Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT

PENGETAHUAN (TAHU) IBU TENTANG GANGGUAN AKIBAT


KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

Cicilia Wahju Djajanti, Irine Yunila Prastyawati, Magdalena Astrid


STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya
email : yanti_stikesrkz@yahoo.co.id

ABSTRAK
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan konsumsi
yodium kurang, sehingga mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas hidup manusia. Yodium
diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil namun yodium memiliki fungsi esensial bagi tubuh
untuk sintetis hormon tiroid. Terdapat beberapa ibu di Desa Ngrambe yang tidak mengetahui
tentang Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh
penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium. Desain yang digunakan adalah pra eksperimental dengan rancangan One Group Pra-Post
Test Design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penyuluhan kesehatan. Variabel tergantung
dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan. Teknik sampling yang digunakan adalah simple
random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner. Hasil penelitian sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan sebanyak 49%
memiliki tingkat pengetahuan baik, 20% memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 31% memiliki
tingkat pengetahuan kurang. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan sebanyak 96% memiliki
tingkat pengetahuan baik dan 4% memiliki tingkat pengetahuan kurang. Hasil uji wilcoxon signed
rank tests menunjukkan hasil nilai p = 0,000 lebih kecil dari α=0,05 dan Ztabel = ±1,96 lebih kecil
dari Zhitung = -4,144, maka H0 ditolak yang berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan (tahu) ibu tentang Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Penyuluhan kesehatan
memiliki upaya dalam peningkatan pengetahuan, maka diharapkan bagi petugas kesehatan untuk
tetap memberikan penyuluhan kesehatan secara berkala serta pembagian leaflet tentang Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium.

Kata Kunci : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, Pengetahuan, Penyuluhan

ABSTRACT
Iodine Deficiency Disorder is one diseases caused by deficiency iodium consumption which affect
on human viability and the quality of life. The body needs a small amount of iodium, but it has
essential function as sintetic Thyroid Hormone. Some mothers in Ngrambe Village did not know
about Iodine Deficiency Disorder. The aim to analyzed the influence of health education towards
mothers level knowledge about Iodine Deficiency Disorder. The design of this study used pra
experimental with One Group Pra-Post Test. The Independent variable was health education. The
Dependent variable was the level of knowledge. The sample was 45 respondents who was taken by
simple random sampling. The instrument of this study was questionnaire. The results shows that
before the health education 49% respondents had good level of knowledge, 20% of respondents
had moderate level of knowledge and 31% had low level of knowledge. After health education,
96% respondents has good level of knowledge and 4% has low level of knowledge. The result of
wilcoxon sign rank tests with significant values α=0,05, it was obtained that p=0,000 and Z table =
±1,96 less than Zcount = -4,144. Therefore H0 is rejected. This proves that health education gives
some impacts to the mothers knowledge level about Iodine Deficiency Disorder. Health education
increased knowledge so the health officer need to keep their duty to periodically give health
education and distribute leaflet about Iodine Deficiency Disorder.

