Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM


PUSKESMAS KELURAHAN TENGAH

I. PENDAHULUAN
Zat iodium adalah salah satu unsur zat gizi yang sangat penting bagi pertumbuhan,
perkembangan fisik dan mental. Salah satu akibat kekurangan iodium yang paling
serius adalah berkurangnya tingkat kecerdasan, memengaruhi kelangsungan hidup dan
kualitas sumber daya manusia.Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya
atau telah mengalami fortifikasi dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30 – 80 ppm.
Penambahan iodium pada garam dikarenakan masih tingginya kejadian Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia. Garam beryodium berfungsi untuk
kecerdasan pada anak.
Defisiensi iodium menyebabkan produksi hormon tiroid (tiroksin, triioditironin) oleh
kelenjar tiroid berkurang. Kekurangan hormon tiroid mengganggu proses yang yang
bergantung pada hormon tiroid termasuk proes metabolik dan proses fisiologik.

II. LATAR BELAKANG


GAKY merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius mengingat
dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya
menusia. Upaya penanggulangan GAKY di Indonesia telah dilakukan oleh pemerintah
dengan dibantu lembaga nasional maupun internasional antara lain dengan fortifikasi
iodium ke dalam garam konsumsi.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan secara nasional 77,1 persen
rumah tangga (RT) yang mengonsumsi garam dengan kandungan cukup iodium, 14,8%
RT mengonsumsi garam dengan kandungan kurang iodium dan 8,1% RT mengonsumsi
garam yang tidak mengandung iodium. Cakupan RT yang cukup mengkonsumsi garam
beryodium di DKI Jakarta ialah 83,9%. Secara nasional angka ini masih belum
mencapai target Universal Salt Iodization (USI) atau “garam beriodium untuk semua”,
yaitu minimal 90% RT yang mengonsumsi garam dengan kandungan cukup iodium
(WHO/UNICEF ICCIDD, 2010)
Tujuan dari pemantauan adalah memberdayakan masyarakat dalam rangka mencapai
Konsumsi Garam Beryodium Untuk Semua (KGBS), memperoleh gambaran berkala
tentang situasi dan masalah konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat di
rumah tangga dan mampu menganlisa situasi dan masalah konsumsi garam beryodium
di rumah tangga.
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UKM pelayanan gizi untuk indonesia yang
lebih sehat dan visi Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, yaitu Kramat Jati sehat
paripurna dan misi Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, yaitu memberikan pelayanan
prima, meningkatkan kompetensi SDM, meningkatkan sarana dan prasarana,
meningkatkan peran serta lintas sektoral, memberdayakan dan meningkatkan peran
serta masyarakat dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA


A. PENGORGANISASIAN

PELINDUNG:
KA. PUSKESMAS KECAMATAN

WAKIL MANAJEMEN MUTU

KOORDINATOR GIZI
PUSKESMAS KECAMATAN

PETUGAS GIZI KELURAHAN

B. TATA HUBUNGAN KERJA DAN ALUR PELAPORAN


1. Tata Hubungan Kerja
Koordinator Gizi Puskesmas Kecamatan Kramat Jati bertugas
mengkomunikasikan kegiatan kepada petugas gizi tiap Puskesmas Kelurahan
untuk menginformasikan kegiatan ditiap wilayah kerja yang bersangkutan.
Pemantauan Garam Yodium dimulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan.
Koordinator melakukan koordinasi pelaksanaan dan monev kegiatan setiap 4
bulan sekali untuk memantau pelaksanaan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan
yang berjalan.
2. Pelaporan
Petugas Gizi Puskesmas Kelurahan membuat laporan setelah kegiatan selesai

IV. TUJUAN
A. Tujuan umum: terlaksananya pemantauan garam beryodium untuk memperoleh
gambaran berkala tentang akses masyarakat terhadap garam beryodium
B. Tujuan khusus:
1. Diperolehnya informasi tentang akses masyarakat desa/kelurahan terhadap garam
beryodium
2. Diperolehnya informasi tentang bentuk garam yang digunakan ditingkat
masyarakat
3. Diperolehnya informasi tentang tempat pembelian garam yang digunakan
masyarakat
4. Diperolehnya informasi tentang merk dagang garam yang dikonsumsi masyarakat

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Persiapan Membuat KAK pemantauan garam beryodium
2. Pelaksanaan Pengecekan garam beryodium
pemantauan garam Edukasi mengenai garam beryodium
beryodium
3. Pelaporan kegiatan Penyelesaian dokumentasi kegiatan

IV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


A. Cara melaksanakan kegiatan
Secara umum dalam pelaksanaan pemantauan garam beryodium adalah dengan
mengikuti Plan Do Check and Action
B. Sasaran
1. Persiapan terlaksana dengan baik
2. Terlaksananya kegiatan pemantauan garam beryodium
3. Kegiatan pemantauan garam beryodium dapat terlaporkan dengan baik

C. Rincian kegiatan, sasaran khusus, cara melaksanakan kegiatan

Cara
Kegiatan Rincian
No. Sasaran umum Sasaran melaksanakan
pokok kegiatan
kegiatan
1. Persiapan Persiapan Membuat Terbentuknya Membuat
terlaksana KAK KAK KAK
dengan baik pemantauan pemantauan pemantauan
garam garam garam
beryodium beryodium beryodium
2. Pelaksanaan Terlaksananya Pengecekan Terlaksananya Pengecekan
pemantauan kegiatan garam pengecekan garam
garam pemantauan beryodium garam beryodium
beryodium garam beryodium sampel
beryodium pada seluruh dengan
sampel menggunakan
iodina test
Edukasi Terlaksananya Penyuluhan
garam edukasi garam garam
beryodium beryodium beryodium
pada sampel
sasaran dan
yang hadir
pada acara
tersebut
3. Pelaporan Kegiatan Penyelesaian Tersusunya Membuat
kegiatan pemantauan dokumentasi dokumentasi laporan
Cara
Kegiatan Rincian
No. Sasaran umum Sasaran melaksanakan
pokok kegiatan
kegiatan
garam kegiatan kegiatan kegiatan
beryodium
dapat
terlaporkan
dengan baik

V. JADWAL KEGIATAN

2019
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1. Membuat
X
KAK
2. Pengecekan
garam X X
beryodium
3. Edukasi
garam X X
beryodium
4. Pelaporan
X X
kegiatan

VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap empat bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan monev.
VII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Garam Beryodium dilakukan 2 kali dalam setahun di tingkat kelurahan.
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan daftar hadir, form pemantauan garam
beryodium dan notulen hasil kegiatan serta foto kegiatan.
Dilakukan pelaporan hasil pemantauan garam beryodium setelah kegiatan dilaksanakan
kepada koordinator gizi Puskesmas Kecamatan. Dilaporkan setelah selesai kegiatan
dengan evaluasi kegiatannya
Evaluasi kegiatan dilakukan saat monitoring dan evaluasi kegiatan program gizi.

Jakarta, 12 April 2019


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kelurahan Tengah Pelaksana Gizi

Drg. Erma Sarwati Ade Tayani Putra


NIP. 196707071992122001 NIP.10205219930606201606069

Anda mungkin juga menyukai