Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENELITIAN

MELAKUKAN PENELITIAN DATA TERAPAN DALAM BIDANG GIZI


DAN DIETETIK DALAM PENGGUNAAN GARAM YODIUM
DI KELURAHAN BANDUNG UJUNG PUSKESMAS PERUMNAS
TAHUN 2021

OLEH

NAMA : SISKA WULANDARI, AMG

NIP : 19890207 201101 2 006

PUSKESMAS PERUMNAS
KOTA LUBUKLINGGAU
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek terpenting dari kehidupan masyarakat yang dapat
mempengaruhi mutu hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan
kematian yang tinggi terjadi pada bayi dan anakanak. Menurunnya daya kerja
fisik serta terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung dan tidak
langsung dari masalah gizi. Di Indonesia menunjukkan masih rendahnya
kesadaran masyarakat mengenai gizi. kurangnya pengetahuan dan salah
persepsi tentang kebutuhan dan nilai pangan adalah umum yang dijumpai setiap
negara. Pada kenyataanya đi kehidupan sehari-hari dikarenakan kurang
pengetahuan tersebut berdampak pada tingkat keadaan gizi individu atau
masyarakat yang kurang baik.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu
dari masalah gizi utama yang belum dapat dieliminasi disebabkan oleh
lingkungan yang miskin sumber yodium. Penduduk yang tinggal didaerah defisit
yodium dan hanya mengonsumsi makanan dan minuman yang tersedia di
daerah sekitarnya dalam waktu lama akan mengalami kekurangan yodium dan
menderita GAKY. Kekurangan yodium jika tidak ditangani sedini mungkin akan
menurunkan produktifitas dan taraf kesehatan manusia yang menurun.
Kurangnya pengetahuan mengenai penyebab GAKY menjadi pendorong
tingginya angka kejadian masalah Kesehatan.
Dampak GAKI adalah gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental dan
pertumbuhan terhambat yang dapat terjadi pada anak dan remaja; gondok
dengan berbagai komplikasi, hipotiroidisme dan gangguan fungsi mental pada
dewasa; abortus, lahir mati, cacat bawaan, kematian perinatal, kematian bayi
dan kretin pada janin; gondok, hipotiroidisme dan penurunan IQ pada neonatal.
GAKI dapat terjadi pada semua kelompok umur; namun kelompok risiko tinggi
terkena GAKI adalah wanita usia subur (WUS), ibu hamil, bayi, balita dan anak
usia sekolah.
Dalam laporan ini, sasaran penyuluhan garam beryodium adalah wanita
usia subur yang mengikuti kegiatan Posyandu dan tidak menyertakan sasaran
lain yang aktif dalam kegiatan masyarakat lainnya. Pertimbangan pemilihan
sasaran tersebut adalah:
1. WUS yang telah menikah menjadi tokoh sentral dalam penyajian menu
keluarga sehari-hari, dan
2. WUS dalam kegiatan posyandu adalah kelompok kecil dan biasanya relatif
homogen (usia) dibandingkan sasaran kelompok lainnya seperti kegiatan
keagamaan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat
pengetahuan ibu rumah tangga dalam penggunaan garam beryodium di
Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dalam penggunaan
garam beriodium di Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan Lubuklinggau
Barat I Kota Lubuklinggau.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apakah ada pengaruh sebelum dan sesudah di lakukan
penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan ibu rumah tangga dalam
penggunaan garam yodium.
b. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan dengan cara penggunaan garam
beryodium.

D. Lokasi dan Waktu


Lokasi penelitian adalah sample 10 rumah di Kelurahan Bandung Ujung
Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau yang merupakan wilayah
kerja Puskesmas Perumnas.
Waktu pelaksanaan dilaksanakan pada bulan November Tahun 2021.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan
terutama tentang tingkat pengetahuan dan penggunaan garam beryodium di
rumah tangga.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan Bandung
Ujung Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau berkaitan dengan
tingkat pengetahuan dan penggunaan garam beryodium.
BAB II
HASIL PENELITIAN

