Bab Iv
Bab Iv
PELAKSANAAN KEGIATAN
33
34
35
36
cara
pemasangannya.
4. Mengetahui tempat dan urutan pemasangan dari masing-masing
komponen yang tersedia.
5. Menyiapkan semua alat-alat bantu untuk proses perakitan.
37
Langkah-langkah perakitan :
1. Menyiapkan rangka (meja) yang telah dikerjakan dengan proses
pengelasan sesuai desain.
2. Memasang alas meja sebagai landasan menggunakan rivet.
3. Memasang motor, gear pump, selenoid valve, pressure gauge dan tangki.
pastikan
Nama/Jenis Barang
Motor 3 phase 1 HP
Pompa 1,5cc
Tangki 3 liter
Selenoid Valve 4/3
Jumlah
1
1
1
1
Harga Satuan
2.400.000
1.200.000
400.000
850.000
Total Harga
2.400.000
1.200.000
400.000
850.000
38
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Pressure Gauge
Niple
Selang
Aktuator 500x300
Oli
Sealtape
Baud & Mur M8x100mm
Baud & Mur M8x20mm
Baud & Mur M10x50mm
Saklar
Kabel
Colokan 3 phase (male)
Cat
Roda 2
Gerinda Potong
Gerinda Rata
Amplas
Dempul
Besi Hollow 35 x 35
1
4
2
1
4 liter
2
4
16
4
1
5 meter
1
3 kaleng
1 set
3
1
4 lembar
1 kaleng
2 batang
120.000
35.000
100.000
600.000
40.000
4.000
1.500
1.000
2.000
75.000
10.000
75.000
15.000
75.000
19.000
25.000
5.000
15.000
150.000
120.000
140.000
200.000
600.000
160.000
8.000
6.000
16.000
8.000
75.000
50.000
75.000
45.000
75.000
57.000
25.000
20.000
15.000
300.000
Jumlah 6.845.000
A= d 2
4
39
V 1 A2
=
V 2 A1
Dimana :
V = kecepatan torak (m/s)
Q = debit aliran fluida (ltr/mnt)
A = luas penampang torak (m2)
Untuk mengukur aliran fluida yang bekerja pada aktuator digunakan persamaan :
Q = A. V
= 1,6 m2 x 0,03 m/s
= 0,048 m3/dtk
4.3.2
Menghitung Gaya Torak (F)
Fmaju = P . A (N)
Fmundur = P . An (N)
40
= P . A (N)
P = tekanan oli yang terbaca dalam pressure gauge = 12066 kPa (N/m2)
A = Luas penampang piston = 1,6 m2
F = 12,25 MPa (N/mm2) x 1661 mm2
F = 19306 N
4.3.2.2
Gaya Torak Maju Bending
Untuk menghitung gaya tekan dari silinder hidrolik maju bending
menggunakan persamaan :
Fmaju
= P . A (N)
P = tekanan oli yang terbaca dalam pressure gauge = 5171,25 kPa (N/m2)
A = Luas penampang piston = 1,6 m2
F = 5171,25 kPa (N/m2) x 1,6 m2
F = 8274 N
41
4.3.2.3
= P . An (N)
P = tekanan oli yang terbaca dalam pressure gauge = 12066 kPa (N/m2)
A = Luas penampang piston = 0,4 m2
F = 12066 kPa (N/m2) x 1,2 m2
F = 14479 N
4.4 Temuan-Temuan dari Hasil Percobaan
Setelah dilakukannya percobaan pada modul hidrolik yang digunakan
sebagai alat bending plat ini, penulis mendapatkan beberapa temuan, yaitu:
1. Ditemukan masalah pada kerja aktuator yang tidak maksimal. Temuan
tersebut dapat dilihat pada pressure gauge. Yaitu ketika adanya
perbedaan tekanan saat hidrolik melakukan press pelat dengan profil dan
ketika hidrolik di jalankan tanpa beban plat. Besarnya tekanan saat
hidrolik melakukan press pelat adalah sekitar 1750 psi tetapi berbanding
jauh ketika melakukan press tanpa beban pelat yang hanya mampu
menghasilkan tekanan sekitar 750 psi.
2. Adanya oli pada meja tepat ada pada bagian bawah aktuator, yang
diindikasikan terdapat kebocoran pada aktuator.
3. Rangkaian kelistrikan pada motor menggunakan rangkaian bintang 380V,
bila menggunakan rangkaian segitiga 220V motor tidak akan bekerja.
42