Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

KELAS GIZI KELUARGA

I. Pendahuluan
Salah satu sasaran dari strategi Departemen Kesehatan adalah seluruh
Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), sebagaimana tertuang dalam KEMENKES RI No :
564/MENKES/SK/VII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga.
Kadarzi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi
masalah gizi setiap anggota keluarganya. Suatu keluarga disebut KADARZI apabila
telah berperilaku gizi yang baik secara terus-menerus. Perilaku sadar gizi yang
diharapkan terwujud minimal adalah :
1. Menimbang berat badan secara teratur.
2. Memberikan air susu ibu (ASI) saja kepada bayi sejal kahir sampai umur enam bulan
(ASI Eksklusif).
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.

Balita merupakan kelompok masa yang dianggap kritis sekaligus masa


keemasan yang memiliki masa tumbang berbagai organ tubuh. Balita merupakan kelas
yang rentan dan paling mudah mengalami gizi kurang bahkan gizi buruk. Dampak yang
diakibatkan dapat menghambat perkembangan otak, pertumbuhan fisik mental serta
meningkatnya angka kesakitan dan kematian balita.

II. Latar Belakang


Selama ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi mencakup promosi gizi
seimbang termasuk PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Penyuluhan di Posyandu,
MP ASI (Makanan Pendamping ASI), Baduta (Bawah Dua Tahun) Gakin (Keluarga
Miskin), PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk, PMT Ibu Hamil KEK, Pemberian suplemen
gizi (Kapsul Vitamin A dan Tablet Tambah Darah), pendampingan keluarga sehat yang
mempunyai balita dengan masalah kurang gizi, dll. Kenyataannya masih banyak
keluarga yang belum berperilaku gizi yang baik sehingga penurunan masalah gizi
berjalan lamban.
Salah satu program yang dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat melalui
pembentukan Keluarga Sadar Gizi, dimana keluarga tersebut mampu mengenal dan
mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganyaBeberapa upaya pemerintah yang
dilakukan untuk mengurangi permasalahan gizi melalui pendidikan dan perubahan
perilaku ibu dalam memberikan makanan kepada balita. Peran ibu sangat penting
terutama dalam meningkatkan pengetahuan tentang gizi serta keterampilan dalam
menyediakan makanan untuk balita. Salah satu cara yang dapat membantu ibu untuk
menyediakan makanan bagi balita yaitu dengan cara memberi pengetahuan
keterampilan secara intensif dengan memanfaatkan bahan makanan yang ada dan
biasa digunakan oleh ibu balita.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut perlu dilakukan pendekatan atau
pembelajaran dengan cara partisipasi sekelompok ibu balita melalui kegiatan yang
terjadwal yang disebut kelas gizi balita. Dengan kegiatan ini tidak hanya bagaimana
mentransfer pengetahuan tentang ada perubahan perilaku ibu balita untuk mampu
mempraktekkan apa yang sebaiknya yang dilakukan ibu balita.
Maka perlu dilakukan kegiatan Kelas Gizi, sehingga tercapai VISI dan MISI
Puskesmas Mataram, yang dituangkan dalam tata nilai Puskesmas Mataram yaitu
memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada pelanggan, melaksanakan tugas
sebagai satu kesatuan yang utuh, dengan tidak membeda-bedakan masyarakat, serta
melakukan semua pekerjaan dengan senang hati sehingga dapat menyelesaikan semua
tugas yang dipercayakan.

III. Tujuan Umum


Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku di tatanan rumah tangga

Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran keluarga terutama ibu untuk memberikan ASI ekslusif
kepada bayi 0-6 bulan,
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dan ayah dalam pemberian MP-
ASI
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu untuk memantau pertumbuhan
balita di posyandu
4. Meningkatkan pengetahuan keluarga akan pentingnya pemberian obat seperti
kapsul vitamin A dan garam beryodium
5. Meningkatkan kesadaran ibu dalam mengonsumsi suplementasi gizi dan makanan
6. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam melaksanakan penyiapan,
pengolahan dan penyimpanan makanan yang bergizi dan aman

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Persiapan kegiatan, meliputi :
a. Pertemuan persiapan
b. Pembahasan kebutuhan bahan/materi dan peralatan
2. Pelaksanaan kelas gizi, meliputi :
a. Suasana yang menyenangkan
b. FM dan KGM memilih topik sesuai rencana dalam PGM
c. Menerapkan metode yang sudah ditentukan
d. Disiplin waktu
e. Mensepakati waktu apabila dibutuhkan untuk melakukan demonstrasi atau
praktek memasak makanan
f. Menceritakan pengalaman yang dimiliki antar sesama peserta kelas gizi
3. Pemantauan
Pemantauan dilakukan untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan kelas gizi pada
tahap berikutnya.
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Pertemuan dengan kader posyandu
2. Identifikasi sasaran dan masalah (keluarga yang mempunyai masalah dalam
indikator kadarzi)
3. Keluarga yang mengalami masalah dalam pemenuhan kadarzi sebanyak 25 orang
4. Menentukan lokasi, waktu dan jadwal belajar
5. Undangan untuk peserta kelas gizi
6. Petugas kesehatan menyiapkan materi atau bahan yang akan digunakan untuk
diskusi (poster, leaflet, lembar balik, dan lain lain)
7. Materi yang disampaikan yaitu mengenai KADARZI, dan penganekaragaman
makanan

