX. SASARAN
Sasaran adalah ibu rumah tangga terpilih sekitar posyandu
X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi kegiatan dan pelaporan dilakukan pada akhir kegiatan dan dicatat pada lembar laporan hasil
XI. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Kegiatan pemantauan garam di lakukakn tiap bulan Agustus dan September bersamaan dengan kegiatan Pemantauan Status Gizi Balita pada posyandu
sampel
2. Hasil kegiatan dilaporkan ke kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten
3. Hasil kegiatan juga di sampaikan dievalusai minlok dan rapat Program

Anda mungkin juga menyukai