Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUN
A. Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit
infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan
di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun
terakhir terjadi peningkatan terhadap penyebaran kasus DBD di daerah
urban dan semi urban, sehingga hal tersebut menjadi perhatian utama
kesehatan masyarakat internasional (WHO, 2012).
Angka terjadinya kasus DBD mengalami peningkatan secara
drastis di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 2,5
milyar penduduk di dunia, lebih dari 40% berisiko mengalami DBD. Saat
ini, diperkirakan 50-100 juta orang di seluruh dunia terinfeksi demam
berdarah dengue setiap tahunnya (WHO, 2012).
Berdasarkan laporan dari World Health Organization (2013)
bahwa demam berdarah dengue terus menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang utama di wilayah Asia Tenggara. Telah dilaporkan
bahwa hanya 3 negara yang jumlah kasusnya menurun dari 2011 sampai
2012

yaitu

Maladewa,

Nepal

dan

Thailand.

Sedangkan

Indonesia, Myanmar, Sri Lanka dan Timor Leste pada sebaliknya, telah
dilaporkan terjadi peningkatan kasus pada tahun 2012.

Indonesia merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue


yang setiap tahunnya terjadi kejadian luar biasa dan memiliki jumlah
kasus demam berdarah cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Meningkatnya angka demam berdarah diberbagai kota di Indonesia
disebabkan oleh sulitnya pengendalian penyakit yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti. Kejadian demam berdarah meningkat dengan
melihat jumlah kasus di Indonesia tahun 2013, yaitu jumlah penderita
Demam Berdarah Dengue yang dilaporkan sebanyak 112.511 kasus
dengan jumlah kematian 871 orang (Incidence Rate/Angka kesakitan=
45,85 per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian= 0,77%). Terjadi
peningkatan jumlah kasus pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 yang
sebesar 90.245 kasus dengan IR 37,27. Terdapat 10 kota di Indonesia yang
memiliki jumlah kasus Demam Berdarah Dengue terbanyak yaitu Jawa
Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera
Utara, Sulawesi Tengah, Riau, Aceh serta Nusa Tenggara Barat (Depkes,
2013).
Aedes aegypti sebagai vektor utama Demam Berdarah Dengue
yang berkembangbiak di air bersih. Tempat penampungan air, sampah
yang menampung air hujan dan bentuk bangunan yang mampu
menampung air hujan seperti pagar bambu merupakan tempat yang
digunakan Aedes aegypti untuk berkembang biak. Normalnya, nyamuk
Aedes aegypti tidak terbang terlalu jauh. Jangkauannya hanya 100 m dari
tempat tinggalnya. Maka, sarang nyamuk Aedes aegypti tidak akan jauh

dari rumah masyarakat dan nyamuk Aedes aegypti aktif saat pagi dan
siang hari.
Pencegahan terhadap Demam Berdarah Darah dapat dilakukan
dengan

mengontrol

vektornya

yaitu

Aedes

aegypti.

Manajemen

lingkungan yang berupa (3M, kondisi Breeding place), kontrol biologi


(pemeliharaan ikan jentik) dan kontrol kimia ( penggunaan abate) serta
penggunanaan obat anti nyamuk merupakan cara yang efektif dalam
memberantas perkembangbiakan dari Aedes aegypti.
Kejadian Demam Berdarah Dengue erat kaitannya dengan faktor
lingkungan yang menyebabkan tersedianya tempat perkembangbiakan
vektor

nyamuk Aedes aegypti. Breeding plece (tempat perindukan

nyamuk) adalah wadah perkembangbiakan nyamuk yang merupakan


tempat nyamuk meletakkan telurnya. Breeding place merupakan faktor
yang mendukung meningkatnya vektor penular DBD. Semakin banyak
breeding place yang menampung air yang berada di dalam maupun di
sekitar rumah maka semakin banyak tempat bagi nyamuk untuk bertelur
dan berkembangbiak maka semakin meningkat pula risiko kejadian DBD.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2012) di
kota semarang mengemukakan bahwa ada hubungan antara keberadaan
breeding place dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Blora
sehingga masyarakat perlu memperhatikan kondisi barang-barangnya
yang dapat dijadikan tempat perkembangbiakan vektor nyamuk Aedes
aegypti (Rahman, 2012).

Pencegahan dan penanggulangan penayakit demam berdarah


dengue biasanya mengandalkan pemutusan rantai penularannya yaitu
mengendalikan aedes aegypti, selain aedes aegypti, aedes albopictus juga
telah di ketahui dapat menularkan penyakit Demam Berdarah Dengue.
Kedua spesies tersebut mempunyai habitat yang hampir sama yaitu: pada
tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, drum air, tempayan,
ember, kaleng bekas, vas bunga, botol bekas, lubang-lubang batu yang
berisi air jernih dan sebagainya.
Berdasarkan data yangh didapat, kejadian Demam berdarah
dengue tahun 2013 menunjukan Demam berdarah dengue terjadi dihampir
seluruh kabupaten/kota kecuali dikabupaten Natuna. Kejadian terbesar
terjadi dikota Batam dengan jumlah kasus 1007 kasus,
Data dari Puskesmas Sei.Pancur kecamatan Sei.Beduk dari bulan
januari-mei tahun 2016 terdapat 107 yang menderita demam berdarah
dengue. Kecamatan Sei. Beduk terdapat tiga kelurahan yaitu kelurahan
Mangsang sebanyak 43 orang yang menderita demam berdarah dengue,
kelurahan Tanjung Piayu sebanyak 22 orang, dan kelurahan Duriankang
sebanyak 42 orang.
Berdasarkan jumlah yang didapat angka tertinggi kejadian demam
berdarah dengue pada bulan januari-mei tahun 2016 yaitu di kelurahan
Mangsang kecamatan Sei.Beduk kota Batam.
Berdasarkan uraian tersebut diperlukan suatu penelitian yang
menelaah bagaimana hubungan upaya pencegahan dengan

