7 Putut
7 Putut
ABSTRAK
PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK
ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DI INDONESIA. Proses
konversi UF6 menjadi UO2 pada pabrik produksi bahan bakar nuklir melalui jalur
Amonium Uranil Karbonat (AUK) dilakukan dengan menggunakan reaktor gelembung.
Keluaran utama dari reaktor gelembung adalah endapan AUK, yang ditampung oleh tanki
pengendap. Tangki reaktor gelembung dirancang berbentuk vertikal terdiri dari shell dan
head berbentuk torispherical. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan standar
ASME Sec.VII, Div.1. Data masukan berasal dari data sheet proses yang berisi
spesifikasi tangki berupa dimensi, tekanan, efesiensi dan corrosion allowance (CA). Dari
hasil perhitungan didapat ketebalan dinding shell sebesar 0,37 mm dan ketebalan
dinding head sebesar 0,65 mm. Ketebalan ini masih masih harus ditambah dengan
corrosion allowance, untuk material Hastelloy dalam suasana senyawa fluor nilai CA
ditentukan sebesar 3.175 mm untuk umur pabrik 25 tahun. Dengan pertimbangan
perancangan yang disesuaikan dengan ketersediaan tebal pelat diindustri, maka
ketebalan tangki yang digunakan adalah sebesar 4 mm.
Kata kunci: tangki, ketebalan head, ketebalan shell, reaktor gelembung, elemen bakar
nuklir
ABSTRACT
CALCULATION OF HEAD AND SHELL BUBBLE REACTOR TANK FOR NUCLEAR
FUEL ELEMENT PLANT TYPE 1000 MWE FOR PLTN IN INDONESIA. The conversion
process of UF6 to UO2 in nuclear fuel production plant through AUC performed using
bubble reactor. The main product of the bubble reactor is Ammonium Uranyl Carbonat
(AUC), which is accommodated by the settling tank. Bubble reactor tanks are designed
consisted of a vertical-shaped shell and a head shaped torispherical. The design
performed by using the standard ASME Sec.VII, Div.1. Input data from the process data
sheet that contains a dimensional specification tanks, pressure, efficiency and corrosion
allowance (CA). From the calculation of the shell wall thickness is 0.37 mm and a wall
thickness of head is 0.65 mm. Thickness is still yet to be coupled with a corrosion
allowance, for Hastelloy material in an fluid service of fluorine, CA value set at 3,175 mm
for 25 year of plant. In consideration of the thickness of the tank design is used by 4 mm.
Keywords: vessel, thickness of head, thickness of shell, bubble reactor, nuclear fuel
element
- 94 -
1. PENDAHULUAN
Untuk mengantisipasi opsi energy listrik, PLTN dipilih sebagai salah satu
pembangkitan energi di Indonesia, Batan melalui Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
telah melakukan pra studi kelayakan pendirian pabrik elemen bakar nuklir tipe PWR 1000
MWE. Basis bahan bakar PWR (Pressurized Water Reactor) adalah uranium dioksida
(UO2) dalam bentuk pelet tersinter yang disusun di dalam tabung kelongsong zircalloy
kedap (tertutup di kedua ujungnya).
produksi elemen bakar nuklir yang menggunakan umpan UF6 dengan pengkayaan U235 sampai 5%,
Uranil Karbonat (AUK) dan Jalur Kering Terintegrasi (JKT) yang dapat dioperasikan
secara parallel atau bergantian sehingga dapat menjamin fleksibilitas dalam produksi [1].
Proses produksi bahan bakar nuklir UO2 melalui jalur Ammonium Uranil Karbonat (AUK)
melewati beberapa proses, salah satunya adalah proses pada tangki reaktor gelembung.
Suhu di dalam tangki reaktor gelembung dipertahankan 60OC, karena unsur-unsur yang
terdapat di dalamnya berupa NH3, UF6, CO2 dan mengandung panas sehingga suhu di
dalam tangki perlu dipertahankan. Media air yang bercampur dengan gas menghasilkan
gas dan endapan AUK, dimana
bentuk AUK dialirkan ke settling tank. Proses tersebut di atas dilakukan di dalam tangki
yang disebut dengan tangki reaktor gelembung, dimana di dalam makalah ini hanya
dibatasi pada perhitungan tebal dan tutup tangki reaktor gelembung yang terdapat dalam
proses melalui jalur AUK.
