Anda di halaman 1dari 14

PENULISAN ILMIAH

KELOMPOK 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN CARA


PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM MASYARAKAT PESISIR
KELURAHAN PUDAY KECAMATAN ABELI
ANGGOTA KELOMPOK 7 :
DIAN NURLITASARI DULA ALBAH (J1A119106)
HESTI (J1A119126)
LUSIANI (J1A119144)
MUHAMMAD FERDYANSAH (J1A119154)
BRIGITA CRISTA PAYUNGLANGI (J1A119238)
PENDAHULUAN
A. Problem Statement
Garam merupakan penambah rasa dalam makanan, tetapi mempunyai fungsi yang penting dalam
kehidupan manusia. Peran penting dalam garam adalah kadar iodiumnya. Kekurangan iodium
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan sesorang mengalami penurunan kecerdasan.
Penggunaan garam beriodium di rumah tangga sangat dianjurkan karena fungsi iodium yang
sangat penting bagi tubuh manusia. Iodium merupakan salah satu zat gizi mikro yang termasuk ke
dalam kategori elemen ultratrace yang sangat penting bagi tubuh terutama pada anak-anak dan ibu
hamil (Akbar et al. 2021).
B. states

1. By Doing What 2. Finding What

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk Dari hasil penelitian ini dapat meningkatkan
mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat pengetahaun masyarakat betapa pentingnya
dengan penggunaan garam beryodium di wilayah mengkomsumsi garam beryodium dan tahu cara
pesisir Kelurhan Puday, Kecamatan Abeli. memilih garam yang mengandung yodium. Dan
penelitin ini juga ingin meneliti apakah ada
hubungan pengetahuan masyarakat dengan
komsumsi garam beryodium yang pengetahuannya
diatas rata – rata akan berbeda komsumsi garam
beryodiumnya dengan pengetahuan yang dibawah
rata dan bagaimana mengatasi masalah tersebut
supaya semua masyarakat mendapat pengetahuan
akan pentingnya komsumsi garam beryodium.
C. Recent Publish
1. R Nur., (2016) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan
Masyarakat dengan Rendahnya Penggunaan Garam Beryodium”. Persamaan dari penelitian ini yaitu
hubungan pengetahuan masyarakat dengan penggunaan garam beryodium. Perbedaan penelitian ini yaitu
tempat penelitian dan waktu penelitian.

2. E Andriani., (2018) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah
Tangga dengan Kadar Garam Beryodium”. Persamaan dari penelitian ini yaitu Hubungan tingkat pengetahuan
dengan penggunaan kadar garam beryodium. Perbedaan penelitian ini yaitu lokasi dan waktu penelitian serta
subjek penelitian yang lebih spesifik.

3. YS Damanik., (2019) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah
Tangga dengan Penggunaan Garam Beryodium”. Persamaan penelitian ini adalah hubungan pengetahuan
dengan penggunaan garam beryodium. Perbedaan penelitian ini yaitu lokasi dan waktu penelitian serta subjek
penelitian yang lebih spesifik.
D. Objective Statement
Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat dengan
penggunaan garam beryodium di wilayah pesisir Kelurhan Puday, Kecamatan Abeli. Maka
dari itu kami mengambil lokasi sampel penelitian di di wilayah pesisir Kelurhan Puday,
Kecamatan Abeliy dengan membagikan kuesioner kepada masyarakat dengan mengnjungi
rumah masyarakat.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
HASIL

Analisis Univariat
Pengetahuan Ibu
 
Berdasarkan hasil analisis univariat distribusi frekuensi pengetahuan ibu dalam penelitian ini dapat terlihat pada tabel
dibawah ini.
 
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Di Kelurahan Puday Kecamatan Abeli Tahun 2021

No. Pengetahuan Ibu Jumlah (n) Persentase (%)


1. Ya, tahu 63 63,0%
2. Tidak tahu 37 37,0%
Total 100 100%

Berdasarkan pada tabel diatas menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu yang memiliki
pengetahuan ya, tahu sebanyak 63 responden (63%). Sedangkan yang memiliki pengetahuan tidak tahu yaitu sebanyak
37 responden (37%).
Analisis Bivariat
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan cara penggunaan Garam Beryodium di Kelurahan Puday
Kecamatan Abeli Tahun 2021
 