Key Word : Iodine Deficiency Disorder, Knowledge, Health Education

17
PENDAHULUAN yang bermerek sama, warga mengungkapkan
Defisiensi yodium merupakan masalah sering menggunakan garam curah dari pada
kesehatan masyarakat di seluruh dunia garam halus yang beryodium karena
karena sejumlah besar masyarakat dunia harganya lebih murah, dan warga
hidup di daerah yang tanahnya kekurangan mengungkapkan gondok adalah penyakit
yodium (Ikatan Dokter Indonesia, 2010:231). orang bodoh dan kadang tidak dirasakan
Menurut Gibney (2008:263) defisiensi namun setelah beberapa bulan terlihat
yodium merupakan keadaan yang prevalen di membesar, serta manfaat garam hanya
daerah pegunungan dan di daerah yang sebagai rasa asin dan rasa sedap dalam
terjadi penipisan tanah. Defisiensi yodium masakan.
menyebabkan masalah yaitu Gangguan Berdasarkan hasil Laporan Riskesdas
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Saat 2013 menunjukkan secara nasional 77,1%
ini GAKY masih menjadi suatu masalah gizi RT yang mengonsumsi garam dengan
di Indonesia (Saidin, 2009:101). GAKY kandungan cukup yodium, 14,8% RT
merupakan salah satu penyakit dari mengonsumsi garam dengan kandungan
kekurangan gizi yang diakibatkan konsumsi kurang yodium dan 8,1% RT mengonsumsi
yodium yang kurang sehingga dapat garam yang tidak mengandung yodium.
mempengaruhi kelangsungan hidup dan Secara nasional angka ini masih belum
kualitas hidup manusia (Hariyanti, mencapai target Universal Salt Iodization
2013:151). Yodium diperlukan tubuh dalam (USI) atau “garam beryodium untuk
jumlah yang kecil namun yodium memiliki semua”, yaitu minimal 90% RT yang
fungsi esensial bagi tubuh untuk sintetis mengonsumsi garam dengan kandungan
hormon tiroid yang berlangsung didalam cukup yodium. Wawancara yang dilakukan
kelenjar tiroid. Menurut Guyton (2007:979) peneliti kepada Kepala Bagian Gizi
yodium diserap dalam bentuk yodida, yang Puskesmas Ngrambe mengatakan,
didalam kelenjar tiroid dioksidasi dengan permasalahan GAKY menjadi hal yang
cepat menjadi yodium, terikat pada molekul utama untuk diselesaikan. Upaya
tirosin dan tiroglobulin. Masalah GAKY penyelesaian masalah GAKY tersebut telah
hingga saat ini bukan hanya disebabkan oleh dilakukan sejak tahun 2000. Pemantauan
yodium, namun ada faktor lain salah satunya garam beryodium tingkat masyarakat tahun
ialah bahan Goitrogenik. Bahan Goitrogenik 2013 telah dilakukan oleh Puskesmas
adalah bahan makanan yang dapat Ngrambe. Pemantauan tersebut melalui 23
menghambat pemanfaatan yodium oleh tubuh sampel garam yodium rumah tangga tiap
(Dian, 2009:4). Goitrogenik dapat desa. Desa dikategorikan garam beryodium
berpengaruh langsung pada kelenjar tiroid buruk bila terdapat 1 atau 2 sampel garam
dan secara tidak langsung yang menyebabkan yang tidak mengandung yodium. Hasil
struma (gondok). Sampai saat ini, informasi menunjukkan dari 14 desa terdapat 5 desa
telah diberikan kepada masyarakat tentang yang masuk dalam kategori garam
penggunaan garam beryodium, namun beryodium buruk. Desa tersebut adalah Desa
pemberian penyuluhan kesehatan tentang Tawangrejo 24,24%, Desa Mendiro 13,73%,
GAKY yang dipicu dari faktor lingkungan, Desa Wakah 11,63%, Desa Pucangan 8,33%,
konsumsi makanan yang menyebabkan Desa Ngrambe 8,08%. Survei yang telah
GAKY belum diberikan kepada masyarakat. dilakukan pada 30 Agustus 2014 kepada 15
Fenomena yang terjadi di Kecamatan orang, 4 orang mengungkapkan setelah diuji
Ngrambe dari hasil survei ditemukan ada perbedaan warna yang mencolok pada
beberapa desa yang terkategori garam garam beryodium yang bermerek sama, 8
beryodium buruk, salah satunya ialah Desa orang mengungkapkan sering menggunakan
Ngrambe. Kategori garam beryodium buruk garam curah dari pada garam halus yang
adalah desa dimana terdapat 2 atau lebih beryodium karena harganya lebih murah, 3
sampel garam yang diperiksa tidak cukup orang mengungkapkan gondok adalah