VI. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode kegiatan dilakukan dengan cara ceramah, diskusi dan tanya jawab
menggunakan media leaflet dan poster.
a. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
• Kasie Kesmas : Memfasilitasi tempat, mengkoordinisakan pelaksanaan Di
Puskesmas Kelurahan Tengah
• Petugas Gizi, PPSM, Promkes : Memfasilitasi media yang dibutuhkan saat
pelaksanaan kegiatan Kelas Gizi keluarga

VII. Sasaran
1. Keluarga yang mengalami masalah dalam mencapai indikator kadarzi

A. RINCIAN KEGIATAN, SASARAN DAN CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Jadwal, lokasi dan waktu pelaksanaan kegiatan ditentukan bersama oleh peserta
kelas gizi dengan TPG sebagai fasilitator. Waktu kelas gizi sekitar 1-2 jam (120
menit). Waktu ini harus disepakati dan ditaati antara fasilitator dan peserta.

b. Cara melaksanakan kegiatan


Secara umum dalam pelaksanaan Kelas ibu balita di Puskesmas Kelurahan Tengah
adalah dengan mengikuti Plan Do Check and Action

c. Sasaran
1. Persiapan terlaksana dengan baik
2. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan Kelas ibu balita di Puskesmas Kelurahan
Tengah
3. Kegiatan pelaksanaan Kelas ibu balita di Puskesmas Kelurahan Tengah dapat
terlaporkan dengan baik
d. Rincian kegiatan, sasaran khusus, cara melaksanakan kegiatan
Cara
Kegiatan Rincian
No. Sasaran umum Sasaran melaksanakan
pokok kegiatan
kegiatan
1. Persiapan Membuat KAK Terbentuknya Membuat KAK
pelaksanaan KAK pelaksanaan
Kelas gizi pelaksanaan Kelas gizi
keluarga di Kelas gizi keluarga
Puskesmas keluarga di Puskesmas
Kelurahan Puskesmas Kelurahan
Tengah Kelurahan Tengah
Tengah
Membuat Terbentuknya Membuat
Undangan udangan untuk undangan
kepada Ka Ka Puskesmas pelaksanaan
Pusk kelurahan cc Kelas ibu balita
Kelurahan cc petugas gizi di Puskesmas
petugas gizi terintegrasi Kelurahan
terintegrasi PPSM dan Tengah
PPSM dan Promkes
Promkes

2. Pelaksanaan Terlaksananya Edukasi dan 1.keluarga Edukasi Kelas


pelaksanaan kegiatan Penyuluhan yang ibu balita di
Kelas gizi pelaksanaan pelaksanaan mempunyai Puskesmas
keluarga di kelas gizi Kelas gizi balita yang gizi Kelurahan
Puskesmas keluarga di keluarga kurang atau gizi Dukuh
Kelurahan Puskesmas Puskesmas buruk
Tengah Kelurahan Kelurahan 2. Ibu
tengah Tengah menyusui yang
mengalami
masalah gizi
sebanyak 10-
15 orang
3. Pelaporan Kegiatan Kelas Penyelesaian Tersusunya Membuat
kegiatan ibu balita di laporan laporan laporan
Puskesmas kegiatan kegiatan Kelas kegiatan Kelas
Kelurahan ibu balita di ibu balita di
dukuh Puskesmas Puskesmas
Kelurahan Kelurahan
dukuh dukuh
IV. JADWAL KEGIATAN
2018
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1. Membuat

KAK
2. Membuat √
undangan
kegiatan
Promosi √ √ √
Kesehatan
ASI eksklusif
di Posyandu
2. Pelaksanaan
kegiatan
Promosi
√ √ √ √
Kesehatan
ASI eksklusif
di Posyandu
3. Melakukan
√ √ √ √
edukasi
4. Pelaporan
√ √ √ √
kegiatan

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Semua peserta kelas gizi balita di samping memperoleh pengetahuan tentang ada
perubahan perilaku untuk mampu mempraktekkan apa yang sebaiknya dilakukan oleh
ibu balita.

IX. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


1. Pemantauan dilakukan untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan kelas gizi balita
pada pelaksanaan berikutnya
2. Pemantauan dan evaluasi juga dilakukan terhadap ibu beserta kelas gizi balita,
apakah pemahaman, kemampuan dan keterampilan peserta sudah
mempraktekkannya di rumah masing-masing

Mengetahui, Jakarta, 2018


Kepala Puskesmas Kelurahan Dukuh Pelaksana Kegiatan

drg. Erma Sarwati Ade Tayani Putra, S.Gz


NIP. 196707071992122001 NIP. 10205219930606201606069

Anda mungkin juga menyukai