Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM

UPT PUSKESMAS PAMARAYAN


Jl. Harendong KM 2 Kecamatan Pamarayan, Serang 42176
No. HP : 0822 4955 7771 Email : puskesmaspamarayan@gmail.com

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Dokumen : Kerangka Acuan Kegiatan


Pemantauan Garam Beryodium

Nomor Dokumen : 037 / KAK / PKM


Nomor Revisi : 00
Tanggal : 2 Februari 2023

Kepala UPT Puskesmas Pamarayan Penanggung Jawab UKM

Reni Lidia Anggraeni, S.ST Dewi Kurniawati, SST


NIP. 19730502 199301 2001 NIP. 19730208 200604 2010
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAMARAYAN
Jl. Harendong KM 2 Kecamatan Pamarayan, Serang 42176
No. HP : 0822 4955 7771 Email : puskesmaspamarayan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM
TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Yodium merupakan salah satu mineral yang diperlukan tubuh dalam
jumlah kecil tetapi mempunyai fungsi penting untuk kehidupan. Yodium
yang ada di kelenjar tiroid digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin,
tetraiodotironin (T4), dan triiodotironin (T3). Hormon tersebut diperlukan
untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik, dan mental manusia.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah setiap kelainan
yang ditemukan akibat defisiensi yodium. GAKY memberikan dampak
negatif terhadap kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, maupun
kecerdasan. GAKY tidak hanya menyebabkan pembesaran kelenjar gondok
tetapi juga menimbulkan gangguan lain. Kekurangan yodium pada ibu
hamil menyebabkan abortus, lahir mati, kelainan bawaan pada bayi,
meningkatnya angka kematian perinatal, dan melahirkan bayi kretin.
Perkembangan otak terjadi dengan pesat pada janin dan anak sampai
usia 2 tahun. Karena itu ibu hamil penderita GAKY meskipun masih pada
tahap ringan dapat berdampak buruk pada perkembangan kecerdasan
anak. Dalam sebuah penelitian menunjukkan perkembangan bayi yang
dilahirkan oleh ibu hamil yang kekurangan yodium mengalami
keterlambatan sampai usia 2 tahun. Keterlambatannya meliputi
perkembangan motorik kasar maupun halus, personal-sosial, adaptasi serta
komunikasi.

II. Latar Belakang


Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi
merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan
berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan
erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya
tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika
kesehatan terabaikan.
Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan
angka harapan hidup masyarakat. Keadaan gizi masyarakat di wilayah Puskesmas
Pamarayan adalah cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium
80,8%, sedangkan cakupan rumah tangga yang tidak menggunakan garam beryodium
sebesar 19,2%, ini menunjukkan bahwa masih banyak rumah tangga yang belum
mengetahui tentang pentingnya menggunakan garam yodium. Untuk itu perlu
sosialisasi kepada masyarakat tentang garam beryodium dan dilanjutkan
dengan pemantauan garam beryodium ditingkat masyarakat.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Kegiatan pemantauan garam beryodium ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran berkala tentang konsumsi garam beryodium di
tingkat rumah tangga.
B. Tujuan Khusus
1. Memperoleh informasi tentang garam yang digunakan oleh rumah
tangga
2. Memperoleh informasi tentang merk dagang garam yang digunakan
oleh rumah tangga
3. Memperoleh informasi tentang nomer izin garam yang digunakan
oleh rumah tangga

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Perencanaan 1. Koordinasi dengan bidan desa dan kader
2. Menyiapkan data form pemantauan
3. Menentukan klaster pemantauan ditiap desa
4. Menentukan jadwal pemantauan
2 Pelaksanaan 1. Melakukan pemantauan garam beryodium
2. Mengecek garam dirumah tangga
3. Melihat hasil pengecekan garam
4. Memberikan edukasi tentang hasil pengecekan
3 Evaluasi Evaluasi hasil pemantauan garam beryodium
pada rumah tangga dan menyusun rencana
intervensi lanjutan
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pokok pemantauan garam beryodium pada rumah
tangga.
2. Tahapan Kegiatan
a. Petugas gizi berkoordinasi dengan bidan desa
b. Bidan desa memberitahu kepada kader untuk menemani petugas
gizi dor to dor untuk pengecekan garam dirumah tangga
c. Petugas gizi dibantu kader dor to dor ke rumah tangga
d. Petugas gizi mengecek garam dengan meneteskan yodium test
e. Petugas gizi melihat dan mencatat hasil pengecekan garam
f. Petugas gizi mengedukasi terkait hasil pengecekan
g. Evaluasi hasil pengecekan garam dan menyusun rencana intervensi
lanjut
VI. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah 26 rumah tangga di 10 desa di wilayah kerja
UPT Puskesmas Pamarayan.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pemantauan garam beryodium dilakukan pada bulan agustus
2023.

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan
ke koordinator Program UKM dan Kepala Puskesmas.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pelaporan pemantauan garam beryodium ditulis di form
desa, direkap ke dalam form ecxel, diprint, lalu di entry kedalam web
sigiziterpadu.

Pamarayan, 2 Februari 2023


Penanggung Jawab Pelayanan

Winda Tri Wahyuni, S.Gz


NIT. 2019 04 038

Anda mungkin juga menyukai