yodium. Survei yang dilakukan di Desa penyakit orang bodoh dan kadang tidak
Ngrambe pada 30 Agustus 2014, warga dirasakan namun setelah beberapa bulan
mengungkapkan setelah diuji ada perbedaan terlihat membesar, serta manfaat garam
warna yang mencolok pada garam beryodium
18
hanya sebagai rasa asin dan rasa sedap dalam melibatkan satu kelompok subjek. Pada
masakan. penelitian ini, peneliti mengelompokkan
Menurut teori Lawrence Green yang responden kedalam 1 kelompok, kemudian
dikutip Notoatmodjo (2010:76) perilaku peneliti melakukan pengumpulan data
seseorang atau masyarakat tentang kesehatan dengan cara membagikan kuesioner tentang
ditentukan oleh pengetahuan, sikap, GAKY, hal tersebut untuk mengukur tingkat
kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan
orang atau masyarakat yang bersangkutan. (pra test), kemudian dilakukan intervensi
Perubahan perilaku kesehatan melalui cara berupa penyuluhan kesehatan tentang
pendidikan atau promosi kesehatan diawali GAKY. Setelah penyuluhan selesai, peneliti
dengan cara pemberian informasi kesehatan, mengukur kembali tingkat pengetahuan
dengan memberikan informasi akan dengan cara membagikan kuesioner yang
meningkatkan pengetahuan masyarakat sama tentang GAKY (post test) untuk
(Notoadmodjo, 2010:90). Pemberian mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan,
penyuluhan kesehatan dengan metode dan peneliti membagikan leaflet kepada
ceramah merupakan cara yang tepat untuk responden. Pengujian pengaruh atau
sasaran yang berpendidikan tinggi maupun perubahan dilakukan dengan cara
rendah dan memicu terjadinya kegiatan yang membandingkan hasil pra test dengan post
partisipatif (Fitriani, 2011:182). Pemberian test. Variabel bebas dalam penelitian ini
informasi tentang GAKY diharapkan dapat adalah penyuluhan kesehatan tentang GAKY.
meningkatkan pengetahuan masyarakat Variabel tergantung dalam penelitian ini
sehingga akan mengubah perilaku dan sikap adalah tingkat pengetahuan ibu tentang
mereka menjadi lebih baik, namun apabila GAKY. Populasi terjangkau dalam penelitian
informasi yang tidak diberikan kepada ini sebanyak 51 responden yang memenuhi
masyarakat dapat menimbulkan dampak yang kriteria inklusi yaitu ibu yang hadir di
cukup serius. Dampak yang dapat Posyandu, bersedia menjadi responden, ibu
ditimbulkan bila informasi tentang GAKY yang bisa membaca dan menulis. Cara
tidak diberikan dan sikap serta perilaku tidak pengambilan sampel dalam penelitian ini
berubah menurut Arisman (2009:162-164) menggunakan probability sampling dengan
ialah pada janin meningkatkan insidensi lahir teknik simple random sampling. Peneliti
mati, aborsi, cacat lahir. Defisiensi pada bayi menggunakan lotre tehnique dimana
baru lahir dapat dikaitkan dengan otak bayi gulungan kertas yang sudah dituliskan nomor
baru lahir hanya sepertiga ukuran otak responden sesuai dengan presensi tersebut
normal dewasa sehingga dapat mengancam dimasukkan ke dalam sebuah botol kemudian
perkembangan otak secara dini. Dampak dilakukan pengundian dengan menjatuhkan
tersebut tidak hanya terjadi pada janin dan satu per satu dari gulungan kertas sebanyak
bayi baru lahir, namun juga berdampak pada 45 kertas. Gulungan kertas yang keluar
anak dan dewasa. Defisiensi pada anak sebanyak 45 menjadi responden dalam
mengakibatkan penyakit gondok, penurunan penelitian ini. Penelitian dilaksanakan di
kecerdasan, sedangkan pada orang dewasa Posyandu Balita Desa Ngrambe, Kecamatan
terjadi hipotiroidisme,hipertiroidisme, dan Ngrambe, Kabupaten Ngawi pada tanggal 12
gangguan fungsi mental. April 2015. Data dikumpulkan menggunakan
Tujuan dalam penelitian ini adalah kuesioner, sedangkan analisa data
mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan uji statistik wilcoxon dengan
terhadap tingkat pengetahuan (tahu) Ibu tingkat signifikan α= 0,05,
tentang Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY) di Desa Ngrambe.