A. Metode
Menurut teori health belief model (dalam Janz Nancy Ket al, 1984),
bahwa perubahan perilaku individu dipengaruhi oleh bermacam faktor yaitu
persepsi individu terhadap penyakit, yang menentukan besaran ancaman yang
dirasakan, persepsi terhadap hambatan dan keuntungan terhadap tindakan
preventif dan dukungan terhadap perubahan perilaku: seperti pendidikan dan
media informasi.
Sampel yang akan di uji yaitu pengetahuan ibu terhadap penggunaan
garam beryodium dalam rumah tangga dengan dilakukan uji penelitian
meneteskan Iodium test pada garam untuk mengetahui apakah garam rumah
tangga warga Kelurahan Bandung Ujung mengandung Yodium atau tidak.

B. Karakteristik Sampel
Sampel dalam penelitian ini merupakan 10 rumah tangga yang tinggal di
Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau,
sebagaimana pada table dibawah ini:
Tabel 1.
No Karekteristik Sampel Jumlah Sampel Persentase (%)
1 Tingkat Pendidikan
- SMA 7 70%
- DIPLOMA/ SI 3 30%

2 PEKERJAAN
- BEKERJA 2 20%
- TIDAK BEKERJA 8 80%

Berdasarkan data tabel di atas, terlihat karakteristik sampel dalam


penelitian ini berdasarkan Pendidikan, diketahui ibu-ibu dengan pendidikan SMA
(70%) dan jenjang Pendidikan tinggi (Diploma/ S1) yaitu sebesar 30%.
Selanjutnya, dilihat berdasarkan jenis pekerjaan,mayoritas ibu-ibu kelurahan
Pelita Jaya adalah tidak bekerja yaitu sebesar 80%.
C. Pemeriksaan Garam Beryodium Menggunakan Iodine Test
Garam beriodium adalah garam (NaCl) yang diperkaya dengan iodium
melalui proses iodisasi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan
kandungan Kalium Iodat (KIO3).
Tes kit iodium (larutan uji garam beriodium) adalah larutan yang digunakan
untuk menguji kandungan iodium dalam garam secara kualitatif yang dapat
membedakan ada/tidaknya iodium dalam garam melalui perubahan warna
menjadi ungu, dilakukan sebagai berikut:
1. Siapkan 1 sdm garam yang akan diuji kadar yodium;
2. Letakkan pada wadah/ tempat yang bersih
3. Tetesi garam tersebit dengan Iodine Tes sebanyak 1 – 2 tetes;
4. Bila garam tersebut berubah warna menjadi biru tua/ ungu maka garam
tersebut mengandung yodium.

Tabel 2

Garam Iondine Tes

Garam mengandung yodium 10 (100%)


Garam tidak mengandung yodium 0 (0%)

Dapat dilihat hasil Pemeriksaan garam dengan menggunakan tes kit


iodium yang dilakukan pada 10 rumah tangga di Kelurahan Bandung Ujung
Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, semuanya (100%)
mengandung garam Yodium.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil gambaran yang didapat, dapat dilihat bahwa dari 10


rumah tangga yang menjadi sample pemeriksaan garam di Kelurahan Bandung
Ujung, semuanya (100%) mengandung yodium.
Hasil yang didapatkan dari laporan ini menunjukkan yang bahwa
penyuluhan yang dilakukan pada ibu rumah tangga sangat berpengaruh terhadap
peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga.
Penyuluhan tentang manfaat garam beryodium serta cara penyimpanan
yang baik dan benar mampu meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu dalam
penggunaan garam beryodium di Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan
Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau.
Perlunya sosialisasi/KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) secara
berkala pada wilayah kerja Puskesmas Perumnas tentang pentingnya konsumsi
garam beryodium agar dapat menjaga fungsi tiroid tetap stabil. Mendukung
pertumbuhan otak janin, bayi, dan anak-anak. Mencegah penyakit tiroid, seperti
penyakit gondok dan hipotiroidisme.

Lubuklinggau, November 2021

Petugas Gizi Ka. UPT Puskesmas Perumnas

Siska Wulandari, AMG Hamila, SKM


NIP.19890207 201101 2 006 NIP. 19730618 199301 2 006

Anda mungkin juga menyukai