Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS PETANG I
Jalan Kahuripan Petang, /Fax : 0361 813379,email : petang1_dikesbadung@yahoo.com
website : http://dikes.badungkab.go.id/puskesmaspetangsatu

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MONITORING GARAM BERYODIUM TINGKAT MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN
Gizi Masyarakat sebagai cerminan dari keadaan gizi individu merupakan faktor
yang amat penting, karena gizi adalah “zat kehidupan” yang sangat esensial bagi
pertumbuhan dan perkembangan manusia sepanjang hayatnya. Tanpa gizi yang memadai
tidak mungkin terwujud Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, cerdas, aktif dan
produktif. Peran gizi terhadap tumbuh kembang sangat jelas.Pertumbuhan dalam arti proses
bertambahnya struktur dan ukuran tubuh adalah hasil lansung pemenuhan kebutuhan gizi,
khususnya energi dan protein. Tidak jarang dari mereka yang mengalami gangguan tumbuh
kembang karena kekurangan energi dan protein, juga menderita kekurangan zat gizi mikro
yaitu vitamin dan mineral. Salah satu zat gizi yang berperan dalam tumbuh kembang adalah
iodium yang terdapat dalam garam dimasyarakat.
Untuk mencapai tujuan dari kegiatan diatas pendekatan pelayanan gizi dilakukan
melalui kegiatan spesifik dan sensitive, sehingga peran program dan sektor terkait harus
sinergis.

II. LATAR BELAKANG


Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa
persentase rumah tangga di Indonesia yang mengkonsumsi garam yang cukup mengandung
iodium sebesar 77,1%, kurang iodium sebesar 14,8% dan tidak beriodium sebesar 8,1%.
GAKI merupakan salah satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Untuk menurunkan angka
prevalensi GAKI di masyarakat salah satunya adalah memonitor peredaran garam beryodium
yang ada dimasyarakat yang dilakukan secara berkala baik jenis mutu garam yang
dikonsumsi ditingkat rumah tangga.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya informasi secara terus menerus setiap tahun tentang konsumsi garam
beryodium rumah tangga di tingkat masyarakat .
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan yodium
cukup (>=30 ppm), kurang ( < 30 ppm) dan tidak mengandung yodium.
b. Diperolehnya informasi tentang :
1) Jenis garam yang digunakan di rumah tangga.
2) Merk garam yang digunakan di rumah tangga
3) Cara penyimpanan garam beryodium
4) Tempat membeli

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Test garam dimasyarakat wilayah kerja Puskesmas Petang I
2. Rincian Kegiatan
a. Melakukan test garam yang beredar dimasyarakat terkumpul yang diwakili oleh 5 Desa
b. Garam yang di test total sebanyak 50 sampel di tingkat rumah tangga

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Petugas membuat jadwal kegiatan setelah berkoordinasi dengan pihak desa dilingkungan
Puskesmas Petang I
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
3. Petugas datang ke lokasi sesuai jadwal yang telah disepakati
4. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan
5. Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa sasaran (sampel) dengan cara
sebagai berikut :
a. Petugas mengambil ½ sendok makan garam yang akan diuji. Bila garam berbentuk
briket, terlebih dahulu garam tersebut dihaluskan.
b. Petugas meneteskan 2-3 tetes cairan uji garam beryodium (iodina tes) ke permukaan
garam tersebut.
c. Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam segera setelah
ditetesi cairan uji garam beryodium.
1) Petugas membaca hasil dengan kriteria sebagai berikut :
2) Bila garam berubah warna menjadi ungu tua (seperti tertera pd etiket botol), maka
garam tersebut mengandung cukup yodium (> 30 ppm)
3) Bila berwrna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam tersebut mengandung
yodium kurang dari 30 ppm.
4) Bila warna tidak berubah, garam tersebut tidak mengandung yodium.
VI. SASARAN
Desa di wilayah kerja Puskesmas Petang I sebanyak 5 Desa , dengan pengambilan sampel
acak yaitu 10 sampel per desa.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Dilaksanakan 1 kali dalam setahun pada bulan Agustus.

VIII. PERAN LINTAS PROGRAM :


Sangat berpengaruh dalam setiap keberhasilan pelaksanaan kegiatan di masyarakat
a. Promkes dalam penyuluhan dan Pembinaan
b. P2 dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit

IX. PERAN LINTAS SEKTOR


Sangat penting dan berpengaruh dalam setiap keberhasilan pelaksanaan kegiatan di
masyarakat.
a. PKK merupakan ujung tombak dalam pola asuh keluarga
b. Kecamatan, kelurahan dan desa untuk menggali dukungan

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi kegiatan diakukan terhadap hal hal :
a. Jadwal pelaksanaan
b. Jumlah sasaran
c. Keterlibatan lintas sektor
d. Keterlibatan Pemerintah Desa dll
Laporan evaluasi akan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Badung pada bulan berikutnya.

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilakukan selama kegiatan berlangsung meliputi, persentase jumlah rumah


tangga yang menggunakan garam beryodium. Pelaporan dibuat berdasarkan hasil evaluasi
dan disampaikan ke Dinas kesehatan Kabupaten Badung pada bulan berikutnya. Evaluasi
dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan di semua Posyandu dan hasilnya diberikan kepada
penaggungjawab gizi puskesmas kemudian direkap dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Badung.
XII. DANA
Pendanaan untuk kegiatan test garam beryodium tingkat rumah tangga berasal dari dana
BOK.

Petang, ………………………..2020
Penanggung Jawab UKM Petugas Pelaksana Gizi

Putu Gede Suwarjaya Ida Ayu Putu Angga Sri Utami Dewi, S.Tr.Gz.
NIP.199301222019031005

Mengetahui
Kepala UPTD.Puskesmas Petang I

dr. I Ketut Dwipayana


NIP. 19780112 200901 1 004

Anda mungkin juga menyukai