METODE
Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pra eksperimental
dengan rancangan one group pra-post test
design. Ciri tipe ini adalah mengungkapkan
hubungan sebab akibat dengan cara
19
HASIL penyuluhan sebanyak 31 % menjadi 4%
setelah dilakukan penyuluhan.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Kriteria N % PEMBAHASAN
Umur Berdasarkan pene;itiam yang telah
20-30 tahun 15 33 dilakukan pada tanggal 12 April 2015
31-40 tahun 21 47 didapatkan data sebelum penyuluhan 22
41-50 tahun 9 20 responden dengan tingkat pengetahuan baik
Pendidikan apabila dilihat dari aspek pengalaman pernah
SD 3 7 atau tidaknya mendapat informasi, 20
SMP 11 24 responden pernah mendapatkan informasi.
SMA 20 45 Dari 20 responden yang pernah mendapatkan
PT 11 24 informasi, ada beberapa responden yang
Status Pekerjaan mendapat informasi dari beberapa sumber
Bekerja 23 51 yaitu 7 responden yang mendapat informasi
Tidak Bekerja 22 49 dari petugas kesehatan, media cetak dan
Pengalaman Menderita GAKY media elektronik, 7 responden mendapat
Pernah 2 4 informasi dari petugas kesehatan, 4
Tidak Pernah 43 96 responden mendapat informasi dari media
Informasi cetak, 1 responden mendapat informasi dari
Pernah 38 84 media elektronik dan 1 responden mendapat
Tidak Pernah 7 16 informasi dari petugas kesehatan dan media
Sumber Informasi cetak. Menurut Wawan dan Dewi (2010:15)
Petugas Kesehatan 28 52 pengalaman sebagai sumber pengetahuan
Media Cetak 14 26 adalah suatu cara untuk memperoleh
Media Elektronik 12 22 kebenaran pengetahuan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan masalah yang
dihadapi masa lalu. Terdapat kesesuaian
antara fakta dan teori dimana responden
dengan tingkat pengetahuan baik pernah
mendapat informasi tentang GAKY.
Informasi yang pernah didapat oleh
responden menjadikan responden memiliki
pengetahuan lebih banyak dari pada yang
tidak pernah mendapat informasi, sehingga
Pre Post Pre Post Pre Post hal ini dapat dipergunakan responden untuk
menjawab kuesioner yang peneliti berikan.
Diagram 1. Perbedaan tingkat pengetahuan Tidak hanya itu, sebagian besar responden
responden sebelum dan setelah mendapat informasi dari petugas kesehatan
dilakukan penyuluhan karena informasi yang diberikan oleh petugas
kesehatan tentang Gangguan kesehatan bersifat dua arah. Responden dapat
Akibat Kekurangan Yodium. mempersepsikan informasi yang diperoleh
Berdasarkan diagram 1 dapat diuraikan sesuai dengan pemahamannya dan memiliki
hasil penelitian bahwa dari 45 responden kesempatan untuk bertanya secara langsung
terdapat ibu dengan tingkat pengetahuan baik tentang hal-hal yang belum dimengerti,
sebelum dilakukan penyuluhan sebanyak sedangkan responden yang mendapat
49%, dan setelah dilakukan penyuluhan informasi dari media cetak dan media
kesehatan meningkat menjadi 96%. Tingkat elektronik bersifat satu arah. Hal ini dapat
pengetahuan cukup sebelum dilakukan menimbulkan pemikiran yang berbeda-beda
penyuluhan yaitu 20% setelah dilakukan dari tiap responden karena tidak adanya
penyuluhan tidak ada responden yang komunikasi langsung, sehingga
memiliki pengetahuan cukup, dan tingkat memungkinkan responden yang menerima
pengetahuan kurang sebelum dilakukan
20
informasi kurang memahami secara detail kuesioner setelah penyuluhan kesehatan,
tentang hal yang diinformasikan. sehingga menjadikan pengetahuan responden
Setelah dilakukan penyuluhan tentang yang memiliki tingkat pendidikan SMP dan
GAKY hasil penelitian menunjukkan SD setelah dilakukan penyuluhan kesehatan
sebagian besar responden mengalami menjadi baik.
peningkatan pengetahuan (tahu) yaitu jumlah Pada saat penelitian, peneliti
responden yang memiliki tingkat menggunakan LCD, Power Point, Video,
pengetahuan baik menjadi 43 orang. Hal ini pembagian Leafleat, dan tanya jawab setelah
bila ditinjau dari aspek pendidikan, seluruh penyuluhan. Menurut Nursalam dan Efendi
responden yang berpendidikan PT, SMA, (2008:204) intensitas pengetahuan yang
SMP, dan 1 responden berpendidikan SD diingat oleh responden menurut teknik dan
dalam kategori tingkat pengetahuan baik. medianya, dalam dua minggu setelah
Menurut Wawan dan Dewi (2010:17) tingkat responden melakukannya yaitu seseorang
pendidikan dapat mempengaruhi seseorang, yang membaca, mendengar, melihat, serta