2. TEORI
Tangki (Vessel)
Tangki (vessel) merupakan bejana yang digunakan untuk menyimpan fluida baik berupa
liquid maupun gas. Tangki ini banyak digunakan pada proses pengilangan minyak dan
juga pada industri-industri lain, terutama industry petrokimia, obat-obatan, makanan dan
juga industri yang menggunakan peralatan otomatis. Selain berfungsi sebagai media
penyimpan, tangki bisa juga berfungsi sebagai pemisah (separator), penyaring (filter),
ataupun sebagai pencampur bahan kimia.
- 95 -
tegangan pada dinding shell. Tegangan ini umumnya menimbulkan tegangan triaxial,
ketiga prinsip tegangan itu adalah tegangan longitudinal ( longitudinal stress), tegangan
circumferential (circumferential stress) , dan tegangan radial ( radial stress). Tegangan
radial adalah tegangan yang dihasilkan langsung dari aksi tekanan terhadap dinding, dan
menyebabkan tegangan tekan sama dengan tekanan. Untuk vessel berdiding tipis,
tegangan radial ini sangat kecil dibandingkan dengan tegangan yang lain, sehingga dapat
diabaikan. Jadi untuk tujuan penyederhanaan analisis, keadaan tegangan menjadi biaxial,
sehingga dapat menyederhanakan metode penggabungan tekanan dibandingkan dengan
tegangan triaksial.
Vertical Tank
Horizontal Tank
Hemispherical Tank
- 96 -
dengan :
t = Tebal tangki (mm)
P = Tekanan dalam (kpa)
R = radius dalam shell (mm)
S = Allowable stress matrl. (kpa)
E = Effesiensi = 0.85
Tegangan longitudinal (sambungan circumferential)[4]
- 97 -
Hemispherical head
Ellipsoidal head
Torispherical head
3. TATAKERJA PERHITUNGAN
Perhitungan tebal dan tutup tangki reaktor gelembung dilakukan berdasarkan
masukan data dari divisi proses berupa data sheet yang diperlukan dalam perhitungan di
antaranya adalah tekanan desain, material, tipe penutup, corrosion allowance (CA) dan
efesiensi yang diperlihatkan pada Gambar dalam lampiran.
Perhitungan ketebalan dinding silinder (shell)
Material yang digunakan dalam perhitungan ini adalah Hastelloy dimana yield
strength untuk material tersebut berkisar antara 283-690 MPa dan yield yang digunakan
sebesar 300 MPa[3], sedangkan Allowable stress diambil 60% dari yield stregth yaitu
sebesar 180 MPa yang digunakan sebagai dasar perhitungan.
- 98 -
Perencanaan ketebalan dinding shell yang diatur dalam ASME SECTION VIII DIV. 1,
2001 ayat UG-27 untuk tegangan circumferencial (sambungan longitudinal) didapat :
dengan :
t = Tebal tangki (mm)
P = Tekanan dalam desain = 3 atm atau = 304 kpa
R = radius dalam shell, dimana diameter dalam shell = 370 mm
S = Allowable stress material hastelloy = 180000 kpa (60% dari yield strength)
E = Effesiensi = 0.85
Dari hasil perhitungan di atas didapat ketebalan shell untuk tegangan circumferential
sebesar 0.37 mm dan untuk ketebalan tegangan longitudinal sebesar = 0.18.
Perhitungan Head
Untuk perhitungan ketebalan head berdasarkan ASME SECTION VIII DIV. 1, 2001 ayat
UG-32 didapat :
- 99 -
0.37 dan 0.18 mm. Untuk keamanan desain dipilih nilai ketebalan terbesar yaitu 0.37 mm
yang merupakan tebal minimum shell. Sedangkan untuk head didapat ketebalan 0.65 mm.
