Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH DASAR


No. …/PKM.LD/UKM/2022

A. PENDAHULUAN

Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium


merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
mental. Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan
kualitas sumber daya manusia yang mencakup tiga aspek, yaitu aspek
perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial dan aspek perkembangan
ekonomi.

B. LATAR BELAKANG

Hasil Riskesdas tahun 2013 secara keseluruhan (perkotaan dan pedesaan)


rumah tangga yang mengkomsumsi garam yang mengandung cukup yodium
mencapai 77.1%, yang mengkomsumsi garam kurang mengandung yodium sebesar
14.8% dan yang mengandung yodium sebesar 8.1%. Garam beryodium adalah
garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan dan kecerdasan. Garam beryodium yang digunakan sebagai
konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI ) yakni mengandung
yodium sebesar 30 – 80 ppm.
Saat ini banyak garam dengan label beryodium tapi ternyata kandungan
yodiumnya nol. Untuk mengetahui apakah garam yang dijual di warung atau toko
mengandung yodium atau tidak, dengan membaca label kemasannya. Pada
kemasan garam beryodium harus tertera tulisan “ Garam Beryodium “. Selain itu
dapat diketahui dengan melakukan pengujian mutu garam beryodium menggunakan
cairan uji iodin tes.Pada beberapa tahun yang lalu akibat tingginya penyakit GAKY
( Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) ini menjadi fokus atau perhatian
pemerintah sehingga program peningkatan penggunaan garam yodium ini mulai
ditingkatkan.
Selama bertahun-tahun, penggunaan garam beryodium sudah dianggap
sebagai cara yang paling efektif untuk memeberantas GAKY di sejumlah besar
negara. Kebjakan bersama yang dibuat WHO, UNICEF, dan ICCIDD
merekomendasikan bahwa untuk memberikan lebih kurang 120-140 g iodium/hari,
kadar yodium dalam garam pada saat diproduksi harus berkisar 20-40 mg yodium
per kilogram garam. Rekomendasi ini mengasumsikan bahwa 20% iodium akan
hilang dalam perjalanan dari tempat produksi hingga rumah tangga, sementara 20%
lainnya hilang pada saat memasak, dan asupan garam rata-rata adalah 10 gram per
orang per hari. Oleh karena itu puskesmas lubuk dalam mengadakan pemeriksaan
garam beryodium untuk memastikan garam yang digunakan di tingkat rumah tangga
mengandung yodium atau tidak. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di
sekolah dasar dengan menggunakan 26 sample garam yang dibawa oleh siswa/I
sekolah dasar. Pemantauan garam beryodium yang dikonsumsi oleh masyarakat di
cek menggunakan iodine test untuk menguji kandungan yodium dalam garam
secara kualitatif.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

a. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran penggunaan garam beryodium di tingkat masyarakat dan
Sekolah.

b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui kualitas kandungan yodium dalam garam yang dikonsumsi
masyarakat dan Sekolah mengandung yodium atau tidak
2. Mengetahui merk garam yang dikonsumsi masyarakat dan Sekolah.
3. Mengetahui presentase masyarakat dan Sekolah yang menggunakan garam
beryodium

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Jenis Kegiatan Rincian Kegiatan


1 Tahap Persiapan 1. Petugas melakukan koordinasi dengan
pihak sekolah terkait rencana pelaksanaan
kegiatan;
2. Petugas menyusun jadwal pelaksanaan
kegiatan;
3. Petugas menyurati pihak sekolah terkait
pemberitahuan rencana kegiatan;
4. Petugas mempersiapkan sarana dan
prasarana pelaksanaan kegiatan;
Tahap pelaksanaan 1. Petugas meminta sasaran untuk
menyiapkan sampel garam yang akan
diperiksa;
2. Petugas meneteskan sebanyak 1-2 tetes
larutan iodine tes ke permukaan garam
yang menjadi sampel;
3. Petugas memperhatikan perubahan warna
yang terjadi pada garam setela ditetesin
larutan iodine test;
4. Petugas membaca hasil pemeriksaan
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan
garam di formulir pemeriksaan garam
beryodium;
6. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan
garam beryodium ke pihak sekolah;
7. Petugas melakukan pencatatan dan
pelaporan hasil pelaksanaan ke sigizi
terpadu.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Tahap persiapan
1. Petugas melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait rencana
pelaksanaan kegiatan;
2. Petugas menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan;
3. Petugas menyurati pihak sekolah terkait pemberitahuan rencana kegiatan;
4. Petugas mempersiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan;

Tahap pelaksanaan
5. Petugas meminta sasaran untuk menyiapkan sampel garam yang akan
diperiksa;
6. Petugas meneteskan sebanyak 1-2 tetes larutan iodine tes ke permukaan
garam yang menjadi sampel;
7. Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam setela
ditetesin larutan iodine test;
8. Petugas membaca hasil pemeriksaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bila garam berubah warna menjadi ungu tua (seperti tertera pada etiket
botol) maka garam tersebut mengandung cukup yodium (≥30 part per
million);
b. Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam tersebut
mengandung kurang yodium (<30 part per million);
c. Bila warna tidak berubah maka garam tersebut tidak mengandung yodium;
9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan garam di formulir pemeriksaan garam
beryodium;
10. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan garam beryodium ke pihak sekolah;
11. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelaksanaan ke sigizi
terpadu.

F. SASARAN

- Masyarakat

G. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan dilakukan pada bulan Februari Agustus.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan pelaksanaan


dilakukan. Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab pelayanan Gizi Puskesmas,
kemudian dibuat rencana tindak lanjut.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Hasil kegiatan pelaksanaan kegiatan pemantauan garam beryodium di laporkan


di sigizi terpadu.

PJ UKM PJ PROGRAM

EMILIYA, SKM NOVITA DEWI PUSPASARI


NIP. 19771027 201102 2 001 NIP. 19901119 201403 2 004

Anda mungkin juga menyukai