pada umumya makin tinggi pendidikan mengucapkan sendiri kata-katanya akan
seseorang makin mudah menerima informasi. mengingat sebanyak 70%. Berdasarkan hasil
Berdasarkan fakta dan teori terdapat penelitian terdapat kesesuaian antara fakta
kesesuaian yaitu sebelum penyuluhan dan teori, kesan-kesan yang diperoleh
responden yang memiliki tingkat responden dari panca indra oleh responden
pengetahuan cukup dan kurang, setelah dikumpulkan menjadi suatu pemikiran yang
dilakukan penyuluhan memiliki tingkat baru, sehingga pemikiran yang baru
pengetahuan baik. Hal ini dapat dikaitakan menjadikan responden lebih mengerti serta
dengan latar belakang pendidikan responden. memahami tentang kebenaran informasi yang
Responden yang memiliki latar belakang telah diperoleh.
pendidikan PT dan SMA yang sebelum dan Pengaruh penyuluhan kesehatan
setelah diberikan penyuluhan memiliki terhadap tingkat pengetahuan responden
tingkat pengetahuan baik dapat dikaitkan setelah dilakukan uji statistik menggunakan
dengan pengetahuan yang diperoleh Wilcoxon test dengan tingkat signifikan α =
sebelumnya. Hal ini dapat dipergunakan oleh 0,05 didapatkan nilai p = 0,000 dan nilai Z
responden untuk menalar serta juga menunjukkan Ztabel = ± 1,96 serta nilai
mengklarifikasi kembali ilmu pengetahuan ZHitung = -4,144. Nilai p <α dan Ztabel < ZHitung
yang baru. Pengetahuan tersebut akan maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada
membentuk struktur kognitif yang baru, pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
sehingga proses pemberian informasi yang tingkat pengetahuan (tahu) ibu tentang
diperoleh bukan merupakan suatu proses Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
tambahan melainkan lebih kepada proses (GAKY) di Desa Ngrambe. Terdapat 21
yang integratif. Tidak hanya itu, konsep responden yang mengalami perubahan
penyuluhan kesehatan tentang GAKY juga tingkat pengetahuan dominan ke arah positif
dapat memfasilitasi responden untuk (Positive Ranks), sebanyak 24 responden
mengembangkan ketrampilan dalam praktik tidak mengalami peningkatan maupun
sehari-hari tentang GAKY. Lain halnya penurunan pengetahuan (Ties Rank) dan
dengan responden yang memiliki tingkat tidak ada responden yang mengalami
pendidikan SMP dan SD yang sebelum penurunan pengetahuan. Menurut Lawrence
penyuluhan memiliki pengetahuan cukkup Green (1980) yang dikutip oleh Notoatmodjo
dan kurang, namun setelah dilakukan (2012:22) bahwa pendidikan atau promosi
penyuluhan kesehatan memiliki tingkat kesehatan (penyuluhan kesehatan) ditujukan
pengetahuan baik. Hal ini dapat dikaitkan untuk mengunggah kesadaran, memberikan
dengan proses informasi yang telah diterima atau meningkatkan pengetahuan masyarakat
responden dijadikan sebagai pengetahuan tentang pemeliharaan dan peningkatan
yang baru. Selain itu dapat pula dikaitkan kesehatan baik bagi dirinya sendiri,
dengan perbaikan pengetahuan yang lama keluarganya maupun masyarakat.
yang telah atau belum pernah diperoleh Berdasarkan fakta dan teori terdapat
responden. Pengetahuan tersebut digunakan kesesuaian. Peneliti mengamati bahwa
oleh responden untuk menjawab pertanyaan dengan memberikan penyuluhan kesehatan
21
tentang Gangguan Akibat Kekurangan Sampel dalam Penelitian Kedokteran
Yodium (GAKY) dapat meningkatkan dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
pengetahuan (tahu) responden, dimana Medika.
tingkat pengetahuan setelah dilakukan Dian, Arafi. 2009. Hubungan Konsumsi
penyuluhan lebih baik dari pada nilai tingkat Goitrogenik dan Upaya
pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan. Mempertahankan Kadar Yodium
Selain itu, peningkatan pengetahuan yang Terhadap Kejadian GAKY Pada Murid
dimiliki oleh setiap responden dipengaruhi SDN 16 Timbalun Kecamatan Bungus
pula oleh jenis pengetahuan yang diterima. Teluk Kabung.
Pengetahuan yang diterima secara langsung repository.unand.ac.id/17357/1/faktor.
dapat dijadikan sebagai sebuah pengalaman pdf. Diakses 20 November 2014.
langsung, sehingga penyuluhan kesehatan Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan.
disimpulkan dapat memberikan pengaruh Yogyakarta: Graha Ilmu.
peningkatan pengetahuan seseorang dan Gibney, Michael J. 2008. Gizi Kesehatan
dapat dijadikan pula sebagai upaya yang Masyarakat. Alih bahasa: Andy
efektif untuk menyampaikan informasi. Hartono.2009. Jakarta: EGC.
Guyton, Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi
SIMPULAN Kedokteran. Alih bahasa:
Ada pengaruh penyuluhan kesehatan Irawati.2012. Jakarta: EGC.
tentang GAKY yang diikuti dengan arah Hariyanti, Wahyu. 2013. Faktor-Faktor yang
positif yaitu setelah dilakukan penyuluhan Mempengaruhi Kejadian GAKY Pada
kesehatan tentang GAKY pengetahuan (tahu) Anak Usia Sekolah Dasar Di
ibu lebih baik. Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi.
Ejournal boga. 2(1),150-158.
SARAN ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
Berdasarkan hasil penelitian bahwa tata-boga/article/view/1189. Diakses
penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan 04 Desember 2015.
pengetahuan ibu tentang GAKY, maka Hidayat, Aziz A. 2010. Metode Penelitian
diharapkan kepala Desa Ngrambe bekerja Keperawatan dan Teknik Analisis
sama dengan petugas Puskesmas Kecamatan Data. Jakarta: Salemba Medika.
Ngrambe khususnya petugas gizi untuk Hidayat, Aziz A. 2009. Metode Penelitian
memberikan penyuluhan kesehatan tentang Kesehatan Paradigma Kuantitatif.
GAKY diseluruh Desa Ngrambe saat Jakarta: Salemba Medika.
diadakan Posyandu Balita serta membagikan
Leaflet tentang GAKY kepada ibu balita. Ikatan Dokter Indonesia. 2010. Buku Ajar
Endokrinologi. Jakarta: UKK
Endokrinologi Anak dan Remaja
DAFTAR PUSTAKA IDAI.
Kholid, Ahmad. 2014. Promosi Kesehatan
Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur Dengan Pendekatan Teori Perilaku,
Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi : Media dan Aplikasinya. Jakarta: Raja
Edisi 2. Jakarta: EGC. Grafindo Persada.
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Litbang .2013. Laporan Riset Kesehatan
Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Dasar 2013. Jakarta: Kementerian
Utama. Kesehatan RI.
Budi, Agung. 2008. Garam Beryodium. Maulana, Heri D. 2009. Promosi Kesehatan.
http://digilib.unimus.ac.id. Diakses 18 Jakarta: EGC.
Februari 2015. Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Promosi
Budiman, Agus Riyanto. 2013. Kapita Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses
Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Belajar-Mengajar dalam Pendidikan.
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Dahlan, Muhamad Sopiyudin. 2009. Besar Metodologi Penelitian Ilmu
Sampel dan Cara Pengambilan Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis,
22
Instrumen Penelitian Keperawatan. Wawan, Dewi. 2010. Teori & Pengukuran
Jakarta: Salemba Medika. Pengetahuan Sikap dan Perilaku
Nursalam, Efendi Ferry. 2008. Pendidikan Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Promosi
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto, Heri. 1994. Pengantar Statistik
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Rusnelly. 2006. Determinan Kejadian GAKY
Pada Anak Sekolah Dasar Di Dataran
Rendah dan Dataran Tinggi Kota
Pagar Alam Propinsi Sumatera
Selatan. http://undip.ac.id. Diakses
tanggal 30 November 2014.
Saidin, Sukati. 2009. Hubungan Keadaan
Geografi dan Lingkungan dengan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY). Media Litbang Kesehatan.
19 (2).ejournal.litbang.depkes.go.id.
Diakses tanggal 23 Oktober 2014.
Santoso, Eko Budi,dkk. 2006. Hubungan
Antara Konsumsi Makanan
Goitrogenik dan Status Iodium Pada
Ibu Hamil Di Kecamatan Endemis
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium.
Berita Kedokteran Masyarakat. 22 (3),
93-
99.jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/view/3
644/3126. Diakses tanggal 30
November 2014.
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan
Riset Keperawatan Edisi 2.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiadi, Bambang. 2010. Badan Standarisasi
Nasional. sisni.bsn.go.id. Diakses 18
Februari 2015.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sutarto. 1995. Pedoman Penanggulangan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Bagi Petugas Kesehatan. Surabaya:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Tejasari. 2005. Nilai Gizi Pangan Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

23

Anda mungkin juga menyukai