Hasil perhitungan di atas masih ditambahkan dengan faktor corrosion allowance
dimana Corrosion allowance dalam desain dimaksudkan untuk mengantisipasi tingkat
safety suatu equipment agar tetap reliable saat operasi. Sebenarnya tanpa diberi
corrosion allowancepun suatu equipment tetap safe dipakai karena gaya atau beban yang
bekerja masih di bawah nilai yield strength material yang digunakan namun untuk fluida
yang mengangung fluor, bahan hastelloy akan terkorosi. Dalam perhitungan ini material
Hastelloy mempunyai nilai CA untuk umur 25 tahun sebesar 3.175 mm, sehingga tebal
shell menjadi sebesar 0.65 + 3.175 = 3.83 mm dan untuk pertimbangan perancangan
maka ditentukan tebal pelat yang digunakan adalah 4 mm [6].
Dari hasil penentuan ketebalan maksimal termasuk nilai CA, maka dimensi head
yang berbentuk torispherical dapat dilakukan dengan mengacu pada Gambar 3, yang
hasilnya disajikan pada halaman berikut :
- 100 -
ketersediaan tebal pelat diindustri, maka ketebalan tangki baik untuk shell maupun untuk
head dibulatkan sebesar 4 mm.
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Program Manual. Design Pabrik Elemen Bakar Nuklir Tipe PWR 1000 Mwe Untuk
PLTN di Indonesia Tahun 2013
2. Kartal
Bombe
Sanayi
(KBS),
Disk
and
Flange
heads,Torispherical
Heads,
http://www.cartalbombe.com.tr/dishedends-dished_flanged_heads.html, 21-03-2012
3. ASME Section II Part D, Materials, Boiler and Pressure Vessel, Edition 1 Juli 2001
4. ASME Section VIII Div.I, Rules for Construction of Pressure Vessel, Boiler and
Pressure Vessel, Edition 1 Juli 2001.
5. Juniarto, Yuriadi Kusumah, Perancangan Pressure Vessel E Type Vertical, Program
Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mercu Buana, 20 Mei 2013.
6. Beyond Steel Indonesia, Tabel ukuran dan berat Plat Stainless Steel, , http://beyondsteel.blogspot.com/2012/01/tabel-ukuran-berat-plat-stainless-steel.html, 6-11-2013
TANYA JAWAB
Pertanyaan:
1. Pada kesimpulan sudah terlihat masing-masing perhitungan tebal (termasuk pada
abstrak). (Maradu)
2. Judul perlu diperbaiki. (Maradu)
Jawaban:
1.
Pada kesimpulan sudah terlihat masing-masing ketebalan yaitu pada tabel untuk
tegangan circumferential dan table terisphenical.
2.
- 101 -
7. LAMPIRAN
Item Name
Sketch ( unit : m )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40 Shell Diameter (I.D.):
0.37 m
Shell Hight
4.7 m
No. Required:
Nozzles
Inlet
Mark No.
C-
Size
0.5 in
Number
3
Vapor Out :
C-
0.5 in
Liquid Out :
C-
0.5 in
Thermocouple
Pressure Gauge
Gauge Glass
Level Contol
Safety Valve
FtFtFtFtFt-
Vent
Drain
Steam Out
CCC-
Manhole
A-
Pressure. G
42
Temperature: deg C
43 Item Number
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
1.9
atm
60
C
Design
3
atm
85
C
Emergency Vacuum Design: * Yes/No
Material
Corr.Allowance
Shell
Hastelloy
0.125
Heads
Hastelloy
0.125
Type of Bottom
Torispherical
Type of Heads
Torispherical
Code :
Stress Relieve **
Radiography**:
Joint Efficiency:
0.85
3
Density of Content:
at
60 deg C
1986 kg/m
Weight Empty:
290.84 kg
Weight Full: 1308.64 kg
is vessel subject to mechanical vibration?*Yes/No
insulation
Type: H2O
*Yes/No
Thickness 1 in
REMARK
1
No. Unit
by Inst.OP
44 Operating
62
63
64
min.Base Elevn;
Material
65
66
Skirt Length
67
68
69
70
Description
71 Made/Revised By
Abdul jami
72 Checked By
Hafni Lissa
73 Approved By
Prayitno
Date
Date
Date
Date
- 102 -