Untuk Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan cara penggunaan garam beryodium di Kelurahan
Puday Kecamatan Abeli dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Penggunaan Garan Beryodium di Kelurahan


Puday Kecamatan Abeli Tahun 2021

Cara Penggunaan Garam Beryodium


Pengetahuan Dicampurkan
Dicampurkan Dicampurkan Total P value
Ibu sebelum
saat dimasak setelah dimasak
dimasak
Ya, tahu 14 35 14 63  
22,2% 55,6% 22,2% 100%  
 
Tidak tahu 4 23 10 37 0,352
10,8% 62,2% 27,0% 100%
Jumlah 18 58 24 100
18,0% 58,0% 24,0% 100%
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik tentang penggunaan garam
beryodium yang dicampurkan sebelum dimasak di rumah tangga yaitu sebanyak 14 responden (22,2%), dicampurkan saat
dimasak yaitu sebanyak 35 responden (55,6%) dan dimasukan setelah dimasak sebanyak 14 responden (22,2%) sedangkan
responden yang tidak memiliki pengetahuan tentang penggunaan garam beryodium yang dicampur sebelum dimasak di rumah
tangga yaitu sebanyak 4 responden (10,8%), dicampurkan saat dimasak yaitu sebanyak 23 responden (62,2%) dan dimasukan
setelah dimasak sebanyak 10 responden (27,0%).Berdasarkan dari hasil uji Chi-square dengan  value = 0,352 ( value < 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak hubungan pengetahuan dengan cara penggunaan garam beryodium di tingkat rumah
tangga di Kurahan Puday Kecamatan Abeli.
PEMBAHASAN
Berdasarkan dari hasil uji Chi-square dengan  value = 0,352 (  value < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan pengetahuan ibu dengan penggunaan garam beryodium di tingkat rumah tangga di Kelurahan Puday Kecamatan Abeli.
Adapun yang diperoleh dari hasil wawancara pada penelitian ini bahwa lebih banyak ditemukan masyarakat yang memiliki pengetahuan
tentang garam beryodium ini dikarenakan rata-rata atau 63% pengetahuan para ibu mengenai garam beryodium, manfaat garam
beryodium, dan dampak kekurangan yodium sudah sangat baik. Selain itu penyimpanan dan cara menggunakan garam beryodium sudah
sangat baik. Dimana masyarakat sudah memiliki pengetahuan bahwa menaburkan garam ketika proses memasak makanan tidak akan
mendapat manfaat apa-apa. Karena kandungan yodiumnya akan langsung menguap begitu saja. Selain itu sudah tidak banyak di
temukan ibu-ibu rumah tangga yang menempatkan garam yodium dalam wadah terbuka melainkan ditempatkan dalam wadah yang
benar-benar tertutup, baru dibuka ketika akan menggunakannya. Tujuannya agar kandungan yodiumnya tidak menguap begitu saja.
Ditemukan banyak masyarakat yang menggunakan garam beryodium dikarenakan sangat mudah didapatkan dipasar atau warung.
Pengetahuan merupakan hasil dari penginderaan seseorang yang dipengaruhi dari berbagai faktor seperti tingkat pendidikan,
informasi, budaya, pengalaman, dan sosial ekonomi. Di sisi lain sikap setiap individu selain dipengaruhi oleh pengetahuan juga dapat
timbul atau berubah seketika yang diakibatkan pengalaman pribadi, orang lain, dan media massa (Akbar et al., 2021). Pengetahuan juga
merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi perilaku ibu rumah tangga untuk menggunakan garam beryodium.
Pengetahuan dengan mengadopsi konsep utama dari Green adalah sebagai faktor pemudah yang mengarahkan pada tindakan tepat pada
perilaku kesehatan. Oleh karena itu pengetahuan akan membuka wawasan ibu terhadap masukan informasi khususnya tentang garam
beryodium dan selanjutnya dipraktikkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu perilaku penggunaan garam beryodium.
KESIMPULAN

Tidak terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan penggunaan garam


beryodium di Kelurahan Puday Kecamatan Abeli. Diharapkan lebih
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya
mengkonsumsi garam beryodium guna menanggulangi GAKY misalnya
melalui kegiatan penyuluhan, yang diharapkan dapat menjadi dasar untuk
memperkuat perilaku mereka dalam penggunaan garam beryodium.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai