Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGECORAN

Perancangan sistem saluran cetakan untuk pengecoran pulley

OLEH :
Ghailan Wicaksana

I1414020

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

Untuk membuat cetakan pasir, langkah langkah yang harus diperhatikan antara lain:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pemadatan pasir cetak di atas pola


Pelepasan pola dari pasir cetak rongga cetak
Pembuatan saluran masuk dan riser
Pelapisan rongga cetak
Bila coran memiliki permukaan dalam (lubang), maka dipasang inti
Penyatuan cetakan
Siap untuk digunakan

Sistem Saluran
1. Saluran Turun
Sistim saluran adalah jalan masuk bagi cairan logam yang dituangkan ke dalam
rongga cetakan. Saluran turun biasanya berbentuk vertikal, dan saluran ini juga dapat
lebih dari satu, tergantung kecepatan penuangan yang diinginkan. Saluran turun dibuat
lurus dan tegak dengan irisan berupa lingkaran. Kadang kadang irisannya sama dari atas
sampai bawah dipakai kalau dibutuhkan pengisian yang cepat dan lancar atau mengecil
dari atas ke bawah dipakai apabila diperlukan penahanan kotoran sebanyak mungkin.
Saluran turun dibuat dengan melubangi cetakan dengan mempergunakan satu batang atau
dengan memasang bumbung tahan panas yang dibuat dari samot (batu tahan api). Samot
ini cocok untuk membuat saluran turun yang panjang.

Gambar 1. Pola Saluran Turun


2. Pengalir

Pengalir adalah saluran yang membawa logam cair dari saluran turun ke bagianbagian yang cocok pada cetakan. Pengalir biasanya mempunyai irisan seperti trapezium
atau setengah lingkaran sebab irisan demikian mudah dibuat pada permukaan pisah, lagi
pula pengalir mempunyai luas permukaan yang terkecil untuk satu luas irisan tertentu,
sehingga lebih efektip untuk pendinginan yang lambat.Pengalir lebih baik sebesar
mungkin untuk melambatkan pendinginan logam cair. Tetapi kalau terlalu besar tidak
ekonomis. Karena itu ukuran yang cocok harus dipilih sesuai dengan panjangnya.

Gambar 2. Panjang Pengalir


Logam cair dalam pengalir masih membawa kotoran yang terapung, terutama
pada permulaan penuangan, sehingga harus dipertimbangkan untuk membuang kotoran
tersebut, sekalipun logam cair sudah ada di dalam pengalir. Ada beberapa cara untuk itu
yaitu sebagai berikut :

Perpanjangan pemisah dibuat pada ujung saluran pengalir. Logam cair


yang pertama masuk akan berkumpul di sini bersama kotoran yang

terbawa.
Membuat kolam putaran pada saluran masuk seperti pada gambar
dibawah. Logam cair memasuki kolam secara tangetial dan berputar
sehingga kotoran berkumpul di tengah kolam.

Gambar 3. Pola Pengalir


3. Saluran Masuk
Saluran masuk adalah saluran yang mengisikan logam cair dari pengalir ke dalam
rongga cetakan.Saluran masuk dibuat dengan irisan yang lebih kecil dari pada irisan
pengalir, agar dapat mencegah kotoran masuk ke dalam rongga cetakan. Bentuk irisan
saluran masuk biasanya berupa bujur sangkar, segi tiga atau setengah lingkaran, yang
membesar daerah rongga cetakan untuk mencegah terkikisnya cetakan. Kadang - kadang
irisannya diperkecil di tengah dan diperbesar lagi daerah rongga. Pada pembongkaran
saluran turun, irisan terkecil ini mudah diputuskan sehingga mencegah kerusakan pada
coran.

Gambar 4. Pola Saluran Masuk

4. Penambah
Penambah atau raiser merupakan cadangan logam cair yang berguna dalam
mengisi kembali rongga cetakan bila terjadi penyusutan akibat solidifikasi. Penambah
juga merupakan bagian terakhir dari tuangan yang membeku dan mengarahkan menuju
sistem pembekuan. Selain itu dapat menyalurkan gas atau udara dari rongga cetakan

sehingga cacat tuangan dapat terhindari. Sistem penambah ini yang memberitahu bahwa
penuangan dan pemasukan logam cair sesuai yang dikehendaki.

Gambar 5. Penambah

Desain saluran untuk pembuatan pulley


Acuan data yang diambil dalam pembuatan saluran adalah ukuran dari saluran turun,
pengalir, dan saluran masuk untuk logam besi cor. Dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Ukuran saluran turun, pengalir, dan saluran masuk

Berat pulley diasumsikan dengan 308 kg, maka diameter saluran turunnya adalah 40mm dengan
ukuran pengalir yang dipilih tunggal 35 x 35.
1. Menentukan waktu penuangan dengan grafik dibawah:

Gambar 6. Grafik Waktu Penuangan


Dilihat dari grafik diatas, untuk berat pulley dengan material besi cor dengan
berat 308 kg didapatkan waktu penuangan 24 detik dengan penuangan standart.
2. Menentukan volume penuangan (Q):
Menentukan volume penuangan (Q) per satuan waktu dari jumlah berat yang
dituang (W), waktu tuang (T), dan berat jenis logam () dengan rumus:

3. Volume penuangan (V):


Volume tuang adalah perkalian dari luas irisan dari saluran masuk dan kecepatan
rata rata dari logam, dengan rumus seperti dibawah:

Gambar 7. Tampak atas desain cetakan pulley

Anda mungkin juga menyukai