Anda di halaman 1dari 6

Nomor KAK/KM/GZI.010/414.102.

30/2023
Revisi Ke 0
Berlaku Tgl 20 Januari 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


(KAK)

MONITORING GARAM MASYARAKAT

Ditetapkan oleh:
Kepala UOBF Puskesmas Klotok

dr. ARDI RINIPTO


NIP.19760720 201201 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN


DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
UOBF PUSKESMAS KLOTOK
Jl. Raya Klotok Nomor 542 Telephone 081353321411
e-mail : puskesmas.klotok@gmail.com
TUBAN 62382
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
UOBF PUSKESMAS KLOTOK
Jalan Raya Klotok Nomor 542 Telephone 082233266977
e-mail : puskesmas.klotok@gmail.com
TUBAN - 62382

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MONITORING GARAM MASYARAKAT
Nomor : KAK/KM/GZI.010/414.102.30/2023

I. PENDAHULUAN
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
mental. Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan
kualitas sumberdaya manusia yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek
perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan social dan aspek
perkembangan ekonomi.
Hasil Riskesdas tahun 2013, secara keseluruhan (perkotaan dan pedesaan) rumah
tangga yang mengonsumsi garam mengandung cukup yodium mencapai 77,1%,
yang mengonsumsi garam kurang mengandung yodium sebesar 14,8% dan yang
tidak mengandung yodium sebesar 8,1%. Berkaitan dengan itu Direktur Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat, mengeluarkan Surat Edaran Nomor :
JM.03.03/BV/2195/09 tertanggal 3 Juli 2009, mengenai Percepatan
Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium yang antara lain
menginstruksikan kepada seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar
meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam peningkatan garam
beryodium dan menghentikan suplementasi kapsul minyak yodium pada sasaran
(WUS, ibu hamil, ibu menyusui dan anak SD/MI). Hal ini diperkuat dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang Pedoman
Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014 telah menetapkan 4 sasaran pembangunan kesehatan yaitu
meningkatkan umur harapan hidup dari 70,7 ( Proyeksi BPS, 2008) menjadi 72,
menurunkan angka kematian bayi dari 34 ( SDKI, 2007) menjadi 24 per 1000
kelahiran hidup, menurunkan angka kematian ibu dari 228 ( SDKI, 2007) menjadi
118 per 100 ribu kelahiran hidup dan menurunkan gizi kurang (termasuk gizi
buruk
) dari 18,4% (Riskesdas, 2007 ) menjadi kurang dari 15% dan menurunkan balita
pendek dari 36,8% ( Riskesdas, 2007) menjadi kurang dari 32%. Untuk mencapai
sasaran RPJMN 2010 – 2014 Bidang Kesehatan, Kementerian Kesehatan telah
menetapkan RENSTRA Kementerian Kesehatan 2010-2014, yang memuat
indikator keluaran yang harus dicapai. Salah satu dari 8 indikator keluaran di
bidang Perbaikan Gizi yang harus dicapai pada tahun 2014 yaitu 90 % rumah
tangga mengonsumsi garam beryodium dengan kadungan yodium cukup. Oleh
karena itu program penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatkan
konsumsi garam beryodium.
Untuk meningkatkan konsumsi garam beryodium tersebut perlu disusun Pedomam
Pemantauan Garam Beryodium di Rumah Tangga sebagai acuan para pengelola
program di pusat maupun daerah. Pedoman ini ini digunakan untuk menilai
keberhasilan program, perencanaan dan menetapkan kebijakan dalam rangka
penanggulangan GAKY melalui konsumsi garam beryodium dengan kadungan
yodium cukup.

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan estimasi diatas, serta melihat realitas di Indonesia khususnya di
kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, pada hasil uji garam terdapat 1%
dengan kadar yodium kurang. Hal ini biasanya disebabkan karena cara
penyimpanan garam yang kurang benar. Untuk itu perlu terus diadakan monitoring
garam beryodium pada tingkat masyarakat

III. TUJUAN
a. Umum:
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya garam yodium.

b. Khusus:
1. Untuk meningkatkan penggunaan garam yodium
2. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara penyimpanan
garam yodium.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Monitoring garam beryodium Pelaksanaan kegiatan ini yaitu masing –
masing desa diambil 1 SD, dan Siswa
SD di wilayah kerja Puskesmas Klotok
dimana tiap kelas diwakili oleh 26 siswa.
Jika ada kelas yang paralel diambil 1
kelas saja. Tiap siswa membawa
sample garam yang
digunakan dirumah sebanyak 1-2 sdm
dan
No KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
dimasukkan kedalam plastik, kemudian
plastik diberi keterangan Nama Siswa, kelas
dan merek garam yang digunakan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