kejadian

demam berdarah dengue oleh masyarakat di Kelurahan Mangsang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah ini akan
dirumuskan sebagai berikut Apakah Ada hubungan upaya pencegahan
(tindakan 3M, penggunaan abate, pemeliharaan ikan jentik, penggunaan
obat anti nyamuk, dan tempat perindukan nyamuk)

dengan kejadian

demam berdarah dengue di kelurahan Mangsang bulan Januari Mei


2016.
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan umum
Mengetahui hubungan upaya pencegahan dengan kejadian demam
berdarah dengue di kelurahan Mangsang bulan Januari Mei 2016
2) Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui hubungan tindakan 3M dengan kejadian
demam berdarah dengue di Kelurahan Mangsang.
b) Untuk mengetahui hubungan penggunaan abate dengan
kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Mangsang.
c) Untuk mengetahui hubungan pemeliharaan ikan pemakan
jentik dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan
Mangsang .
d) Untuk mengetahui hubungan penggunaan obat anti nyamuk

dengan kejadian demam berdarah

dengue di di Kelurahan

Mangsang.
e) Untuk mengetahui hubungan tempat perindukan nyamuk
dengan kejadian demam berdarah dengue

di

Kelurahan

Mangsang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya wawasan dan
ilmu pengetahuan serta dapat menjadi salah satu acuan untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Institusi
Merupakan salah satu sumber data yang penting bagi Puskesmas
Sei. Pancur dalam rangka penentuan kebijakan untuk menanggulangi
masalah yang berhubungan dengan penyakit demam berdarah.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dengan adanya penelitian ini dapat
membuka pandangan masyarakat mengenai penyakit demam berdarah
dan pencegahan demam berdarah agar tidak terjadi tingginya kasus
demam berdarah, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan
masyarakat untuk menuju yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai

  • Anatomi Fisiologi SUPERIOR AII
    Anatomi Fisiologi SUPERIOR AII
    Dokumen8 halaman
    Anatomi Fisiologi SUPERIOR AII
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen15 halaman
    Bab 1
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen19 halaman
    Bab 1
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Cap Indo Ok
    Cap Indo Ok
    Dokumen11 halaman
    Cap Indo Ok
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen19 halaman
    Bab 1
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Cover Sim
    Kata Pengantar Cover Sim
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar Cover Sim
    gangelya
    Belum ada peringkat
  • Ca Caput Pankreas
    Ca Caput Pankreas
    Dokumen21 halaman
    Ca Caput Pankreas
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • TB Laring
    TB Laring
    Dokumen8 halaman
    TB Laring
    viansa21
    Belum ada peringkat
  • ANATOMI
    ANATOMI
    Dokumen1 halaman
    ANATOMI
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Isi Drowning
    Isi Drowning
    Dokumen31 halaman
    Isi Drowning
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Ejakulasi Dini
    Ejakulasi Dini
    Dokumen4 halaman
    Ejakulasi Dini
    Laila
    Belum ada peringkat
  • FRAKTUR Fixxxx
    FRAKTUR Fixxxx
    Dokumen35 halaman
    FRAKTUR Fixxxx
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Nervus Radialis
    Nervus Radialis
    Dokumen2 halaman
    Nervus Radialis
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen15 halaman
    Bab 1
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Makalah Hipertiroid Doni
    Makalah Hipertiroid Doni
    Dokumen14 halaman
    Makalah Hipertiroid Doni
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Fraktur
    Fraktur
    Dokumen32 halaman
    Fraktur
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Thalasemia Mayor
    Thalasemia Mayor
    Dokumen23 halaman
    Thalasemia Mayor
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Chapter II PDF
    Chapter II PDF
    Dokumen13 halaman
    Chapter II PDF
    Sandi Apriadi
    Belum ada peringkat
  • Thalasemia
    Thalasemia
    Dokumen30 halaman
    Thalasemia
    Qori-eAkbar
    100% (2)
  • Thalasemia
    Thalasemia
    Dokumen30 halaman
    Thalasemia
    Qori-eAkbar
    100% (2)
  • Tugas Pretest Stase Anak
    Tugas Pretest Stase Anak
    Dokumen10 halaman
    Tugas Pretest Stase Anak
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Dan Patofisiologi TBC
    Etiologi Dan Patofisiologi TBC
    Dokumen2 halaman
    Etiologi Dan Patofisiologi TBC
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak
    Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak
    Dokumen15 halaman
    Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak
    senkonen
    Belum ada peringkat
  • Thalasemia
    Thalasemia
    Dokumen30 halaman
    Thalasemia
    Qori-eAkbar
    100% (2)
  • Thalasemia
    Thalasemia
    Dokumen30 halaman
    Thalasemia
    Qori-eAkbar
    100% (2)
  • Batuk Tidak Sembuh-Sembuh
    Batuk Tidak Sembuh-Sembuh
    Dokumen29 halaman
    Batuk Tidak Sembuh-Sembuh
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat
  • Tes Urine FK Uniba
    Tes Urine FK Uniba
    Dokumen21 halaman
    Tes Urine FK Uniba
    Winariieeyy Nayy
    Belum ada peringkat