Anda di halaman 1dari 6

T-S DIAGRAMS

T-S Diagram merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara suhu (T) dan salinitas
(S) memiliki fungsi :
- Untuk membantu mem-visualisasikan hubungan antara suhu, salintas dan konstanta density
t.
- Membantu mengetahui konstanta kepadatan t(kg/m-3) dihubungkan dengan suhu dan
salinitas.

Gambar 4.13
Cara menggunakan konstanta densitas t
Konstanta Densitast adalah lambang konstanta densitas sampel air laut pada
tekanan atmosfer seperti yang ditentukan dari pengukuran temperatur in situ dan salinitasnya.
Contoh, pada Gambar 4.13, pada 5 oC (temperatur in situ) dan salinitas 33,5 kg m-3.
Konstanta densitas air tersebut adalah 1,0265x103 kg m-3.
Bentuk umum:
t = (-1000) kg m-3
dan t juga dikenali sebagai densitas anomali.
Definisi dalam persamaan diatas dengan nilai t biasanya tanpa satuan karena lebih praktis
dan digunakan hingga akhir tahun 1980-an. Sekarang sudah ada alat CTD (Conductivity
Temperature and Depth) yang lebih akurat dan praktis karena dapat mengukur suhu,
salinitas, densitas secara langsung.
Berikut contoh perhitungan manual densitas air laut, diketahui bahwa grafitasi bumi (g)
9,8m/s2, densitas air laut () 1,03.103 kg/m3, maka dapat dicari densitas pada kedalaman
dengan rumus:
P=g..z
Dimana: g=gravity, = densitas, z= deep (m)
Misalnya untuk mencari densitas pada 10 m, maka:
P=g..z
P= 9,8 m/s2x 1,03.103 kg/m3 x 10 m
P= 9,8.104 (kg/ms2)m-2

P= 105 N/m2 = 1 Atm


Semakin dalam kedalaman maka semain tinggi tekanan dan densitas, misalnya pada
kedalaman 4km dibawah laut berapakah tekanannya?
Maka : P=4000 x 104 N/m2 = 4.107 N/m2 400atm
Lautan merupakan satu kesatuan, temperatur 0-25 oCdan salinitas adalah 34-36.
Temperatur lebihmempengaruhi densitas dibandingkan salinitas sebagi contoh, temperatur
lebih besar dari 5 oC, perubahan temperatur 1 oC akan mempengaruhidensitas, tetapi
perubahan salinitas berpengaruh hanyalah 0,1.
Hal di atas tidak akan ditemukan di daerah ekuator dan lintang tinggidimana
perubahan temperatur musimannya tidak begitu besar, sementara penguapan/presipitasi
danpembentukan/pelelehan es dapat menyebabkan variasi salinitas danselanjutnya
menyebabkan variasi densitas di permukaan air.
PYCNOCLINE
Pycnocline adalah wilyah dimana kepadatan meningkat tajam seiring kedalaman dan puncak
pycnocline hampir selalu bersamaan dengan thermocline yang tetap.

Nilai t (density) lintang yang berbeda. Densitas cepat berubah dikenal sebagai
Pycnocline. Di bawah 2000 m stabil akibat variasi temperatur dan salinitas di laut dalam yang
relatif kecil.
Perubahan air laut terjadi apabila terjadi percampuran, ketika air dipisahkan dengan
atmosfer dan pengaruh external lainnya. Perubahan tidak menentu apabila terjadi proses
selain percampuran. Suhu (suhu potensial) dan salinitas adalah pengaruh/ faktor tetap;
oksigen terlarut dan kandungan nutrien merupakan faktor tidak tetap.

Conservative properties adalah T (suhu) dan S (salinitas) merupakan komponen


utama dari kepadatan.Jika terjadi pencampuran dengan air maka T dan S akan mempunyai
karakteristik yang berbeda.
Non- conservative Propertiesmerupakan komponen-komponen biologi dimanan
setiap bagian air laut terjadi pencampuran terutama proses biologi sehingga disebut properti
non-konservatif.Definisi ini hanya digunakan untuk laut dalam.
PERCAMPURAN PADA LAUTAN DALAM
Pencampuran terjadi pada setiap difusi molekuler dan pencampuran secara turbulen,
turbulensi adalah utama pada lautan. Turbulensi mencampur lebih cepat daripada difusi
molekuler, dan pencampuran horizontal lebih penting daripada pencampuran vertical di
lautan, sebagian karena memiliki luasan tinggi; rasio kedalaman, dan sebagian karena
stratifikasi kepadatan menghalangi pencampuran secara vertikal.