- Penentuan Lokasi
1. Petugas gizi menetapkan lokasi (seluruh desa di wilayah Puskesmas
Klotok yang memiliki SD/MI).
2. Tiap desa 1 (satu) SD/MI baik negeri maupun swasta yang dipilih secara
acak.
3. Petugas gizi membuat surat pemberitahuan pelaksanaan kegiatan untuk
masing-masing SD/MI yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas.
- Penentuan Sampel
1. Dari setiap SD/MI terpilih akan diambil sebanyak 26 murid yang berasal
dari kelas 4 dan kelas 5 secara sistematik.
2. Tahap-tahap pemilihan sampel adalah sebagai berikut :
a. Berilah nomor urut mulai dari murid kelas 5 sampai kelas 4 (gunakan
daftar absensi).
b. Jika jumlah murid tersebut kurang dari 26 murid maka masukkan juga
murid dari kelas 3, begitu seterusnya sampai mendapat sebanyak
26 sampel.
c. Jika jumlah murid tersebut hanya 26 anak, maka seluruh murid diambil
sebagai sampel (tidak perlu dilakukan sampling).
d. Tentukan angka interval dengan
rumus : Interval =
26
- Data yang dikumpulkan :
1. Bentuk garam yang dikonsumsi : Halus, Curai/krosok, ataupun Briket.
2. Merk dagang (label) garam yang dikonsumsi.
3. Tempat ibu (orang tua) murid membeli garam yang dikonsumsi.
4. Kandungan yodium pada garam yang dilihat melalui indikator warna.
- Cara pengumpulan data :
1. Guru meminta murid yang terpilih sebagai sampel membawa garam yang
dikonsumsi dirumah (sebanyak 1 – 2 sendok makan) ke sekolah. Garam
tersebut dibungkus dalam plastik atau kertas. à murid tidak boleh saling
minta/tukar menukar garam yang dibawa.
2. Mintalah murid untuk mencatat merk dagang (label) garam serta nomor
pendaftaran dari garam yang dikonsumsi atau dibawa tersebut.
3. Setiap contoh garam dianalisa/diuji di depan kelas oleh guru atau oleh
murid dengan bimbingan guru, dengan cara sebagai berikut :
a. Ambillah ½ sendok makan garam yang akan
diuji. jika garam dalam bentuk briket sebaiknya
dihaluskan dahulu
b. Teteskan 2 – 3 tetes cairan uji garam beryodium ke permukaan
garam yang akan diuji tersebut.
c. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam segera setelah
ditetesi cairan uji garam beryodium.
d. Pembacaan hasil :
 jika pada garam timbul warna biru/ungu berarti garam tersebut
mengandung cukup yodium ( > 30 ppm).
 Jika pada garam timbul warna biru/ungu muda atau keputih-putihan
berarti garam tersebut kurang mengandung yodium.
 Jika pada garam tidak timbul warna biru/ungu (tetap putih) berarti
garam tersebut tidak mengandung yodium.

VI. SASARAN
Sasaran Monitoring Garam Masyarakat diambil 26 sampel per desa..

VII. PERAN LINTAS PROGRAM

PROGRAM PERAN
Bidan Desa Membantu mengkoordinasikan kegiatan
dan pelaksanaan kegiatan.

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR

PIHAK TERKAIT PERAN


Dikpora Menfasilitasi kegiatan monitoring garam
Kepala Sekolah Memberika perintah kepada guru
menyiapkan sasaran
Guru Menyiapkan sasaran murid kelas IV dan
kelas V

IX. TATA NILAI


“ KLOTOK “
K : Kepuasan
masyarakat L : Layanan
bermutu
O : Organisasi berkualitas
T : Terampil dalam pelayanan
O : Operasional pelayanan sesuai standart
K : Kerja sama lintas program & lintas
sektor

X. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
No Jenis kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Monitoring Garam V
Masyarakat

XI. PEMBIAYAAN/ANGGARAN
Pembiayaan Kegiatan Monitoring Garam Masyarakat tidak dianggarkan melalui
anggaran dana Puskesmas Klotok Tahun 2023 atau swadaya.

XII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap tahun.

XIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Pencatatan:
1. Form monitoring garam.
2. Jadwal Pelaksanaan.
b. Pelaporan:
Pelaporan dilaksanakan Satu tahun sekali ke Dinas Kesehatan P2KB.
c. Evaluasi Kegiatan:
Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal monitoring UKM Puskesmas Klotok.

Klotok, 20 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala UOBF Puskesmas Klotok, Koordinator Pelayanan Gizi

dr. ARDI RINIPTO RIZKA NUR ARIFAH, A.Md.Gz


NIP. 19760720 201201 1001

Anda mungkin juga menyukai