Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KOTA KUPANG

DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG


UPT PUSKESMAS OESAPA
Jl suratim RT 015 RW 006 Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima
Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur
Email puskesmasoesapa@gmail.com

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SURVEY GARAM BERYODIUM
PADA UPT PUSKESMAS OESAPA

A. PENDAHULUAN
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya atau telah
mengalami fortifikasi dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30 – 80 ppm.
Dan penambahan ini dikarenakan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia. Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY) merupakan masalah yang serius seperti gondok, kretin atau
kerdil dll. Perlu kita ketahui kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-
hari, dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.

Akibat jangka panjang jika kekurangan yodium mengakibatkan


rendahnya kemampuan berpikir anak. Selain itu rendahnya konsumsi yodium
berdampak langsung terhadap menurunnya kualitas kesehatan masyarakat
yaitu menyebabkan kelahiran mati atau cacat bawaan pada bayi, gondok, anak
dengan IQ rendah, serta mempercapat penurunan fungsi tubuh seperti cepat
pikun, tuli atau buta sebelum usia tua.untuk antisipasi sejak dini yaitu
dihimbau kepada masyarakat untuk menggunakan garam beryodium, apalagi
pada saat ini sangatlah mudah mendapatkan garam beryodium.

B. LATAR BELAKANG
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama di kenal di indonesia.
Yodium merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental. Masalah GAKY merupakan masalah yang serius
mengingat dampaknya secara atau tidak langsung mempengaruhi
kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia yang mencakup 3
aspek, yaitu aspek perkembangan,kecerdasan,aspek perkembangan sosial dan
aspek perkembangan ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian, orang yang tidak mengonsumsi garam
yodium, daya pikirnya akan mengalami penurunan 3,5 persen saat usia 12
tahun. Sejalan dengan bertambahnya usia, 40 tahun ke atas penurunannya
mulai tajam yakni 13 persen/tahun. UPT Puskesmas Oesapa merupakan salah
satu Puskesmas yang letaknya berada dekat pantai, dan sebagaian besar
warganya bermukiman di dekat pantai dan memiliki tambak garam. Hasil
survey garam beriodium pada tahun 2017 dipat dilihat pada table dibawah ini
Tabel. 1 Hasil survey garam beriodium tahun 2017
Kategori kelurahan Ketegori Kelurahan
NO Kelurahan
dengan iodium baik dengan iodium Kurang
1. Oesapa Ƴ
2. Oesapa Barat Ƴ
3. Oesapa Selatan Ƴ
4. Lasiana Ƴ
5. Kelapa Lima Ƴ
Dari tebel satu diketahui bahwa semua kelurahan yang berada pada
wilayah kerja Puskesmas oesapa masih masuk dalam kategori kelurahan dengan
iodium kurang, untuk itu perlu dilakukan survey garam beriodium pada tahun
2018, diharapakan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan warga
tentang manfaat iodium dan masyarakat dapat mengetahui pula garam yang
dipakai mengandung iodium atau tidak sehingga harapannya dengan survey
garam pada tahun 2018 dapat meningkatkat status kelurahan menjadi kelurahan
dengan iodium baik.

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran tentang status Kelurahan, apakah Kelurahan
masuk dalam kategori kelurahan dengan garam beriodium baik atau
kelurahan dengan kategori Kelurahan dengan iodium kurang
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh informasi tentang garam yang digunakan di
tingkat masyarakat.
b. Memperoleh informasi tentang pembelian garam yang
digunakan masyarakat
c. Memperoleh informasi tentang merk dagang garam yang
dikonsumsi masyarakat
d. Memperoleh informasi tentang garam yang dijual di warung /
pasar

D. DASAR HUKUM
a. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan
b. Undang – Undang No 32 Tahun 2009 tentang Pemerintahan Daerah
c. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
Pangan
e. Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten / Kota
f. Keputusan Presiden Nomor 69 Tahun 1994 tentang Pengadaan
Garam Beryodium
g. Peraturan Presiden No 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja
Pemerintah
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 63 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penangulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah

E. VISI DAN MISI


a. VISI
Menjadikan program Gizi di UPT PUSKESMAS OESAPA sebagai pusat
pelayanan Gizi yang profesional, bermutu dan inovatif.
b. MISI
a) Mendorong kemandirian masyarakat menjadi keluarga sadar
gizi (KADARZI)
b) Meningkatkan kemandirian masyarkat agar terbebas dari
masalah stunting
c) Meningkatkan kemandirian masyarakat agar masyarakat
terbebas dari Kekurangan Energi Protein(KEP),Anemia, Ganguan
akibat kekurangan yodium (Gaky) dan Kekurangan Vitamin A (KVA)

F. TATA NILAI

Tata Nilai yaitu Upaya Kesehatan Gizi adalah “GISI CETAR”


G
IAT : Giat dalam menjalankan tugas
I
NOVASI : Inovasi dan kreatif dalam melakukan kegiatan
S
EHAT : Sehat, menjadi tujuan utama kami
I bekerja sama untuk mendapaptkan hasil yang
NTEGRITAS : terbaik.
C
EPAT : Cepat dalam bertindak dan mengambil keputusan
E
MPATI : Empati dalam melayani masyarakat
T
EPAT : Tepat dalam melayani Pasien sesuai SOP
A
DIL : Adil dalam pemerikssan pelayanan
R Ramah dalam melayani dengan dengan pedomasn 3
AMAH : S

G. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok
Pemantauan Garam beryodium
2. Rincian Kegiatan
Pemantauan garam beryodium di lakukan pada rumah tangga yang ada
pada wilayah kerja dengan menggunakan alat uji Iodin tes
H. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan yaitu :
A. Persiapan
1. Menentukan sampel
2. Menyusun jadwal pelaksanaan dan tenaga pelaksanaan
3. Menyiapkan format
4. Menyiapkan iodin tes
B. Pelaksanaan
1) Petugas melakukan kunjungan rumah pada rumah tangga
2) Petugas menjelaskan maksud dilakukannya survey garam
beriodium pada rumah tangga
3) Petugas meminta 1 sendok garam yang dipakai oleh keluarga
tersebut
4) Teteskan iodin tes pada garam sebanyak 2-3 tetes
5) Jika warna garam berubah menjadi ungu muda atau ungu tua
maka garam tersebut mengandung yodium dan anjurkan keluarga
untuk terus menggunakan garam tersebut termasuk cara penyimpanan
dan penggunaannya
6) Jika warna garam berubah menjadi ungu muda atau ungu tua
maka garam tersebut mengandung yodium dan anjurkan keluarga
untuk terus menggunakan garam tersebut termasuk cara penyimpanan
dan penggunaannya
7) Jika warna garam tidak mengalami perubahan warna maka
petugas lakukan KIE tentang manfaat yodium dan meminta keluarga
untuk mengganti garam yg digunakan dengan garam beriodium
8) Lakukan pencatatan dan pelaporan
I. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM
a. Peran lintas Program
Peran lintas program dalam kegiatan ini yaitu:
a. Memberikan informasi tentang pentingnya garam beryodium.
b. Menyiapkan Iodine test
c. Kerja sama dalam melakukan survey garam beriodium dan
melakukan KIE
b. Peran lintas sektor
Peran lintas sektor dalam kegiatan ini yaitu
a. Membantu menyebarkan informasi kesehatan kepada
masyarakat.
b. Membantu menyebarkan informasi kesehatan kepada
masyarakat tentang tujuan melakukan kegiatan
c. Mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh progrsm gizi
J. SASARAN
Rumah Tangga yang berada pada wilayah kerja
K. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sekali dalam setahun pada bulan oktober -november
L. SUMBER DANA
-
M. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan di lakukan setiap selesai melakukan kegiatan..

N. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi akan dilakukan setelah kegiatan surveyngaram selesai dilakukan
O. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Oesapa Penanggung Jawab Upaya Gizi

dr. Trio Hardhina


Yeni Sunaria Haning, SST
NIP. 19780913 200604 2 020
NIP.19860820 200903 2 014
DOKUMENTASI
HASIL SURVEY
GARAM
HASIL SURVEY GARAM YANG MENGANDUNG IODIUM
HASIL TES GARAM YANG TIDAK
MENGANDUNG IODIUM

Anda mungkin juga menyukai