Gambar . (atas) Aliran Laminar; (bawah) Aliran Turbulen


Beberapa bagian dari lautan adalah struktur-mikro, membentuk lapisan (stratifikasi)
dari air laut seragam karakteristiknya T dan S, dipisahkan oleh tingkatan suhu dan salinitas.
Proses kecil kemungkinan bisa memecah stratifikasi adalah rangkaian garam, dimana
meliputi penurunan difusi panas molekuler dan kenaikan difusi molekuler garam.

Mikrostruktur stabil secara gravitasi dan kemungkinan ini mempengaruhi dan merubah
gelombang internal, menghasilkan percepatan kepadatan arus.

Gambar diatas merupakan percampuran karena perbedaan suhu (T) dan salinitas (S)
dimana terjadi stratifikasi stabil karena pengaruh grafitasi. Kemudian terjadi pergerakan
karena air salinitas tinggi dan hangat (warna cerah) berada diatas air salinitas rendah
bersuhu dingin (biru tua) sehingga perbedaan salinitas menyebabkan pergerakan (a). Difusi
panas (panah pendek) dari garam akan mengarah pada (b) dan (c) yaitu pembentukan salt
finger (panah panjang) bilaprofil densitas menjadi tidak stabil. Skema (d) menunjukkan
tambahan tangga dalam tanggatermohalin setelah kejadian salt fingering. Garis
yangputus-putus adalah yang sebelumkejadian; garis tebal adalah sesudah kejadian.

Diagram diatas menunjukkan kedalaman air yang dalam sangat mempengaruhi kontribusi
percampuran air lautan dari atas yang dipengaruhi angin dan pendinginan dan sink ke
bawah.
(Moum, 2001).
FRONTS

Fronts (gerakan) pelan menuju batas pemisah karakteristik air yg kontras, biasanya
terpisah pada satu bagian, tercampur dan lebih beragam disisi lain. Gerakan utama
normalnya 10 km dan turun di bawah air hangat dan membentuk stratifikasi air lain, sering
terbentuk dalam sudut yang sangat kecil.

Ilustrasi tentang bagaimana front terbentuk antara air homogen (kanan) dan air
terlapis (kiri) di paparan laut. Lapisan tercampur bawah disebabkan oleh arus pasut
sementara lapisan tercampur atas disebabkan oleh pencampuran oleh angin dan
batas bawahnya adalah termoklin musiman (kemungkinan bertemu dengan
piknoklin). Kedua lapisan tercampur akan bersatu dan bercampur dimana airnya
lebih dangkal. (The Open University, 1995).
Biasanya terbentuk pada perairan dangkal (continental shelf), sepanjang landasan
kontinen, sepanjang batas kontinen dan dimana kecepatan menyusuri landasan
berhubungan dengan sistem arus lautan. Permukaan isopiknal mempunyaikemiringan
maka air meluncur ke bawah. Air yang turun membawa airlebih banyak dari atas untuk
mempertahankan suplai air. Turunnya airbiasanya disebut untuk bagian front lebih berat

Memiliki karakteristik kepadatan permukaan yang konstan (sloping isophycnal


surfaces). Di dekat permukaan, air dapat mengalir landai mengarah ke kedalaman.

DAFTAR PUSTAKA
Open University Team. 1989. Seawater: Its Composition, Properties and Behavior. Pergamon
Press and The Open University England
J. N. Moum, W. D. Smyth. 2001. Upper Ocean Mixing Processes. Corvallis OR 97331-5503,
OR,USA.Academic Press
J. R. Toggweiler. Robert M. Key. 1991. Ocean Circulation: Thermohaline Circulation.
NOAA, Princeton, NJ 08542
Terri Paluszkiewicz, Roland W. Garwood,Donald W. Denbo. 1994. Deep Convective Plumes
In The Ocean.Oceanography vol 7 no. 02

Anda mungkin juga menyukai